dengan Keputusan Dirjen Pelayanan dan Rehabilitasi tahun 1999. Selain itu mungkin juga karena kegiatan senam merupakan salah satu kegiatan rutin
yang dilakukan di panti, sehingga petugas tidak perlu lagi mengajak atau mengingatkan WBS untuk mengikuti senam.
3. Hubungan Antara Pengetahuan Lansia dengan Praktik Senam Lansia
Lansia yang melaksanakan senam secara rutin di PSTW Budi Mulia 01 Cipayung hanya sebesar 38,6 dari jumlah responden 70 orang. Suhaeti
2003 menyatakan lansia yang melaksanakan senam sangat di pengaruhi oleh pengetahuan tentang manfaat dan tujuan senam, semakin tahu manfaat
dan tujuan senam maka semakin giat lansia melaksanakan senam. Berdasarkan hasil penelitian di dapat bahwa lansia yang memiliki
pengetahuan kurang lebih banyak yang melakukan senam secara tidak rutin di bandingkan dengan lansia yang memiliki pengetahuan baik. Penelitian ini
sudah sejalan meskipun dari hasil p-value 0,713 menunjukkan tidak ada perbandingan yang signifikan, hai ini dapat di karenakan pengetahuan tidak
selalu menjadi faktor utama dalam mempengaruhi perilaku seseorang dalam bertindak. Hal ini sejalan dengan teori model keyakinan kesehatan dimana
perilaku kesehatan akan tumbuh dari keinginan individu untuk menghindari suatu penyakit dan kepercayaan bahwa tindakan kesehatan yang tersedia
akan mencegah suatu penyakit Glanz, 2002. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Suhaeti 2008
yang menyatakan ada hubungan antara pengetahuan lansia dengan praktik senam lansia. Selain itu pengetahuan klien lansia terhadap senam lansia juga
didasarkan pada kepercayaan dari dalam diri lansia tersebut bahwa kegiatan
senam lansia ini memiliki banyak manfaat dan keuntungan Paul, 1972 dalam Bakhtiar, 2006. Menurut pendapat tersebut seharusnya lansia yang
memiliki pengetahuan yang baik juga memiliki keyakinan yang kuat mengenai manfaat dari senam lansia yang akan berpengaruh terhadap
praktik senam tersebut. Pengetahuan yang baik juga harus diikuti kesadaran diri yang tinggi
mengenai kesehatannya. Lansia yang memiliki pengetahuan baik tetapi jarang melakukan senam bisa dikarenakan kesadaran diri terhadap
kesehatannya kurang. Dalam kamus filsafat Bakhtiar, 2006 dijelaskan bahwa seorang lansia yang memiliki kesadaran diri mengenai kesehatannya,
senantiasa akan melakukan berbagai upaya untuk menjaga kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai penyakit salah satunya dengan mengikuti
kegiatan senam lansia. Kesadaran diri yang diperoleh dari kehidupan dan diketahui manusia secara langsung dapat membentuk suatu pengetahuan.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian terdahulu dan pernyataan di atas dikarenakan kurangnya kesadaran dalam menjaga
kesehatan dan rasa malas yang terdapat dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan salah satunya senam meskipun pengetahuan yang
di milikinya cukup baik.
4. Hubungan Antara Sikap Lansia dengan Praktik Senam Lansia