Efek NS sebagai obat anti-diabetes

kembali ke dalam korteks sebagai venula. Pembuluh darah medular kecil ini dan pleksus kapiler yang menyelip membentuk vasa recta. 21 Darah meninggalkan ginjal melalui vena dengan perjalanan yang sama seperti arteri dan memiliki nama yang sama. Kapiler peritubular yang terluar dan kapiler di simpai ginjal berkonvergensi menjadi vena stellata kecil yang bermuara ke dalam vena interlobularis. 21

2.1.2.2 Histologi

Setiap ginjal terdiri atas 1-1,4 juta unit fungsional yang disebut nefron. Nefron merupakan unit inti pembentuk kemih, berbentuk buluh atau tubuli. Nefron terdiri atas korpuskulus renalis korpuskel ginjal, tubulus kontortus proksimal, ansa Henle, tubulus kontortus distal, serta tubulus koligens. Tubulus koligens dari sejumlah nefron akan berkonvergensi ke dalam duktus koligens yang akan berhubungan dengan kaliks dan ureter. 21 Pada bagian awal setiap nefron terdapat sebuah korpuskel ginjal berdiameter sekitar 200 µm yang terdiri atas glomerulus dan kapsula Bowman. Glomerulus merupakan anyaman-anyaman kapiler yang saling beranastomosis berbentuk bola. Glomerulus terdiri atas satu arteriol aferen dan eferen, kapiler yang melingkar-lingkar dilapisi sel endotel glomerular tuft, permukaan luar kapiler yang dilapisi oleh sel epitel podosit, mesangium, dan membrana basalis. 21 Kapsula Bowman terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan viseral yang menyelubungi kapiler glomerulus dan lapisan parietal membentuk permukaan luar kapsula tersebut. Di antara kedua lapis kapsula Bowman terdapat ruang kapsular atau perkemihan yang menampung cairan yang disaring melalui dinding kapiler dan lapisan viseral, yang biasa disebut dengan ruang kapsula Bowman. 21 Setiap korpuskel ginjal memiliki kutub vaskular, tempat masuknya arteriol aferen dan keluarnya arteriol eferen, serta memiliki kutub tubular atau perkemihan, tempat tubulus kontortus proksimal berasal. Setelah memasuki korpuskel ginjal, arteriol aferen biasanya bercabang dan terbagi lagi menjadi dua sampai lima kapiler glomerulus ginjal. 21 Di kutub tubular korpuskel ginjal, epitel skuamosa pada lapisan parietal kapsula Bowman berhubungan langsung dengan epitel kuboid tubulus kontortus proksimal. Tubulus berlekuk ini lebih panjang dari tubulus kontortus distal sehingga lebih sering tampak pada potongan korteks ginjal. 21 Sel-sel tubulus proksimal memiliki sitoplasma asidofilik yang disebabkan oleh adanya sejumlah besar mitokondria. Apeks sel memiliki banyak mikrovili panjang, yang membentuk suatu brush border untuk reabsorpsi. Karena selnya berukuran besar, setiap potongan melintang tubulus proksimal biasanya hanya mengandung tiga sampai lima inti bulat. Pada sediaan histologis, brush border dapat tidak teratur dan lumennya tampak terisi serabut. Kapiler dan komponen mikrovaskular lain banyak dijumpai pada jaringan ikat sekitar. 21 Tubulus kontortus proksimal berlanjut sebagai tubulus lurus yang lebih pendek dan memasuki medula serta menjadi gelung nefron atau yang biasa disebut dengan ansa Henle. Gelung ini merupakan struktur berbentuk huruf U dengan segmen desendens dan segmen asendens; keduanya terdiri atas selapis epitel kuboid di dekat korteks, tetapi berupa epitel skuamosa di dalam medula. Di medula luar, bagian lurus tubulus proksimal dengan diameter luar sekitar 60 µm, tiba-tiba menyempit sampai sekitar 12 µm dan berlanjut sebagai segmen tipis desendens tipis ansa Henle. Lumen pada segmen nefron ini lebar dan dindingnya terdiri atas sel epitel skuamosa dengan inti yang hanya sedikit menonjol ke dalam lumen. 21 Segmen tebal asendens ansa Henle menjadi lurus saat memasuki korteks, dan kemudian berkelok-kelok sebagai tubulus kontortus distal. Selapis sel kuboid tubulus tersebut berbeda dari sel kuboid tubulus kontortus proksimal karena lebih kecil dan tidak memiliki brush border. Karena sel-sel tubulus