Terhadap tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh atau atas nama suatu korporasi.

c. Pidana tambahan.

Bagi terdakwa pelaku tindak pidana korupsi, selain dijatuhi sanksi pidana penjara dapat juga dijatuhi pidana tambahan berupa perampasan barang- barang yang dimiliki dari hasil korups, yaitu:. 143 1. Perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak berwujud atau barang tidak bergerak yang digunakan untuk atau yang diperoleh dari tindak pidana korupsi, termasuk perusahaan milik terpidana dimana tindak pidana korupsi dilakukan, begitu pula dari barang yang menggantikan barang-barang tersebut. 2. Pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama dengan harta yang diperoleh dari tindak pidana korupsi. 3. Penutupan seluruh atau sebahagian perusahaan untuk waktu paling lama 1 satu tahun. 4. Pencabutan seluruh atau sebahagian hak-hak tertentu atau penghapusan seluruh atau sebahagian keuntungan tertentu, yang telah atau dapat diberikan oleh pemerintah kepada terpidana. 5. Jika terpidana tidak membayar uang pengganti paling lama dalam waktu 1 satu bulan sesudah putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutup uang pengganti tersebut. 6. Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka terpidana dengan pidana penjara yang lamanya tidak memenuhi ancaman maksimum dari pidana pokoknya sesuai ketentuan UU No. 31 Tahun 1999 dan lamanya pidana tersebut sudah ditentukan dalam putusan pengadilan.

2. Terhadap tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh atau atas nama suatu korporasi.

Terhadap tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh atau atas nama suatu korporasi, pidana pokoknya yang dapat dijatuhkan adalah pidana denda 143 Moch. Faisal Salam, op.cit, hlm. 130. Perhatikan juga Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Universitas Sumatera Utara dengan ketentuan maksimum ditambah 13 satu per tiga. Penjatuhan pidana terhadap suatu korporasi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 144 a. Dalam hal tindak pidana korupsi dilakukan oleh atau atas nama suatu korporasi, tuntutan dan penjatuhan pidana dapat dilakukan terhadap korporasi dan atau pengurusnya. b. Tindak pidana korupsi dilakukan oleh suatu korporasi apabila tindak pidana tersebut dilakukan oleh orang-orang baik berdasarkan hubungan kerja maupun berdasarkan hubungan lain, bertindak dalam lingkungan korporasi tersebut baik sendiri-sendiri maupun bersama- sama. c. Dalam hal tuntutan pidana dilakukan terhadap suatu korporasi, korporasi tersebut diwakili oleh pengurus kemudian pengurus yang mewakili korporasi tersebut dapat mewakilkan kepada orang lain. d. Hakim pengadilan tindak pidana korupsi dapat memerintahkan seupaya pengurus korporasi menghadap sendiri dipengadilan dan dapat pula memerintahkan supaya pengurus tersebut dibawa kesidang pengadilan. e. Dalam hal tuntutan pidana dilakukan terhadap korporasi, panggilan untuk menghadap dan menyerahkan surat panggilan tersebut disampaikan kepada pengurus ditempat tinggal pengurus berkantor. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka eksistensi pengadilan tindak pidana korupsi dalam melakukan pemberantasan korupsi apabila dikaitkan dengan sanksi pidana yang dijatuhkan terhadap pelaku tindak pidana korupsi melalui putusan pengadilan tindak pidana korupsi dapat dilihat dari berbagai putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang sebagai berikut: 1. Perkara Nomor 02Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg. Nama Terdakwa: Setia Budi Bin Dharma Budi Alim. Terbukti melanggar Pasal: 2 ayat 1 Jo. Pasal 18 UUPTK. 144 Evi Hartanti, op.cit, hlm. 15. Perhatikan juga Pasal 20 ayat 1-6 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Universitas Sumatera Utara Dihukum: 145 a. Menyatakan Terdakwa Setia Budi Bin Dharma Budi Alim terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. b. Menjatuhkan pidana dengan pidana penjara selama 6 tahun dan pidana denda sebesar 400 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 4 bulan. c. Menghukum terdakwa membayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp. 958.068.600, jika uang pengganti tersebut tidak dibayar dalam waktu paling lama satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap, maka harta benda milik terpidana akan disita dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. Jika terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti tersebut maka diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan. d. Menetapkan membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5000. 2. Perkara Nomor 10Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg. Nama Terdakwa: Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo. Terbukti melanggar Pasal 3 Jo. Pasal 18 ayat 1 UUPTK. Dihukum: 146 145 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 02Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 172. 146 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 10Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 28. Universitas Sumatera Utara a. Menyatakan Terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. b. menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 tahun. c. Menjatuhkan pidana denda kepada terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo sebesar Rp. 50.000.000,- dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan. d. Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan rumah tahanan negara Kls. I Semarang. e. Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 10.000 kepada terdakwa. 3. Perkara Nomor 24Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg. Nama Terdakwa: 1. Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji. 2 Wahyudi Bin Minto Diyono. Terbukti melanggar Pasal 2 ayat 1 Jo. Pasal 18 UUPTK Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Dihukum: 147 II. Terhadap Terdakwa Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji. 147 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 24Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 29. Universitas Sumatera Utara a. Menyatakan Terdakwa I Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi. b. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa I Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji selama 4 Tahun, denda sebesar Rp. 200.000.000,00 subsidair 3 bulan kurungan, serta membayar uang pengganti sebesar Rp. 76.500.000,- dengan ketentuan apabila dalam waktu 1 bulan setelah putusan Hakim mempunyai kekuatan hukum tetap terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan. c. Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan. d. Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- kepada Terdakwa. III. Terhadap Terdakwa Wahyudi Bin Minto Diyono. a. Menyatakan Terdakwa II Wahyudi Bin Minto Diyono telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi. b. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa II Wahyudi Bin Minto Diyono selama 4 Tahun, denda sebesar Rp. 200.000.000,00 subsidair 3 bulan kurungan, serta membayar uang pengganti sebesar Rp. 83.400.000,- dengan ketentuan apabila dalam waktu 1 bulan setelah putusan Hakim mempunyai kekuatan hukum tetap terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan. c. Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan. Universitas Sumatera Utara d. Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- kepada Terdakwa. 5. Perkara Nomor 26Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg. Nama Terdakwa: Niken Prabarini Binti Sudaryanto. Terbukti melanggar pasal 3 Jo. Pasal 18 UUPTK. Dihukum: 148 a. Menyatakan Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. b. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 Tahun 8 Bulan. c. Menjatuhkan pidana denda kepada Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto sebesar Rp. 50.000.000,- dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan. d. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto untuk membayar uang pengganti sebesar Rp. 59.218.000,- dengan ketentuan apabila dalam waktu 1 bulan setelah putusan Hakim mempunyai kekuatan hukum tetap terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 3 bulan. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka untuk mengetahui lebih lanjut eksistensi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dalam memberikan sanksi pidana 148 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 26Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 50. Universitas Sumatera Utara terhadap pelaku tindak pidana korupsi sebagaimana dipaparkan diatas dalam rangka melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi akan diuraikan sebagai berikut: 1. Terhadap Putusan Nomor 02Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg. Dengan Terdakwa Setia Budi Bin Dharma Budi Alim yang terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat 1 UUPTK, Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang menjatuhkan putusan: 149 a. Menyatakan Terdakwa Setia Budi Bin Dharma Budi Alim terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. b. Menjatuhkan pidana dengan pidana penjara selama 6 tahun dan pidana denda sebesar 400 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 4 bulan. c. Menghukum terdakwa membayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp. 958.068.600, jika uang pengganti tersebut tidak dibayar dalam waktu paling lama satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap, maka harta benda milik terpidana akan disita dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. Jika terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti tersebut maka diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan. 149 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 02Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 172. Universitas Sumatera Utara d. Menetapkan membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5000. Putusan Majelis Hakim yang dijatuhkan terhadap Terdakwa Setia Budi Bin Dharma Ali sebagaimana tersebut diatas masih berada pada ambang batas maksimum dan minimum sanksi, yaitu: pidana penjara yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim adalah 6 Tahun, sedangkan pidana yang diancamkan dalam Pasal 2 ayat 1 UUPTK adalah paling singkat 4 Tahun dan paling lama 20 tahun. Sedangkan terhadap pidana denda juga berada pada ambang batas maksimum dan minimum, yaitu: pidana denda yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim adalah 400 Juta, sedangkan pidana denda yang diancamkan dalam Pasal 2 ayat 1 UUPTK paling sedikit 200 Juta dan paling banyak 1 Miliar. 2. Terhadap Putusan Nomor 10Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg. Dengan Terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo yang terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Jo. Pasal 18 ayat 1 UUPTK, Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang menjatuhkan putusan: 150 a. Menyatakan Terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. 150 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 10Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 28. Universitas Sumatera Utara b. Menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 tahun. c. Menjatuhkan pidana denda kepada terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo sebesar Rp. 50.000.000,- dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan. d. Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan rumah tahanan negara Kls. I Semarang. e. Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 10.000 kepada terdakwa. Putusan Majelis Hakim yang dijatuhkan terhadap terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo masih berada pada ambang batas maksimum dan minimum sanksi, yaitu: pidana penjara yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim adalah 4 Tahun, sedangkan pidana yang diancamkan dalam Pasal 3 UUPTK adalah paling singkat 1 Tahun dan paling lama seumur hidup. Sedangkan terhadap pidana denda juga berada pada ambang batas maksimum dan minimum, yaitu: pidana denda yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim adalah 400 Juta, sedangkan pidana denda yang diancamkan dalam Pasal 3 UUPTK paling sedikit 50 Juta Juta dan paling banyak 1 Miliar. 3. Terhadap Putusan Nomor 24Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. dengan Terdakwa: I. Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji. Universitas Sumatera Utara II. Wahyudi Bin Minto Diyono. Terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat 1 Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang menjatuhkan putusan: 151 1. Terhadap Terdakwa I Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji: a. Menyatakan Terdakwa I Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi. b. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa I Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji selama 4 Tahun, denda sebesar Rp. 200.000.000,00 subsidair 3 bulan kurungan, serta membayar uang pengganti sebesar Rp. 76.500.000,- dengan ketentuan apabila dalam waktu 1 bulan setelah putusan Hakim mempunyai kekuatan hukum tetap terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan. c. Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan. d. Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- kepada Terdakwa. 151 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 24Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 29. Universitas Sumatera Utara 2. Terhadap Terdakwa II Wahyudi Bin Minto Diyono: a. Menyatakan Terdakwa II Wahyudi Bin Minto Diyono telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi. b. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa II Wahyudi Bin Minto Diyono selama 4 Tahun, denda sebesar Rp. 200.000.000,00 subsidair 3 bulan kurungan, serta membayar uang pengganti sebesar Rp. 83.400.000,- dengan ketentuan apabila dalam waktu 1 bulan setelah putusan Hakim mempunyai kekuatan hukum tetap terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan. c. Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan. d. Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- kepada Terdakwa. Putusan Majelis Hakim yang dijatuhkan terhadap Terdakwa I Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji dan Terdakwa II Wahyudi Bin Minto Diyono masih berada pada ambang batas maksimum dan minimum sanksi, yaitu: pidana penjara yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim kepada masing-masing Terdakwa adalah 4 Tahun, sedangkan pidana yang diancamkan dalam Pasal 2 ayat 1 UUPTK adalah paling singkat 4 Tahun dan paling lama 20 tahun. Sedangkan terhadap pidana denda juga berada pada ambang batas maksimum dan minimum, yaitu: pidana denda yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim kepada Terdakwa I adalah sebesar 200 Juta dan kepada Terdakwa II pidana denda yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim adalah sebesar 200 juta, Universitas Sumatera Utara sedangkan pidana denda yang diancamkan dalam Pasal 2 ayat 1 UUPTK paling sedikit 200 Juta dan paling banyak 1 Miliar. 4. Terhadap Putusan Nomor 26Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg. Dengan Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto yang terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Jo. Pasal 18 UUPTK, Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang menjatuhkan putusan: 152 a. Menyatakan Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. b. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 Tahun 8 Bulan. c. Menjatuhkan pidana denda kepada Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto sebesar Rp. 50.000.000,- dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan. d. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto untuk membayar uang pengganti sebesar Rp. 59.218.000,- dengan ketentuan apabila dalam waktu 1 bulan setelah putusan Hakim mempunyai kekuatan hukum tetap terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 3 bulan. 152 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 26Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 50. Universitas Sumatera Utara Putusan Majelis Hakim yang dijatuhkan terhadap Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto masih berada pada ambang batas maksimum dan minimum sanksi, yaitu: pidana penjara yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim adalah 1 Tahun 8 Bulan, sedangkan pidana yang diancamkan dalam Pasal 3 UUPTK adalah paling singkat 1 Tahun dan paling lama seumur hidup. Sedangkan terhadap pidana denda juga berada pada ambang batas maksimum dan minimum, yaitu: pidana denda yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim adalah 50 Juta, sedangkan pidana denda yang diancamkan dalam Pasal 3 UUPTK paling sedikit 50 Juta dan paling banyak 1 Miliar. Berdasarkan putusan Pengadilan tindak pidana korupsi sebagaimana dipaparkan diatas, dapat diketahui bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, khususnya Pengadilan Tindak Pidana Korupsi semarang telah menjalankan amanat Undang-Undang yang berkaitan dengan pemberian sanksi terhadap pelaku tindak pidana korupsi dalam rangka melakukan pemberantasan korupsi. Hal tersebut dapat diketahui dari sanksi pidana yang diberikan terhadap pelaku tindak pidana korupsi tersebut yaitu tidak lebih dan tidak kurang dari ancaman yang diamantkan oleh Undang-Undang sesuai dengan Pasal yang dilanggar oleh terdakwa, baik itu sanksi pidana penjara maupun sanksi pidana denda. Selain pidana sanksi pidana penjara dan sanksi pidana denda yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dipaparkan diatas, Majelis Hakim juga menjatuhkan sanksi tambahan yang berkaitan dengan kerugian keuangan negara sesuai jenis-jenis sanksi pemidanaan yang dapat Universitas Sumatera Utara dilakukan Hakim pengadilan Tindak Pidana Korupsi terhadap terdakwa pelaku tindak pidana korupsi. Universitas Sumatera Utara

BAB III HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH PENGADILAN

TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM MELAKUKAN PEMBERANTASAN KORUPSI Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa keberadaan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi adalah pasca Mahkamah Konstitusi memutus perkara Judicial Review Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Korupsi pada tanggal 19 Desember 2006, Dari amar putusan Mahkamah Konstitusi atas perkara nomor 012-016-019PUU-IV2006 tersebut, terdapat dua poin krusial. Pertama, Mahkamah Konstitusi menyatakan Pasal 53 UU Komisi Pemberantasan Korupsi bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945. Dan, kedua, Pasal 53 masih mempunyai kekuatan mengikat sampai diadakan perubahan paling lambat tiga tahun sejak putusan diucapkan. 153 Mengingat bahwa putusan Mahkamah Konstitusi tersebut diatas bersifat final, maka putusan Mahkamah Konstitusi tidak hanya mengakui kepentingan agenda pemberantasan korupsi melalui mekanisme dan lembaga khusus, tetapi putusan tersebut juga telah memberikan pembenaran secara konstitusional yang diperlukan dalam pemberantasan korupsi. Dalam maksud lain, putusan Mahkamah Konstitusi tersebut bisa bermakna untuk mencegah atau mengeliminasi adanya disparitas putusan dalam perkara korupsi yang hingga kini masih kerap terjadi. Dengan 153 Mahkamah Konstitusi RI, Putusan Nomor 012-016-019PUU-IV2006 Tentang Pengujian Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. hlm. 290. Universitas Sumatera Utara