Dari Sisi Proses Penanganan Perkara.

Beberapa waktu yang lalu, pernyataan kontroversi Ketua DPR RI Marzuki Alie yang mengusulkan 3 tiga langkah tepat untuk memberantas korupsi, yaitu: 200 1. Jangan ada transaksi tunai diatas Rp. 100.000.000,- Jadi harus dengan sistem transfer perbankan. 2. Transaksi nontunai dinilai dapat meminimalisir transaksi-transaksi gelap. Jadi, semua aliran dana bisa diketahui dan dilacak asal-muasal dan tujuannya supaya aliran dana bisa diketahui dan PPATK Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan lebih bermakna. Undang-Undang pengujian terbalik. Karena saat ini belum ada undang-undangnya, yang kini dibutuhkan adalah membuat Rancangan Undang-Undang Pembuktian Terbalik. 3. Kita harus berani menyiapkan RUU dalam rangka tindak pidana korupsi dengan pengujian terbalik. Memutihkan lalu memaafkan koruptor. Artinya, semua uang yang diduga hasil korupsi yang berada di luar negeri dibawa masuk kembali ke Indonesia dan dikenakan pajak, serta dimaafkan dan berikan pengampunan. Tapi laporkan, semua di-clear-kan. Dengan cara ketiga ini, lanjut Marzuki, bangsa Indonesia bisa memulai lagi dari awal sesuatu yang baru. Tidak perlu lagi membicarakan kejadian-kejadian yang telah lalu. Berdasarkan hal tersebut diatas, terkait dengan memutihkan lalu memaafkan koruptor adalah sehubungan dengan ide dari Ketua DPR RI Marzuki Alie agar Komisi Pemberantasan Korupsi KPK dibubarkan, Politisi Demokrat tersebut mengaku kecewa terhadap kinerja pimpinan KPK, yang dinilai bukannya memberantas korupsi tetapi malah justru terjebak dalam polemik korupsi. 201

3. Dari Sisi Proses Penanganan Perkara.

200 Untuk lebih memantapkan eksistensi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kedepan dalam kaitannya dengan pemberantasan korupsi, maka ada baiknya pada http:vco86.blogspot.com201107rangkuman-berita-pembubaran-kpk.html. Diakses pada tanggal 04 Agustus 2011. 201 Ibid. Universitas Sumatera Utara masa yang akan datang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terlebih dahulu melakukan rapat permusyawaratan prosedur dismisal sebelum hari persidangan ditentukan dan perkara diperiksa dipersidangan untuk diputuskan sebagaimana halnya terdapat dalam hukum acara pengadilan tata usaha negara. Pemeriksaan Disimissal, dilakukan secara singkat dalam rapat permusyawaratan oleh ketua Pengadilan dan ketua Pengadilan dapat menunjuk seorang hakim sebagai reporteur raportir. 202 1. Pokok dakwaan tersebut nyata-nyata tidak termasuk dalam wewenang Pengadilan. Dalam Prosedur Dismissal Ketua Pengadilan berwenang memanggil dan mendengar keterangan dari Penuntut Umum sebelum menentukan penetapan disimisal apabila dipandang perlu. Ketua Pengadilan berwenang memutuskan dengan suatu penetapan yang dilengkapi dengan pertimbangan-pertimbangan bahwa dakwaan yang diajukan itu dinyatakan tidak diterima atau tidak berdasar, dalam hal: 2. Syarat-syarat dakwaan tidak dipenuhi oleh penuntut umum. 3. Dakwaan tidak didasarkan pada alasan-alasan yang layak. Dengan adanya rapat permusyawaratan prosedur dismisal yang dilakukan oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi sebelum perkara diperiksa dipersidangan untuk diputus, maka Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dapat melihat terlebih dahulu secara komperhensif atau menyeluruh mengenai duduk perkara yang akan diproses, 202 Philipus M. Hadjon, dkk, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2001, hlm. 343. Universitas Sumatera Utara karena selama ini dalam proses pemberantasan korupsi tidak bisa menjerat seluruh pelaku sekaligus, baik pelaku utama maupun pelaku-pelaku yang turut membantu melakukan dalam suatu tindak pidana korupsi, misalnya dalam perkara Nomor: 10Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg atas nama terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo, Mantan Ketua DPRD Kabupaten Pati Periode 2002-2004. Bersama-sama dengan Bupati Pati, Wakil Bupati Pati, Sekretaris Daerah serta Panitia Anggaran DPRD Kabupaten Pati dan Tim Anggaran Eksekutif dalam menetapkan anggaran LPJ Bupati dan bantuan untuk pihak ke III adalah bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, secara bersama-sama dengan eksekutif bertindak sewenang-wenang karena memutuskan dan mengeluarkan keuangan yang tidak sesuai dengan maksud dari dibuatnya ketentuan peraturan perundang-undangan. Namun yang dimajukan kepersidangan hanya Terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo tanpa mengikutsertakan Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah serta Panitia Anggaran DPRD dan Tim Anggaran Eksekutif Kabupaten Pati, padahal perbuatan tersebut dilakukan secara bersama-sama. 203 203 Perhatikan Putusan Perkara Nomor: 10Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN