c. Pidana tambahan.
Bagi terdakwa pelaku tindak pidana korupsi, selain dijatuhi sanksi pidana penjara dapat juga dijatuhi pidana tambahan berupa perampasan barang-
barang yang dimiliki dari hasil korups, yaitu:.
143
1. Perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak berwujud
atau barang tidak bergerak yang digunakan untuk atau yang diperoleh dari tindak pidana korupsi, termasuk perusahaan milik terpidana
dimana tindak pidana korupsi dilakukan, begitu pula dari barang yang menggantikan barang-barang tersebut.
2. Pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-banyaknya
sama dengan harta yang diperoleh dari tindak pidana korupsi. 3.
Penutupan seluruh atau sebahagian perusahaan untuk waktu paling lama 1 satu tahun.
4. Pencabutan seluruh atau sebahagian hak-hak tertentu atau
penghapusan seluruh atau sebahagian keuntungan tertentu, yang telah atau dapat diberikan oleh pemerintah kepada terpidana.
5. Jika terpidana tidak membayar uang pengganti paling lama dalam
waktu 1 satu bulan sesudah putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita
oleh Jaksa dan dilelang untuk menutup uang pengganti tersebut.
6. Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi
untuk membayar uang pengganti maka terpidana dengan pidana penjara yang lamanya tidak memenuhi ancaman maksimum dari
pidana pokoknya sesuai ketentuan UU No. 31 Tahun 1999 dan lamanya pidana tersebut sudah ditentukan dalam putusan pengadilan.
2. Terhadap tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh atau atas nama suatu korporasi.
Terhadap tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh atau atas nama suatu korporasi, pidana pokoknya yang dapat dijatuhkan adalah pidana denda
143
Moch. Faisal Salam, op.cit, hlm. 130. Perhatikan juga Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
Universitas Sumatera Utara
dengan ketentuan maksimum ditambah 13 satu per tiga. Penjatuhan pidana terhadap suatu korporasi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
144
a. Dalam hal tindak pidana korupsi dilakukan oleh atau atas nama suatu
korporasi, tuntutan dan penjatuhan pidana dapat dilakukan terhadap korporasi dan atau pengurusnya.
b. Tindak pidana korupsi dilakukan oleh suatu korporasi apabila tindak
pidana tersebut dilakukan oleh orang-orang baik berdasarkan hubungan kerja maupun berdasarkan hubungan lain, bertindak dalam
lingkungan korporasi tersebut baik sendiri-sendiri maupun bersama- sama.
c. Dalam hal tuntutan pidana dilakukan terhadap suatu korporasi,
korporasi tersebut diwakili oleh pengurus kemudian pengurus yang mewakili korporasi tersebut dapat mewakilkan kepada orang lain.
d. Hakim pengadilan tindak pidana korupsi dapat memerintahkan
seupaya pengurus korporasi menghadap sendiri dipengadilan dan dapat pula memerintahkan supaya pengurus tersebut dibawa kesidang
pengadilan.
e. Dalam hal tuntutan pidana dilakukan terhadap korporasi, panggilan
untuk menghadap dan menyerahkan surat panggilan tersebut disampaikan kepada pengurus ditempat tinggal pengurus berkantor.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka eksistensi pengadilan tindak pidana korupsi dalam melakukan pemberantasan korupsi apabila dikaitkan dengan sanksi
pidana yang dijatuhkan terhadap pelaku tindak pidana korupsi melalui putusan pengadilan tindak pidana korupsi dapat dilihat dari berbagai putusan Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang sebagai berikut: 1.
Perkara Nomor 02Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg. Nama Terdakwa: Setia Budi Bin Dharma Budi Alim.
Terbukti melanggar Pasal: 2 ayat 1 Jo. Pasal 18 UUPTK.
144
Evi Hartanti, op.cit, hlm. 15. Perhatikan juga Pasal 20 ayat 1-6 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
Universitas Sumatera Utara
Dihukum:
145
a. Menyatakan Terdakwa Setia Budi Bin Dharma Budi Alim terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. b.
Menjatuhkan pidana dengan pidana penjara selama 6 tahun dan pidana denda sebesar 400 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar
diganti dengan pidana kurungan selama 4 bulan. c.
Menghukum terdakwa membayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp. 958.068.600, jika uang pengganti tersebut tidak dibayar
dalam waktu paling lama satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap, maka harta benda milik terpidana akan disita dan dilelang untuk
menutupi uang pengganti tersebut. Jika terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti tersebut maka
diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan. d.
Menetapkan membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5000.
2. Perkara Nomor 10Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg.
Nama Terdakwa: Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo. Terbukti melanggar Pasal 3 Jo. Pasal 18 ayat 1 UUPTK.
Dihukum:
146
145
Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 02Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 172.
146
Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 10Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 28.
Universitas Sumatera Utara
a. Menyatakan Terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi
Utomo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi.
b. menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH
Bin Ramlan Mardi Utomo oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 tahun.
c. Menjatuhkan pidana denda kepada terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH
Bin Ramlan Mardi Utomo sebesar Rp. 50.000.000,- dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan
selama 3 bulan. d.
Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan rumah tahanan negara Kls. I Semarang.
e. Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 10.000 kepada terdakwa.
3. Perkara Nomor 24Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg.
Nama Terdakwa: 1. Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji. 2 Wahyudi Bin Minto Diyono.
Terbukti melanggar Pasal 2 ayat 1 Jo. Pasal 18 UUPTK Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Dihukum:
147
II. Terhadap Terdakwa Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji.
147
Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 24Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 29.
Universitas Sumatera Utara
a. Menyatakan Terdakwa I Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji telah
terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi. b.
Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa I Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji selama 4 Tahun, denda sebesar Rp. 200.000.000,00 subsidair
3 bulan kurungan, serta membayar uang pengganti sebesar Rp. 76.500.000,- dengan ketentuan apabila dalam waktu 1 bulan setelah
putusan Hakim mempunyai kekuatan hukum tetap terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang
pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan. c.
Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan. d.
Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- kepada Terdakwa. III.
Terhadap Terdakwa Wahyudi Bin Minto Diyono. a.
Menyatakan Terdakwa II Wahyudi Bin Minto Diyono telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi.
b. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa II Wahyudi Bin Minto Diyono
selama 4 Tahun, denda sebesar Rp. 200.000.000,00 subsidair 3 bulan kurungan, serta membayar uang pengganti sebesar Rp. 83.400.000,-
dengan ketentuan apabila dalam waktu 1 bulan setelah putusan Hakim mempunyai kekuatan hukum tetap terpidana tidak mempunyai harta
benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan.
c. Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan.
Universitas Sumatera Utara
d. Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- kepada Terdakwa.
5. Perkara Nomor 26Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg.
Nama Terdakwa: Niken Prabarini Binti Sudaryanto. Terbukti melanggar pasal 3 Jo. Pasal 18 UUPTK.
Dihukum:
148
a. Menyatakan Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. b.
Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 Tahun 8 Bulan.
c. Menjatuhkan pidana denda kepada Terdakwa Niken Prabarini Binti
Sudaryanto sebesar Rp. 50.000.000,- dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan.
d. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto
untuk membayar uang pengganti sebesar Rp. 59.218.000,- dengan ketentuan apabila dalam waktu 1 bulan setelah putusan Hakim mempunyai
kekuatan hukum tetap terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana
penjara selama 3 bulan. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka untuk mengetahui lebih lanjut
eksistensi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dalam memberikan sanksi pidana
148
Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 26Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 50.
Universitas Sumatera Utara
terhadap pelaku tindak pidana korupsi sebagaimana dipaparkan diatas dalam rangka melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi akan diuraikan sebagai
berikut: 1.
Terhadap Putusan Nomor 02Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg. Dengan Terdakwa Setia Budi Bin Dharma Budi Alim yang terbukti bersalah
melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat 1 UUPTK, Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada
Pengadilan Negeri Semarang menjatuhkan putusan:
149
a. Menyatakan Terdakwa Setia Budi Bin Dharma Budi Alim terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. b.
Menjatuhkan pidana dengan pidana penjara selama 6 tahun dan pidana denda sebesar 400 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar
diganti dengan pidana kurungan selama 4 bulan. c.
Menghukum terdakwa membayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp. 958.068.600, jika uang pengganti tersebut tidak dibayar
dalam waktu paling lama satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap, maka harta benda milik terpidana akan disita dan dilelang untuk
menutupi uang pengganti tersebut. Jika terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti tersebut maka
diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan.
149
Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 02Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 172.
Universitas Sumatera Utara
d. Menetapkan membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.
5000. Putusan Majelis Hakim yang dijatuhkan terhadap Terdakwa Setia Budi
Bin Dharma Ali sebagaimana tersebut diatas masih berada pada ambang batas maksimum dan minimum sanksi, yaitu: pidana penjara yang dijatuhkan oleh
Majelis Hakim adalah 6 Tahun, sedangkan pidana yang diancamkan dalam Pasal 2 ayat 1 UUPTK adalah paling singkat 4 Tahun dan paling lama 20
tahun. Sedangkan terhadap pidana denda juga berada pada ambang batas maksimum dan minimum, yaitu: pidana denda yang dijatuhkan oleh Majelis
Hakim adalah 400 Juta, sedangkan pidana denda yang diancamkan dalam Pasal 2 ayat 1 UUPTK paling sedikit 200 Juta dan paling banyak 1 Miliar.
2. Terhadap Putusan Nomor 10Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg. Dengan
Terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo yang terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 3 Jo. Pasal 18 ayat 1 UUPTK, Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang menjatuhkan
putusan:
150
a. Menyatakan Terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi
Utomo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi.
150
Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 10Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 28.
Universitas Sumatera Utara
b. Menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH
Bin Ramlan Mardi Utomo oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 tahun.
c. Menjatuhkan pidana denda kepada terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH
Bin Ramlan Mardi Utomo sebesar Rp. 50.000.000,- dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan
selama 3 bulan. d.
Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan rumah tahanan negara Kls. I Semarang.
e. Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 10.000 kepada terdakwa.
Putusan Majelis Hakim yang dijatuhkan terhadap terdakwa Wiwik Budi Santoso, SH Bin Ramlan Mardi Utomo masih berada pada ambang batas
maksimum dan minimum sanksi, yaitu: pidana penjara yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim adalah 4 Tahun, sedangkan pidana yang diancamkan dalam
Pasal 3 UUPTK adalah paling singkat 1 Tahun dan paling lama seumur hidup. Sedangkan terhadap pidana denda juga berada pada ambang batas maksimum
dan minimum, yaitu: pidana denda yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim adalah 400 Juta, sedangkan pidana denda yang diancamkan dalam Pasal 3
UUPTK paling sedikit 50 Juta Juta dan paling banyak 1 Miliar. 3.
Terhadap Putusan Nomor 24Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. dengan Terdakwa:
I. Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji.
Universitas Sumatera Utara
II. Wahyudi Bin Minto Diyono.
Terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat 1 Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, Majelis
Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang menjatuhkan putusan:
151
1. Terhadap Terdakwa I Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji:
a. Menyatakan Terdakwa I Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji telah
terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi.
b. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa I Joko Muhammad Dahlan Bin
Sumarji selama 4 Tahun, denda sebesar Rp. 200.000.000,00 subsidair 3 bulan kurungan, serta membayar uang pengganti sebesar Rp.
76.500.000,- dengan ketentuan apabila dalam waktu 1 bulan setelah putusan Hakim mempunyai kekuatan hukum tetap terpidana tidak
mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan.
c. Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan.
d. Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- kepada Terdakwa.
151
Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 24Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 29.
Universitas Sumatera Utara
2. Terhadap Terdakwa II Wahyudi Bin Minto Diyono:
a. Menyatakan Terdakwa II Wahyudi Bin Minto Diyono telah terbukti
secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi. b.
Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa II Wahyudi Bin Minto Diyono selama 4 Tahun, denda sebesar Rp. 200.000.000,00 subsidair 3 bulan
kurungan, serta membayar uang pengganti sebesar Rp. 83.400.000,- dengan ketentuan apabila dalam waktu 1 bulan setelah putusan
Hakim mempunyai kekuatan hukum tetap terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang
pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan. c.
Menetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan. d.
Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- kepada Terdakwa. Putusan Majelis Hakim yang dijatuhkan terhadap Terdakwa I Joko
Muhammad Dahlan Bin Sumarji dan Terdakwa II Wahyudi Bin Minto Diyono masih berada pada ambang batas maksimum dan minimum sanksi, yaitu:
pidana penjara yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim kepada masing-masing Terdakwa adalah 4 Tahun, sedangkan pidana yang diancamkan dalam Pasal 2
ayat 1 UUPTK adalah paling singkat 4 Tahun dan paling lama 20 tahun. Sedangkan terhadap pidana denda juga berada pada ambang batas maksimum
dan minimum, yaitu: pidana denda yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim kepada Terdakwa I adalah sebesar 200 Juta dan kepada Terdakwa II pidana
denda yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim adalah sebesar 200 juta,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan pidana denda yang diancamkan dalam Pasal 2 ayat 1 UUPTK paling sedikit 200 Juta dan paling banyak 1 Miliar.
4. Terhadap Putusan Nomor 26Pid. Sus2011PN. Tipikor.Smg. Dengan
Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto yang terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Jo. Pasal
18 UUPTK, Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Semarang menjatuhkan putusan:
152
a. Menyatakan Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. b.
Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 Tahun 8 Bulan.
c. Menjatuhkan pidana denda kepada Terdakwa Niken Prabarini Binti
Sudaryanto sebesar Rp. 50.000.000,- dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan.
d. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto
untuk membayar uang pengganti sebesar Rp. 59.218.000,- dengan ketentuan apabila dalam waktu 1 bulan setelah putusan Hakim
mempunyai kekuatan hukum tetap terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti
dengan pidana penjara selama 3 bulan.
152
Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 26Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 50.
Universitas Sumatera Utara
Putusan Majelis Hakim yang dijatuhkan terhadap Terdakwa Niken Prabarini Binti Sudaryanto masih berada pada ambang batas maksimum dan
minimum sanksi, yaitu: pidana penjara yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim adalah 1 Tahun 8 Bulan, sedangkan pidana yang diancamkan dalam Pasal 3
UUPTK adalah paling singkat 1 Tahun dan paling lama seumur hidup. Sedangkan terhadap pidana denda juga berada pada ambang batas maksimum
dan minimum, yaitu: pidana denda yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim adalah 50 Juta, sedangkan pidana denda yang diancamkan dalam Pasal 3
UUPTK paling sedikit 50 Juta dan paling banyak 1 Miliar. Berdasarkan putusan Pengadilan tindak pidana korupsi sebagaimana
dipaparkan diatas, dapat diketahui bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, khususnya Pengadilan Tindak Pidana Korupsi semarang telah menjalankan
amanat Undang-Undang yang berkaitan dengan pemberian sanksi terhadap pelaku tindak pidana korupsi dalam rangka melakukan pemberantasan korupsi.
Hal tersebut dapat diketahui dari sanksi pidana yang diberikan terhadap pelaku tindak pidana korupsi tersebut yaitu tidak lebih dan tidak kurang dari ancaman
yang diamantkan oleh Undang-Undang sesuai dengan Pasal yang dilanggar oleh terdakwa, baik itu sanksi pidana penjara maupun sanksi pidana denda.
Selain pidana sanksi pidana penjara dan sanksi pidana denda yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dipaparkan
diatas, Majelis Hakim juga menjatuhkan sanksi tambahan yang berkaitan dengan kerugian keuangan negara sesuai jenis-jenis sanksi pemidanaan yang dapat
Universitas Sumatera Utara
dilakukan Hakim pengadilan Tindak Pidana Korupsi terhadap terdakwa pelaku tindak pidana korupsi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH PENGADILAN
TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM MELAKUKAN PEMBERANTASAN KORUPSI
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa keberadaan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi adalah pasca Mahkamah Konstitusi memutus perkara Judicial
Review Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Korupsi pada tanggal 19 Desember 2006, Dari amar putusan Mahkamah Konstitusi
atas perkara nomor 012-016-019PUU-IV2006 tersebut, terdapat dua poin krusial. Pertama, Mahkamah Konstitusi menyatakan Pasal 53 UU Komisi Pemberantasan
Korupsi bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945. Dan, kedua, Pasal 53 masih mempunyai kekuatan mengikat sampai diadakan perubahan paling lambat tiga
tahun sejak putusan diucapkan.
153
Mengingat bahwa putusan Mahkamah Konstitusi tersebut diatas bersifat final, maka putusan Mahkamah Konstitusi tidak hanya mengakui kepentingan agenda
pemberantasan korupsi melalui mekanisme dan lembaga khusus, tetapi putusan tersebut juga telah memberikan pembenaran secara konstitusional yang diperlukan
dalam pemberantasan korupsi. Dalam maksud lain, putusan Mahkamah Konstitusi tersebut bisa bermakna untuk mencegah atau mengeliminasi adanya disparitas
putusan dalam perkara korupsi yang hingga kini masih kerap terjadi. Dengan
153
Mahkamah Konstitusi RI, Putusan Nomor 012-016-019PUU-IV2006 Tentang Pengujian Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. hlm.
290.
Universitas Sumatera Utara