Artinya, variabel Risiko Sistematis pada penelitian memberikan gambaran bahwa semakin besar nilai Beta semakin besar risiko yang mempengaruhi suatu
saham sehingga akan menurunkan harga saham, namun pada kenyataanya ada atau tidaknya Risiko Sistematis terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014 tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2010-2014 tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa ada faktor-faktor lain seperti aksi korporasi perusahaan, tindakan akuisisi, merger,
dsb yang juga berpengaruh dan bagi investor sendiri lebih fokus kepada faktor- faktor lain yang dianggap mempengaruhi harga saham perusahaan manufaktur
tersebut.
4.2.4.2 Uji F
Uji F digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan
pada uji F adalah 5 0,05. Berikut hasil uji F berdasarkan hasil uji dengan menggunakan SPSS pada perusahaan property dan real estate tahun 2012-2014:
Tabel 4.9 Hasil Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
518.465 5
103.693 41.487
.000
b
Residual 522.374
209 2.499
Total 1040.838
214 a. Dependent Variable: ln_y
b. Predictors: Constant, ln_x5, ln_x4, ln_x2, ln_x3, ln_x1 Sumber: Output Statistik, 2016
Universitas Sumatera Utara
H3: Faktor Fundamental CR, DER, ROA, PER dan Risiko Sistematis Beta
secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil uji F diatas diperoleh nilai F 41,487 dengan signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis
secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.
Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan bahwa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis secara serempak terhadap harga saham diterima karena
didukung oleh hasil data yang diperoleh dari pengujian statistik diatas.
4.3 Pembahasan 1. Hubungan Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham
a. Hubungan Current Ratio Terhadap Harga Saham
Dari hasil pengujian hipotesis yang pertama H1a dilakukan, Current Ratio memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap harga
saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2014. Dari hasil pengujian tersebut, dapat simpulkan bahwa likuiditas
perusahaan berpengaruh namun masih ada faktor lain ataupun rasio lain lebih mengutamakan profitabilitas atau memerhatikan aksi korporasi yang lebih
berpengaruh langsung terhadapminat investor maupun terhadap harga saham. Apabila dihubungkan dengan teori, Current Ratio merupakan rasio yang
menghitung asset yang terdiri atas berbagai asset lancar perusahaan yang bisa dilikuidasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Asset lancar yang
Universitas Sumatera Utara