v. Miopia yang didapat
Pasien dengan miopia yang didapat juga melaporkan pandangan kabur. Gejala lain yang mungkin dikeluhkan oleh pasien tergantung pada
penyebab terjadinya miopia tersebut. Misalnya, pupil yang konstriksi ketika penyebab dari miopia didapat adalah terpapar oleh agen agonis
kolinergik American Optometric Association , 2006.
2.1.7.2. Pemeriksaan Kelainan Refraksi
Dalam melakukan pemeriksaan refraksi ada 2 cara, yaitu : 1. Refraksi subjektif
Memeriksa kelainan pembiasan mata pasien dengan memperlihatkan kartu lihat jauh dan memasang l ensa yang sesuai dengan hasil pemeriksaan
bersama pasien. 2. Refraksi Objektif
Melakukan pemeriksaan kelainan pembiasan mata pasien dengan alat tertentu tanpa perlunya kerjasama dengan pasien.
Pemeriksaan objektif dipakai alat :
Refrationometer apa yang diseb ut pemeriksaan dengan komputer
Streak retinoskopi
Pemeriksaan refraksi subjektif
Pada pemeriksaan subjektif diperlukan hubungan atau komunikasi yang baik antara pemeriksa dengan pasien. Dalam pemeriksaan ini, optotype diletakan
sejauh 5 atau 6 pasien yan g akan diperiksa karena pada jarak 5 meter sinar -sinar datang dianggap merupakan sinar sejajar dan pasien yang diperiksa matanya
dalam keadaan istirahat atau tidak berakomodasi. Keadaan penerangan dalam ruang pemeriksaan tidak terlalu cerah. Dilihat kontra s kartu Snellen cukup baik.
Mata yang biasa diperiksa terlebih dahulu adalah mata kanan. a. Letakkan bingkai uji coba trial frame pada posisi yang tepat
b. Dilihat apakah titik tengah terletak tepat di depan mata c. Pasang penutup occluder pada mata yang tidak diperiksa mata
kiri d. Catat tajam penglihatan mata yang dibuka
Untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan khusus untuk miopia.
Miopia
Selanjutnya pada mata miopia dilakukan pemeriksaan berikut : 1. Bila penglihatan kurang dari 66 diletakan lensa pada bagian ka ca mata
coba-coba dengan kekuatan S +0,5 atau S -0,5. 2. Ditanyakan dengan lensa mana yang terlihat lebih jelas. Tajam penglihatan
dapat lebih kurang dari 610 sehingga penambahan lensa diberikan yang lebih berat.
3. Penambahan lensa lanjut, bila lebih terang de ngan lensa S - 0,5 maka pemeriksaan selanjutnya dilakukan dengan lensa S – yang dinaikan
perlahan sehingga terdapat penglihatan yang paling jelas. 4. Lensa ditambahkan perlahan sampai tajam penglihatan maksimal.
Resep kaca mata yang diberikan adalah lensa neg atif yang paling tidak berat. Pemeriksaan miopia pada anak diperlukan rujukan berikut :
1. Pemeriksaan dengan sikloplegik harus dilakukan pada pemeriksaan mata anak, anak dengan juling esotropia dan miopia sangat tinggi 10 D.
2. Koreksi sebaiknya dilakukan se cara total pada kelainan refraksi dan astigmatismatnya.
3. Rencana koreksi kurang under correction pada miopia dengan juling ke dalam atau esotropia untuk mengurangi esotropia sudut tidaklah begitu
ditoleransi. 4. Koreksi lebih over correction dapat dilakukan untuk memperbaiki
deviasi juling ke dalam esotropia.
5. Pada anak dengan miopia tinggi dan anisometropia yang mengakibatkan aniseikonia dapat dipertimbangkan Ilyas, 2006.
Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaan tambahan dapat dibutuhkan untuk mengidentifikasi kondisi yang berkaitan dengan perubahan retina pada pasien dengan miopia degeneratif.
Pemeriksaan tambahan tersebut dapat berupa : Fotografi fundus, Ultrasonografi A- dan B-scan, Lapangan pandang, Tes seperti gula darah puasa misalnya untuk
mengidentifikasi penyebab dari miopia yang didapat American Optometric Association, 2006.
2.1.8. Penatalaksanaan