Variabel Penelitian 1. Data Kuesioner

Tabel 15. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga No Jumlah Anggota Keluarga Frekuensi Persentase 1 1-2 orang 1 5 2 3-4 orang 6 30 3 5-6 orang 8 40 4 Lebih dari 6 orang 5 25 Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa identitas responden berdasarkan jumlah anggota keluarga yaitu 1-2 orang ada 1 5, yang memiliki jumlah anggota keluarga 3-4 orang berjumlah 6 orang 30, yang memiliki jumlah anggota keluarga 5-6 orang berjumlah 8 orang 40, dan yang memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 6 orang berjumlah 5 orang 25. Ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru memiliki jumlah anggota keluarga 5-6 orang yaitu sebanyak 8 orang.

4.2 Variabel Penelitian 1. Data Kuesioner

Tabel 16. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tujuan PKH No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Mengerti 20 100 2 Kurang Mengerti - 3 Tidak tahu - Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 20 responden 100 yang menyatakan bahwa mereka mengerti tentang tujuan dan sasaran dari Program Keluarga Harapan ini. Penerima PKH di Kecamatan Medan Baru sudah mengerti apa yang menjadi tujuan dari PKH ini yaitu untuk kesehatan Bayi, Ibu Hamil dan Pendidikan Dasar. Tabel 17. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Darimana Mengetahui PKH No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Pihak Kecamatan 10 50 2 Iklan Pengumuman - 3 Tetangga Teman 8 40 4 Pendataan 2 10 Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa ada sebanyak 10 responden 50 yang mendapatkan informasi tentang Program keluarga Harapan dari pihak Kecamatan Medan Baru. Sedangkan ada 8 rresponden 40 yang menyatakan bahwa mereka mendapatkan informasi tentang PKH dari tetangga atau teman, dan sebanyak 2 orang responden mendapat informasi tentang PKH ketika didata dari Badan Pusat Statistik terkait survey calon penerima PKH. Masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru lebih banyak mengetahui informasi tentang PKH dari Pihak Kecamatan. Universitas Sumatera Utara Tabel 18. Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Kartu PKH No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Menerima 20 100 2 Kurang tahu - 3 Tidak Menerima - Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas tampak bahwa total keseluruhan responden yaitu 20 orang 100 menyatakan bahwa mereka menerima kartu peserta Program Keluarga Harapan. Ini terkait dengan ketentuan dan syarat bahwa penerima PKH harus memiliki kartu peserta PKh untuk mengambil dana bantuan PKH tersebut. Tabel 19. Distribusi Jawaban Responden Tentang Ketepatan Pemilihan Peserta PKH No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Tepat Sasaran 19 95 2 Kurang Tahu - 3 Tidak Tepat Sasaran 1 5 Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 19 responden 95 menyatakan bahwa pemilihan peserta Program Keluarga Harapan sudah tepat sasaran, sedangkan ada 1 orang responden 5 menyatakan bahwa pemilihan peserta PKH belum tepat sasaran. Masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru mayoritas menyatakan bahwa pemilihan peserta PKH sudah tepat sasaran karena ada Universitas Sumatera Utara survey yang dilakukan untuk melihat kondisi sosial ekonomi masyarakat penerima tersebut. Tabel 20. Distribusi Jawaban Responden Tentang Penyaluran Dana PKH No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Baik 20 100 2 Kurang Tahu - 3 Tidak Baik - Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas tampak bahwa total keseluruhan responden yaitu 20 orang 100 menyatakan bahwa proses penyaluran dana bantuan Program Keluarga Harapan sudah berjalan dengan baik. Karena dalam penyaluran dana PKH ini sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, tidak berbelit-belit dan waktunya cukup singkat. Tabel 21. Distribusi Jawaban Responden Tentang Ketepatan Waktu Penyaluran Dana PKH No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Tepat Waktu 14 70 2 Kurang Tahu 4 20 3 Tidak Tepat Waktu 2 10 Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa ada sebanyak 14 responden 70 yang menyatakan bahwa penyaluran dana bantuan PKH sudah tepat waktu. Sedangkan ada 4 responden 20 yang menyatakan bahwa mereka kurang tahu Universitas Sumatera Utara kapan waktu penyaluran dana PKH sebenarnya, kemudian ada 2 orang responden yang menyatakan penyaluran dana bantuan PKH tidak tepat waktu. Masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru mayoritas menyatakan bahwa penyaluran dana bantuan PKH sudah tepat waktu sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Tabel 22. Distribusi Jawaban Responden Tentang Adanya Pemotongan dalam Penyaluran Dana PKH No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ada 4 20 2 Kurang Tahu 6 30 3 Tidak Ada 10 50 Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa ada sebanyak 4 responden 20 yang menyatakan bahwa telah terjadi pemotongan pada saat penyaluran dana bantuan PKH. Sedangkan ada 6 responden 30 yang menyatakan bahwa mereka kurang tahu apakah ada terjadi pemotongan dana PKH atau tidak. Sedangkan sebanyak 10 responden 50 menyatakan bahwa tidak ada terjadi pemotongan dana PKH pada saat penyaluran dana tersebut. Masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru mayoritas menyatakan bahwa pada saat penyaluran dana bantuan PKH tidak ada pemotongan. Karena dana yang mereka terima sudah sesuai dengan besar yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara Tabel 23. Distribusi Jawaban Responden Terkait Manfaat Program Keluarga Harapan No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Bermanfaat 20 100 2 Kurang Tahu - 3 Tidak Bermanfaat - Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas tampak bahwa total keseluruhan responden yaitu 20 orang 100 menyatakan bahwa dampak dari Program Keluarga Harapan sudah sangat mereka rasakan manfaatnya. Mereka menyatakan bahwa PKH ini cukup bermanfaat karena membantu mereka dalam hal membiayai kesehatan dan juga membiayai sekolah anak-anak mereka. Tabel 24. Distribusi Jawaban Responden terhadap Jumlah Dana PKH yang Diterima No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Memadai 14 70 2 Kurang Tahu - 3 Tidak Memadai 6 30 Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa ada sebanyak 14 responden 70 yang menyatakan bahwa dana bantuan PKH sudah cukup memadai. Sedangkan 6 responden 30 menyatakan bahwa dana bantuan PKH yang mereka terima belum cukup memadai. Universitas Sumatera Utara Masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru mayoritas menyatakan bahwa dana bantuan Program Keluarga Harapan yang mereka terima sudah cukup memadai dalam hal kesehatan dan membiayai pendidikan dasar anak-anak mereka. Tabel 25. Distribusi Jawaban Responden terhadap Dana PKH Ditujukan bagi Kesehatan dan Pendidikan No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Iya 20 100 2 Kurang Tahu - 3 Tidak - Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas tampak bahwa keseluruhan responden yaitu sebanyak 20 orang 100 menyatakan bahwa dana Program Keluarga Harapan yang mereka terima, mereka tujukan bagi bidang kesehatan dan pendidikan dasar. Keseluruhan masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru menggunakan dana PKH yang mereka terima untuk bidang kesehatan seperti gizi dan imunisasi bayi, pemeriksaan ibu hamil serta bidang pendidikan dasar. Karena memang PKH ini ditujukan untuk hal itu yang dibuktikan dengan daftar kunjungan kesehatan dan bukti pendaftaran sekolah. Universitas Sumatera Utara Tabel 26. Distribusi Jawaban Responden terhadap Dana PKH Ditujukan bagi Kesehatan Balita No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Iya 13 65 2 Kurang Tahu - 3 Tidak 7 35 Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa sebanyak 13 responden 65 menyatakan bahwa dana PKH yang mereka terima ditujukan bagi kesehatan Bayi. Sedangkan sebanyak 7 responden menyatakan bahwa dana PKH yang mereka terima tidak ditujukan untuk kesehatan bayi, karena memang mereka tidak memiliki bayi. Tetapi dana Program Keluarga Harapan yang mereka terima mungkin ditujukan untuk kesehatan Ibu hamil ataupun untuk membiayai pendidikan dasar. Tabel 27. Distribusi Jawaban Responden terhadap Dana PKH Ditujukan bagi Kesehatan Ibu Hamil No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Iya 12 60 2 Kurang Tahu - 3 Tidak 8 40 Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa sebanyak 12 responden 60 menyatakan bahwa dana PKH yang mereka terima ditujukan bagi kesehatan Ibu Hamil. Sedangkan sebanyak 8 responden 40 menyatakan bahwa dana PKH yang mereka terima tidak ditujukan untuk kesehatan Ibu Hamil, karena memang mereka Universitas Sumatera Utara tidak dalam kondisi hamil. Tetapi dana PKH yang mereka terima mungkin ditujukan untuk kesehatan bayi ataupun membiayai pendidikan dasar anak-anak mereka. Tabel 28. Distribusi Jawaban Responden terhadap Dana PKH Ditujukan bagi Pendidikan Dasar No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Iya 20 100 2 Kurang Tahu - 3 Tidak - Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas tampak bahwa keseluruhan responden yaitu sebanyak 20 orang 100 menyatakan bahwa dana Program Keluarga Harapan yang mereka terima, mereka tujukan bagi pendidikan dasar. Keseluruhan masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru menggunakan dana PKH yang mereka terima untuk bidang pendidikan dasar dengan menyekolahkan anak-anak keluarga kurang mampu tersebut. Setidaknya upaya pendidikan dasar ini dapat memberantas buta huruf. Tabel 29. Distribusi Jawaban Responden Apakah Sudah Melaksanakan Kewajiban Sebagai Peserta PKH No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Iya 20 100 2 Kurang Tahu - 3 Tidak - Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa keseluruhan responden yaitu sebanyak 20 orang 100 menyatakan bahwa mereka telah melaksanakan kewajiban mereka sebagai peserta Program Keluarga Harapan PKH yang telah diartur dan ditentukan sebelumnya. Dalam hal ini, keseluruhan masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru menggunakan dana PKH yang mereka terima untuk tujuan sebenarnya yaitu sebagai biaya akses pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar sesuai dengan protokol PKH yang ditentukan. Tabel 30. Distribusi Jawaban Responden tentang Keluhan-Keluhan dalam Pelaksanaan PKH di Kecamatan Medan Baru No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Ada 4 20 2 Kurang Tahu - 3 Tidak Ada 16 80 Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa ada sebanyak 4 responden 20 yang menyatakan bahwa mereka memiliki keluhan-keluhan terkait Implementasi Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru. Sedangkan 16 responden 80 menyatakan bahwa mereka tidak memiliki keluhan terhadap implementasi PKH di Kecamatan Medan Baru. Masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru mayoritas menyatakan bahwa mereka tidak memiliki keluhan-keluhan terkait proses pelaksanaan Program Keluarga Harapan. Mereka menilai sstiap tahapan pelaksaan PKH telah berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan mereka. Universitas Sumatera Utara Tabel 31. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sosialisasi yang Dilakukan Terkait PKH di Kecamatan Medan Baru No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Sering 13 65 2 Kurang Tahu 3 15 3 Jarang 4 20 Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas maka dapat dilihat bahwa ada sebanyak 13 responden 65 yang menyatakan bahwa sosialisasi sering dilakukan oeh terkait Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru. Sedangkan ada 3 responden 15 yang menyatakan bahwa mereka kurang tahu apakah sering diadakan sosialisasi PKH atau tidak. Sedangkan sebanyak 4 responden 20 menyatakan bahwa sosialisasi PKH jarang dilaksanakan di Kecamatan Medan baru. Masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru mayoritas menyatakan bahwa sosialisasi Program Keluarga Harapan sering dilakukan kepada mereka. Sosialisasi dilakukan oleh pendamping PKH Kecamatan Medan Baru ataupun dari pihak Kecamatan dengan menghimbau masyarakat penerima PKH datang ke kantor Kecamatan untuk mendengarkan sosialisasi. Tabel 32. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Koordinator Pendamping PKH dalam Melasanakan Tugas dan Tanggung Jawabnya No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Baik 20 100 2 Kurang Tahu - 3 Tidak Baik - Jumlah 20 100 Universitas Sumatera Utara Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa keseluruhan responden yaitu sebanyak 20 orang 100 menyatakan bahwa Koordinator Pendamping PKH Kecamatan Medan baru sudah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. Dalam hal ini, keseluruhan masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru menilai bahwa kinerja pelaksana PKH Kecamatan medan Baru cukup baik. Hal ini didasarkan pada proses implementasi PKH yang juga telah berjalan dengan lancar. Tabel 33. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pelayanan pada Saat Pemberian Kartu Peserta dan Penyaluran Dana PKH No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase 1 Baik 20 100 2 Kurang Tahu - 3 Tidak Baik - Jumlah 20 100 Sumber : Kuesioner 2010 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa keseluruhan responden yaitu sebanyak 20 orang 100 menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan pada saat pemberian kartu peserta PKH maupun pada saat penyaluran dana PKH sudah cukup baik. Dalam hal ini, keseluruhan masyarakat penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh pelaksana PKh karena pada saat pemberian kartu ataupun penyaluran dana PKH relatif singkat, tidak berbelit-belit dan cukup nyaman. Universitas Sumatera Utara

2. Hasil wawancara A. Koordinator pendamping Program Keluarga Harapan PKH Kecamatan

Medan Baru Aswir Purba , S.sos 1. Bagaimana tahapan dari pelaksanaan Program Keluarga Harapan ini? Dan apakah sudah berjalan dengan baik? Jawab : Untuk pemilihan peserta PKH, pertama sekali yang dilakukan adalah survey dari Badan Pusat Statistik terhadap rumah tangga sangat miskin untuk melihat suatu keluarga apakah layak atau tidak sebagai calon penerima PKH. Setelah itu dari Dinas sosial melakukan pengecekan dan membuktikan apakah nama-nama yanbg direkomendasikan oleh BPS sudah benar. Kalo sudah tepat,baru jalan programnya. Pada dasarnya keluarga yang menerima PKH ini harus terdapat Ibu hamil, bayi, dan anak-anak di bawah umur 15 tahun namun belum menyelesaikan pendidikan dasar. Setelah dilakukan peenetapan peserta PKH, dilakukan pertemuan awal, kemudian ada pembayaran bantuanPKH, Pembentukan Kelompok Ibu penerima PKH, dan verifikasi komitmen. Kesemua tahapan ini dilakukan dalam beberapa selang waktu yang ditentukan. 2. Siapa-siapa saja yang menjadi penerima Program Keluarga Harapan ini ? dan menurut Bapak apakah sudah tepat sasaran? Jawab : Penerima PKH adalah rumah tangga sangat miskin RTSM di wilayah yang sudah ditentukan untuk mendapatkan PKH. Dan saya rasa penerima program ini sudah tepat sasaran karena dilakukan survey langsung. Kalau dikasi penilaian,95 sudah tepat sasaran, 5 mungkin terjadi penyimpangan di lapangan. 3. Apakah besar bantuan yang diterima peserta PKH sesuai dengan yang telah ditentukan, atau ada potongan? Jawab: Jumlah dana PKH yang diterima peserta sudah pas dengan jumlah yang sudah ditentukan, dan tidak ada potongan apapun. 4. Seperti apa dampak atau manfaat dari PKH ini terhadap penerimanya? Jawab : Saya rasa bantuan Program Keluarga harapan ini cukup bermanfaat bagi penerimanya, karena kondisi yang menerima adalah keluarga rumah tangga sangat miskin. Jelas ini dapat meringankan beban mereka membiayai kesehatan sama sekolah anak-anak mereka. Universitas Sumatera Utara 5. Siapa saja yang terlibat dalam proses implementasi PKH ini ?dan apakah pihak- pihak yang terlibat sudah melaksanakan tugasnya dengan baik? Jawab : Pihak-pihak yang terlibat yaitu Dinas Sosial sebagai tim Koordinasi Teknis Kabupaten Kota. Dinas Pendidikan pihak sekolah, Dinas Kesehatan Puskesmas sebagai service provider atau penyedia layanan. Kantor Pos sebagai penyalur atau layanan administrasi. Dan BPS sebagai pemilih penerima PKH. Saya melihat bahwa pihak-pihak yang tersebut sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, meskipun ada kekurangan-kekurangan dalam pelayanan. 6. Apakah Bapak turun ke lapangan untuk memantau kondisi masyarakat penerima Program Keluarga Harapan ini? Jawab : ya, saya selalu turun ke lapangan untuk memantau kondisi masyarakat penerima atupun kunjungan ke penyedia layanan yang telah ditentukan PKH. Dimana jam kerja saya, 4 hari di lapangan dan 1 hari di kantor. 7. Bagaimana dan seperti apa sosialisasi terhadap masyarakat penerima PKH di Kecamatan Medan Baru ini? Jawab: Pertama sekali dilakukan sosialisasi atau pertemuan awal di kantor kecamatan seputar pengenalan dasar PKH ini. Baru kemudian ada pertemuan- pertemuan kelompok yang dibentuk sebelumnya untuk memberikan pemahaman yang lebih rinci lagi. 8. Menurut Bapak, apa kegunaan dari pembentukan kelompok Ibu penerima PKH? Dan apakah telah berfungsi dengan baik? Jawab : Dengan adanya pembentukan kelompok Ibu penerima pKH ini cukup efektif untuk memudahkan mengkoordinir peserta PKH. Dimana satu kelompok Ibu didasarkan pada wilayah satu kelurahan yang jaraknya berdekatan. Dengan demikian, ketika ada pemberitahuan maka cukup menyampaikannya pada ketua kelompok. Kemudian setiap ketua Kelompok yang akan menyampaikan kepada anggota-anggotanya. 9. Menurut Bapak seperti apa sikap pelaksana PKH menyikapi keluhan masyarakat ataupun permasalahan terkait program ini? Universitas Sumatera Utara Jawab : Ya saya yang bertanggung jawab secara penuh atas pelaksanaan PKH di kecamatan ini. Jadi ketika ada keluhan dari masyarakat, saya selalu menanggapi mereka dengan baik. Misalnya yang terjadi ketika ada masyarakat yang merasa berhak mendapatkan PKH tapi tidak menerimanya merasa iri atau menimbulkan kecemburuan sosial terhadap peserta PKH. Untuk menanggapi keluhan seperti ini saya menjelaskan kepada mereka perbedaan antar Rumah tangga miskin dan rumah tangga sangat miskin dalam penentuan peserta PKH dan mungkin juga terjadi kekeliruan pendataan oleh BPS. Selain ini, ada juga formulir pengaduan tertulis bagi masyarakat umum. 10. Bagaimana menurut Bapak komitmen peserta PKH terkait kewajibannya yang telah diatur dalam ketentuan PKH? Jawab : Sampai sejauh ini sudah baik dimana para penerima PKH menunjukkan formulir verifikasi komitmen yang membuktikan merekamelakukan kunjungan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas, serta bukti pendaftaran dan kehadiran siswa pendidikan dasar dari sekolah. Dan sejauh ini berjalan lancar dan belum ada yang terkena sanksi.

B. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamtan Medan Baru Drs. Ben Cheba Hutasoit

1. Bagaimana tahapan dari pelaksanaan Program Keluarga Harapan ini? Dan apakah sudah berjalan dengan baik? Jawab : Untuk melaksankan setiap tahapan pelaksanaan PKH ini sudah ada diatur mekanismenya dalam petunjuk pelaksana Juklak ataupun petunjuk teknis Juknis. Tapi secara umum di mulai dari pemilihan dan penetapan calon, sosialisasi,pencairan bantuan, adanya pembentukan kelompok Ibu, verifikasi komitmen, ada juga sanksi,serta pengaduan. Saya melihat setiap proses sudah berjalan sesuai prosedurnya masing-masing. 2. Siapa-siapa saja yang menjadi penerima Program Keluarga Harapan ini ? dan menurut Bapak apakah sudah tepat sasaran? Jawab : Penerimanya adalah masyarakat yang tergolong rumah tangga sangat miskin RTSM yang memiliki anggota keluarga yaitu Balita, Ibu hamil, dan anak usia sekolah pendidikan dasar di wilayah Kecamatan Medan Baru. Saya rasa orang-orang penerima bantuan PKH sudah tepat sasaran, karena pemilihan nya terlebih dahulu dilakukan survey. Universitas Sumatera Utara 3. Apakah besar bantuan yang diterima peserta PKH sesuai dengan yang telah ditentukan, atau ada potongan? Jawab: Kalau mengenai potongan saya kurang tahu, karena proses pencairannya di lakukan di Kantor pos. Tapi menurut saya sendiri, potongan itu tidak ada karena jumlah dana yang mereka terima harus sesuai dengan yang telah ditentukan. Apabila kurang, kan mereka bisa melakukan pengaduan. 4. Seperti apa dampak atau manfaat dari PKH ini terhadap penerimanya? Jawab : Dampaknya yaitu membantu mereka untuk biaya kesehtan dan juga pendidikan mereka. Apalagi kan penerima PKH adalah orang-orang yang tidak mampu. 5. Siapa saja yang terlibat dalam proses implementasi PKH ini ?dan apakah pihak- pihak yang terlibat sudah melaksanakan tugasnya dengan baik? Jawab : Ada banyak pihak yang terlibat antar instansi mulai dari pihak kecamatan, dinas sosial, Puskesmas dan sekolah-sekolah pendidikan dasar di wilayah PKH kecamatan Medan Baru yang selalu koordinasi dengan Pendamping PKH. 6. Apakah Bapak turun ke lapangan untuk memantau kondisi masyarakat penerima Program Keluarga Harapan ini? Jawab : Ya, saya turun ke lapangan untuk melihat kondisi masyarakat ataupun ketika ada program kesehatan misalnya program imunisasi untuk melihat bagaimana program ini dijalankan. 7. Bagaimana dan seperti apa sosialisasi terhadap masyarakat penerima PKH di Kecamatan Medan Baru ini? Jawab : Dari awal ketika program ini mulai dijalankan di kecamatan Medan Baru, kami dari pihak kecamatan berkoordinasi dengan pendamping kecamatan untuk melakukan sosialisasi awal. Dan selanjutnya ketika ingin melakukan sosialisasi lanjutan kami memfasilitasi mereka. Sosialisasi program Keluarga Harapan di kecamatan ini sudah berjalan lancar. 8. Menurut Bapak, apa kegunaan dari pembentukan kelompok Ibu penerima PKH? Dan apakah telah berfungsi dengan baik? Universitas Sumatera Utara Jawab : Gunanya yaitu untuk memudahkan koordinasi sehingga pendamping PKH tidak perlu mendatangi setiap rumah peserta PKH. Tetapi cukup hanya berkoordinasi dengan ketua kelompok saja. 9. Menurut Bapak seperti apa sikap pelaksana PKH menyikapi keluhan masyarakat ataupun permasalahan terkait program ini? Jawab : Ketika ada keluhan dari peserta PKH ataupun masyarakat non peserta PKH, kami selalu menindaklanjuti keluhan tersebut dengan koordiansi dengan pendamping untuk melakukan pengecekan terhadap pengaduan tersebut. Tapi sampai sejauh ini paling satu atau dua masyarakat yang mempunyai keluhan. 10. Bagaimana menurut Bapak komitmen peserta PKH terkait kewajibannya yang telah diatur dalam ketentuan PKH? Jawab : Saya melihat peserta PKH di kecamatan Medan Baru ini bisa dibilang patuh terhadap kewajibannya terkait PKH dalam penggunaan dan PKH tersebut. Belum ada peserta PKH yang terkena sanksi.

C. Ketua Kelompok Ibu Penerima PKH Ibu Idawati

1. Bagaimana tahapan dari pelaksanaan Program Keluarga Harapan ini? Dan apakah sudah berjalan dengan baik? Jawab : Pertama kami disurvei dan didata dari Badan Pusat Statistik bekerjasama dengan Dinas Sosial sekitar bulan 9 tahun 2006, kemudian sekitar pertengahan tahun 2008 ada undangan dari kecamatan untuk hadir ke kantor Camat. Di sana untuk mendengarkan pengumuman yang menjadi peserta PKH. Setelah itu pembagian kelompok dan penentuan ketua kelompok yang dipilih oleh anggota. Selanjutnya beberapa hari kemudian dilakukan pertemuan, anggota disuruh membawa KTP dan pemberitahuan pencairan dana tahap I pada ahir bulan 7. Menurut saya pelaksanaan setiap tahapan nya sudah baik, Cuma masalah pembayaran dana tanggal pencairannya terkadang molor ataupun terlambat. 2. Siapa-siapa saja yang menjadi penerima Program Keluarga Harapan ini ? dan menurut Ibu apakah sudah tepat sasaran? Universitas Sumatera Utara Jawab : Penerimanya adalah anak usia sekolah SD dan SMP, balita, dan Ibu Hamil. Kalau menurut saya masalah penentuan peserta PKH masih belum pas, karena selang waktu ketika disurvey dan waktu pencairan cukup lama. Jadi peserta bisa saja berubah kondisi sosial ekonominya. Misalnya saja, masyarakat pindahan kategori RTSM dan layak menerima bantuan tersebut tapi tidak sempat disurvey, karena survey yang dilakukan sudah lama. 3. Apakah besar bantuan yang diterima peserta PKH sesuai dengan yang telah ditentukan, atau ada potongan? Jawab: Sebenarnya sudah sesuai dan tidak ada potongan, tetapi terkadang ada kendala teknis yang tidak disengaja dalam pencairan. Ada anggota pernah mengalaminya, dimana bantuan yang seharusnya diterima Rp 333.000,. tapi pada saat pencairan uang pecahan Rp 3.000 tidak ada, ini menyebabkan dana bantuan yang diterima berkurang jumlahnya Rp 3.000 sehingga hanya menerima Rp 300.000. 4. Seperti apa dampak atau manfaat dari PKH ini terhadap penerimanya? Jawab : Program Keluarga Harapan ini jelas sangat membantu saya untuk meyekolahkan anak dan membeli buku-buku sekolah. Apalagi bagi mereka yang memiliki balita, dana PKH berguna untuk kesehatan dan gizi mereka. 5. Siapa saja yang terlibat dalam proses implementasi PKH ini ?dan apakah pihak- pihak yang terlibat sudah melaksanakan tugasnya dengan baik? Jawab : Ada pendamping PKH, pihak kecamatan, Dinas sosial, Sekolah dan puskesmas yang memberi layanan kepada peserta PKH. Kalau cara kerja mereka saya lihat sudah cukup bagus. 6. Apakah Ibu turun ke lapangan untuk memantau kondisi masyarakat penerima Program Keluarga Harapan ini? Jawab : iya, sekali 2 minggu saya selalu rutin memantau anggota–anggota kelompok saya. Seperti apa perubahan kondisi mereka sekarang, dan juga mengamati penggunaan dana PKH tersebut. Universitas Sumatera Utara 7. Bagaimana dan seperti apa sosialisasi terhadap masyarakat penerima PKH di Kecamatan Medan Baru ini? Jawab : Sosialisasi awal PKh dilakukan di Kantor Kecamatan. Selanjutnya tiap bulan ada pertemuan Ketua kelompok Ibu di kantor pos untuk mengetahui dan membahas hal-hal tetkait program ini. Disusul kemudian kunjungan pendamping PKH ke setiap kelompok. 8. Menurut Ibu, apa kegunaan dari pembentukan kelompok Ibu penerima PKH? Dan apakah telah berfungsi dengan baik? Jawab : Dengan adanya kelompok ini, pelaksana PKH kecamtan tidakterlalu capek lagi untuk mengunjungi setiap rumah peserta PKH ketika ada undangan atau pemberitahuan yang akan disampaikan. Tapi dengan adanya kelompok ini, cukup koordinasi antara pelaksana PKH dengan ketua kelompok. Kemudian ketua kelompok yang akan menyampaikan pada anggota-anggotanya. 9. Menurut Ibu, seperti apa sikap pelaksana PKH menyikapi keluhan masyarakat ataupun permasalahan terkait program ini? Jawab : Mereka merespon setiap keluhan dan pengaduan baik dari masyarakat penerima PKH ataupun dari masyarakat yang bukan penerima PKH yang mengeluh tentang pemilihan dan penentuan peserta PKH tidak adil. 10. Bagaimana menurut Ibu komitmen peserta PKH terkait kewajibannya yang telah diatur dalam ketentuan PKH? Jawab : Kalau saya melihat para peserta PKH di kecamatan Medan Baru sudah melaksanakan kewajibannya untuk menggunakan bantuan PKH yang mereka terima untuk membiayai kesehatan balita, ibu hamil dan sekolah anak-anak mereka. Meskipun tak dapat dipungkiri, dana bantuan tersebut tidak seluruhnya digunakan untuk kesehatan dan pendidikan, tapi juga digunakan untuk hal lain misalnya membeli keperluan dapur. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI DATA Dari seluruh data yang telah disediakan secara menyeluruh yang diperoleh selama penelitian, baik melalui studi kepustakaan, penyebaran kuesioner, wawancara serta melalui observasiterhadap fenomena-fenomena yang ada kaitannya dengan Implementasi Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru, maka akan dilakukan analisa terhadap setiap data yang ada dan fakta yang didapat berdasarkan variabel operasional penelitian melalui interpretasi dan penguraian masalah-masalah yang terjadi, yaitu :

1. Standar dan Sasaran Kebijakan Program Keluarga Harapan

Standard dan sasaran kebijakan yang tercakup dalam Implementasi Program Keluarga Harapan di kecamatan Medan baru dapat dilihat dari beberapa hal yaitu proses tahapan pelaksanaan, kesesuaian besar bantuan PKH yang diterima, serta manfaat program Keluarga Harapan ini. Tahapan pelaksanaan merupakan sebuah mekanisme untuk mengatur bagaimana sebuah program itu dijalankan. Dimana ada petunjuk alur artinya dimulai dari mana proses awalnya hingga tahap akhir selesai dilakukan. Tidak terkecuali dengan implementasi Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru. Dimana pelaksanaan program ini sudah diatur mekanismenya dalam ketentuan PKH yaitu dimulai dari proses awal pemilihan dan penetapan penerima PKH, pertemuan awal, pembayaran, pembentukan kelompok Ibu penerima, verifikasi komitmen, penangguhan dan pembatalan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil jawaban dari kuesioner dan wawancara yang telah penulis lakukan dapat dikatakan bahwa tahapan Program Keluarga Harapan ini sudah dijalankan dengan baik di kecamatan Medan Baru. Karena, setiap tahapan dilakukan sesuai dengan prosedur dalam petunjuk pelaksana PKH. Tahap pertama, pemilihan dan penetapan peserta PKH Kecamatan Medan Baru sudah sesuai dengan kondisi dan keadaan sebuah keluarga rumah tangga sangat miskin dan memiliki balita, ibu hamil dan ataupun anak usia pendidikan dasar. Hal ini didukung dari jawaban responden tabel 19 tentang ketepatan pemilihan peserta PKH yang menyatakan bahwa pemilihan peserta PKH di Kecamatan Medan baru ini sudah tepat sasaran. Karena pemilihan peserta PKH dilakukan dengan survey langsung oleh Badan Pusat Statistik, sehingga ini merupakan pemilihan yang objektif berdasarkan realitas kondisi sosial ekonomi masyarakat penerima PKH tersebut. Tanpa adanya kecurangan yang terjadi ataupun kesalahan yang disengaja dalam pemilihan penerima PKH. Tahapan kedua, adanya pertemuan awal dilakukan di kantor kecamatan Medan Baru sebagai tahap pengenalan dasar program ini yaitu meliputi seperti apa PKH ini, mekanisme pelaksanaannya, penggunaan dana PKH, syarat dan kewajiban peserta PKH dan sebagainya. Pada pertemuan ini selain peserta PKH, para penyedia layanan terkait PKH di Kecamatan ini juga turut diundang seperti pihak Puskesmas dan juga sekolah-sekolah yang sudah melakukan kerjasama dengan pelaksana PKH untuk memberikan informasi tentang jenis dan sistem layanan yang akan mereka berikan. Tahap yang ketiga, yaitu pembayaran atau pencairan dana bantuan program Keluarga Harapan. Pembayarannya dilakukan setiap 3 bulan sekali di kantor pos, Universitas Sumatera Utara dalam hal ini kantor pos yang ada di wilayah kecamatan Medan Baru. Dimana untuk menerima bantuan tersebut, penerima harus memiliki dan menunjukkan kartu peserta PKH masing-masing. Sehingga dalam hal ini semua peserta PKH wajib memilikinya. Karena kalau tidak memiliki kartu PKH, mereka tidak boleh mengambil dana bantuan tersebut meskipun nama mereka terdaftar sebagai peserta PKH. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden pada kuesioner tabel 18 tentang kepemilikan kartu PKH menyatakan bahwa keseluruhan penerima bantuan PKH memiliki kartu peserta PKH sebagai syarat untuk mengambil dana bantuan tersebut pada saat pencairan dilakukan. Tahap keempat yaitu pembentukan kelompok Ibu penerima PKH. Pembentukan kelompok ini dimaksudkan untuk mempermudah proses koordinasi antara pelaksana PKH dengan setiap anggota dalam sebuah kelompok PKH. Dan ternyata pembentukan kelompok PKH di kecamatan Medan Baru cukup efektif utuk mempermudah pelaksaan setiap proses program ini. Hal ini didukung dari hasil wawancara dengan Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Medan Baru dan juga dengan Koordinator Pendamping yang menyatakan bahwa fungsi dari pembentukan Kelompok Ibu penerima PKH sudah berjalan dengan baik. Dimana pelaksana PKH tidak selalu harus mengunjungi rumah setiap peserta PKH untuk menyampaikan sebuah pemberitahuan ataupun informasi terkait program ini mengingat kapasitas seorang pelaksana PKH untuk menjangkau setiap rumah para peserta PKH di Kecamatan Medan Baru cukup terbatas. Tetapi dengan adanya kelompok ini maka pelaksana cukup hanya berkoordinasi dengan Ketua Kelompok, kemudian Ketua kelompok yang akan menyampaikan kepada anggota masing- masing. Universitas Sumatera Utara Tahap selanjutnya yaitu verifikasi komitmen. Verifikasi komitmen peserta PKH sama aplikasinya di setiap wilayah atau daerah PKH, tida terkecuali di Kecamatan Medan Baru. Pada prinsipnya dilakukan terhadap pendaftaran dan kehadiran baik di sekolah untuk komponen pendidikan maupun puskesmas dan jaringannya untuk komponen kesehatannya. Setiap peserta PKH di kecamatan Medan Baru harus menunjukkan formulir verifikasi komitmen setiap bulan kepada pelaksana PKH yang diketahui oleh pihak sekolah ataupun puskesmas sebagai bukti bahwa penggunaan dana bantuan PKH yang mereka terima digunakan untuk bidang pendidikan dan kesehatan. Berikutnya adalah tahap penangguhan dan pembatalan. Ini dilakukan jika terdapat peserta PKH yang melanggar ketentuan ataupun tidak taat dalam aturan PKH. Penangguhan dan pembatalan itu misalnya diberlakukan karena peserta PKH tidak memenuhi komitmen yang telah ditentukan untuk 1 kali siklus pembayaran 4 bulan berturut-turut ataupun RTSM tidak layak lagi sebagai peserta PKH. Namun sampai sejauh ini penangguhan dan pembatalan peserta PKH di kecamatan Medan Baru belum ada terjadi. Hal ini didukung dari jawaban responden berdasarkan tabel 29 tentang kewajiban peserta PKH, mereka menyatakan bahwa mereka sudah memenuhi kewajiban mereka yang telah diatur dalam ketentuan PKH. Karena memang peserta PKH di Kecamatan Medan Baru dapat dikatakan taat dalam menjalankan kewajibannya terkait ketentuan dalam PKH. Mereka selalu melaksanakannya dengan baik dan konsisten. Tahap terakhir adalah pengaduan. Pengaduan ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menindaklanjuti setiap keluhan ataupun kendala yang terjadi dalam proses pelaksanaan PKH di Kecamatan Medan Baru ini. Pengaduan yang mungkin Universitas Sumatera Utara saja terjadi adalah masalah data peserta PKH, terkait pelayanan yang diberikan oleh puskesmas atau sekolah, dan juga mungkin masalah KKN. Proses implementasi PKH di kecamatan Medan Baru belum pernah mendapat pengaduan yang fatal. Pengaduan yang terjadi adalah masalah kecemburuan sosial dari masyarakat non peserta PKH terhadap peserta PKH. Ini dikarenakan karena mereka menganggap pemilihan peserta PKH belum tepat sasaran. Dari pernyataan di atas dapat diambil sebuah gambaran bahwa pelaksanaan proses tahapan PKH di kecamatan Medan Baru sudah berjalan dengan baik meskipun mungkin masih ada kekurangan yang terjadi. Hal ini didukung dari jawaban responden tabel 20 tentang penyaluran dana PKH serta tabel 31 mengenai sosialisasi PKH kepada masyarakat yang menyatakan bahwa proses penyaluran dana PKH serta sosialisasi terkait PKH di Kecamatan Medan Baru telah berjalan dengan baik. Pernyataan ini juga diperkuat oleh Koordinator pelaksana PKH Kecamatan Medan Baru yang menyatakan bahwa proses pelaksanaan program ini sudah berjalan dengan baik meskipun belum secara maksimal. Keberhasilan ataupun kekurangan dalam setiap tahapan program ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan PKH selanjutnya. Dan kelancaran pelaksanaan setiap tahapan PKH ini tidak terlepas dari peran dan juga kerjasama antar pihak pelaksana dan juga peserta PKH itu sendiri. Kemudian mengenai standar kebijakan yang menyangkut masalah kesesuaian besarnya bantuan yang diterima peserta PKH. Dalam program ini, besarnya jumlah bantuan yang diterima peserta PKH bisa saja berbeda antara peserta yang satu dengan yang lainnya. Karena skenario pemberian jumlah bantuuan PKH ini tergantung pada komposisi anggota keluarga penerima PKH tersebut. Tetapi Universitas Sumatera Utara berapapun jumlah yang ditentukan harus sesuai dengan yang akan diterima peserta. Peserta PKH di kecamatan Medan Baru sampai saat ini selalu menerima bantuan sesuai jumlahnya dengan yang telah ditentukan sebelumnya.tanpa adanya potongan sedikitpun. Hal ini didukung dari jawaban responden yang dapat dilihat dari jawaban kuesioner tabel 22 tentang ada tidaknya pemotongan dana PKH dan mereka menyatakan bahwa tidak ada pemotongan apapun terhadap dana bantuan PKH. Pernyataan ini juga diperkuat dari hasil wawancara dengan koordinator Pendamping PKH bahwa dalam penyaluran dana PKH sama sekali tidak pernah ada pemotongan. Begitu juga tanggapan dari pihak Kecamatan Medan Baru menyatakan bahwa penyaluran dan besaran bantuan yang diterima selalu diawasi juga oleh pihak kecamatan. Dan semuanya berjalan lancar tanpa berkurang sedikitpun besarnya jumlah bantuan yang diterima peserta PKH. Sasaran Program keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru sekarang ini sudah berjumlah 165 peserta PKH dalam cakupan sebanyak 94 anak usia pendidikan dasar sudah mulai sekolah ataupun sudah dapat melanjutkan sekolahnya, 32 balita serta jumlah ibu hamil yang terus meningkat kondisi kesehatannya. Artinya adalah bahwa dengan adanya PKH ini, sudah 94 anak yang dapat bersekolah baik Sekolah dasar SD dan ataupun pada Sekolah Menengah Tingkat Pertama SLTP, dan juga kesehatan balita dan ibu hamil juga membaik. Ini mengindikasikan bahwa sasaran dari program ini sudah tecapai sesuai dengan tujuannya. Sedangkan berbicara mengenai manfaat yang dirasakan oleh penerima program keluarga Harapan di Kecamatan Medan baru ini sudah begitu terasa untuk meringankan beban mereka dalam hal membiayai pemeriksaan kesehatan dan gizi Universitas Sumatera Utara balita juga Ibu hamil serta sekolah pendidikan dasar anak-anak mereka. Misalnya untuk membayar uang sekolah serta membeli buku dan perlengkapan sekolah.

2. Sumber Daya Manusia

Di samping standar pelaksanaan dan sasaran Program keluarga Harapan ini, yang perlu mendapat perhatian dalam proses implementasi PKH ini adalah masalah SDM. Karena SDM merupakan aktor utama dalam melaksanakan dan merealisasikan jalannya suatu program. Tak terkecuali dengan Sumber Daya Manusia SDM pelaksana Program keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru yang tergolong mampu dan cakap dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini didukung dari jawaban responden yang dapat dilihat dari jawaban kuesioner tabel 32 tentang kinerja pelaksana PKH Kecamatan Medan baru yang menyatakan bahwa pelaksana PKH sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Juga hasil observasi atau pengamatan penulis selama melakukan penelitian, dimana pelaksana PKH kecamatan Medan Baru melakukan apa yang menjadi tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Mulai dari membuat laporan, menyelenggarakan sosialisasi, kunjungan kelompok, melakukan pertemuan bulanan dengan ketua kelompok, berkoordinasi dengan pihak pelayanan kesehatan dan pendidikan di wilayah Kecamatan Medan Baru dan kegiatan serta tugas-tugas lainnya. Pernyataan penulis juga diperkuat dari hasil wawancara dengan Kepala seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Medan Baru, menyatakan bahwa pelaksana PKH di Kecamatan Medan Baru merupakan orang yang memiliki kapabilitas dalam melakukan pekerjaannya, sehingga pelaksanaannya berjalan dengan baik. Universitas Sumatera Utara

3. Komunikasi

Sebelum suatu kebijakan diimplementasikan, pelaksana kebijakan harus menyadari bahwa suatu keputusan yang telah dibuat dan perintah untuk melaksanakannya telah dikeluarkan, sehingga mereka bekerja dengan memiliki wewenang masing-masing. Disini peran komunikasi sangat penting untuk mensinergikan setiap aktivitas. Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi yang akurat, jelas, konsisten, dan menyeluruh serta koordinasi antara instansi-instansiyang terkait dalam proses implementasi dan bentuk koordinasi yang dilakukan apakah koordinasi horizontal, vertikal, ataupun diagonal. Kemudian agar implementasi menjadi efektif, maka mereka yang tanggungjawabnya adalah untuk mengimplementasikan sebuah program mesti tahu apa yang seharusnya mereka kerjakan. Komunikasi dalam implementasi Program Keluarga Harapan di kecamatan Medan Baru meliputi komunikasi internal organisasi pelaksana dan komunikasi eksternal dalam hal ini sosialisasi terhadap masyarakat. Komunikasi antar organisasi para pelaksana Program Keluarga Harapan di kecamatan Medan Baru dapat dilihat dari bagaimana koordinasi dan juga kerjasama antar para pelaksana. Dan secara umum komunikasi antar organisasi dalam pelaksanaan program ini sudah cukup baik dan berjalan lancar. Dimana antar pihak saling memberikan informasi, masukan dan juga sering terlibat dalam pembahasan permasalahan yang menyangkut Program Keluarga Harapan di kecamatan Medan Baru. Hal ini didukung dari hasil wawancara dengan Koordinator pendamping kecamatan Medan Baru yang menyatakan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan Program Keluarga Harapan sudah menunjukkan sebuah Universitas Sumatera Utara komunikasi yang efektif, dan koordinasi yang lancar. Dimana ada kejelasan, pihak mana yang harus melapor pada siapa, serta bagaimana koordinasi dan kerjasama untuk memberikan pelayanan yang baik dalam bidang kesehatan dan pendidikan dengan pihak Puskesmas dan juga sekolah-sekolah. Misalnya saja dapat dilihat dari koordinasi antara pendamping PKH dengan pihak puskesmas dalam menyelenggarakan program imunisasi. Di sini Pendamping akan menyampaikan program ini kepada peserta PKH kapan dan dimana akan dilaksanakan. Sedangkan komunikasi eksternal yaitu koordinasi dan sosialisasi dengan masyarakat penerima bantuan Program keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru. Komunikasi ekternal yang dibangun antar para pelaksana dengan peserta PKH sudah efektif dan berjalan dengan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden tabel 31 tentang sosialisasi terkait PKH yang menyatakan bahwa proses sosialisasi kepada masyarakat sering dilakukan dan cukup berguna. Pernyataan ini juga didukung dari hasil wawancara dengan Kepala seksi Kesejahteraan sosial Kecamatan Medan Baru yang menyatakan bahwa pihak kecamatan dan juga pihak-pihak lainnya sering melakukan sosialisasi terkait adanya informasi atau ada pemberitahuan yang penting terkait PKH ini. Selain itu pernyataan ini juga diperkuat oleh Koordinator Pendamping PKH yang menyatakan bahwa sosialisasi dilakukan secara rutin yang dilakukan setiap bulan dengan melakukan kunjungan ke setiap kelompok ibu penerima PKH. Serta juga melakukan koordinasi dengan semua ketua kelompok Ibu penerima PKH setiap bulan di kantor pos. Dan dari hasil pengamatan penulis sosialisasi dan koordinasi yang dilakukan cukup baik karena dalam proses koordinasi para ketua kelompok, mereka Universitas Sumatera Utara menyampaikan apa keluhan masyarakat dan kendala-kendala ynag terjadi di lapangan dengan saling memberikan masukan yang membangun. Dan secara umum sistem komunikasi dalam Implementasi Program keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru sudah berjalan dengan baik.

4. Karakteristik agen Pelaksana

Karakteristik agen pelaksana meliputi struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang, serta ketepatan atau kesesuaian pelaksanaan program Keluarga Harapan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur. Secara umum bahwa struktur pelaksana Program Keluarga Harapan di kecamatan Medan Baru bersifat sederhana. Yaitu setelah program ini diturunkan dari Dinas Sosial Kota medan sebagai tim koordinasi teknis daerah kabupaten kota kepada koordinator Pendamping PKH Kecamatan Medan Baru, maka tanggung jawab penuh pelaksanaan program ini adalah di tangan Koordinator Pendamping PKH kecamatan Medan Baru yang berkoordinasi dengan pihak kecamatan Medan Baru, penyedia layanan kesehatan dan pendidikan yaitu puskesmas-puskesmas dan sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Medan Baru ini. Sedangkan pihak kecamatan melakukan pengawasan dan memantau proses pelaksanaan program ini juga memfasilitasi proses sosialisasi. Pembagian tugas kerja pihak-pihak ini sudah jelas, dimana Koordinator pendamping yang menjalankan program ini mulai dari mendata perkembangan peserta PKH, melakukan kunjungan rutin dan sosialisasi, koordinasi dengan penyedia layanan, memberikan laporan kepada tim koordinasi teknis penenggulangan kemiskinan kota medan dalam hal ini Dinas sosial serta tugas –tugas lainnya. Pada dasarnya kesesuaian pelaksanaan program dengan pedoman yang telah Universitas Sumatera Utara ditetapkan juga sudah berjalan dengan lancar. Karena memang suadah ada mekanismenya kapan dan bagaimana suatu tahapan kegiatan itu dilakukan. Namun mungkin ada sedikit kendala teknis yang menyebabkan suatu tahapan itu berjalan tidak sesuai, misalnya tahap pembayaran yang terkadang terlambat dilakukan. Secara umum struktur organisasi, pembagian tugas dan kesesuaian pelaksanaan program dengan ketentuan yang telah diatur sudah berjalan dengan baik. Ini dapat dilihat dari hasil wawancara dengan koodinator pendamping PKH kecamatan Medan Baru yang menyatakan bahwa setiap pihak sudah melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik meskipun mungkin masih ada kekurangan- kekurangan.

5. Komitmen Penerima PKH dalam Melaksanakan Kewajibannya

Dalam ketentuannya, kewajiban keluarga rumah tangga sangat miskin RTSM penerima PKH adalah terkait dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Berkaitan dengan kesehatan, yaitu peserta PKH yang memiliki anggota keluarga terdiri dari anak usia Balita dan atau Ibu hamil Nifas. Peserta PKH tersebut akan menerima bantuan uang tunai dan anggota keluarga RTSM tersebut diwajibkan mengikuti persyaratan seluruh protokol pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan. Bagi balita misalnya yaitu anak usia 0-11 bulan harus mendapatkan imunisasi lengkap dan ditimbang berta badannya secra rutin setiap bulan, anak usia 6-11 bulan harus mendapatkan Vitamin Aminimal 2 kali dalam setahun, anak usia 5-6 tahun harus dipantau tumbuh kembangnya dan atau mengikuti Program Pendidikan anak Usia Dini. Sedangkan bagi Ibu hamil dan ibu nifas yaitu selama kehamilan harus Universitas Sumatera Utara melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan sebanyak 4 kali, ketika melahirkan harus ditolong oleh tenaga kesehatan. Berkaitan dengan pendidikan, anak usia 6-15 tahun diwajibkan untuk mendaftarkan mereka pada sekolah pendidikan dasar baik sekolah dasar SD ataupun Sekolah Menengah Pertama SMP. Dan mengikuti kehadiran di kelas minimal 85 persen dari hari sekolah dalam sebulan selama tahun ajaran berlangsung. Peserta Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Baru telah melaksanakan apa yang menjadi kewajiban mereka terkait kesehatan balita, ibu hamil, dan juga pendidikan dasar. Tampak dari keseriusan mereka menaati setiap ketentuan tersebut, dan sampai sejauh ini berjalan dengan baik dan belum ada yang terkena sanksi karena melakukan penyimpangan-peyimpangan dalam ketentuan tersebut. Para peserta PKH di Kecamatan Medan Baru ini secara rutin melakukan kunjungan dan pemeriksaan kesehatan balita dan Ibu hamil Nifas ke fasilitas kesehatan. Hal ini dibukt ikan dari formulir verifikasi komitmen yang diisi petugas kesehatan tersebut. Sama halnya dengan dengan pendidikan dasar, di mana para peserta PKH telah mendaftarkan anak mereka sekolah dengan kehadiran yang tidak pernah melanggar apa yang telah ditetapkan. Secara umum, penerima Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan baru sudah melaksanakan komitmen mereka terkait PKH dengan baik. Hal ini didukung dari jawaban responden tabel 29 mengenai pelaksanaan kewajiban peserta PKH yang menyatakan bahwa mereka selalu taat dalam melakukan kewajiban mereka dan tidak pernah terkena sanksi akibat pelanggaran dalam ketentuan PKH. Dari jawaban responden tabel 25 tentang penggunaan dana PKH untuk kesehatan dan pendidikan yang menyatakan bahwa bantuan program keluarga Universitas Sumatera Utara harapan yang diterima peserta PKH di kecamatan Medan Baru ditujukan untuk kesehatan bayi, ibu hamil dan untuk pendidikan dasar. Pernyataan ini juga diperkuat dari hasil wawancara dengan koordinator Pendamping PKH Kecamatan Medan Baru dan juga ketua kelompok ibu penerima PKH yang menyatakan sama bahwa peserta PKH patuh terhadap ketentuan PKH dalam menggunakan dana yang mereka terima untuk kunjungan dan pemeriksaaan kesehatan serta sekolah anak- anak mereka. Universitas Sumatera Utara BAB VI PENUTUP

4.1 Kesimpulan