32
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan studi ekologi. Penelitian analitik adalah suatu jenis penelitian yang
mencoba menggali sebab fenomena kesehatan dapat terjadi kemudian di hubungkan dengan efek yang ditimbulkan Notoatmodjo, 2012:37. Menurut Noor
2008:210 studi ekologi merupakan suatu pengamatan dengan unit analisis populasi dalam suatu daerah administrasi tertentu dengan demikian dapat
diketahui seberapa jauh kontribusi faktor risiko tertentu terhadap adanya kejadian penyakit.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan ruang lingkup seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Jember. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 3 bulan
yaitu Juni-Agustus 2015.
3.3 Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono 2009:61 populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi meliputi subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah administratif
di Kabupaten Jember. Adapun unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh kecamatan di Kabupaten Jember yaitu sebanyak 31 kecamatan.
3.4 Variabel dan Definisi Operasioanal
3.4.1 Variabel Penelitian
Menurut Sastroasmoro dan Ismael 2014 variabel penelitian merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari subyek ke subyek lain. Variabel
pada penelitian ini antara lain kasus DBD, kepadatan penduduk, curah hujan dan ABJ.
3.4.2 Definisi Operasioanal
Definisi operasional merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu veriabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional yang dibuat dapat memberikan gambaran bagaimana variabel
dapat diukur Nazir, 2009:126. Adapun variabel dan definisi operasional pada penelitian ini antara lain sebagai berikut :
Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional
No Variabel
Definisi Operasional
Cara Pengukuran Skala data
1 Kasus DBD
Perbandingan antara jumlah kasus DBD
tahun 2014 dengan jumlah
populasi berisiko
jumlah penduduk
per kecamatan
dikali 100.000
Data sekunder Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember
Rasio
2 Krakteristik Orang
a. Umur
Usia penderita DBD berdasarkan
pengakuannya saat di rawat di
pelayanan kesehatan
Data sekunder Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember
Rasio
b. Jenis kelamin
Proporsi kasus
DBD berdasarkan
jenis kelamin Data sekunder Dinas
Kesehatan Kabupaten
Jember Nominal
3 Karakteristik Tempat
Perbedaan ciri
faktor lingkungan
setiap kecamatan
berdasarkan kepadatan
penduduk Data sekunder Dinas
Kesehatan Kabupaten
Jember Rasio
No Variabel
Definisi Operasional
Cara Pengukuran Skala data
4 Karakteristik Waktu
Perubahan secara
periodik meningkatnya kasus
DBD berdasarkan
musim Data sekunder Dinas
Kesehatan Kabupaten
Jember Rasio
5 Curah hujan
Rata-rata curah
hujan yang
diperoleh berdasarkan
penangkar hujan
diseluruh wilayah
Kabupaten Jember tahun 2014
Data Sekunder Dinas Pekerjaan Umum DPU
Pengairan Kabupaten Jember
Rasio
6 Kepadatan penduduk
Perbandingan jumlah
penduduk disuatu
daerah dengan luas wilayah
daratan daerah
tersebut dalam
satuan kilometer
persegi Data Sekunder Dinas
Kesehatan Kabupaten
Jember Rasio
7 Angka Bebas Jentik
ABJ Hasil survey jentik
pada setiap wilayah di
Kabupaten Jember tahun 2014
Data Sekunder Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember
Rasio
3.5 Data dan Sumber Data