Elektronika Daya
10-3
2. Kuadran 2 disebut DC chopper atau dikenal juga dengan istilah DC-
DCkonverter. Listrik arus searah diubah dalam menjadi arus searah dengan besaran yang berbeda.
Contoh: Listrik DC 15V dengan komponen elektronika diubah menjadi listrik DC 5V.
3. Kuadran 3 disebut inverter yaitu mengubah listrik arus searah menjadi
listrik arus bolak-balik pada tegangan dan frekuensi yang dapat diatur.
Contoh: Listrik DC 12 V dari akumulator dengan perangkat inverter diubah menjadi listrik tegangan AC 220V, frekuensi 50 Hz.
4. Kuadran 4 disebut AC-AC konverter yaitu mengubah energi listrik
arus bolak balik dengan tegangan dan frekuensi tertentu menjadi arus bolak balik dengan tegangan dan frekuensi yang lain. Ada dua jenis
konverter AC, yaitu pengatur tegangan AC tegangan berubah, frekuensi konstan dan cycloconverter tegangan dan frekuensi dapat
diatur.
Contoh: tegangan AC 220 V dan frekuensi 50 Hz menjadi tegangan
AC 110 V dan frekuensi yang baru 100 Hz. Rancangan konverter daya paling sedikit mengandung lima elemen
gambar-10.2, yaitu 1 sumber energi, 2 komponen daya, 3 piranti pengaman dan monitoring, 4 sistem kontrol lop tertutup dan 5 beban.
Gambar 10.2 : Diagram Blok Konverter Daya sumber energi
sistem kontrol lop tertutup
piranti pengaman dan
monitoring komponen
daya
beban
Elektronika Daya
10-4
10.2. Komponen Elektronika Daya
Bahan konduktor memiliki sifat menghantar listrik yang tinggi, bahan konduktor dipakai
sebagai konduktor listrik, seperti kawat tembaga, aluminium, besi, baja, dsb. Bahan
semikonduktor memiliki sifat bisa menjadi penghantar atau bisa juga memiliki sifat
menghambat arus listrik tergantung kondisi tegangan eksternal yang diberikan. Ketika
diberikan tegangan bias maju, maka semikonduktor akan berfungsi sebagai
konduktor. Tetapi ketika diberikan bias mundur, bahan semikonduktor memiliki sifat
sebagai isolator. Beberapa komponen elektronika daya meliputi: Diode,
Transistor ,Thyristor, Triac, IGBT dsb.
Diode yang dipakai elektronika daya memiliki syarat menahan tegangan anoda-katode
V
AK
besar, dapat melewatkan arus anoda I
A
yang besar, kemampuan menahan perubahan arus sesaat didt serta
kemampuan menahan perubahan tegangan sesaat dvdt. Komponen Transistor daya
harus memenuhi persyaratan memiliki tegangan kolektor-emiter V
CEO
yang besar, arus kolektor I
C
terpenuhi, penguatan DC ȕ yang besar, mampu menahan perubahan
tegangan sesaat dvdt. Demikian juga dengan komponen Thyristor mampu menahan tegangan anoda-katoda V
AK
, mengalirkan arus anoda yang besar I
A
, menahan perubahan arus sesaat didt, dan mampu menahan perubahan
tegangan sesaat dvdt gambar 10.3 dan gambar 10.4.
10.3. Diode
Diode memiliki dua kaki, yaitu Anoda dan Katoda gambar 10.5. Diode hanya dapat melewatkan arus listrik dari satu arah saja, yaitu dari anode ke katoda
yang disebut posisi panjar maju forward. Sebaliknya Diode akan menahan aliran arus atau memblok arus yang berasal dari katode ke anoda, yang
disebut panjar mundur reverse gambar 10.6. Namun Diode memiliki keterbatasan menahan tegangan panjar mundur yang disebut tegangan break
down. Jika tegangan ini dilewati maka Diode dikatakan rusak dan harus diganti yang baru.
Gambar 10.4: Thyristor Gambar 10.3: Transistor daya