KISI-KISI KUESIONER INTERVENSI DAN INSTRUMENTASI PENELITIAN RENCANA PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Skala data : Kontinu Murti, 2006 2 , 3. Perilaku bidan di desa tentang safe community Adalah segala sesuatu yang berupa tindakan dan perbuatan yang terkait dengan pelaksanaan Desa Siaga yang terdiri dari perilaku sebelum pelatihan, perilaku setelah pelatihan dan 2 minggu setelah pelatihan safe community. Instrumen alat ukur : lembar observasi check list Skala data : skala kontinu. b. Alat ukur menggunakan koesioner dengan 20 pertanyaan Variasi nilai : Ya = 1, Tidak = 0 c. Skala data Skala data : Kontinu Murti, 2006 2 , Tabel 1. Kisi-kisi kuesioner

F. KISI-KISI KUESIONER

Variabel Indikator Nomor item soal 1. Safe community Desa Siaga. 2. Promosi Kesehatan. 3. Pemberantasan Penyakit Berbasis Masyarakat. 4. Kadarzi. 5. Kegawat darutan. Pengetahuan dan perilaku Pengetahuan dan perilaku Pengetahuan dan perilaku Pengetahuan dan perilaku Pengetahuan dan perilaku 1, 2, 3, dan 4. 5, 6,7, dan 8. 9, 10, 11, dan 12. 13, 14, 15, dan 16. 17, 18, 19, dan 20.

G. INTERVENSI DAN INSTRUMENTASI PENELITIAN

Intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini dengan wawancara dan pengisian kuesioner tentang usia bidan, tingkat pendidikan bidan, masa kerja bidan, selain tugas pokok Bidan Desa. Data yang dikumpulkannya berupa data primer dan sekunder. Data primer berasal dari kuesioner tentang karakteristik responden, sedangkan data sekunder dari dokumen Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. Uji validitas dan uji reliabilitas terhadap butir soal, peneliti tidak lakukan karena butir soal kuesioner adalah butir soal yang sudah dibakukan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, sehingga peneliti berasumsi butir soal telah melewati proses seperti tersebut.

H. RENCANA PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Metode yang digunakan dalam mengolah dan menganalisis data ditentukan berdasarkan tujuan analisis, jumlah variabel, dan tipe atau skala dari variabel. Berikut adalah langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan. 1. Pengujian pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen Metode yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pelatihan safe community terhadap pengetahuan dan perilaku Bidan Desa dalam mengembangkan Desa Siaga adalah independent sample t test parametrik sehingga dapat diketahui apakah terdapat perbedaan antara dua subyek yaitu responden yang mengikuti pelatihan kelompok perlakuan dengan responden yang tidak mengikuti pelatihan kelompok kontrol Murti, 2004. SPPS akan menampilkan dua uji t, yaitu uji t dengan asumsi varian kedua kelompok sama equal variances assumed dan uji t dengan asumsi varian kedua kelompok tidak sama aqual variances not assumed. Untuk memilih mana yang dipakai, dapat dilihat uji kesamaan varian melalui uji Levena’s test. Apabila nilai Levena’s test p alpha 0,05 maka varian berbeda dan bila p alpha 0,05 maka varian sama equal. Selanjutnya dicari p value uji t pada bagian varian tersebut di kolom sig 2 tailed Murti, 2004. Pengambilan kesimpulan dapat dilakukan berdasarkan nilai signifikansi dari statistik uji. Variabel pelatihan safe community dikatakan berpengaruh terhadap pengetahuan dan perilaku apabila terdapat perbedaan pengetahuan dan perilaku antara responden yang mengikuti pelatihan dengan responden yang tidak mengikuti pelatihan, apabila nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat ketelitian 0,05 Murti, 2004. Dalam penelitian ini variabel independen pelatihan safe community terhadap variabel dependen pengetahuan responden diukur selama 3 kali pengukuran yaitu sebelum, sesudah, dan 2 minggu sesudah perlakuan baik kepada kelompok perlakuan atau kelompok kontrol. Sedangkan variabel independen pelatihan safe community terhadap variabel dependen perilaku responden diukur 2 kali yaitu sebelum dan sesudah 2 minggu setelah perlakuan baik kepada kelompok perlakuan atau kelompok kontrol. 2. Teknik pengumpulan data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen : 1. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun dan telah diuji untuk diajukan kepada responden. Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang benar secara tertulis dari responden berkaitan dengan tujuan penelitian. 2. Observasi adalah kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi bertujuan untuk mendapat data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh suatu pemahaman atau sebagai alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi yang telah diperoleh sebelumnya Rahayu, 2004. 3. Interview wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik, dan berlandaskan pada tujuan penelitian Hadi, 2003 dalam Rahayu, 2004. Maksud mengadakan wawancara secara umum adalah untuk menggali struktur kognitif dari perilaku subyek yang diteliti dan juga menjadi pelengkap dari metode pengukuran lain. 4. Probing yaitu penggalian informasi yang lebih mendalam mengenai sesuatu hal karena hasil yang didapat dari kuesioner atau wawancara didapatkan informasi yang ekstrim sifatnya. Probing bertujuan untuk menghindari perbedaan persepsi antara pewawancara atau peneliti dengan orang yang di wawancarai mengenai sesuatu hal. Probing diperlukan karena beberapa alasan seperti berikut : 1. Klarifikasi jika pewawancara memerlukan lagi informasi tentang hal yang dipersoalkan sebelumnya. 2. Kesadaran kritis, jika responden diminta untuk memutuskan, menanggapi, menilai, atau memberikan contoh tentang sesuatu. 3. Penjelasan, jika pewawancara memerlukan informasi tambahan mengenai berbagai aspek dari suatu pertanyaan. 4. Refokus, jika responden ditanyai untuk mengaitkan, membandingkan atau mempertanggungkan-jawabkan dengan topik atau ide, atau jika ditanyai untuk memikirkan altternatif pemecahan atau hubungan sebab akibat. 5. Informasi tentang intensitas perasaan responden, pertanyaan yang diajukan berkisar bentuk pertanyaan pribadi, pertanyaan alasan mengapa, sampai pada intensitas Ardani, 2004.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN