Tabel. 5.4 Distribusi Kemandirian Responden Lanjut usia di PSTW Budi Mulia
04 Margaguna Jakarta Selatan Tahun 2009 No.
Kemandirian Frekuensi
Persentase
1. Kurang
8 17,4
2. Baik
38 82,6
Jumlah 46
100
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat kemandirian yang baik yaitu 38 82,6 dan hanya 8
responden 17,4 dari jumlah sampel yang menunjukkan kurang mandiri.
C. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini menghubungkan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan dilakukan tabulasi silang. Adapun hubungan
tersebut meliputi hubungan kondisi kesehatan dengan kemandirian dan hubungan kondisi sosial dengan kemandirian, sedangkan untuk data
demografi seperti: jenis kelamin, usia, agama dan suku tidak dilakukan penelitian hubungan dengan kemandirian.
1. Hubungan Variabel Kesehatan dengan Kemandirian
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara kondisi kesehatan dengan kemandirian menunjukkan bahwa pada kelompok lansia yang kurang
sehat sebanyak 6 orang 27,3 mandiri kurang, sementara kelompok
lansia yang sehat hanya 2 orang 8,3 mandiri kurang. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada table 5.5 berikut ini:
Tabel. 5.5 Tabulasi Silang antara Kondisi Kesehatan dengan Kemandirian di
PSTW Budi Mulia 04 Margaguna Jakarta Selatan Tahun 2009
Kemandirian Total
P Value
OR 95CI
Kurang Mandiri
Mandiri N
N 11,000
Kesehatan Kurang
6 27,3
16 72,7
22 0,128
1,984-60,985
Baik 2
8,3 22
91,7 24
Jumlah
8 17,4
38 82,6
46
Dilihat dari hasil uji statistik didapatkan P value sebesar 0,128, artinya P 0,05 dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara kesehatan
dengan kemandirian.
2. Hubungan Variabel Sosial dengan kemandirian
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara kondisi sosial dengan kemandirian menunjukkan bahwa sebagian besar pada kelompok lansia
yang hubungan sosial baik sebesar 33 orang 91,7 mandiri, sedangkan lansia yang hubungan sosial kurang hanya 5 orang 50 mandiri. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut ini:
Tabel. 5.6 Tabulasi Silang antara Kondisi Sosial dengan Kemandirian di PSTW
Budi Mulia 04 Margaguna Jakarta Selatan Tahun 2009
Kemandirian Total
P Value
OR 95CI
Kurang Mandiri
Mandiri N
N 4,125
Sosial Kurang
5 50
5 50
6 0,007
0,735-23,152
Baik 3
8,3 33
91,7 40
Jumlah 8
17,4 38
82,6 46
Dilihat dari hasil uji statistik didapatkan P value sebesar 0,007, artinya P 0,05 dapat disimpulkan ada hubungan antara kondisi sosial
dengan kemandirian. Analisis hubungan dua variabel didapat OR= 4,125 95 CI; 0,735-
23,152 artinya lansia yang hubungan sosialnya baik mempunyai peluang 4,125 kali untuk mandiri dibandingkan lansia yang hubungan sosialnya
kurang.
51
BAB VI PEMBAHASAN
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan analitik dengan pendekatan cross sectional. Deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang
kondisi kesehatan, kondisi hubungan sosial dan kemandirian di PSTW Budi Mulia 04 Margaguna Jakarta Selatan Tahun 2009 secara objektif. Adapun analitik
dimaksudkan untuk melihat kaitan saling berhubungan beberapa variabel yang diteliti, dimana variabel tersebut dapat berhubungan dengan kemandirian lanjut usia
di PSTW Budi Mulia 04 Margaguna Jakarta Selatan. Untuk pembahasan ini akan disusun dengan sistematika pembahasan sebagai
berikut:
A. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, penelitian hanya dilakukan satu kali pada satu waktu yang bersamaan. Berarti bahwa
pengukuran semua variabel yang diteliti dilakukan pada saat yang bersamaan. Teknik penelitian dilakukan dengan membacakan kuesioner yang
berisikan pertanyaan tentang variabel yang diteliti dan diisi oleh peneliti sesuai jawaban responden tanpa ada intervensi dari peneliti.
2. Kerangka konsep pada penelitian ini hanya menghubungkan faktor-faktor yang diperkirakan mempunyai hubungan dengan variabel dependen,
sehingga masih ada kemungkinan variabel lain yang belum masuk dalam kerangka konsep karena tidak sesuai dengan kriteria penelitian.