Lembaga Keuangan TINJAUAN PUSTAKA

untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan itu sendiri. Keadilan juga harus tercermin pada kian menyempitnya kesenjangan sosial ekonomi. Kesejahteraan dan keadilan sangat erat kaitannya dan sering dibahas secara satu kesatuan pengertian. Pada awal perkembangan dunia banyak orang mengungkapkan bahwa negara yang maju adalah negara yang memiliki sumber daya yang melimpah, hanya saja setelah perkembangan terjadi anggapan tersebut sedikit keliru dengan anggapan bahwa jika sumberdaya tersebut tidak dikelola maka tidak akan berguna, dengan adanya anggapan baru tersebut membuktikan bahwa sumber daya manusialah yang menjadi faktor penentu kemajuan sebuah negara. Maka dari itu pembangunan diawali dari peningkatan kualitas SDM. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut tidak akan terlepas dari factor kesehatan individu yang bersangkutan, karena kesehatan merupakan modal dasar bagi seseorang untuk mengkontribusikan segala daya dan upayanya dalam mewujudkan kesejahteraan. Analisis atas investasi dalam bidang kesehatan dan pendidikan menyatu dalam pendekatan modal manusia. Modal manusia huaman capital adalah istilah yang sering digunakan oleh para ekonom untuk pendidikan, kesehatan dan kapasitas manusia yang lain yang dapat meningkatkan produktivitas jika hal-hal tersebut ditingkatkan Pembangunan kesehatan dan kesejahteraan tidak akan terlepas dari peran strategis pendidikan sebagai investasi dalam membantu menghadapi problematika kondisi kesehatan dan kesejahteraan Indonesia yang semakin kompleks. Untuk itu, pendidikan akan sangat berperan dalam mewujudkan manusia Indonesia yang sehat dan kompetitif dalam membangun kesejahteraan rakyat.

2.3 Lembaga Keuangan

2.3.1 Pengertian Lembaga Keuangan

Universitas Sumatera Utara Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan claims dibandingkan aset nonfinancial atau aset riil. Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pension, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Klasifikasi Lembaga Keuangan Lembaga keuangan lembaga intermediasi dapat dikelompokkan dalam berbagai cara. Pengelompokkan yang paling umum dan mudah dimengerti adalah mengelompokkan lembaga keuangan berdasarkan kemampuannya menghimpun dana dari masyarakat secara langsung. Atas dasar tersebut lembaga keuangan dapat dibedakan menjadi lembaga keuangan depositori depository financial institution dan lembaga keuangan non-depositori non depository financial institution.

2.3.2 Peranan Lembaga Keuangan

Peranan lembaga keuangan dalam proses intermediasi keungan dapat dibagi dalam empat hal yaitu : a. PENGALIHAN ASET Assets Transmutation Lembaga Keuangan memiliki aset dalam bentuk pinjaman kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu, dana kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu, dana pembiayaan aset tersebut diperoleh dari tabungan masyarakat. b. LIKUIDITAS Liquidity Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan. c. REALOKASI PENDAPATAN Income Reallocation Lembaga Keuangan sebagai tempat realokasi pendapatan untuk persiapan di masa yang akan datang. d. TRANSAKSI Transaction Lembaga Keuangan menyediakan jasa untuk mempermudah transaksi moneter Faktor- Faktor Peningkatan Peran Lembaga Keuangan Universitas Sumatera Utara a. Besarnya peningkatan pendapatan masyarakat kelas menengah. b. Pesatnya perkembangan industi dan teknologi. c. Besarnya denominasi instrument keuangan menyebabkan sulitnya penabung kecil memperoleh akses. d. Skala ekonomi dan ruang lingkup dalam produksi dan distribusi jasa-jasa. e. Lembaga kuangan menjual jasa-jasa liquiditas uni, mengurangi biaya likuiditas bagi nasabahnya. f. Keuntungan yang bersifat jangka panjang. g. Resiko yang lebih kecil.

2.3.3 Sistem Keuangan

Sistem keuangan Indonesia mengalami perubahan yang cukup mendasar setelah dikeluarkannya beberapa undang-undang dibidang keuangan pada tahun 1992 yaitu UU No.2 tentang Asuransi dan UU No. 11 tentang Dana Pensiun. Dalam sektor perbankan misalnya, dapat dikatakan saat ini sudah sulit membedakan kegiatan usaha perbankan berdasarkan fungsinya seperti yang kita kenal selama ini, misalnya bank pembangunan, bank koperasi atau bank tabungan karena semua jenis bank tersebut telah dapat melakukan fungsi sebagai bank umum. Sistem perbankan pasca UU No.7 Tahun 1992 hanya dikenal 2 jenis bank yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat BPR. Disamping itu diperkenalkan juga sistem perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil yang sebelumnya tidak dikenal sama sekali dalam sistem perbankan Indonesia. Selanjutnya, UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan yang diundangkan pada tanggal 25 Maret 1992, dalam peraturan pelaksanaanya terdiri dari 3 tiga Peraturan Pemerintah PP yaitu sebagai berikut : 1. PP No.70 Tahun 1992 tentang Bank Umum 2. PP No.71 Tahun 1992 tentang Bank Perkreditan Rakyat 3. PP No.72 Tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Bagi Hasil Pada prinsipnya sistem keuangan di Indonesia terbagi atas tiga sistem, yaitu : a. Sistem Moneter Dalam sistem moneter tercakup bank dan lembaga-lembaga yang ikut menciptakan uang giral seperti Departemen Keuangan, Bank Indonesia dan bank-bank yang boleh menerima simpanan giro. Departemen Keuangan dan Bank Indonesia bertindak sebagai otoritas moneter yang Universitas Sumatera Utara melakukan fungsi 1. Mengeluarkan uang kertas dan uang logam 2. Menciptakan uang primer 3. Mengawasi sistem moneter 4. Mengelola cadangan devisa b. Sistem Perbankan Pada dasarnya lembaga perbankan di Indonesia dibina dan diawasi oleh Bank Indonesia dan menurut UU No. 7 tahun 1992 sistem perbankan Indonesia adalah : 1. Bank Umum yang terbagi dalam Bank Pemerintah Pusat, bank Pemerintah Daerah, bank Swasta Nasional, bank Asing, bank Campuran 2. Bank Perkreditan Rakyat, yang terbagi atas; BPR pra Pakto ’88 dan BPR pasca Pakto ’88. 3. Bank Bagi Hasil syariah, yang dibagi atas : Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. c. Sistem Lembaga Keuangan Bukan Bank -Lembaga Pembiayaan terbagi menjadi : Perusahaan Modal Ventura Perusahaan Sewa Guna Usaha Perusahaan Anjak Piutang Perusahaan Pegadaian Perusahaan Asuransi Dana Pensiun Pasar Modal Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing Perusahaan Reksadana Fungsi Sistem Keuangan Sistem keuangan merupakan salah satu unsure yang paling penting dari setiap ekonomi suatu Negara. Sistem keuangan memberikan jasa-jasa yang dibutuhkan dalam sistem ekonomi modern. Sistem ekonomi modern tersebut tidak akan dapat berfungsi tanpa Universitas Sumatera Utara adanya peran sistem keuangan ini. Fungsi sistem keuagan dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut : 1. Menyediakan mekanisme pembayaran. Sistem keuangan menyediakan suatu sistem pembayaran dalam bentuk uang, rekening Koran dan alat transaksi lain. Dalam rangka menarik minat dan memenuhi kebutuhan dan mempermudah pelaksanaan transaksi pembayaran nasabahnya, sistem keuangan terutama setelah era deregulasi telah menciptakan berbagai jenis instrument pembayaran. 2. Menyediakan kredit. Sistem keuangan menyediakan pembiayaan untuk mendukung pembelian barang-barang, jasa-jasa, dan untuk membiayai investasi modal misalnya, pembangunan gedung, jalan, jembatan, membeli mesin-mesin dan peralatan. 3. Penciptaan uang. Penciptaan uang oleh sistem keuangan dimungkinkan dilakukan melalui penyediaan kredit dan mekanisme pembayaran. Uang dimaksud disini adalah semua bentuk uang yang dapat digunakan sebagai alat penukaran medium of exchange untuk membeli barang dan jasa. 4. Sarana tabungan. Memberikan sarana penyimpanan dana dalam berbagai bentuk jenis simpanan.

2.3.4 Pengertian Bank

Menurut UU RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Pengertian Bank Menurut UU RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Jenis –jenis Bank Pada prinsipnya perbankan Indonesia dapat dibedakan bedasrkan fungsi dan kepemilkannya meskipun sesungguhnya pembagian berdasarkan aspek fungsi sudah tidak begitu relavan lagi karena dalam UU No. 7 Tahun 1992 hanya dikenal Bank Umum dan BPR saja. Demikian pula dalam hal kepemilikan karena konsekuensi bentuk hukum Bank Universitas Sumatera Utara Pemerintah setelah UU No. 7 tersebut sebagai PT Persero adalah kepemilikan pemerintah tidak lagi 100 dimiliki pemerintah karena kemungkinan sebagian beralih kepada pemodal swasta melalui pasar modal pada saat go public. Namun secara teoritis fungsi dan kepemilikannya dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Dilihat dari fungsinya. Menurut UU Pokok Perbankan No. 7 tahun 1992 dan ditegaskan dalam UU RI No. 10 tahun 1998 jenis perbankan terdiri dari : Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat 2. Dilihat dari kepemilikan Dilihat dari segi kepemilikannya bank dapat dibagi menjadi: a. Bank Milik Pemerintah b. Bank Milik Swasta c. Bank Milik Koperasi d. Bank Milik Umum e. Bank Milik Campuran 3. Dilihat dari segi status a. Bank Devisa Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri inkaso keluar negeri Travellers cheque negeri, inkaso keluar negeri, Travellers cheque, pembukaan dan pambayaran Letter of Credit dan transaksi lain. b. Bank non Devisa Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa. 4. Dilihat dari segi cara penentuan harga a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah Sistem Lembaga Keuangan Selain Bank Lembaga yang membina dan mengawasi operasional lembaga keuangan bukan bank adalah Departemen Keuangan. Universitas Sumatera Utara 1. Lembaga Pembiayaan yang terdiri atas: Sewa guna usaha, Anjak piutang, Modal ventura, Pemb konsumen, dan Kartu kredit. 2. Usaha pengasuransian, yang terdiri dari: Kerugian, Jiwa, Sosial, Reasuransi, Broker asuransi. 3. Dana Pensiun, terbagi atas: Pemberi kerja dan Lembaga keuangan. 4. Pegadaian. 5. Pasar Modal yang terdiri dari: Bursa efek, Perusahaan Efek, Reksa Dana, Lembaga Penyimpan dan penyelasaian , Biro Administrasi Efek.

2.3.5 Pengertian dan Fungsi Bank Umum

Bank Para ahli perbankan di negara-negara maju mendefinisikan bank umum sebagai institusi keuangan yang berorientasi laba. Untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan fungsi intermediasi. Karena diizikan mengumpulkan dana dalam bentuk deposito, bank umum disebut juga sebagai lembaga keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya menciptakan uang giral, bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum pencipta uang giral. Pengertian bank umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 : “Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.“ Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan di bawah ini menujukkan betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern, yaitu : 1. Penciptaan uang Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan kliring. Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral. 2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran Universitas Sumatera Utara Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik. 3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit. 4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barangjasa maupun transaksi modal. Kesulitan- kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi- transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah. 5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa safety box atau safe deposit box. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga. Universitas Sumatera Utara 6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank. Jasa-jasa Bank Umum Kegiatan usaha bank umum di sisi jasa-jasa adalah memberikan jasa-jasa kepada masyarakat baik yang berkaitan dengan jasa keuangan maupun jasa bukan keuangan. Jasa-jasa Keuangan Jasa-jasa keuangan merupakan jasa-jasa yang bersifat keuangan atau financial services yang ditawarkan oleh bank umum kepada nsabah atau masyarakatnya antara lain adalah : a. Pengiriman uang b. Letter of credit LC c. Perdagangan surat-surat berharga d. Inkasso dalam dan luar negeri e. Transfer dana f. Kartu plastik g. Traveler’s check dan money changer h. Perdagangan valuta asing dalam bentuk devisa umum maupun dengan bank note i. Perbankan elektronik j. Manajemen dana dan investasi k. Custadion penitipan harta l. Perwakilan amanat m. Bank garansi n. Standing orders. Misalnya pembayaran semua rekening yang dibayar secara periodic antara lain : listrik, telepon, cicilan rumah, dan rekening tagihan lainnya o. Dana pensiunan lembaga keuangan Jasa-jasa non keuangan Jasa-jasa non keuangan yang diberikan bank antara lain: a. Pergudangan b. Pelatihan pegawai Universitas Sumatera Utara c. Surat introduksi d. Kotak pengamanan e. Jasa-jasa komputer

2.4 Pengertian Produk Domestik Regional Bruto PDRB