2.2. Ekosistem Danau Toba
Danau Toba dilihat dari asal proses terbentuknya merupakan danau volcano- tektonik yang menurut Van Bemmelen 1949 dikatakan terbentuknya akibat proses tanah
terban yang terjadi karena bagian kedalamannya yang berupa magma naik ke permukaan melalui celah tektonik membentuk gunung api. Ruang yang ditinggalkan oleh magma
membentuk rongga di dalam kerak bumi dan kemudian beban di permukaannya mengalami terban dan terpotong menjadi beberapa bagian. Bagian yang cukup besar berada pada
bagian tengah dengan posisi miring ke arah barat berupa pulau Samosir, dan bagian lain yang posisinya lebih rendah selanjutnya tergenang air permukaan membentuk danau.
Erupsi magma di bagian barat yang muncul ke permukaan membentuk gunung api Pusuk Bukit 1981 m sedangkan di sekeliling bagian yang terban terbentuk dinding terjal atau
caldera rim. Luas keseluruhan danau termasuk pulau Samosir adalah 1.810 kilometer persegi, dengan luas danau lebih dari 1.100 kilometer Bapedalda Sumut, 2000.
Ukuran panjang Danau Toba lebih dari 87 kilometer dengan lebar maksimum 31,5 kilometer. Permukaan air danau berada pada elevasi + 905 meter di atas permukaan laut,
dikelilingi oleh tebing dan gunung-gunung dengan ketinggian maksimal 2.157 meter Dalok Uludarat. Kedalaman air danau diukur pada penelitian ini dengan kedalaman 499
meter dan menurut informasi ada beberapa tempat yang kedalamannya lebih dari 1.000 meter Bapedalda Sumut, 2000.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Air Sebagai Kebutuhan Primer
Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan mahluk hidup. Kebutuhan
manusia terhadap air menyangkut dua hal yaitu, air untuk kehidupan manusia Sebagai mahluk hayati dan air untuk kehidupan manusia sebagai mahluk berbudaya. Di
dalam kehidupan kita sebagai mahluk hayati, air memegang peranan penting pada berbagai proses metsbolisme di dalam tubuh kita, baik sebagai medium proses dan alat
transportasi dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh yang lain, maupun sebagai komponen atau zat yang ikut serta dalam reaksi kimia pada proses metabolisme.
Sebagai mahluk hidup yang berbudaya, kita juga membutuhkan air di dalam berbagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup, misalnya ; pertanian, peternakan,
perindustrian, aktivitas rumah tangga yang melibatkan penggunaan air dan sebagainya. Dari segi kualitas, perlu diingat bahwa kualitas air ditentukan oleh berbagai faktor. Faktor
ini dibagi atas 3 tiga bagian besar dimana masing-masing bagian terdiri atas berbagai parameter. Ketiga bagian ini adalah faktor fisika, kimia dan biologi. Jika air tidak
mengandung zat-zat terlarut tertentu misalnya, mineral-mineral yang kita butuhkan maka air seperti ini tidak baik untuk kehidupan kita. Sebaliknya zat terlarut, tersuspensi, dan
mikroorganisme yang terdapat di dalam air dapat menimbulkan efek yang berbahaya bagi kehidupan kita jika air tersebut telah tercemar ataupun kualitasnya tidak lagi memenuhi
kebutuhan kita. Oleh karena itu air sebagai salah satu kebutuhan primer bagi mahluk hidup, baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas harus dipelihara sebaik mungkin
Mahida,UN,1986.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Mutu atau Kualitas Air