diambil endapannya, kemudian dimasukkan ke dalam membran. Kedua ujung membran diikat dan digantungkan terhadap klem kemudian dicelupkan hingga
endapan terendam ke dalam medium. Kecepatan pengadukan diatur dengan kecepatan rpm. Pada interval waktu tertentu diambil aliquot sebanyak 2 ml
kemudian diganti dengan mediumnya dengan jumlah yang sama untuk menjaga volume medium disolusi tetap konstan. Aliquot kemudian dimasukkan kedalam
labu tentukur 10 ml dan ditambahkan dengan medium sampai garis tanda. Konsentrasi amoksisilin diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV pada
panjang gelombang 229 nm. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali.
3.3.9 Pengujian pelepasan bovine serum albumin secara in vitro
Metode pengujiannya sama dengan metode pengujian pelepasan amoksisilin secara in vitro metode 2.3.8 tetapi menggunakan bahan obat bovine
serum albumin dan medium NaCl 0,9 yang diukur dengan panjang gelombang 278 nm.
termometer Statif
Klem
Alat disolusi Air keluar
kembali ke termostat Medium
Membran selofan yang berisi sampel
Air masuk dari termostat
Batangan magnet Magnetic stirrer
Gambar 3.1.
Skema uji pelepasan obat secara in vitro
3.3.10 Pengujian morfologi permukaan nanopartikel alginat-kitosan
Nanopartikel alginat-kitosan yang mengandung obat dapat dilihat morfologi permukaannya dengan menggunakan Scanning Electron Microscope
SEM.
+
-
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan Nanopartikel Alginat-kitosan
Larutan natrium alginat dan kitosan disiapkan dengan cara melarutkan polimer dalam akuades. pH dalam larutan natrium alginat dibuat sampai 4,9
dengan menggunakan asam klorida 1M. Larutan kitosan disiapkan dengan melarutkan sejumlah kitosan dalam asam asetat 1. pH larutan kitosan dibuat
sampai pH 4,6 dengan menggunakan NaOH 1M. Metode yang digunakan untuk menyiapkan nanopartikel alginat-kitosan dinamakan dengan gelasi ionik. Terdapat
dua langkah dalam menyiapkan nanopartikel alginat-kitosan. Tahap pertama berupa penambahan ion kalsium ke dalam larutan natrium alginat untuk
membentuk pre-gelasi. Tahap kedua berupa penambahan larutan kitosan polikationik kedalam hasil pre-gelasi kalsium alginat untuk membuat penyalutan
kompleks polielektrolit. Bentuk kompleks poli-ionik alginat-kitosan melalui interaksi antara gugus karboksil dari alginat dan gugus amin dari kitosan Shafie
dan Hadeel, 2013. pH campuran larutan natrium alginat dan larutan kitosan menghasilkan pH
akhir 4,8. Berdasarkan penelitian Sarmento, et al., 2006, menunjukkan bahwa kisaran pH yang dipilih dapat mempengaruhi muatan yang berlawanan dari
polielektrolit untuk menyediakan pembentukan nanopartikel. Pengurangan pH dari 5,2 sampai 4,7 sedikit menurunkan ukuran partikel rata-rata pada
nanopartikel yang terbentuk, tetapi menunjukkan efek yang berlawanan dengan menurunnya pH dari 4,7 sampai 4,2 dan ukuran partikel meningkat secara