adakalanya dengan ada suatu dalil yang menghalalkannya secara tegas dalam Al-
Qur’an atau sunnah.
13
Diterangkan dalam Al- Qur’an surat Al-Baqarah ayat 168
Artinya: “Hai mausia makanlah dari apa-apa yang ada di bumi ini yang halal dan baik, dan jangan kamu mengikuti jejak syaitan
karena sesungguhnya syaitan itu musuh yang terang-terangan bagi kamu”. Al-Baqarah:168.
Disini Islam memanggil manusia supaya suka makan hidangan besar yang baik, yang telah disediakan oleh Allah kepada mereka, yaitu
bumi lengkap dengan isinya, dan kiranya manusia tidak mengikuti kerajaan dan jejak syaitan yang selalu menggoda manusia supaya
maumengharamkan sesuatu yang telah dihalalkan Allah. Kemudia, islam menyeru pada kaum mu’min secara khusus dalam
firman Allah:
13
IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedia Islam Indonesia, Jakarta: 1992. h, 289-290.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik- baik dari apa-apa yang telah kami berikan kepada mu, serta
bersyukurlah kepada Allah kalau betul-betul kamu berbakti kepadannya. Allah hanya mengharamkan kepadamu bangkai,
darah, daging babi dan binatang yang disembelih bukan karena Allah.Maka barang siapa dalam keadaan terpaksa dengan tidak
sengaja dan tidak melewati batas, maka tidaklah berdosa baginya, karena sesumgguhmya allah maha pengampun dan maha belas
kasih.” Al-Baqarah : 172-173
14
Jadi, Makanan halal yaitu makana yang diproses dan diolah dengan baik dan tidak dicampurkan dengan bahan-bahan yang diharamkan seperti
alcohol, atau halal pada dirinyazatnya. Makanan yang halal dilihat dari cara kita memperolehnya dan proses pengolahannya seperti makan hewan
yang disembelih sesuai dengan syara yaitu menyembelih hewan dengan benda tajam yang dapat mengalirkan darah dan mencabut nyawa binatang
tersebut. Penyembelihan dilakukan dileher binatang tersebut, tidak menyebut nama selain Allah, harus disebutnya nama Allah dan menbaca
bismilah.
C. Perilaku Berdagang
Perilaku sebagaiman disebutkan adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respon, serta dapat diamati secara langsung maupun tidak
langsung.
15
Menurut McDougall prilaku itu disebabkan karena insting, insting merupakan prilaku yang innate, prilaku yang bawaan, dan insting akan
mengalami perubahan karena pengalaman.
16
14
Syekh Muhamad Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram Dalam Islam, Singapura: 1993. h, 53-54.
15
httpqym 7882.blogspot.com 200904 bentuk-prilaku.html diakses pada tanggal 20 september 2012
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dagang yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang untuk memperoleh
keuntungan jual beli niaga, kemudian berdagang adalah “berjual beli atau berniaga”.
Jadi prilaku berdagang adalah kegiatan seseorang untuk melakukan jual beli dagangan berupa bahan pangan makanan atau bahan-bahan pokok
lainnya secara langsung atau tidak langsung, untuk mendapatkan keuntungan dari hasil daganagnnya.
Adapun ciri-ciri prilaku berdagang yaitu: a.
Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dan berusaha menghindarinya
b. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik
untuk pelanggan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, Bangsa dan Negara.
c. Antisipatif terhadap perubahan akomodatif terhadap lingkungan
d. Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan
produktifitas dan efesiensi e.
Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui investasi baru diberbagai bidang
17
.
Pekerjaan berdagang jual beli adalah sebagian dari pekerjaan bisnis, kebanyakan masyarakat jika mereka berdagang selalu ingin mencari laba
besar.
16
Bimo Walgito, Psikiologi sosial Suatu Pengantar, Yogyakarta: ANDI 2009, h. 20.
17
Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha Jakarta: CV. Pustaka Amri cet. ke-1. hal, 41.
Seorang muslim bila menjual barang, harus dengan senag hati, gembira, ikhlas, dan memberikan kesan baik terhadap pembeli. Begitu pula
bila seorang muslim membeli barang, tidak membuat kesal si penjual, usahakan agar terjadi transaksi secara harmonis, suka sama suka tidak
bersitegang dengan penjual. Adapun prilaku negative yang sering dijumpai dalam kegiatan
berdagang merupakan mereka yang melekat pada diri pedagang dan ini pula merupakan “image” negative terhadap pedagang yang melekat dihati
masyarakat kita pada umumnya. Masyarakat belum menerima profesi pedagang sebagai profesi elit.Profesi dagang masi dianggap pekerjaan rendah
yang mungkin juga paling rendah, karena sudah melekat dalam anggapan masyarakat bahwa pekerjaan dagang dilakukan penuh dengan trik, penipuan,
ketidak jujuran, pelit, terlalu hitungan, dan pribadi yang terlibat didalamnya, pribadi kurang utuh.
18
Jadi, berdagang dapat dipahami sebagai kegiatan jual beli yang dilakukan sesorang untuk mendapatkan laba besar atas barang dagngannya.
Menurut imam Al-Gazali ada enam sifat prilaku yang terpuji dilakukan dalam perdagangan yaitu:
1. Tidak menagambil laba lebih banyak, seperti yang lazim dalam dunia
dagang. 2.
Membayar harga agak lebih murah kepada pedagang miskin, ini adalah amal yang lebih baik daripada sedekah biasa.
18
H. Buchari Alma, Kewirausahaan Bandung: Alfabeta, 2011. h, 248-249.