penentuan nilai balik persediaan barang bukanlah hal seperti itu, dimana penentuan nilai balik persediaan barang melibatkan perputaran persediaan barang, cost markon
rate, nilai harga pokok penjualan dan nilai GMROI. Perputaran persediaan merupakan posisi persediaan dan kelayakan ukuran persediaan yang dapat dievaluasi
atau perputaran transaksi pada persediaan barang tersebut. Selain itu, perusahaan harus mengetahui berapa harga pokok suatu barang perlu dinaikkan agar mencapai
harga jual. Cost Markon Rate
2. Analisis Hasil Penentuan Nilai Balik Persediaan Barang pada PT. Prima Indah Saniton Medan
Untuk menganalisa prosedur penerapan metode GMROI dalam menentukan nilai balik persediaan barang, maka akan diambil data persediaan dan transaksi
penjualan perusahaan dari bulan Januari 2007 sd Mei 2007 untuk persediaan keramik merek Granito ukuran 30x30.
Adapun data persediaan keramik ini di bulan Mei 2007 seperti pada Tabel 1. berikut:
Tabel 1. Data Persediaan Keramik
Harga Beli Harga Jual
Jumlah Beli Jumlah Jual
Sisa Stok
35.000 50.000
6.000 5.592
408 Sumber : PT. Prima Indah Saniton Medan
Universitas Sumatera Utara
Adapun data penjualan keramik ini seperti pada Tabel 2. berikut: Tabel 2.
Data Penjualan Keramik
Januari 2007 Februari 2007 Maret 2007
April 2007 Mei 2007
Total
1.200 1.225
1.105 1.012
1.050 5.592
Sumber : PT. Prima Indah Saniton Medan
Adapun prosedur penerapan metode GMROI dalam menentukan nilai balik persediaan barang ini yaitu:
1. Menghitung nilai perputaran persediaan barang dengan cara:
Perputaran Persediaan = Volume PenjualanStok Akhir = 5.592408
= 13.7 = 14 dibulatkan
2. Menghitung harga pokok penjualan HPP, dengan cara:
HPP = Jumlah Beli x Harga Beli – Stok Akhir x Harga Beli
= 6.000 x 35.000 – 408 x 35.000 = 210.000.000 – 14.280.000
= Rp. 195.720.000
Universitas Sumatera Utara
Maka HPP per unit = HPP Jumlah Jual
= Rp. 35.000 3.
Menentukan nilai cost markon rate, dengan cara: Cost markon Rate
= Harga Jual per Unit – HPP per unit HPP per Unit
x 100
Cost markon Rate = 50.000 – 35.000
35.000 x 100
Cost markon Rate = 42,86
4. Menentukan nilai balik persediaan barang tersebut, dengan cara:
GMROI-Rate = Perputaran Persediaan x Cost Markon Rate
= 14 x 42,86 = 6
Setelah dilakukan analisa prosedur penetapan metode GMROI dalam menentukan nilai balik persediaan barang di atas, maka dapat dilakukan evaluasi
hasil penentuan nilai balik persediaan barang, yaitu: 1.
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setiap Rp. 1 dana yang diinvestasikan pada persediaan keramik ini akan menghasilkan Rp. 6
untuk perusahaan. 2.
Setelah perusahaan dapat menentukan dan mengetahui nilai balik persediaan barang, maka perusahaan dapat mengetahui apakah investasi persediaan barang
yang selama ini dilakukan menghasilkan nilai balik yang positif atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
3. Nilai balik bukanlah suatu laba yang diperoleh perusahaan per haribulantahun,
melainkan suatu penilaian atas investasi persediaan barang yang dilakukan perusahaan.
4. Semakin tinggi nilai balik yang dihasilkan, maka investasi pada persediaan
barang tersebut semakin membawa dampak positif atau keuntungan bagi perusahaan.
5. Jika nilai balik yang diperoleh minus, menandakan bahwa investasi persediaan
barang yang dilakukan perusahaan tidak mengalami dampak positif atau keuntungan bagi perusahaan.
6. Dengan demikian, penentuan nilai balik persediaan barang dengan metode
GMROI adalah suatu analisis pengembalian investasi persediaan barang yang selama ini perusahaan lakukan dimana dapat digunakan pimpinan perusahaan
dalam mengambil keputusan untuk tetap mensuplai barang atau menghentikan suplai barang tersebut
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan