c. Autokorelasi
Serial korelasi atau autokorelasi apabila galat dari periode waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa galat berkorelasi atau mengalami korelasi
serial apabila: Varei,ej = 0 untuk i ≠ j, dalam hal ini dapat dikatakan memiliki
masalah serial correlationautocorrelation. Ada beberapa cara untuk menguji keberadaan serial autokorelasi, yaitu
dengan uji: Durbin Watson uji D – W. Uji Durbin-Watson dilakukan dengan membandingkan DW
hitung
dengan DW
tabel
. Jika terdapat autokorelasi maka galat tidak lagi minim sehingga penduga parameter tidak lagi efisien.
d. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengatahui ada tidaknya hubungan
linear diantara variabel bebas dalam model regresi. Variabel bebas tidak menunjukkan gejala multikolinearitas hasil uji VIF menunjukkan nilai kurang dari 5
VIF 5.
3.9.2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, terdiri dari:
a. Persamaan Regresi Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh earning per
share, return on equity dan debt to equity terhadap return saham adalah metode regresi linier berganda dengan persamaan umum:
Universitas Sumatera Utara
Y = bo + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
Dimana: Y = Return saham bo = Intersep
X
1
= earning per share X
2
= return on equity X
2
= debt to equity b
1,
b
2
, b
3
= Koefisien regresi b. Uji t
Untuk melihat pengaruh dari X terhadap Y dilakukan Uji-t sebagai berikut, dengan kriteria pengujian:
1 Jika t-hitung t-tabel Ho ditolak, H
1
diterima, artinya variabel X berpengaruh nyata terhadap variabel Y.
2 Jika t-hitung ≤ t -tabel Ho diterima, H
1
ditolak, artinya variabel X tidak berpengaruh nyata terhadap variabel Y.
c. Uji F Uji F digunakan untuk untuk menguji pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0: ßi = 0, i = 1, 2, 3
H1: tidak semua ßi = 0 Dengan statistik uji sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Jk reg k F-hitung =
Jk res n-k-1 Dimana
Jkreg = jumlah kuadrat regresi Jkres = jumlah kuadrat sisa
k = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel
Kriteria pengujian: 1 H0 ditolak: jika F
hitung
≥ F
tabel
, artinya variabel bebas earning per share, return on equity dan debt to equity secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap
variabel terikat return saham. 2 H0 diterima jika F
hitung
F
tabel
, artinya variabel bebas earning per share, return on equity dan debt to equity secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap
variabel terikat return saham. d. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur kadar pengaruh dominasi variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Nilai koefisien determinasi berkisar
antara 0 dan 1 atau 0 R
2
1. Nilai koefisien determinasi yang kecil, berarti kemampuan variabel bebas dalam `menjelaskan variasi variabel tidak bebas terbatas.
Nilai koefisien determinasi yang mendekati 1, berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memperkirakan variasi pada variabel
tidak bebas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia