Jenis-jenis Aktiva Tetap Cara Perolehan dan Penyusutan Aktiva Tetap

menyumbangkan aliran kas masuk di masa datang baik langsung maupun tidak langsung, 2. suatu perusahaan dapat memperoleh manfaat dan mengawasi manfaat tersebut, 3. transaksi-transaksi menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk memperoleh dan mengawasi manfaat tersebut. Suatu aktiva yang memiliki nilai uang dan berbentuk fisik yang menjadi milk perusahaan dinamakan aktiva berwujud misalnya tanah, gedung, mesin-mesin, peralatan kantor, kendaraan, dan lainnya. Aktiva tetap mempunyai kriteria antara lain berwujud, dimiliki oleh perusahaan, masa operasinya lebih dari satu tahun atau dalam jangka waktu relatif lama, nilainya besar, tidak untuk dijual.

B. Jenis-jenis Aktiva Tetap

Menurut Mulyadi, 2001 aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dikelompokkan sebagai berikut : 1. tanah dan pematangan tanah land and land improvement, 2. gedung dan perbaikan gedung, 3. mesin, 4. meubel, 5. kendaraan-kendaraan. PT Souci Indoprima mengkategorikan jenis aktiva tetapnya ke dalam empat kategori yaitu tanah, bangunan, kendaraan, peralatan kantor seperti komputer dan peralatan kantor lainnya. Sesuai dengan pengertian yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia diatas terkait ciri-ciri aktiva tetap, maka seluruh kategori yang ada pada PT Souci Indoprima telah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan dimana aktiva tetap Universitas Sumatera Utara yang ada memiliki ciri-ciri sesuai dengan yamg dimaksudkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yaitu berwujud dimiliki oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual kembali.

C. Cara Perolehan dan Penyusutan Aktiva Tetap

1. Cara perolehan aktiva tetap Suatu aktiva tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi seluruh jumlah biaya yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aktiva tersebut. Biaya perolehan dicatat sebesar harga perolehannya yaitu harga beli aktiva tersebut ditambah biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut dapat digunakan oleh perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia 2002 berpendapat bahwa biaya perolehan suatu aktiva tetap terdiri dari harga belinya, termasuk bea impor dan PPh masukan tidak boleh retribusi non refundable , dan setiap biaya yang dapat diretribusikan secara langsung dalam membawa aktiva tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dapat dimasukkan setiap potongan dikurangkan dari harga pembelian. Dalam menjalankan aktivitasnya suatu perusahaan dapat memperoleh aktiva tetap dengan beberapa cara dengan pembelian, disumbangkan hadiah, dibangun sendiri. a. Pembelian Pembelian suatu aktiva tetap dapat dilakukan secara tunai dan kredit. Secara tunai biasa dilakukan apabila perusahaan memiliki dana yang cukup untuk memperolehnya. Dalam perkiraan, aktiva tetap tersebut dicatat sebesar jumlah uang yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian tersebut. Biaya-biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan adalah aktiva tetap itu sendiri ditambah dengan biaya-biaya terkait pembelian Universitas Sumatera Utara aktiva tetap tersebut seperti pajak penjualan, biaya pengangkutan, asuransi dalam perjalanan, bea nama balik, dan biaya pemasangan. Dengan begitu aktiva tetap dapat diakui oleh perusahaan pada saat aktiva tetap tersebut diterima sebesar harga perolehannya. Menurut Niswonger-Fess-Warren 1990 berpendapat bahwa harga perolehan aktiva tetap mencakup segala pengeluaran yang perlu sampai aktiva tersebut di tempat dan siap untuk dipakai. Pajak pertambahan nilai, ongkos angkut, asuransi selama aktiva dalam perjalanan, fondasi khusus dan biaya pemasangan harus ditambahkan ke harga pembelian aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang dibeli harus dicatat sebesar harga pembelian tersebut ditambah biaya- biaya reparasi atau perbaikan agar dapat dipakai. Nilai buku dari pihak yang dijual tidak perlu diperhatikan. Jika perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka dalam aktiva tetap yang bersangkutan dicatat sebesar nilai tunainya. Sedangakan selisih antara nilai yunai dengan harga pembelian kredit tersebut dianggap sebagai beban bunga. Unsur bunga dan financing cost yang terdapat didalamnya harus dikeluarkan dan diperlakukan sebagai biaya dalam periode dimana pembayaran itu terjadi. Oleh karena itu harus dicatat dalam perkiraan beban bunga. b. Aktiva Tetap yang dihadiahkan Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dihadiahkan disebut nonreciprocal transfer atau transfer yang tidak memerlukan umpan balik. Aktiva ini wajib dicatat sebesar harga pasar yang wajar atau berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pihak perusahaan penilai yang independen appraisal company dan di kredit modal donasi donate capital. Ikatan Akuntan Indonesia, 2002 berpendapat bahwa aktiva tetap yang Universitas Sumatera Utara diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun modal donasi. Aktiva tetap yang dihadiahkan dicatat sebagai aktiva apabila hak atas aktiva tetap tersebut sudah diterima. Apabila ada biaya- biaya dalam rangka perolehan ini, maka dicatat sebagai resume expenditure. Contohnya biaya surat-surat, akte, dan sebagainya. c. Aktiva yang dibangun sendiri Dalam memperoleh suatu aktiva tetap terkadang dilakukan dengan cara dibangun sendiri. Hal ini dikarenakan biaya perolehannya akan lebih rendah, selain itu kualitas aktiva tetap akan lebih baik. Biaya perolehan aktiva tetap meliputi seluruh biaya-biaya pembuatannya termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead langsung maupun tidak langsung yang merupakan biaya-biaya diluar biaya operasional perusahaan sehari- hari. Menentukan jumlah overhead tidak langsung yang akan dialokasikan pada aktiva yang dikerjakan bukanlah hal yang mudah. PT Souci Indoprima memperoleh aktiva tetap dengan tiga cara yaitu dengan pembelian, membangun sendiri, leasing. 2. Metode Penyusutan Aktiva Tetap Penyusutan adalah penurunan kemampuan aktiva dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan pemakaian yang terus- menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetap tersebut menurun dari hari ke hari. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, 2002 penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa manfaat. Hal-hal yang menyebabkan penyusutan biasa diidentifikasikan sebagai penyusutan fisik atau penyusutan fungsional. Penyusutan fisik terjadi disebabkan kerusakan ketika digunakan, Universitas Sumatera Utara dank arena cuaca. Sedangkan penyusutan fungsional terjadi karena aktiva tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang diharapkan. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menghitung penyusutan berkala suatu aktiva adalah harga perolehannya semula, nilai residu pada waktu aktiva itu ditarik dari pemakaian dan umur aktiva tersebut. Jelas bahwa tidak satu pun dari kedua faktor terakhir ini dapat ditetapkan dengan tepat hingga aktiva itu benar-benar dihentikan, oleh sebab itu harus ditetapkan suatu taksiran pada saat aktiva itu mulai dipakai. Taksiran harga pokok yang dapat diperoleh kembali dari aktiva yang dapat disusutkan disebut nilai residu atau nilai besi tua srap, atau nilai sisa salvage. Kelebihan harga perolehan atas taksiran nilai residu adalah jumlah yang harus dicatat sebagai beban penyusutan selama umur aktiva itu. Bila nilai residu tersebut diharapkan sangat kecil dibandingakan dengan harga perolehan, maka dapat diabaikan dalam penghitungan penyusutan. Memang tidak ada peraturan yang kaku dan ketat untuk menaksir umur kegunaan aktiva tetap atau menaksir nilai sisa pada akhir umur aktiva tersebut. Kedua factor yang saling berkaitan ini banyak ditentukan oleh kebijakan manajemen. Taksiran perusahaan, yang tiap tahu menyediakan fasilitas mobil atau motor baru bagi perwakilan penjualannya akan berbeda dari taksiran perusahaan lain yang menggunakan mobilnya dalam tiga tahun. Faktor variable seperti iklim, frekuensi pemakaian, perawatan dan standar efisiensi minimum juga akan mempengaruhi taksiran tersebut. Taksiran umur aktiva yang dapat disusutkan tersedia dalam berbagai publikasi asosiasi dagang dan publikasi lainnya. Disamping banyak faktor yang dapat mempengaruhi taksiran umur suatu aktiva, terdapat pula keanekaragaman dalam tingkat ketetapan yang digunakan Universitas Sumatera Utara dalam perhitungan. Bulan kalender adalah satuan waktu terkecil yang biasa digunakan. Bila periode waktu ini dipakai, maka semua aktiva yang dipakai atau ditarik dari pemekaian selama pertenganhan bulan pertama dianggap seolah-olah peristiwa itu terjadi pada tanggal satu berikutnya suatu perusahaan tidak harus menggunakan metode penyusutan saja untuk seluruh kelompok aktiva tetapnya. Metode yang dipakai dalam perkiraan dan laporan keuangan dapat saja berbeda dari metode yang digunakan dalam perhitungan pajak bumi dan bangunankeempat metode yang sering digunakan, yaitu metode garis lurus straight line, unit produksi units of production, saldo menurun declining balance, dan jumlah angka tahun sum of the years digit. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan periodic yang sama sepanjang umur aktiva. Metode unit produksi menghasilkan jumlah beban penyusutan periodik beragam, tergantung dari tingkat pemakaian aktiva. Metode saldo menurun menghasilkan jumlah penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal pemakaian aktiva, yang kemudian terus menurun. Untuk alasan ini metode saldo menurun dinamakan metode penyusutan dipercepat. Metode ini paling cocok dipakai jika penurunan produktivitas atau kemampuan menghasilkan pendapatan dari aktiva terjadi lebih tajam pada tahun-tahun awal pemakaian aktiva. Lebih jauh pemakaian metode ini dapat dibenarkan dengan alasan bahwa reparasi cenderung meningkat seiring dengan meningkatanyan umur aktiva. Dengan demikian berkurangnya jumlah penyusutan dalam tahun-tahun akhir, akan ditutupi oleh meningkatnya beban reparasi. PT Souci Indoprima Medan mengalokasikan harga dari masing-masing akhir periode aktiva tetap sebagai biaya penyusutan. Metode penyusutan yang diterapkan didasarkan atas pertimbangan alasan yang layak, serta penerapan aktiva tetap yang dimiliki secara Universitas Sumatera Utara konsisten. Masa manfaat dari seluruh jenis aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan seperti bangunan mesin, kenderaan dan peralatan pada akhirnya akan habis secara perlahan-lahan kecuali tanah. Ada beberapa alasan PT Souci Indoprima Medan membuat penyusutan terhadap aktiva tetap yaitu disebabkan oleh penuaan fisik, perubahan teknologi. a. Penuaan Fisik Penyusutan dapat dikarenakan penggunaannya yang dipengaruhi oleh cuaca maupun suhu seperti panas maupun dingin. Perawatan secara rutin disertai pemeliharaan yang baik dapat menambah masa manfaat dan penggunaan suatu aktiva tetap. Namun lambat laun seluruh aktiva terkecuali tanah sewaktu-waktu harus diganti. b. Perubahan Teknologi Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat dari aktiva tetap. Contohnya komputer, manfaat dari computer dapat habis sebelum masanya dikarenakan perubahan teknologi yang begitu cepat ditambah lagi karena perusahan mengikuti system yang ada di luar negeri. Untuk menghitung beban penyusutan aktiva tetap PT Souci Indoprima Medan menggunakan metode garis lurus. Metode penyusutan dengan garis lurus dianggap sederhana dan relatif mudah ini diterapkan terhadap semua jenis aktiva tetap. Pengalokasian dilakukan apabila aktiva tetap yang bersangkutan benar-benar telah digunakan dalam aktivitas perusahaan. Bentuk persentase penyusutan dari taksiran masa manfaat berbeda-beda sesuai dengan kategorinya. Universitas Sumatera Utara

D. Penggantian Aktiva Tetap