terhadap perdu akan menentukan penilaian terhadap perizinan mana yang akan dikeluarkan lewat saluran tertentu. Mungkin, indikator akses yang penting dalam
pengambilan keputusan tersebut adalah luasnya wilayah, jumlah, serta kepadatan penduduk.
Kompleksitas sistem perizinan dan model-model sistem perizinan usaha terpadu perdu yang ada tentu saja memiliki beberapa kelemahan yang melekat di
dalamnya. Hal ini tidak dapat dihindari karena tidak ada sistem yang 100 sempurna. Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan potensial sistem ini, yang perlu dilakukan
adalah mengembangkan strategi untuk menghindari kelemahan tersebut dalam implementasi sistem perdu. Strategi yang tepat menurut Wibawa 2007 adalah
dengan menerapkan sistem yang mempermudah bukan mempersulit, memperpendek bukan memperpanjang, lebih murah bukan makin mahal, dan menarik bukan
membosankan.
a. Mempermudah bukan mempersulit
Prosedur yang panjang dan berbelit-belit merupakan stigma lama sistem perizinan yang kita kenal selama ini. Oleh karena itu, perdu semestinya memberi
perhatian besar pada tantangan mengubah anggapan perizinan yang selama ini sulit dan tidak bersahabat menjadi suatu kegiatan yang mudah dan menyenangkan.
Dalam pemberlakuan perdu, perlu memperhatikan bahwa berbagai prosedur dari berbagai institusi yang berbeda dapat memperpanjang proses perizinan. Artinya,
perdu harus menjauhkan diri dari adanya duplikasi proses. Perdu harus menciptakan
Ridha Fahmi: Kualitas Pelayanan Perizinan terpadu Satu Pintu Dan Faktor-Faktor Manajerial Yang Mempengaruhinya Di Kota Lhokseumawe, 2008.
USU e-Repository © 2008
citra baru bahwa prosedur pengurusan izin sederhana, mudah dan menyenangkan. Misalnya pelanggan yang sebelumnya harus pergi ke beberapa kantor dinas untuk
mengurus satu perizinan, sekarang ia cukup pergi ke satu tempat yaitu perdu. Namun dalam realitanya bisa saja proses perizinan ternyata lebih panjang dari sebelumnya
meskipun maksudnya bukan begitu. Hal itu dapat terjadi karena secara tidak sengaja lebih banyak prosedur yang ditambahkan ke dalam sistem perdu itu dengan biaya
dan waktu yang sama atau bahkan lebih.
b. Memperpendek, bukan memperpanjang
Kelemahan lain yang mungkin terjadi dalam sistem perdu adalah jika implementasi perdu menjadikan pelanggan harus menempuh jarak yang lebih jauh
untuk dapat mengakses pelayanan yang sama dibandingkan waktu sebelumnya. Sebagai ilustrasi, pelayanan pengurusan IMB sebelumnya dilaksanakan di kantor
camat namun setelah dilaksanakannya perdu pelanggan harus mengajukan aplikasi perizinan yang sama ke perdu yang terletak di ibukota kabupaten kota. Jarak adalah
hal yang sangat penting di sebagian besar daerah, khusus untuk daerah yang wilayah sangat luas dan berpenduduk jarang.
c. Lebih murah bukan lebih makin mahal
Biaya yang lebih besar untuk memperoleh izin merupakan kelemahan lain yang mungkin terjadi dalam implementasi perdu. Biaya ekstra tersebut dapat muncul
dari biaya perizinan langsung maupun tidak langsung. Biaya langsung dapat berupa biaya tersembunyi dalam perhitungan tarif, biaya salinan perizinan, sampai biaya
Ridha Fahmi: Kualitas Pelayanan Perizinan terpadu Satu Pintu Dan Faktor-Faktor Manajerial Yang Mempengaruhinya Di Kota Lhokseumawe, 2008.
USU e-Repository © 2008
administrasi untuk mendokumentasikan berkas yang dibutuhkan dari pelanggan. Biaya tidak langsung dapat berupa ongkos transportasi dan biaya lain yang terkait
mendapat izin.
d. Menarik bukan membosankan