54
α
s
= −
{ , − ,
+ , − ,
+ , − ,
+ , − ,
+ , − ,
+ , − ,
} ,
= , 3 Berdasarkan
penghitungan koefisien
alpha berstrata,
skala kesejahteraan psikologis memiliki nilai reliabilitas yang memuaskan yaitu
0,893
α
s=
0,893.
H. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah data penelitian yang telah dilakukan berasal dari populasi yang sebarannya
normal Santoso, 2010. Uji asumsi normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan analisis Kolmogorov-Smirnov pada program analisis
statistik SPSS. Jika nilai p lebih kecil dari pada 0,05 p0,05 dapat disimpulkan bahwa data tersebut berbeda secara signifikan dan memiliki
sebaran tidak normal, sedangkan jika nilai p lebih besar dari pada 0,05 p0,05 maka data tersebut dapat dikatakan tidak berbeda secara
signifikan dan memiliki sebaran data yang normal Santoso, 2010.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat perbedaan antara dua atau lebih kelompok yang berasal dari populasi dengan varian yang sama.
Selain itu, uji homogenitas juga dilakukan untuk mengetahui varian dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
kelompok Santoso, 2010. Asumsi homogenitas dinyatakan dipenuhi jika nilai p lebih besar dari pada 0,05 p 0,05 Santoso, 2010.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan teknik independent sample t-test untuk mengetahui perbedaan nilai mean pada skor skala
kesejahteraan psikologis dari kelompok menikah dengan kelompok jandaduda. Independent sample t-test ini digunakan jika berdasarkan uji
normalitas diperoleh hasil yang menyatakan bahwa persebaran data yang dimiliki sebaran data yang normal. Namun, jika berdasarkan hasil uji
normalitas diperoleh hasil yang menunjukkan persebaran data tidak normal, maka untuk uji beda dilakukan dengan analisa non-parametrik mann-whitney
u test. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan try out terpakai, dimana hasil uji coba skala kesejahteraan psikologis digunakan sebagai data penelitian. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2016 sampai dengan 6 April 2016. Peneliti melakukan penyebaran skala ke beberapa kelompok pensiunan
yang memiliki agenda rutin bulanan untuk berkumpul antara lain Ikatan Keluarga PLN IKPLN Yogyakarta, Pensiunan Pegawai Telkom P2TEL
Magelang, Persekutuan Doa BPN Notaris Yogyakarta, Pensiunan PGRI Kasihan Bantul, dan PWRI Yogyakarta. Beberapa subjek juga didapatkan
dengan menitipkan skala kepada orang-orang yang mempunyai kenalan pensiunan sesuai dengan kriteria penelitian. Subjek dari penelitian ini
berjumlah 80 orang dengan rincian 40 subjek pada kelompok pensiunan yang menikah dan masih memiliki pasangan serta 40 subjek pada kelompok
pensiunan yang sudah tidak memiliki pasangan karena cerai hukum maupun meninggal jandaduda.
Kendala yang dihadapi selama proses pengambilan data adalah minimnya akses untuk mendapatkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian. Selain itu,
kendala lain yang dihadapi adalah kemampuan subjek untuk menyelesaikan pengisian skala.
57
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Penghitungan data demografik subjek bertujuan untuk mengetahui persebaran data subjek berdasarkan jenis kelamin subjek pada kelompok
menikah dan jandaduda tabel serta persebaran subjek berdasarkan usia subjek penelitian. Berdasarkan data demografik subjek diperoleh hasil
sebagai berikut : Tabel 4.
Persebaran Subjek Berdasarkan Status Pernikahaan dan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil pada tabel 4, subjek dalam penelitian ini secara keseluruhan berjumlah 80 subjek yang terdiri dari 40 subjek pada kelompok
menikah dan 40 subjek pada kelompok jandaduda. Pada kelompok menikah terdiri dari 35 subjek laki-laki dan lima subjek berjenis kelamin
perempuan. Kelompok jandaduda terdiri dari 21 subjek berjenis kelamin laki-laki dan 19 subjek berjenis kelamin perempuan. Secara keseluruhan
subjek pada penelitian ini terdari 56 subjek berjenis kelamin laki-laki dan 24 subjek berjenis kelamin perempuan.
Status Pernikahan Jenis Kelamin
Jumlah Total
Menikah Laki-laki
35 subjek Perempuan
5 subjek 40 subjek
JandaDuda Laki-laki
21 subjek Perempuan
19 subjek 40 subjek
Total 80 subjek
58
Tabel 5. Persebaran Subjek Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil pada tabel 5, sebagian besar subjek pada penelitian ini berada pada rentang usia 61
– 65 tahun dengan jumlah sebanyak 30 subjek. Selanjutnya sebanyak 26 subjek berada direntang usia 55
– 60 tahun, 13 subjek berada direntang usia 66
– 70 tahun, dan sisanya sebanya 11 subjek berusia lebih dari 70 tahun. Berdasarkan penghitungan rata-rata dan
frekuensi usia subjek lampiran 6.2, rata-rata usia subjek berada pada usia 63,6 tahun dengan usia termuda 55 tahun dan tertua 78 tahun. Frekuensi
terbanyak dari usia subjek adalah delapan subjek berusia 61 tahun dan 65
tahun.
C. Deskripsi Data Penelitian
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui apakah kesejahteraan psikologis yang dimiliki subjek tergolong pada kategori tinggi, sedang, atau
rendah dengan melakukan perbandingan antara nilai mean teoritis dan mean empiris pada variabel kesejahteraan psikologis.
Berikut adalah hasil analisis deskriptif kesejahteraan psikologis :
Usia Jumlah
55 – 60 tahun
26 subjek 61
– 65 tahun 30 subjek
66 – 70 tahun
13 subjek 71
– 75 tahun 6 subjek
76 – 80 tahun
5 subjek Total
80 subjek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 6. Hasil Analisis Deskriptif Kesejahteraan Psikologis.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 6, variabel kesejahteraan psikologis memiliki nilai mean empiris yang lebih besar dari pada nilai
mean teoritis. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi.
Uji t dilakukan untuk melihat lebih lanjut perbedaan signifikan antara mean empiris dengan mean teoritis pada variabel kesejahteraan psikologis.
Berikut hasil uji t variabel kesejahteraan psikologis : Tabel 7.
Hasil Uji t Kesejahteraan Psikologis
Berdasarkan hasil one sample t-test dapat diketahui bahwa antara mean teoritis dengan mean empiris variabel kesejahteraan psikologis memiliki
perbedaan yang signifikan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 p 0,05. Hasil uji t ini menegaskan bahwa subjek penelitian
ini memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi.
Pengukuran Teoritis
Empiris Kategori
Min Max Mean
Min Max
Mean SD
Kesejahteraan Psikologis
38 152
95 100
148 118,525
9,0888 Tinggi
Test Value = 95 t
Df Sig. 2
Tailed Mean
Difference 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Kesejahteraan Psikologis
23,151 79
0,000 23,5250
21,502 25,548