Artemia salina TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Artemia salina

Artemia merupakan zooplankton yang diklasifikasikan ke dalam filum Arthropoda dan kelas Crustaceae. Secara lengkap sistematika artemia dapat dijelaskan sebagai berikut: Filum : Arthropoda Kelas : Crustaceae Subkelas : Branchiophoda Ordo : Anostraca Famili : Artemiidae Genus : Artemia Spesies : Artemia salina Leach Artemia merupakan jenis larva udang yang hidup dalam air yang berkadar garam tinggi. Artemia adalah spesies yang sangat tua yang tidak mengalami perubahan sejak 100 juta tahun lalu. Artemia ini sangat populer di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara lain yang biasanya dijadikan hewan peliharaan untuk anak-anak dan didistribusikan dalam bentuk siste yang kering Anonim b , 2011. Pada kondisi alamiah, Artemia hidup di danau–danau dan perairan bersalinitas tinggi. Oleh karena itu, Artemia disebut juga udang renik asin brine shrimp. Secara fisik, Artemia tidak mempunyai pertahanan tubuh, oleh karena itu kemampuan hidup di danau dengan salinitas tinggi merupakan sistem pertahanan alamiah Artemia terhadap musuh-musuh pemangsanya. Artemia dapat tumbuh baik pada temperatur 25-30 o C. Universitas Sumatera Utara Telur Artemia ada dua jenis yaitu telur berkulit tipis, dimana jenis telur ini akan segera menetas, dan telur yang berkulit tebal siste, dimana jenis telur ini bisa tetap bertahan dalam keadaan kering. Siste ini bisa disimpan selama beberapa tahun dan akan menetas ketika mereka ditempatkan dalam air. Telur yang tebal akan diproduksi ketika tubuh Artemia kekurangan air dan konsentrasi garam air laut meningkat Anonim b , 2011. Apabila telur Artemia udang laut yang kering direndam dalam air laut, akan menetas dalam waktu 24-36 jam. Dari dalam cangkang keluar larva yang disebut dengan istilah nauplii. Dalam perkembangan selanjutnya, nauplii akan mengalami 15 kali perubahan bentuk metamorfosis. Setiap kali mengalami perubahan bentuk merupakan satu tingkatan. Tahapan perkembangan pertama disebut instar I, bentuk lonjong dengan panjang sekitar 0,4 mm dan beratnya 15 mikrogram. Warnanya kemerah-merahan karena masih banyak mengandung cadangan makanan. Oleh karena itu masih belum memerlukan makanan. Setelah 24 jam menetas, nauplii akan berubah menjadi instar II. Pada tingkat ini nauplii mulai mempunyai mulut, saluran pencernaan dan dubur. Oleh karena itu mereka mulai mencari makanan dan bersamaan dengan itu cadangan makanannya pun mulai habis. Artemia mempunyai cara makan dengan jalan menyaring makanannya atau filter feeder. Selama perubahan bentuk terjadi, nauplii akan mengalami perubahan mata majemuk, antena dan kaki. Setelah menjadi instar XV, kakinya sudah lengkap 11 pasang maka nauplii telah berubah menjadi nauplii Artemia dewasa. Proses ini berlangsung antara 1-3 minggu. Artemia dewasa mempunyai panjang sekitar 1 cm dan beratnya 10 mg. Artemia Universitas Sumatera Utara dewasa dapat hidup sampai 6 bulan dan bertelur 4-5 kali. Setiap kali bertelur dapat menghasilkan 50-300 butir telur Mudjiman, 1989.

2.4 Uji Aktivitas Biologis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica Oleracea L. Var. Italica Plenck) Terhadap Penghambatan Penuaan Kulit Dini (Photoaging): Kajian Pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 Dan Prokolagen Tipe 1 Secara In Vitro Pada Fibroblas Kulit Manusia

4 51 241

Formulasi Sediaan Lipstik Dengan Ekstrak Kubis Merah (Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra (L) Thell) Sebagai Pewarna

42 173 64

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia, dan Uji Toksisitas dari Ekstrak Umbi Keladi Tikus (tuber Typhonii) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST)

8 80 57

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Dan Fraksi Bunga Tumbuhan Brokoli (Brassica oleracea L. var. botrytis L.)

5 73 109

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Paku Pedang (Nephrolepis falcata) terhadap Larva Artemia Salina L dengan metode Brain Shirmp Lethaly Test (BSLT)

0 45 48

Mempelajari Penyimpanan Brokoli (Brassica oleracea L. var. Italica) dan Kembang Kol (Brasica oleracea L. var. botrytis) dengan "Modified Atmosphere"

0 6 316

Uji Brine Shrimp Lethality test [BST] fraksi air brokoli [Brassica oleracea Var. italica] beserta profil Kromatografi Lapis Tipis [KLT].

1 9 87

Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L. var.italica) terhadap Sel Kanker Tulang (Osteosarcoma) - Ubaya Repository

0 0 1

Toksisitas Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test - Ubaya Repository

0 0 1

Uji Brine Shrimp Lethality test [BST] fraksi air brokoli [Brassica oleracea Var. italica] beserta profil Kromatografi Lapis Tipis [KLT] - USD Repository

0 0 85