3.5 Pembuatan Larutan Pereaksi 3.5.1 Larutan Kloralhidrat 70 bb
Sebanyak 50 gram kloralhidrat ditimbang dan dilarutkan dalam 20 ml air suling Ditjen POM, 1995.
3.5.2 Air-Kloroform
Sebanyak 2,5 ml kloroform dikocok dengan air suling, ditambahkan air suling hingga 1000 ml Ditjen POM, 1995.
3.6 Pemeriksaan Makroskopik Bahan Tumbuhan Segar 3.6.1 Bunga brokoli segar
Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk, warna, bau dan rasa bunga brokoli.
3.6.2 Bunga brokoli yang dikukus
Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk, warna, bau dan rasa bunga brokoli.
3.7 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia
Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari yang larut dalam air,
penetapan kadar sari yang larut dalam etanol, penetapan kadar abu total dan penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam.
3.7.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk, warna, bau dan rasa simplisia bunga brokoli.
Universitas Sumatera Utara
3.7.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia dengan cara menaburkan serbuk simplisia di atas kaca objek yang telah ditetesi dengan
kloralhidrat kemudian ditutup dengan kaca penutup, setelah itu dilihat di bawah mikroskop. Sebagai pembanding, untuk melihat susunan anatomis maka diperiksa
juga penampang melintang bahan segar. Hasil pemeriksaan mikroskopik dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 37.
3.7.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluen WHO, 1998.
Cara kerja: 1.
Penjenuhan toluen Sebanyak 200 ml toluen dan 2 ml air suling dimasukkan ke dalam labu
alas bulat, didestilasi selama 2 jam. Kemudian toluen didinginkan selama 30 menit dan volume air pada tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml.
2. Penetapan kadar air simplisia
Sebanyak 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama dimasukkan ke dalam labu yang berisi toluen tersebut, lalu dipanaskan hati-hati selama 15
menit. Setelah toluen mendidih, kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetesan perdetik, sampai sebagian air terdestilasi, kemudian kecepatan destilasi dinaikkan
hingga 4 tetes perdetik. Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung
penerima dibiarkan dingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah
Universitas Sumatera Utara
sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa.
Perhitungan kadar air dapat dihitung dengan rumus:
kadar air =
100 g
sampel Berat
ml air
Volume ×
Perhitungan penetapan kadar air dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 38.
3.7.4 Penetapan kadar sari yang larut dalam air