Fuad Yusril Wahhab, 2014 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Subsektor Perkebunan Yang
Terdaftar Di BURSA EFEK INDONESIA BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Perusahaan tersebut terbit atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2008-2012. 2.
Perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan selama tahun 2008-2012. 3.
Perusahaan tersebut tidak mengalami delisting selama periode pengamatan.
4. Perusahaan tersebut tidak disuspent selama periode pengamatan.
Berdasarkan pertimbangan atau kriteria sampel diatas maka dari 11 perusahaan terdapat 7 perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini. Adapun
7 perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Perusahaan
Kode 1
Astra Agro Lestari Tbk AALI
2 Gozco Plantation Tbk
GZCO
3 PP London Sumatra Tbk
LSIP
4 Sampoerna Agro Lestari Tbk
SGRO
5 Smart Tbk
SMAR
6 Tunas Baru Lampung Tbk
TBLA
7 Bakrie Sumatra Plantation
UNSP
3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.7.1 Pengolahan dan Analisis Data
Fuad Yusril Wahhab, 2014 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Subsektor Perkebunan Yang
Terdaftar Di BURSA EFEK INDONESIA BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Analisis data digunakan untuk mengolah data untuk mengartikan data yang telah diperoleh dari laporan keuangan. Hal ini bertujuan untuk bertanggung jawab
pertanyaan dari berbagai perumusan masalah yang telah ditentukan. Adapun langkah
– langkah yang dilakukan untuk analisis data dalam penelitian ini adalah :
1. Menyusun kembali data yang telah diperoleh kedalam bentuk tabel maupun
memenyajikan dalam bentuk gambar. 2.
Analisis deskriptif terhadap kinerja keuangan pada perusahaan – perusahaan yang diteliti dengan terlebih dahulu menghitung EVA sebagai indikator
kinerja keuangan. 3.
Analisis deskriptif terhadap return saham perusahaan dengan menghitung close price tahunan.
4. Analisis statistik untuk mengetahui pengaruh EVA terhadap return saham.
3.7.2 Analisis Deskriptif
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif merupakan analisis statistik yang
digunakan untuk
menganalisis data
dengan cara
mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono,
2011:147. Analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
Fuad Yusril Wahhab, 2014 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Subsektor Perkebunan Yang
Terdaftar Di BURSA EFEK INDONESIA BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
memberikan gambaran mengenai kondisi kedua variabel baik dalam bentuk tabel, grafik, maupun deskripsi. Untuk mendapatkan gambaran tersebut, maka perlu
dilakukan perhitungan untuk rasio-rasio yang menjadi variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus:
1. Economic Value Added EVA
1 Menghitung biaya hutang cost of debt
Kd = kb 1-t Kb
=
Dimana : Kd
= biaya hutang setelah pajak Kb
= biaya bunga hutang i
= besar bunga yang dibayar t
= pajak d
= jumlah utang jangka panjang
2 Menghitung tingkat pengembalian pasar Rm
Rm
=
Dimana : Rm
= tingkat keuntungan rata-rata = IHSG pada saat penutupan
Fuad Yusril Wahhab, 2014 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Subsektor Perkebunan Yang
Terdaftar Di BURSA EFEK INDONESIA BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
= IHSG pada saat pembukaan
3 Menghitung biaya modal saham cost of equity
Ri
=
Dimana : Ri = tingkat keuntungan rata-rata pasar
= harga saham pada penutupan = harga saham pada pembukaan
4 Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang WACC
WACC = Wd . Kd 1-t + Ws . Ks
Dimana :
Wd
=
persentase hutang dari modal Kd = tingkat biaya modal hutang sebelum pajak
t = tingkat pajak yang berlaku ws = persentase modal yang digunakan
Ks = biaya modal saham
5 Menghitung EVA
Fuad Yusril Wahhab, 2014 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Subsektor Perkebunan Yang
Terdaftar Di BURSA EFEK INDONESIA BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
EVA = NOPAT – WACC X Invested Capital
Dimana : NOPAT
= Net Operating Profit after Tax Laba usaha setelah dikurangi pajak tetapi belum dikurangi biaya bunga.
WACC = Biaya rata-rata tertimbang
Invested capital = seluruh sumber pembiayaan yang digunakan
oleh perusahaan.
3.7.3 Uji Z-score dan Tscore
Konversi Z-Score dan T-Score dimaksudkan untuk membandingkan dua sebaran skor yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar sepuluh
dan yang satu lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaliknya dilakukan transformasi atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku. Berikut ini langkah-
langkah perhitungan konversi Z-Score dan T-Score menurut Sudjana, 2005:67 : a.
Menghitung rata-rata
X
Dari tabel data mentah diperoleh untuk variabel X :
n X
X
Keterangan :
X
= rata-rata ΣX
= jumlah harga semua x n
= jumlah data
b. Menghitung simpangan baku
Fuad Yusril Wahhab, 2014 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Subsektor Perkebunan Yang
Terdaftar Di BURSA EFEK INDONESIA BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
n X
Xi SD
2
Keterangan : SD
= Standar deviasi
X Xi
= Selisih antara skor Xi dengan rata-rata c.
Mengkonversikan data mentah ke dalam Z-Score dan T- Score Konversi Z- Scorer :
SD X
Xi Score
Z
Keterangan : SD
= Standar deviasi
X Xi
= Selisih antara skor Xi dengan rata-rata Konversi T- Score :
50 10
SD
X Xi
Score T
Untuk mengkonversi T-Score dibutuhkan data yang telah dikonversi Z Score. Konversi T-Score.
3.7.4 Uji Asumsi Klasik
Pengujian model regresi linear sederhana dalam menguji hipotesis harus menghindari kemungkinan penyimpangan asumsi klasik.Dalam penelitian ini uji
asumsi klasik yang digunakan adalah uji Normalitas, uji Multikolinearitas, uji Autokorelasi, dan uji Heterokedastisitas.
Uji Normalitas
Fuad Yusril Wahhab, 2014 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Subsektor Perkebunan Yang
Terdaftar Di BURSA EFEK INDONESIA BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data Santosa, 2005:231. Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah
dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mampu berdistribusi normal ataukah tidak. Menurut Wijaya 2009:126, model
regresi yang
baik adalah
model regresi
yang berdistribusi
normal.pengujian secara visual dapat dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dengan bantuan software SPSS 20.0 for
windows. Dasar pengambilan keputusan menurut Santosa 2005:322 adalah sebagai berikut:
- Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memnuhi asumsi normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas atau tidak. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai variance inflation factor
Fuad Yusril Wahhab, 2014 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Subsektor Perkebunan Yang
Terdaftar Di BURSA EFEK INDONESIA BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
VIF. Tolerance mengukur variabelitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
Kriteria pengujian multikolonieritas diantaranya yaitu : Jika nilai tolerance lebih kecil dari
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 sebelumnya.Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
terjadi problem autokorelasi yang menyebabkan model yang digunakan tidak layak dipakai.Untuk mendeteksi adanya autokorelasi digunakan
nilai Durbin Watson. Kriteria yang dipakai dalam pengujian ini adalah kriteria menurut singgih santoso 200:259 Berikut adalah kriteria
penggujian dari nilai Durbin Watson, sebagai berikut: a.
Jika nilai DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi b.
Jika nilai DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
c. Jika nilai DW diantara +2 berarti ada autokorelasi negative
Uji Heteroskedastisitas Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Untukmenguji apakah
Fuad Yusril Wahhab, 2014 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Subsektor Perkebunan Yang
Terdaftar Di BURSA EFEK INDONESIA BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
varian dari residual homogen digunakan uji spearman, yaitudengan mengkorelasi masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut
dariresidual error apabila ada nilai korelasi dari masing-masing variabel bebas yangsignifikan menunjukkan adanya heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi ada atautidaknya heteroskedastisitas dapat dengan melihat grafik plot antara nilai prediksivariabel terikat ZPRED dengan
residualnya SDRESID. Jika tidak ada pola yangjelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, makatidak terjadi
heteroskedastisitas Ghozali 2001:69.
3.7.5 Analisis Korelasi Product Moment
Apabila setelah dilakukannya uji normalitas datanya bersifat normal, maka analisis korelasi yang digunakan adalah analisis korelasi product moment.Uji ini
dilakukan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan linier antara variable dengan Variable Y, dengan menggunakan korelasi sederhana. Rumus koefisien
korelasi tersebut adalah
r
=
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑
Sugiyono, 2008:180
Fuad Yusril Wahhab, 2014 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Subsektor Perkebunan Yang
Terdaftar Di BURSA EFEK INDONESIA BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dimana : N
= jumlah sampel ∑
= jumlah perkalian x dengan y = kuadrat dari x
= kuadrat dari y Untuk mengukur kuat tidaknya variable x dan variable y maka terdapat batasan
nilai korelasi adalah -1 = r = 1 Bila r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara dua variable sangat
lemah atau tidak ada hubungan sama sekali. Bila r = +1 atau mendekati 1, maka korelasi antara dua variable dikatakan
positif dan sangat kuat sekali Bila r = -1 atau mendekati -, maka korelasi antara dua variable dikatakan
negative. Tanda positif + dan negative - pada koefisien korelasi artinya bila r positif, maka
korelasi antar dua variable bersifat searah. Dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai
– nilai variable independen terjadi bersama – sama dengan kenaikan atau penurunan variable dependen atau sebaliknya. Keeratan hubungan variable
independen disajikan pula dalam bentuk tabel di bawah ini :
Tingkat Hubungan Interval Koefisien Korelasi
0,80 – 1,00
Korelasi sangat kuat dan sempurna
Fuad Yusril Wahhab, 2014 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Subsektor Perkebunan Yang
Terdaftar Di BURSA EFEK INDONESIA BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
0,60 – 0,79
Korelasi kuat 0,40
– 0, 59 Korelasi sedang
0,20 – 0,39
Korelasi rendah 0,00
– 0,19 Tidak ada korelasi atau korelasi
lemah Sugiyono2008:183
3.7.6 Analisis Regresi Sederhana
Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen,
dengan tujuan untuk mengestimasi danatau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui
Ghozali, 2007:95. Hasilnya adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Berikut adalah bentuk persamaan regresi linier sederhana:
Y = α + βX Keterangan :
Y = return saham α = konstanta
β = Koefisien regresi X = Kinerja keuangan mengngunan EVA
Sugiyono 2011:218
3.7.7 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapa persen variasi variable dependen dapat diterapkan oleh variasi independen.
Fuad Yusril Wahhab, 2014 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Subsektor Perkebunan Yang
Terdaftar Di BURSA EFEK INDONESIA BEI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dengan rumus : Dimana :
Kd = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi Pearson
3.8 Uji Hipotesis