View kedalam tapak Sinar matahari dan angin sebagai acuan perancangan

62 Resume. entrance untuk pengunjung dan pengelola hanya pada jalan setiabudi.

4.1.4. View

Analisa view akan membantu mengolah fasade bangunan. Analisa view dibagi atas dua bagian yakni view dari dalam keluar site dan view dari luar kedalam site.

a. View kedalam tapak

Gambar 4.11 Analisa View ke Dalam Tapak Tanggapan: Pada bagian utara view sangat baik dimana jalur utama pencapaian ke site. Potensi: Pada bagian dapat di jadikan sebagai enterance. Tanggapan: Pada bagian timur view ke bagunan kurang baik. Potensi: Pada bagian dapat di jadikan sebagai area servis. Tanggapan: Pada bagian selatan view cukup baik Potensi: Pada bagian ini dapat digunakan sebagai area olahraga outdoor. Tanggapan: Pada bagian barat view cukup baik Potensi: Pada bagian dapat di jadikan sebagai parkiran. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 63

b. View keluar tapak

4.1.5. Kebisingan

Tanggapan: Pada sisi utara sangat baik. Karena langsung berbatasan dengan jalan utama kompleks. Bagian ini yang akan dinikmati oleh penduduk sekitar maupun pengunjung dengan bebas tanpa ada hambatanpenghalang. Potensi: Pada bagian ini akan diolah dengan menarik untuk memberikan pandangan yang menarik bagi pengunjung. Tanggapan: Pandangan keluar tapak di bagian utara, selatan dan barat cukup baik karena daerahnya cukup nyaman dan asri. Potensi: Pada bagian timur dapat di jadikan area servis  Sumber kebisingan dari arah utara, selatan dan barat cukup rendah k arena pada bagian ini kebisingan hanya berasal dari rumah penduduk.  Sumber kebisingan dari arah timur cukup besarkarena pada bagian ini merupakan jalan yang banyak dilalui kendaraan bermotor dan terdapat ruko- ruko. Pada bagian ini dapat di tanam veget asi berupa pohon sebagai buffer unt uk mengurangi kebisingan. Gambar 4.12 Analisa View ke Luar Tapak Gambar 4.13 Analisa Kebisingan Potensi: Pada bagian barat dapat di jadikan area parkiran. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 64

4.1.6. Vegetasi , Angin dan Matahari

4.1.7. Prasarana

Adapun prasarana site yang tersedia pada saat ini di lokasi yakni:  Jalan yang lebar memungkinkan sirkulasi kendaraan yang melintas berjalan dengan lancar.  Fasilitas saluran air bersih.  Fasilitas saluran air kotor.  Fasilitas listrik.  Fasilitas telepon  Fasilitas gas.  Memaksimalkan bukaan dengan memperbanyak kisi-kisi, dimana orientasi m enghadap utara –selatan yang merupakan sirkulasi arah angin.  sisi bangunan pada sisi Barat sebaiknya memiliki sedikit bukaan. Fasade pada sisi Timur di pakai bukaan yang ada sebaiknya memiliki shading.  Tapak sebaiknya ditanami tanaman yang dapat mereduksi radiasi sinar matahari, khus usnya disisi barat. Gambar 4.14 Analisa Vegetasi Angin dan matahari Matahari Pagi Matahari sore Pergerakan angin dari barat laut UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 65

4.2. Analisa Bangunan

4.2.1. Orientasi Banguan Terhadap Site

a. Sinar matahari dan angin sebagai acuan perancangan

 Dalam arsitektur, sudut sinar matahari adalah salah satu pertimbangan yang biasa dilakukan oleh perancang untuk masalah suhu ruangan atau pencahayaan. Sudut sinar matahari adalah sudut yang terbentuk antara sinar matahari yang mendekati permukaan bumi dengan permukaan bumi itu sendiri Marsh, 1991.  Intensitas sinar matahari yang tertinggi pada siang hari terjadi pada sekitar pukul 11.00 hingga 16.00 ketika intensitas radiasi digandakan oleh temperatur udara permukaan yang tinggi, sehingga menghasilkan nilai yang maksimal pada radiasi dan temperatur Marsh, 1991. Situasi inilah yang paling potensialuntuk disikapi dalam penciptaan kondisi lingkungan yang nyaman bagi manusia.  Demikian juga dengan potensi angin. Di Indonesia, angin bertiup musiman, yaitu bertiup dari arah barat laut ke tenggara dengan membawa butir-butir air yang kemudian menjadi hujan di Indonesia. Angin ini bersifat basah, dan mempunyai suhu yang rendah, dan dapat dimanfaatkan untuk pendingin udara alami. Demikian juga sebaliknya, ketika musim kemarau, angin berhembus dari tenggara ke barat laut. Angin ini bersifat kering dan  Bangunan memungkinan dirancang menghadap kedanau untuk mendapat view yang bagus Gambar 4.15 Analisa Orientasi Bangunan Terhadap Site UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 66 cenderung panas, dan angin inilah yang perlu dikendalikan untuk menciptakan mikroklimat yang diinginkan. Sumberdaya angin inilah yang potensial untuk digunakan untuk pengganti sumberdaya energi konvensional, khususnya pada perancangan lingkungan untuk menghasilkan mikroklimat yang nyaman bagi manusia.

b. Orientasi