Faktor Kesehatan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kemandirian Lanjut Usia

sehingga dapat menyesuaikan diri dengan baik serta menjalani hidup dengan rasa penuh bahagia.

B. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kemandirian Lanjut Usia

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemandirian lanjut usia menurut Departemen Sosial Republik Indonesia dalam Hardywinoto dan Setiabudhi terdiri dari dua faktor, yaitu: faktor kesehatan dan faktor sosial.

1. Faktor Kesehatan

Faktor kesehatan meliputi kesehatan fisik dan kesehatan psikis. Faktor kesehatan fisik meliputi kondisi fisik lanjut usia dan daya tahan fisik terhadap serangan penyakit, sedangkan faktor kesehatan psikis meliputi penyesuaian terhadap kondisi lanjut usia. a Kesehatan Fisik Pada umumnya disepakati bahwa kebugaran dan kesehatan mulai menurun pada usia setengah baya. Penyakit-penyakit degenerative mulai menampakkan diri pada usia ini. Depkes dan Kesejahteraa Sosial, 2001. Pada lanjut usia juga mengalami penurunan kekuatan fisik, pancaindera, potensi dan kapasitas intelektual. Dengan demikian, orang lanjut usia harus menyesuaikan diri kembali dengan keadaan penurunan tersebut. Penurunan fisik dapat terlihat dengan perubahan fungsi tubuh serta organ. Perubahan biologis ini terjadi pada massa otot yang berkurang, penurunan pancaindera, kemampuan motorik yang menurun yang dapat menyebabkan usia lanjut menjadi lamban dan kurang aktif, penurunan fungsi sel otak yang menyebabkan penurunan daya ingat jangka pendek, melambannya proses informasi, kesulitan berbahasa dan mengenal benda- benda, kegagalan melakukan aktivitas bertujuan apraksia dan gangguan dalam menyusun rencana, mengatur sesuatu, mengurutkan, daya abstraksi, yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari- hari yang disebut demensia atau pikun Depkes, 2003, sehingga keluhan yang sering terjadi adalah mudah letih, mudah lupa, gangguan saluran pencernaan, saluran kencing, fungsi indra dan menurunnya konsentrasi. b Kesehatan Psikis Masalah psikologik yang dialami oleh golongan lansia ini pertama kali mengenai sikap mereka sendiri terhadap proses menua yang mereka hadapi, antara lain kemunduran badaniah atau dalam kebingungan untuk memikirkannya. Dalam hal ini dikenal apa yang disebut disengagement theory, yang berarti ada penarikan diri dari masyarakat dan diri pribadinya satu sama lain Darmojo, 2000. Hal-hal tersebut dapat menjadi stressor, yang kalau tidak dicerna dengan baik akan menimbulkan masalah atau menimbulkan stress dalam berbagai manifestasinya Depkes dan Kesejahteraa Sosial, 2001. Menurunnya kondisi psikis juga ditandai dengan menurunnya fungsi kognitif, adanya penurunan fungsi kognitif dan psiko motorik pada diri orang lanjut usia maka akan timbul beberapa kepribadian lanjut usia sifat stereotype sebagai berikut: 1 Tipe kepribadian Konstruktif, orang yang mempunyai integritas baik, dapat menikmati hidupnya, mempunyai toleransi tinggi, humoristik, fleksibel luwes dan tahu diri. 2 Tipe ketergantungan dependent, orang lansia ini masih dapat diterima di tengah masyarakat, tetapi selalu pasif, tidak berambisi, masih tahu diri, tidak mempunyai inisiatif dan bertindak tidak praktis. 3 Tipe defensive, orang ini biasanya dahulu mempunyai pekerjaanjabatan yang tidak stabil, bersifat selalu menolak bantuan, emosi tidak terkontrol, memegang teguh pada kebiasaannya, bersifat kompulsif aktif. 4 Tipe bermusuhan hostility, mereka menganggap orang lain yang menyebabkan kegagalannya, selalu mengeluh, bersifat agresif, curiga. 5 Tipe membencimenyalahkan diri sendiri Self haters, orang ini bersifat kritis terhadap diri sendiri dan menyalahkannya, tidak mempunyai ambisi, mengalami penurunan kondisi sosio-ekonomi Darmojo, 2000. Kehidupan spiritual mempunyai peran yang sangat penting. Seseorang yang mensyukuri nikmat umurnya, tentu akan memelihara umurnya dan mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat, seperti kata sebuah hadis: “Sebaik-baik manusia adalah umurnya panjang dan baik amal perbuatannya”. Kalau mensykuri nikmat sehat, maka akan memelihara kesehatan kita sebaik-baiknya. Kalau silaturahmi itu memperpanjang umur, kita sebaiknya memelihara kehidupan sosial selama mungkin.

2. Faktor Sosial