123
Prakarya dan Kewirausahaan
C. Pengemasan dan Transportasi Ikan Hias
Bagi sebagian pengusaha ikan hias, teknik pengangkutan masih menjadi suatu kendala. Padahal dengan memperhatikan
syarat pengirimannya, ikan bisa selamat sampai di tujuan. Dalam budidaya ikan hias, salah satu faktor penting yang
perlu mendapat perhatian adalah teknik pengangkutannya. Pengusaha ikan hias sering mengalami kerugian karena
kesalahan teknik pengangkutan. Untuk mengatasi hal ini, dalam pengangkutan, bukan hanya jarak tempuh dan alat
angkut yang diperhitungkan, ternyata masih banyak hal yang harus dipertimbangkan. Berikut merupakan cara pengemasan
dan pengangkutan ikan hias:
1. Diberokan
Berbeda dengan pengiriman produk ikan yang diawetkan, dalam pengiriman ikan hias, selain harus
tepat waktu ikan juga harus tetap hidup dan sehat sampai tujuan. Prinsipnya ada 2 kegiatan dalam
pengiriman ikan hias yaitu pengemasan dan pemberangkatan. Keduanya harus dilakukan dengan
cepat dan tepat, sesuai dengan syarat pengiriman ikan. Untuk memperlancar pengiriman, sebelum pengemasan
dilakukan, ikan harus sudah diseleksi. Seleksinya meliputi jenis, ukuran, dan kesehatan ikan sehingga
ikan yang dikirim benar-benar hanya ikan yang sejenis, seragam, dan sehat sesuai permintaan pembeli. Selain
Tugas Kelompok LK-9
1. Amati dan cermati cerita di atas. 2.
Sebutkan alat-alat yang biasa digunakan dalam budidaya pembenihan ikan.
3. Sebutkan peralatan yang berpotensi membahayakan pembudidaya pembenih ikan.
4. Menurut kamu, apakah kegiatan budidayapembenihan ikan
dapat membahayakan para pembudidaya ikan? 5. Menurut kamu, mengapa kesehatan dan keselamatan kerja
perlu diperhatikan? 6. Diskusikan dengan kelompok dan simpulkan
124
Kelas XI SMA MASMKMAK Semester 2
seleksi, satu kegiatan penting yang harus dilakukan sebelum ikan dikemas adalah memberokan ikan.
Pemberokan adalah suatu perlakuan untuk mengistirahatkan ikan setelah mendapat penanganan
tertentu di tempat pemeliharaan agar kondisi ikan lebih
baik, dan tidakmengurangi stres selama di perjalanan. Pemberokan dilakukan dalam air bersih yang sudah
disterilkan, selama 2-3 hari. Selama pemberokan ikan tidak diberi pakan, namun kondisi kesehatan ikan tetap
terus dijaga. Kandungan oksigen O
2
dalam air harus cukup, sebaiknya tidak kurang dari 8 ppm, dan
kandungan amoniak NH
4
tidak melebihi 0,1 ppm. Bersamaan dengan pemberokan dilakukan juga seleksi
kesehatan, serta penghitungan jumlah ikan. Ikan sehat dan normal siap dikirim.
2. Disesuaikan dengan Daya Tampung
Pengemasan ikan hias hidup biasanya menggunakan kantong plastik. Kantong plastik dipilih yang kuat dan
rangkap dua untuk menghindari kebocoran. Untuk keselamatan ikan, jumlah ikan yang dimasukkan ke
dalam kantong plastik harus disesuaikan dengan kemampuan daya tampungnya. Selain itu perbandingan
isi ikan dengan jumlah air dan oksigen juga harus sesuai.
Sebaiknya kantong plastik hanya diisi air 14 bagian. Air yang dimasukkan ke dalam kantong plastik harus steril
dan sudah diiltrasi. Setelah kantong plastik diisi air, ikan dimasukkan ke dalamnya. Beratjumlah ikan yang
dimasukkan sebaiknya sama perbandingannya dengan beratvolume air. Cara menghitung perbandingannya
dapat dilakukan dengan menimbang atau menghitung jumlah ikan. Baru kemudian, sisa isi kantong plastik diisi
oksigen dan diikat kuat agar oksigen tidak keluar atau bocor. Sebelum diangkut, agar lebih aman, plastik berisi
ikan dikemas terlebih dahulu dengan menggunakan karton. Karton yang digunakan harus kuat sehingga
tidak mudah rusak saat penanganan dan selama perjalanan.
125
Prakarya dan Kewirausahaan
3. Pengangkutan