Implikatur Memancing Amarah Implikatur Tidak Suka dengan Kedatangan Orang Lain

commit to user 72 Dalam menghina Bagus, Rudi tidak langsung menuturkan bahwa wajahnya jelek. Akan tetapi, Rudi menuturkannya dengan tuturan lain, yang menyatakan bahwa Bagus adalah tukang servis mukanya. Suatu benda yang diservis tentu benda yang sudah rusak atau memiliki sedikit masalah, dengan menuturkan bahwa Bagus tukang servis mukanya maka maksud Rudi yang sebenarnya adalah bahwa Bagus memiliki wajah yang rusak. Data lain yang menunjukkan adanya implikatur menghina ialah pada data nomor 1, 11, 42, 54, dan 119. Pada data nomor 1 dan 42 implikatur mengarah kepada orang ketiga, sedangkan pada data nomor 11, 54, dan 119 implikatur mengarah kepada orang kedua.

2. Implikatur Memancing Amarah

Implikatur memancing amarah ialah tuturan yang memiliki maksud lain untuk memancing amarah seseorang. Berikut percakapan yang menunjukkan adanya implikatur memancing amarah. [29] Latar : Sebuah Kebun Peserta : Takeshi, Kok Rata, dan Kenji Tujuan : Menghakimi Takeshi Kunci : Santai Percakapan: Takeshi : Ampun pak, ampun ampun. Kok Rata : Macam macam, hah? Anak siapa ini? Kenji : Bapak tahu anak siapa pak? Kok Rata : Oo,… Kenji : Tahu dia? Kok Rata : Ini kan orang gila, anak yang tadi. Ni liat. Pak, dia suka ngacak-acak kampung sini pak ni. Ni pak. 2OVJTrans71 Februari 2010 Pada percakapan [29] terdapat tuturan yang mengandung implikatur memancing amarah. Tuturan yang mengandung implikatur terlihat pada tuturan Kok Rata “Ini kan orang gila, anak yang tadi. Ni liat. Pak, dia suka commit to user 73 ngacak-acak kampung sini pak ni. Ni pak. ”. Tuturan Kok Rata tersebut melanggar maksim pujian terutama submaksim pertama, karena mengecam orang lain dalam hal ini Takeshi sebanyak mungkin. Tuturan tersebut termasuk tindak tutur ekspresif, karena menghina orang lain. Kok Rata menuturkan sesuatu kepada Kenji tentang Takeshi, yang bermaksud menjelaskan sesuatu tentang Takeshi. Akan tetapi, ada maksud lain di balik tuturan Kok Rata tersebut yaitu ingin memancing amarah Kenji. Dengan menghina Takeshi, Kok Rata bermaksud membuat Kenji marah. Apabila Kenji mengetahui bahwa Takeshi adalah orang gila yang sering mengacak-acak kampung, maka dia tidak akan tinggal diam. Kenji mungkin akan melakukan sesuatu yang buruk memukul kepada Takeshi, jika mengetahui Takeshi adalah orang gila yang mengacak-acak kampungnya. Dapat dilihat dengan jelas bahwa tuturan Kok Rata tersebut memiliki tujuan lain selain memberitahukan sesuatu tentang Takeshi kepada Kenji.

3. Implikatur Tidak Suka dengan Kedatangan Orang Lain

Implikatur tidak suka dengan kedatangan orang lain ialah tuturan yang mengandung maksud lain bahwa penutur tidak suka dengan kedatangan petutur. Hal tersebut tampak pada percakapan berikut. [30] Latar : Sebuah kebun Peserta : Koichi dan Kok Rata Tujuan : Mempertanyakan kedatangan Koichi Kunci : Santai Percakapan: Koichi : Mohon maap, saya datang tanpa undangane. Kok Rata : Tanpa undangan dirimu mengapa datang? Tanpa undangan dirimu kok datang? 9OVJTrans71 Februari 2010 commit to user 74 Pada percakapan [30] terdapat tuturan yang mengandung implikatur tidak suka dengan kedatangan orang lain. Hal tersebut dapat dilihat pada tuturan Kok Rata “Tanpa undangan dirimu mengapa datang? Tanpa undangan dirimu kok datang? ”. Tuturan Kok Rata tersebut melanggar maksim pertimbangan, khususnya submaksim pertama, karena memaksimalkan rasa tidak senang kepada mitra tutur. Kok Rata mempertanyakan tentang kedatangan Koichi melalui tuturan “Tanpa undangan dirimu mengapa datang? Tanpa undangan dirimu kok datang? ”. Tuturan tersebut bermaksud menanyakan kepada Koichi mengapa dia datang menemui Kok Rata. Akan tetapi, ada maksud lain di balik tuturan Kok Rata tersebut. Tuturan Kok Rata tersebut juga menunjukkan bahwa dia merasa tidak suka dengan kedatangan Koichi. Kok Rata tidak suka dengan kedatangan Koichi kepadanya, dan menuturkan tuturan yang bermaksud menanyakan, yang juga bermaksud menyampaikan rasa tidak sukanya atas kedatangan Koichi.

4. Implikatur Mempengaruhi