mendatang, demikian juga sebaliknya pasar akan bereaksi negatif jika terjadi penurunan Return on Equity ROE, yang dianggap sinyal yang kurang bagus tentang
prospek perusahaan di masa mendatang. Hal ini sesuai dengan signaling theory yang menunjukkan kecenderungan adanya informasi
asimetri antara manajemen dan pihak luar perusahaan yaitu para investor yang akan membeli saham tersebut.
2.4. Debt to Equity Ratio DER
Debt to Equity Ratio DER merupakan kelompok dalam rasio Levarage. Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman hutang
terhadap total modal yang dimiliki perusahaan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Debt to Equity Ratio DER adalah perbandingan
antara total utang dengan total modal. Debt to Equity Ratio DER digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total shareholder’s equity yang
dimiliki perusahaan Ang, 2003. Debt to Equity Ratio DER dapat memberikan gambaran mengenai struktur
modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak terbayarkan suatu hutang. Debt to Equity Ratio DER juga menunjukkan tingkat
hutang perusahaan, perusahaan dengan hutang yang besar mempunyai biaya hutang yang besar pula. Hal tersebut menjadi beban bagi perusahaan yang dapat menurunkan
tingkat kepercayaan investor. Para investor cenderung menghindari saham-saham
Universitas Sumatera Utara
yang memiliki Debt to Equity Ratio DER yang tinggi. Ketika terdapat penambahan jumlah hutang secara absolut maka akan menurunkan tingkat
solvabilitas perusahaan, yang selanjutnya akan berdampak dengan menurunnya nilai return perusahaan.
Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio solvabilitas yang mengukur kemampuan kinerja perusahaan dalam mengembalikan hutang jangka pendek
maupun jangka panjangnya dengan melihat perbandingan antara total hutang dengan total ekuitasnya. Debt to Equity Ratio DER memberikan jaminan tentang seberapa
besar hutang perusahaan yang dijamin dengan modal perusahaan sendiri yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. Rasio ini menunjukkan komposisi atau
struktur modal dari total pinjaman hutang terhadap total hutang jangka pendek maupun jangka panjang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri,
sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar atau kreditur Djarwanto, 2004.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah 2000, terdapat keterkaitan antara return saham dan Debt to Equity Ratio DER. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada level kurang dari satu persen 1.
Sinyal perubahan Debt to Equity Ratio DER dapat dilihat dari reaksi harga saham. Reaksi harga saham dapat diukur dengan menggunakan return saham sebagai
nilai perubahan harga. Peningkatan Debt to Equity Ratio DER akan membuat
Universitas Sumatera Utara
pasar bereaksi positif mendukung signaling theory bila pasar cenderung menginterpretasikan bahwa peningkatan Debt to Equity Ratio DER dianggap
sebagai sinyal tentang prospek cerah perusahaan di masa mendatang, demikian juga sebaliknya pasar akan bereaksi negatif jika terjadi penurunan Debt to Equity Ratio
DER, yang dianggap sinyal yang kurang bagus tentang prospek perusahaan di masa mendatang.
2.5. Penelitian Terdahulu