Deskriptif Identitas Responden HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini akan diuraikan berdasarkan: Jenis kelamin, Usia, dan Pendidikan responden. Adapun identitas responden tersebut akan dijabarkan melalui tabel distribusi frekuensi pada tabel 4.1.1 sampai dengan 4.1.3 berikut : Tabel 4.1.1 Jenis Kelamin Responden n=50 No Jenis Kelamin F 1 Laki-laki 34 68.0 2 Perempuan 16 32.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.1.1 di atas dapat diketahui bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan, responden terbesar adalah responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 34 orang dengan persentase sebesar 68.0 sedangkan responden terkecil adalah responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 16 Orang dengan persentase 32.0. Hal ini berarti bahwa peserta yang diundang lebih banyak laki-laki. Hal ini berkaitan dengan jenis pekerjaannya yang bergerak dalam bidang Informasi publik. Dimana membutuhkan mobilitas yang tinggi dalam mencari informasi dan memberikan tanggapan kepada publik secara cepat. Tabel 4.1.2 Usia Responden n=50 No Usia F 1 21-30 tahun 7 14.0 2 31-40 tahun 8 16.0 3 41-50 tahun 22 44.0 4 50 tahun 13 26.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.1.2 di atas dapat diketahui bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan, responden terbesar rata-rata berusia 41-50 Tahun berjumlah 22 Orang dengan persentase 44.0, selanjutnya untuk usia 50 Tahun sebanyak 13 Orang dengan persentase 26.0, untuk usia 31-40 Tahun sebanyak 8 Orang dengan persentase 16.0, dan untuk responden terkecil rata-rata berusia 21-30 Tahun berjumlah 7 Orang dengan persentase 14.0. Hal ini berarti bahwa unit kerja dari perwakilan masing-masing dinas yang diundang kebanyakan usianya matang dan sudah berpengalaman. Sehingga nantinya bisa mengajarkan kembali kepada anggota-anggota lainnya bagaimana cara menghadapi publik dalam memberikan jawaban informasi mana yang bisa disampaikan dan mana yang tidak boleh untuk disampaikan sesuai dengan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Tabel 4.1.3 Pendidikan Responden n=50 No Pendidikan Terakhir F 1 Lulusan SMASederajat 2 4.0 2 S1 30 60.0 3 S2 15 30.0 4 S3 3 6.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.1.3 di atas dapat diketahui bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan, pendidikan responden terbanyak yaitu S1 berjumlah 30 Orang dengan persentase 60.0, selanjutnya untuk pendidikan S2 sebanyak 15 Orang dengan persentase 30.0, untuk S3 sebanyak 3 Orang dengan persentase 6.0, dan untuk pendidikan responden yang terkecil yaitu lulusan SMASederajat berjumlah 2 Orang dengan persentase 4.0. Hal ini berarti bahwa unit kerja yang hadir lebih banyak sarjana. Hal ini berkaitan dengan jenis pekerjaannya yang membutuhkan pengetahuan yang luas dan ilmu yang didapat selama mengenyam pendidikan. Karena disini dibutuhkan unit kerja yang pandai dalam mengatasi pengaduan publik. 4.2 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian 4.2.1 Kredibilitas Komunikator Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik DISKOMINFO Pemerintah Kota Bandung Terhadap Pemahaman Unit Kerja. Pada tabel 4.2.1.1 sampai tabel 4.2.1.4 peneliti mengemukakan tentang pernyataan mengenai Kredibilitas Komunikator dalam Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung. Komunikasi dikatakan efektif atau berhasil adalah apabila pesan yang disampaikan komunikator itu dapat diterima, adanya saling pengertian sesuai dengan apa yang diharapkan dan diinginkan komunikator serta dapat mengubah sikap komunikan. Artinya kredibilitas komunikator, mendukung pada keefektivitasan komunikasi. Makadari itu pernyataan-pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai kredibilitas Komunikator adalah keahlian sumber dalam menguasai materi, mampu menjawab pertanyaan, kepercayaan sumber dalam gaya pembicaranya, dan penampilan pembicara. Tabel 4.2.1.1 Pembicara Menguasai Materi Informasi Yang Disampaikan Kepada Peserta n=50 No Pilihan Jawaban F 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 0.0 3 Ragu-ragu 3 6.0 4 Setuju 44 88.0 5 Sangat setuju 3 6.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.1.1 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyataan “ Pembicara menguasai materi informasi yang disampaikan kepada peserta ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 44 responden dengan persentase 88,0 menyatakan setuju bahwa Pembicara dalam Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung menguasai materi, sementara 3 responden dengan persentase 6,0 menyatakan sangat setuju bahwa Pembicara dalam Pelatihan Sosialisasi Undang- Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung menguasai materi, dan 3 responden dengan persentase 6,0 menyatakan ragu-ragu bahwa Pembicara dalam Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung menguasai materi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju pembicara menguasai materi informasi yang disampaikan kepada peserta. Tabel 4.2.1.2 Pembicara Mampu Menjawab Setiap Pertanyaan Dari Peserta Pelatihan Mengenai Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik n=50 No Pilihan Jawaban F 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 0.0 3 Ragu-ragu 0.0 4 Setuju 49 98.0 5 Sangat setuju 1 2.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.1.2 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyataan “ Pembicara mampu menjawab setiap pertanyaan dari peserta pada saat pelatihan mengenai Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik ”. dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 49 responden dengan persentase 98,0 menyatakan setuju bahwa Pembicara mampu menjawab setiap pernyataan dari peserta pada saat pelatihan, dan 1 responden dengan persentase 2,0 menyatakan sangat setuju bahwa Pembicara mampu menjawab setiap pernyataan dari peserta pada saat pelatihan . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju Pembicara mampu menjawab setiap pernyataan dari peserta pada saat pelatihan mengenai Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung . Tabel 4.2.1.3 Gaya Pembicara Pada Saat Menyampaikan Materi Menarik Perhatian n=50 No Pilihan Jawaban F 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 1 2.0 3 Ragu-ragu 0.0 4 Setuju 45 90.0 5 Sangat setuju 4 8.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.1.3 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyataan “ Gaya pembicara pada saat menyampaikan materi menarik perhatian ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 45 responden dengan persentase 90,0 menyatakan setuju bahwa gaya pembicara pada saat menyampaikan materi menarik perhatian, sementara 4 responden dengan persentase 8,0 menyatakan sangat setuju bahwa gaya pembicara pada saat menyampaikan materi menarik perhatian , dan 1 responden dengan persentase 2,0 menyatakan tidak setuju bahwa gaya pembicara pada saat menyampaikan materi menarik perhatian . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju Gaya pembicara pada saat menyampaikan materi menarik perhatian Unit Kerja Peserta Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung . Tabel 4.2.1.4 Penampilan Pembicara Pada Saat Menyampaikan Materi Dapat Mempengaruhi Perhatian Peserta n=50 No Pilihan Jawaban F 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 1 2.0 3 Ragu-ragu 4 8.0 4 Setuju 45 90.0 5 Sangat setuju 0.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.1.4 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai perny ataan “ Penampilan pembicara pada saat menyampaikan materi dapat mempengaruhi perhatian peserta ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 45 responden dengan persentase 90,0 menyatakan setuju bahwa Penampilan pembicara pada saat menyampaikan materi dapat mempengaruhi perhatian peserta, sementara 4 responden dengan persentase 8,0 menyatakan ragu-ragu bahwa Penampilan pembicara pada saat menyampaikan materi dapat mempengaruhi perhatian peserta , dan 1 responden dengan persentase 2,0 menyatakan tidak setuju bahwa Penampilan pembicara pada saat menyampaikan materi dapat mempengaruhi perhatian peserta . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju Penampilan pembicara pada saat menyampaikan materi dapat mempengaruhi perhatian peserta Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung . 4.2.2 Isi Pesan Yang Disampaikan dalam Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik DISKOMINFO Pemerintah Kota Bandung Terhadap Pemahaman Unit Kerja Pada tabel 4.2.2.1 sampai tabel 4.2.2.3 peneliti mengemukakan tentang pernyataan mengenai Isi Pesan dalam Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung. Diperlukannya isi pesan yang dikemas semenarik mungkin agar unit kerja peserta tidak jenuh dan isi pesan tersebut dibuat mudah dicerna agar unit kerja peserta dapat memahami isi pesannya sehingga unit kerja peserta merasa senang dan menilai dari apa yang telah diberikan oleh komunikator. Selain materi yang bagus maka ditambah dengan gaya menyampaikan pesannya kepada unit kerja peserta yang baik maka akan adanya ketertarikan tersendiri bagi unit kerja peserta untuk memperhatikan. Makadari itu pernyataan-pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai Isi Pesan adalah Gaya pesan yang disampaikan , Materi Pesan yang disampaikan, dan Daya Tarik isi beritanya . Tabel 4.2.2.1 Gaya Pesan Yang Disampaikan Oleh Pembicara Menarik n=50 No Pilihan Jawaban f 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 0.0 3 Ragu-ragu 2 4.0 4 Setuju 46 92.0 5 Sangat setuju 2 4.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.2.1 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyataan “ Gaya pesan yang disampaikan oleh Pembicara menarik ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 46 responden dengan persentase 92,0 menyatakan setuju bahwa Gaya pesan yang disampaikan oleh Pembicara menarik, sementara 2 responden dengan persentase 4,0 menyatakan sangat setuju bahwa Gaya pesan yang disampaikan oleh Pembicara menarik , dan 2 responden dengan persentase 4,0 menyatakan ragu- ragu bahwa Gaya pesan yang disampaikan oleh Pembicara menarik . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju Gaya pesan yang disampaikan oleh Pembicara menarik . Tabel 4.2.2.2 Materi Pesan Yang Disampaikan Oleh Pembicara Dapat Dipahami Oleh Peserta Pelatihan n=50 No Pilihan Jawaban f 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 0.0 3 Ragu-ragu 1 2.0 4 Setuju 45 90.0 5 Sangat setuju 4 8.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.2.2 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyataan “ Materi pesan yang disampaikan oleh pembicara dapat dipahami oleh peserta pelatihan ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 45 Responden dengan persentase 90,0 menyatakan setuju bahwa materi pesan yang disampaikan oleh pembicara dapat dipahami oleh peserta pelatihan, sementara 4 Responden dengan persentase 8,0 menyatakan sangat setuju bahwa materi pesan yang disampaikan oleh pembicara dapat dipahami oleh peserta pelatihan , dan 1 Responden dengan persentase 2,0 menyatakan ragu-ragu bahwa materi pesan yang disampaikan oleh pembicara dapat dipahami oleh peserta pelatihan . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju Materi pesan yang disampaikan oleh pembicara dapat dipahami oleh peserta pelatihan . Tabel 4.2.2.3 Informasi Yang Disampaikan Pembicara Dalam Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Memiliki Daya Tarik Isi Beritanya n=50 No Pilihan Jawaban f 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 0.0 3 Ragu-ragu 3 6.0 4 Setuju 47 94.0 5 Sangat setuju 0.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.2.3 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyataan “ Informasi yang disampaikan pembicara dalam Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Memiliki Daya Tarik Isi Beritanya ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 47 responden dengan persentase 94,0 menyatakan setuju bahwa Informasi yang disampaikan pembicara dalam sosialisasi undang-undang keterbukaan informasi publik memiliki daya tarik isi beritanya dan 3 responden dengan persentase 6,0 menyatakan ragu-ragu bahwa Informasi yang disampaikan pembicara dalam sosialisasi undang-undang keterbukaan informasi publik memiliki daya tarik isi beritanya . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju Informasi yang disampaikan pembicara dalam sosialisasi undang-undang keterbukaan informasi publik memiliki daya tarik isi beritanya. 4.2.3 Media Yang Digunakan dalam Pelatihan Sosialisasi Undang- Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung Terhadap Pemahaman Unit Kerja Pada tabel 4.2.3.1 sampai tabel 4.2.3.2 peneliti mengemukakan tentang pernyataan mengenai Media yang digunakan dalam Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung. Media merupakan saluran yang digunakan oleh komunikator atau sumber dalam menyampaikan pesannya kepada komunikan atau pemakai. Makadari itu pernyataan-pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai Media adalah Alat Infocus yang digunakan dan Modul yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pada saat Pelatihan Sosialisasi Undang- Undang Keterbukaan Informasi Publik KIP . Tabel 4.2.3.1 AlatMedia Yang Digunakan Dalam Sosialisasi UU KIP Sangat Mendukung Jalannya Pelatihan n=50 No Pilihan Jawaban F 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 0.0 3 Ragu-ragu 4 8.0 4 Setuju 36 72.0 5 Sangat setuju 10 20.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.3.1 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyat aan “ Alatmedia yang digunakan dalam Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung sangat mendukung jalannya pelatihan ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 36 responden dengan persentase 72,0 menyatakan setuju bahwa Alatmedia yang digunakan dalam Sosialisasi Undang- Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung sangat mendukung jalannya pelatihan, sementara 10 responden dengan persentase 20,0 menyatakan sangat setuju bahwa Alatmedia yang digunakan dalam Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung sangat mendukung jalannya pelatihan , dan 4 responden dengan persentase 8,0 menyatakan ragu-ragu bahwa Alatmedia yang digunakan dalam Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung sangat mendukung jalannya pelatihan . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju Alatmedia yang digunakan dalam Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik sangat mendukung jalannya pelatihan . Tabel 4.2.3.2 Modul Yang Diberikan Dalam Sosialisasi UU KIP Dapat Membantu Pemahaman Materi Bagi Peserta Pelatihan n=50 No Pilihan Jawaban F 1 Sangat tidak setuju 1 2.0 2 Tidak setuju 0.0 3 Ragu-ragu 0.0 4 Setuju 44 88.0 5 Sangat setuju 5 10.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.3.2 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyataan “ Modul yang diberikan dalam Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dapat membantu pemahaman materi bagi peserta Unit Kerja pelatihan ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 44 responden dengan persentase 88,0 menyatakan setuju bahwa modul yang diberikan dalam Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dapat membantu pemahaman materi bagi peserta pelatihan, sementara 5 responden dengan persentase 10,0 menyatakan sangat setuju bahwa modul yang diberikan dalam Sosialisasi Undang- Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dapat membantu pemahaman materi bagi peserta pelatihan, dan 1 responden dengan persentase 2,0 menyatakan sangat tidak setuju modul yang diberikan dalam Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dapat membantu pemahaman materi bagi peserta pelatihan . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju Modul yang diberikan dalam Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dapat membantu pemahaman materi bagi peserta pelatihan 4.2.4 Efektivitas Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik DISKOMINFO Pemerintah Kota Bandung Terhadap Aspek Kognitif Unit Kerja Pada tabel 4.2.4.1 sampai tabel 4.2.4.3 peneliti mengemukakan tentang pernyataan mengenai Aspek Kognitif Unit Kerjanya yang hadir pada sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Adapun pengertian aspek kognitif komponen perseptual, adalah Komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap. Makadari itu pernyataan-pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai Aspek Kognitif adalah Pengetahuan, Kemampuan, dan Pemahaman Unit Kerja peserta Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung. Tabel 4.2.4.1 Adanya Sosialisasi UU KIP Dapat Menambah Pengetahuan Peserta Pelatihan n=50 No Pilihan Jawaban F 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 0.0 3 Ragu-ragu 0.0 4 Setuju 48 96.0 5 Sangat setuju 2 4.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.4.1 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pe rnyataan “ Adanya Sosialisasi Undang- Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dapat menambah pengetahuan peserta pelatihan ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 48 responden dengan persentase 96,0 menyatakan setuju bahwa adanya Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dapat menambah pengetahuan peserta pelatihan dan 2 responden dengan persentase 4,0 menyatakan sangat setuju bahwa adanya Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dapat menambah pengetahuan peserta pelatihan . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju dengan Adanya Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dapat menambah pengetahuan peserta pelatihan. Tabel 4.2.4.2 Materi Yang Disampaikan Oleh Pembicara Dalam Kegiatan Sosialisasi UU KIP Mudah Untuk Dipahami Oleh Peserta Pelatihan n=50 No Pilihan Jawaban F 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 1 2.0 3 Ragu-ragu 2 4.0 4 Setuju 44 88.0 5 Sangat setuju 3 6.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.4.2 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyataan “ Materi yang disampaikan oleh pembicara dalam kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik mudah Untuk Dipahami oleh peserta pelatihan ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 44 responden dengan persentase 88,0 menyatakan setuju bahwa materi yang disampaikan oleh pembicara dalam kegiatan Sosialisasi Undang- Undang Keterbukaan Informasi Publik mudah Untuk Dipahami oleh peserta pelatihan, sementara 3 responden dengan persentase 6,0 menyatakan sangat setuju bahwa materi yang disampaikan oleh pembicara dalam kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik mudah Untuk Dipahami oleh peserta pelatihan , 2 responden dengan persentase 4,0 menyatakan ragu-ragu bahwa materi yang disampaikan oleh pembicara dalam kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik mudah Untuk Dipahami oleh peserta pelatihan , dan 1 responden dengan persentase 2,0 menyatakan tidak setuju bahwa materi yang disampaikan oleh pembicara dalam kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik mudah Untuk Dipahami oleh peserta pelatihan . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju Materi yang disampaikan oleh pembicara dalam kegiatan Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik mudah Untuk Dipahami oleh peserta pelatihan. Tabel 4.2.4.3 Isi Materi Yang Disampaikan Dalam Kegiatan Sosialisasi UU KIP Dapat Dipahami Oleh Peserta Pelatihan n=50 No Pilihan Jawaban F 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 0.0 3 Ragu-ragu 3 6.0 4 Setuju 46 92.0 5 Sangat setuju 1 2.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.4.3 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyataan “ Isi materi yang disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat dipahami oleh peserta pelatihan ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 46 Responden dengan persentase 92,0 menyatakan setuju bahwa Isi materi yang disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat dipahami oleh peserta pelatihan , sementara 3 Responden dengan persentase 6,0 menyatakan ragu-ragu bahwa Isi materi yang disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat dipahami oleh peserta pelatihan , dan 1 Responden dengan persentase 2,0 menyatakan sangat setuju bahwa Isi materi yang disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat dipahami oleh peserta pelatihan . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju Isi materi yang disampaikan dalam kegiatan Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat dipahami oleh peserta pelatihan. 4.2.5 Efektivitas Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik DISKOMINFO Pemerintah Kota Bandung Terhadap Aspek Afektif Unit Kerja Pada tabel 4.2.5.1 sampai tabel 4.2.5.2 peneliti mengemukakan tentang pernyataan mengenai Aspek Afektif Unit Kerjanya yang hadir pada pelatihan sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung. Adapun pengertian aspek afektif komponen emosional, adalah komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Makadari itu pernyataan-pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai Aspek Afektif adalah rasa senang dan penilaian unit kerja terhadap Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Tabel 4.2.5.1 Merasa Setuju Dengan Diadakannya Kegiatan Sosialisasi UU KIP n=50 No Pilihan Jawaban F 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 0.0 3 Ragu-ragu 0.0 4 Setuju 45 90.0 5 Sangat setuju 5 10.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.5.1 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyataan “ Merasa setuju dengan diadakannya kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik ”. dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 45 Responden dengan persentase 90,0 menyatakan setuju bahwa Peserta merasa setuju dengan diadakannya kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dan 5 Responden dengan persentase 10,0 menyatakan sangat setuju bahwa Peserta merasa setuju dengan diadakannya kegiatan Sosialisasi Undang- Undang Keterbukaan Informasi Publik . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju Merasa setuju dengan diadakannya kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Tabel 4.2.5.2 Pandangan Mengenai Kegiatan Sosialisasi UU KIP Sangat Bermanfaat Bagi Peserta Pelatihan n=50 No Pilihan Jawaban f 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 0.0 3 Ragu-ragu 0.0 4 Setuju 50 100.0 5 Sangat setuju 0.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.5.2 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyataan “ Pandangan mengenai kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik sangat bermanfaat bagi peserta pelatihan ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 50 responden dengan persentase 100,0 menyatakan setuju bahwa kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik sangat bermanfaat bagi peserta pelatihan . Hal ini menunjukkan bahwa seluruh responden setuju mengenai kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik sangat bermanfaat bagi peserta pelatihan. 4.2.6 Efektivitas Pelatihan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik DISKOMINFO Pemerintah Kota Bandung Terhadap Aspek Konatif Unit Kerja Pada tabel 4.2.6.1 sampai tabel 4.2.6.2 peneliti mengemukakan tentang pernyataan mengenai Aspek Konatif Unit Kerjanya yang hadir pada pelatihan sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung. Adapun pengertian aspek konatif komponen perilaku, atau action component, adalah komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap. Makadari itu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden mengenai aspek konatif adalah kecenderungan perilaku dan kesediaan Unit Kerja Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung. Tabel 4.2.6.1 Adanya Kegiatan Sosialisasi UU KIP Dapat Merubah Perilaku Peserta Pelatihan Ke Arah Yang Lebih Positif n=50 No Pilihan Jawaban f 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 0.0 3 Ragu-ragu 3 6.0 4 Setuju 46 92.0 5 Sangat setuju 1 2.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari Tabel 4.2.6.1 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyataan “ Adanya kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat merubah perilaku peserta pelatihan ke arah yang lebih positif ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 46 responden dengan persentase 92,0 menyatakan setuju bahwa Adanya kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat merubah perilaku peserta pelatihan ke arah yang lebih positif , sementara 3 responden dengan persentase 6,0 menyatakan ragu- ragu bahwa Adanya kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat merubah perilaku peserta pelatihan ke arah yang lebih positif , dan 1 responden dengan persentase 2,0 menyatakan sangat setuju bahwa Adanya kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat merubah perilaku peserta pelatihan ke arah yang lebih positif . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju Adanya kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat merubah perilaku peserta pelatihan ke arah yang lebih positif. Tabel 4.2.6.2 Peserta Pelatihan Bersedia Untuk Mengaplikasikan Informasi Yang Telah Diberikan Dalam Kegiatan Sosialisasi UU KIP n=50 No Pilihan Jawaban f 1 Sangat tidak setuju 0.0 2 Tidak setuju 0.0 3 Ragu-ragu 1 2.0 4 Setuju 45 90.0 5 Sangat setuju 4 8.0 Jumlah 50 100,0 Sumber : Hasil Angket Penelitian, Juni 2011 Dari tabel 4.2.6.2 di atas menggambarkan tanggapan responden mengenai pernyataan “ Peserta pelatihan bersedia untuk mengaplikasikan informasi yang telah diberikan dalam Kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik ”. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 45 responden dengan persentase 90,0 menyatakan setuju bahwa Peserta pelatihan bersedia untuk mengaplikasikan informasi yang telah diberikan dalam Kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik , sementara 4 responden dengan persentase 8,0 menyatakan sangat setuju bahwa Peserta pelatihan bersedia untuk mengaplikasikan informasi yang telah diberikan dalam Kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, dan 1 responden dengan persentase 2,0 menyatakan ragu-ragu bahwa Peserta pelatihan bersedia untuk mengaplikasikan informasi yang telah diberikan dalam Kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik . Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju Peserta pelatihan bersedia untuk mengaplikasikan informasi yang telah diberikan dalam Kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik.

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas