Gambaran Klinis Diabetes Melitus
28
Gambar 2.11 Alur Diagnosis Abnormal Vaginal Discharge
sumber: British Infection Association, 2002
Kandidiasis vaginalis
Sebanyak 70-90 kasus disebabkan oleh candida albicans. Sisanya disebabkan oleh spesies non albicans, yang
tersering yaitu candida glabrata.
29
Di dalam tubuh manusia jamur candida dapat hidup sebagai saprofit tidak menimbulkan
gejala ataupun kelainan. Akan tetapi ketika terdapat faktor-faktor predisposisi yang merubah lingkungan vagina, maka jamur
candida menjadi patogen dan dapat menimbulkan penyakit kandidiasis.
5
Kandidiasis biasanya terjadi pada wanita yang memiliki kadar estrogen meningkat. Oleh karena itu paling sering terjadi
pada usia reproduktif dan selama kehamilan. Penggunaan obat-obat antibiotik dan kortikosteroid, immunokompromise, diabetes
melitus, infeksi HIV merupakan faktor predisposisi.
30
Sebanyak 75 wanita pernah mengalami kandidiasis vagina selama hidupnya. 10-20 tidak ada gejala dan kejadian
meningkat sampai 40 pada kehamilan.
29
Selama periode kehamilan, terjadi peningkatan kadar estrogen. Estrogen yang
cukup dapat
mendukung pertumbuhan
candida dengan
mempertahankan pH agar tetap asam dan meningkatkan perlekatan jamur ke sel epitel vagina. Banyaknya kadar estrogen selama
29
kehamilan, dapat meningkatkan kadar glikogen di vagina yang merupakan sumber karbon untuk pertumbuhan candida.
2
Gejala dari infeksi kandidiasis vagina meliputi: gatal disekitar vulva, terdapat nyeri di sekitar vulva, adanya keputihan
berwarna putih susu tidak berbau, adanya superfisial dyspareunia. Adapun tanda yang terlihat berupa: vulva eritem, adanya lesi satelit
di kulit sekitar vulva, adanya edema dan fissura pada vulva.
29
Untuk menegakkan diagnosis digunakan pemeriksaan laboratorium dengan mengambil swab vagina atau swab serviks,
kemudian diletakkan di objek glass dan diberikan KOH 10. Hasil positif jika ditemukan hifa atau budding yeast. Pemeriksaan yang
paling akurat dengan kultur di medium sabouraud dextrose agar.