pemerintah berperan sebagai mediator. Inilah yang disebut dengan lembaga tripartit. Dan dalam kebijakan pengupahan lembaga tripartit ini disebut dengan dewan pengupahan. Semua
kesepakatan tentang tingkat upah minimum yang dibuat merupakan hasil kesepakatan dari ketiga lembaga tersebut. Bagaimana pemerintah, dunia usaha, dan serikat pekerja berinteraksi dalam
merumuskan tingkat upah minimum sehingga nantinya mencapai kesepakatan akan tingkat upah minimum yang layak bagi buruh serta tidak merugikan perusahaan? Ini semua menjadi
tugas dan taggung jawab dewan pengupahan.
1.1 Pengambilan Keputusan Mengenai Kebijakan Pengupahan
Pengambilan keputusan Kebijakan publik tidak lain adalah bagaimana untuk menyelesaikan masalah issue dan mengatasi berbagai persoalan-persoalan publik dan juga
untuk mencapai suatu tujuan demi kepentingan masyarakat publik interest. Berhubungan dengan itu maka tujuan-tujuan yang ditetapkan dalam keputusan kebijakan haruslah jelas.
Karena suatu kebijakan pemerintah yang baik haruslah mengandung kepentingan rakyat dalam tujuan kebijakan tersebut. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dan memenuhi kepentingan
dan kebutuhan masyarakat maka pemerintah haruslah mengenali dan memahami apa yang menjadi tuntutan dan kepentingan masyarakat tersebut. Proses Pengambilan keputusan kebijakan
publik untuk tahap formulasi dimulai dengan perumusan atau penentuan masalah kebijakan, dilanjutkan dengan penyusunan agenda kebijakan, dan pengembangan alternatif atau usulan
kebijakan.
1.1.1 Perumusan masalah kebijakan
Universitas Sumatera Utara
Menurut Robert Eyestone suatu masalah issue timbul apabila masyarakat umum menghendaki adanya tindakan pemerintah dengan adanya masalah problem yang mereka
hadapi, sedang mereka tidak mempunyai kesepakatan dalam penyelesaiannya. Dalam hal ini pememerintah dibutuhkan perannya untuk menyelesaikan masalah publik yang memang sudah
masuk dalam issue areas. Menurut James Anderson mengatakan bahwa, suatu masalah dapat diartikan secara
formal sebagai kondisi atau situasi yang menghasilkan kebutuhan-kebutuhan atau ketidakpuasan- ketidakpuasan pada rakyat untuk mana dicari-cari penanggulangannya. Suatu problem akan
menjadi problem-problem kebijakan apabila problem-problem tersebut dapat membangkitkan orang banyak untuk melakukan tindakan terhadap problem tersebut.
Dan menurut Jones membedakan “problems” dengan “issue”. Jones mengartikan “issues” itu sebagai controversial publik problems “ yaitu problem-problem yang bertentangan
satu sama lain. Dan ia juga menegaskan bahwa tidak semua problem dapat menjadi problem umum, tidak semua problem umum dapat menjadi issues dan tidak semua isu dapat dimasukkan
ke dalam agenda pemerintahan. Perkembangan itu dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Terbentuknya isu publik public issue
event problem
public problems
public issue
Universitas Sumatera Utara
Di tengah-tengah masyarakat peristiwa atau kejadian-kejadian yang merupakan “event” dan yang mendapat perhatian dari seseorang Nampak sebagai masalah problem. Tidak semua
peristiwa atau kejadian dalam masyarakat berkembang menjadi problem, barulah jika seseorang mencetuskan idenya atau tanggapan terhadap problem tersebut. Kemudian hal tersebut
diperbincangkan bersama oleh orang-orang dalam masyarakat “public problem” lalu berkembang pula menjadi masalah bersama yang memerlukan penyelesaian public issue.
Soenarko, 2000: 103. Masalah pengupahan berkembang di masyarakat sebagai bentuk ketidakpuasan buruh
akan kebijakan upah selama ini. Tuntutan-tuntutan buruh dan aspirasi buruh untuk mendapatkan upah yang layak tidak pernah terpenuhi. Tingkat upah yang diterima buruh masih sangat rendah,
padahal tingkat kebutuhan semakin meningkat. Oleh karena itu masalah pengupahan adalah masalah yang fundamen dan krusial dalam ketenagakerjaan.
1.1.2 Penentuan agenda agenda setting