45 2. Mengembangkan sumber daya insani yang memiliki dedikasi, integritas,
loyalitas dan professional. 3. Memperhatikan pengelolaan risiko dan keuangan secara terus menerus.
4. Senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Situmorang dan Lufti 2011:10 analisis deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan data secara umum. Statistik
deskriptif berusaha untuk menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data, seperti melihat mean, varians, modus, median, serta distribusi
frekuensi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing sebagai variabel independen dan Return on
Assets sebagai variabel dependen. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel Bank Syariah di Indonesia periode 2010-2013 sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation FDR
44 .0095
2.8920 .938502
.4731512 NPF
44 .0000
.0459 .022061
.0142339 ROA
44 -.0253
.6930 .039695
.1126800 Valid N listwise
44
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa banyaknya data N 44, dari jumlah data sebanyak 11 Bank Syariah. Hasil tersebut diperoleh oleh Metode
46 pooled atau data panel, yaitu gabungan dari data time series antar waktu dan
data cross section antara individuruang, dimana 11 bank tersebut dikalikan periode tahun pengamatan 4 Tahun, sehingga observasi dalam penelitian ini
menjadi 4 x 11 = 44 observasi. Dari 44 data observasi tersebut terlihat bahwa, data rasio Financing to
Deposit Ratio FDR terendah minimum adalah sebesar 0,0095 berasal dari FDR Bank Syariah Mandiri periode tahun 2011, sedangkan rasio FDR tertinggi
maksimum adalah 2,8920 berasal dari FDR Bank Maybank Indonesia Syariah
periode tahun 2011. Dengan melihat nilai rata-rata mean FDR sebesar 0,938502 maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik tingkat FDR Bank Syariah di
Indonesia selama periode 2010-2013 berada dalam batas aman yaitu tidak melebihi dari standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 85-100.
Untuk melihat berapa besar penyimpangan data pada rasio FDR dilihat dari standar deviasinya yaitu sebesar 0,4731512 dalam hal ini, data variabel FDR bisa
dikatakan baik, karena nilai standar deviasinya lebih kecil dari pada nilai mean- nya.
Dari 44 data observasi rasio variabel Non Performing Financing NPF memiliki nilai terendah minimum sebesar 0,0000 berasal dari NPF Bank
Maybank Indonesia Syariah dan Bank Muamalat periode tahun 2010, dan Bank Maybank Indonesia Syariah periode tahun 2011. Untuk rasio NPF tertinggi
maksimum adalah 0,0459 berasal dari NPF Bank Syariah Bukopin periode tahun 2012. Dengan melihat nilai rata-rata mean NPF sebesar 0,022061 maka dapat
disimpulkan bahwa secara statistik tingkat FDR Bank Syariah di Indonesia tahun
47 2010-2013 berada dalam batas aman yaitu tidak melebihi dari standar yang
ditetapkan Bank Indonesia yaitu 5. Untuk melihat berapa besar simpangan data pada rasio NPF dilihat dari standar deviasinya yaitu sebesar 0,0142339 dalam hal
ini, data variabel NPF bisa dikatakan baik, karena nilai standar deviasinya lebih kecil dari nilai mean-nya.
Dari 44 data observasi rasio variabel Return on Asset ROA memiliki nilai minimum sebesar -0,0253 berasal dari Bank Panin Syariah periode tahun
2010 dan nilai maksimum sebesar 0,6930 berasal dari Bank Victoria Syariah periode tahun 2011. Dengan melihat nilai rata-rata mean ROA sebesar 0,039695
maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik tingkat ROA Bank Syariah di Indonesia tahun 2011-2013 lebih tinggi dari standar yang ditetapkan Bank
Indonesia yaitu 1,5. Untuk melihat berapa besar simpangan data pada rasio ROA dilihat dari standar deviasinya yaitu sebesar 0,1126800 dalam hal
ini, data variabel ROA bisa dikatakan tidak baik, karena nilai standar deviasinya lebih
besar dari nilai mean-nya.
4.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda