Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

dilaporkan pada ikan salmon Cook et al. 2000; Devlin et al. 2004 ikan nila Hardiantho et al. 2011 dan ikan sidat Handoyo 2012. Penurunan FCR dapat menghemat biaya pakan sebesar 17,5 Lampiran 9 dibandingkan dengan kontrol. Dalam hal ini, untuk mendapatkan produksi sebesar 1 kg daging hanya dibutuhkan biaya pakan sebesar Rp. 14.280,00, sedangkan pada kontrol dibutuhkan biaya pakan sebesar Rp. 17.330,00 Lampiran 9. Hal ini membuktikan bahwa dengan pengaplikasian pakan yang mengandung rGH dapat menghemat biaya dalam produksi ikan gurame. Berdasarkan analisis secara statistik pemberian rGH melalui pakan pada penelitian ini tidak berbeda nyata P0,05 untuk panjang baku dan kelangsungan hidup Tabel 2. Secara rerata, KH perlakuan rElGH 96,30-97,04 terlihat relatif lebih tinggi daripada kontrol 91,11. Hal ini diduga terkait dengan peningkatan daya tahan tubuh terhadap stres akibat kondisisi lingkungan khususnya pH 5-6 relatif rendah. Rerata KH yang relatif lebih tinggi pada ikan yang diberi perlakuan rGH juga telah dilaporkan oleh peneliti sebelumnya, seperti Handoyo 2012 melaporkan peningkatkan KH benih ikan sidat Anguilla sp. yang diberi pakan mengandung rElGH. Peningkatan KH pada ikan yang diberi rGH disebabkan oleh peningkatan daya tahan ikan terhadap stres dan infeksi penyakit Acosta et al. 2009. Selain itu juga telah dilaporkan oleh Sakai et al. 1997 bahwa pemberian rGH pada ikan rainbow trout juga efektif meningkatkan resistensi terhadap Vibrio anguillarum. Berdasarkan hasil analisis histologis hati ikan yang diberikan pakan yang mengandung rElGH tidak memperlihatkan adanya efek negatif atau kerusakan. Gambaran histologi hati ikan perlakuan dan kontrol relatif sama Gambar 2. Namun demikian, hati ikan perlakuan memiliki ukuran hepatosit yang berukuran lebih besar yang diduga disebabkan oleh akumulasi nutrien dalam hati lebih banyak dibandingkan dengan kontrol. Hal ini didukung dengan meningkatnya HSI pada ikan perlakuan Gambar 3, di mana hati ikan perlakuan lebih besar 16,12 dibandingkan dengan kontrol. Peningkatan HSI erat kaitannya dengan peningkatan ukuran hepatosit. Hal ini sejalan dengan Kwalska et al. 2011 yang mengemukakan bahwa meningkatnya HSI karena meningkatnya ukuran hepatosit dalam hati. Selanjutnya Genten et al. 2009 menyatakan bahwa hati memiliki peranan yang sangat penting dalam sintesis protein, asimilasi nutrisi, produksi empedu, detoksifikasi, pemeliharaan metabolisme tubuh mencakup pengolahan karbohidarat, protein, lemak, dan vitamin. Dengan demikian, pertumbuhan yang tinggi dan peningkatan HSI ini menunjukkan semua proses dalam fungsi hati berjalan dengan baik. Kandungan protein ikan perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol Tabel 3. Sebaliknya, kandungan lemak ikan kontrol lebih tinggi dibandingkan ikan perlakuan. Tingginya kandungan protein pada ikan perlakuan karena meningkatnya nafsu makan dan efisiensi penggunaan energi, sehingga protein lebih banyak diretensi. Selain itu, pemberian rElGH melalui pakan pada penelitian ini diduga terjadinya peningkatan sintesis protein. Seperti yang dilaporkan oleh beberapa peneliti bahwa dengan pemberian rGH dapat meningkatkan sintesis protein dan menurunkan sintesis lemak pada mamalia Pell et al. 1990; Johnsson et al. 1987 dan menstimulasi anabolisme dalam meningkatkan penggantian dan sintesis protein pada ikan, yang terjadi pada hati dan otot dengan menstimulasi efisiensi dari translasi ribosom melalui peningkatan konsentrasi mRNA dan ribosom Foster et al. 1991; Herbert et al. 2001. Mekanisme tersebut diduga melalui optimasi pemanfaatan protein sebagai sumber energi untuk pertumbuhan. Selanjutnya, penurunan kadar lemak tubuh pada ikan perlakuan diduga berkaitan dengan aktivitas enzim lipase, sesuai yang dikemukakan oleh Irmawati et al. 2012 bahwa aktivitas enzim lipase ikan gurame yang diberi rGH lebih tinggi dibandingkan dengan ikan kontrol. Ditambahkan oleh O‟Connor et al. 1993 bahwa rGH dapat menstimulasi lipolisis pada beberapa jenis spesies ikan seperti ikan rainbow trout. Kandungan protein yang lebih rendah pada kontrol diduga meningkatnya proses anabolisme dalam tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak untuk kelangsungan hidup. Hal tersebut terlihat dari kelangsungan hidup dan pertumbuhan yang lebih rendah pada ikan kontrol. Hasil elektroforesis semi-kuantitatif RT-PCR ekspresi gen IGF-1 dan GHR-1 saat 24 jam setelah pemberian pakan yang mengandung rElGH dari hati dan otak ikan gurame dapat dilihat pada Gambar 4. Sebagai kontrol internal digunakan β-aktin. Berdasarkan hasil analisis level ekspresi gen IGF-1 dan GHR- 1 pada hati dan otak ikan perlakuan dan kontrol adalah sama Gambar 4. Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme kerja rElGH dalam menginduksi pertumbuhan diduga terjadi secara langsung dan tidak melibatkan jalur IGF-1 di hati. Hal ini sesuai maksud pernyataan Debnanth 2010 bahwa mekanisme kerja GH dapat bersifat secara langsung dan tidak langsung. Mekanisme secara langsung adalah langsung mempengaruhi pertumbuhan organ tanpa perantara insulin –like growth factor IGF-1 dalam hati atau langsung ke organ target, sedangkan secara tidak langsung adalah pertumbuhan dimediasi atau melibatkan IGF-1 dalam hati. Selanjutnya bahwa pemberian rGH akan meningkatkan GHR-1 pada hati ikan Gahr et al. 2008. Hal ini berbeda yang dilaporkan pada beberapa peneliti di antaranya pada ikan sidat dengan metode yang sama Handoyo 2012 dan benih ikan gurame menggunakan metode imersi Syazili et al. 2011 yang menghasilkan level ekspresi gen IGF-1 di hati pada jam ke-24 lebih tinggi dari kontrol setelah perlakuan yang mengindikasikan bahwa mekanisme rGH dalam menginduksi pertumbuhan terjadi secara tidak langsung.

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pemberian rElGH melalui pakan dapat meningkatkan pertumbuhan ikan gurame secara signifikan. Dosis yang terbaik adalah dosis 3 mgkg pakan. Pemberian rElGH mampu menghemat penggunaan pakan dengan menurunkan konversi pakan secara signifikan, dan meningkatkan hepatosomatic Index. Kadar lemak ikan perlakuan rElGH menurun. Pemberian rElGH melalui pakan tidak mempengaruhi ekspresi gen IGF-1 dan GHR-1 pada jam ke-24 setelah pemberian pakan. Induksi pertumbuhan akibat perlakuan rGH melalui pakan melibatkan mekanisme langsung.

5. 2 Saran

Aplikasi pakan menggunakan rGH dapat diterapkan pada dosis 3 mgkg pakan dengan frekuensi pemberian 2 kali seminggu. DAFTAR PUSTAKA Acosta J, Morales R, Morales A, Alonso M, Estrada MP. 2007. Pichia pastoris expressing recombinant tilapia growth hormone accelerates the growth of tilapia. Biotechnology Lett. 29, 1671-1676. Acosta JR, Estrada MP, Carpio Y, Ruiz O, Morales R, Martinez E, Valdes J, Borroto C, Besada V, Sanchez A, Herrera F. 2009. Tilapia somatotropin polypeptides : potent enhancers of fish growth and innate immunity. Biotechnologia Aplicada 26, 267-272. Agellon LB, Emery CJ, Jones JM, Davies SL, Dingle AD, Chen TT. 1988. Promotion of rapid growth of rainbow trout Salmo gairdneri by a recombinant fish growth hormone. Can. J. Fish. Aquat. Sci. 45, 146-151. Alimuddin, Lesmana I, Sudrajat AO, Carman O, Faisal I. 2010. Production and bioactivity potential of three recombinant growth hormones of farmed fish. Indonesian Aquaculture Journal 5, 11-16. Anathy V, Venugopal T, Koteeswaran R, Pandian TJ, Mathavan S. 2001. Cloning, sequencing and expression of cDNA encoding growth hormone from Indian catfish Heteropneustes fossilis. Journal of Bioscience 263, 315- 324. AOAC. 1984. Official Methods of Analysis of The Association of Official Agricultur Chemist. AOAC, Inc., Washington. Beardmore JA, Porter JS. 2003. Genetically modified organisms and aquaculture. FAO Fisheries CircuLar, Roma. Bjornsson BT, Johansson V. 2004. Growth hormone andocrinology of salmonid: regulatory mechanism and mode of action. Fish Physiology and Biochemistry 27, 227-242. Cook JT, McNiven MA, Richardson GF, Sutterlin AM. 2000. Growth rate, body composition and feed digestibilityconversion of growth enhanced Atlantic salmon Salmo salar. Aquaculture 188, 15-32 Debnanth S. 2010. A review on the physiology of insulin-like growth factor-1 IGF-1 peptide in bony fisher and its phylogenetic correlation in 30 different taxa of 1 families of teleosts. Advances in Environmental Biology 5, 31-52. Demain AL, Vaishnav P. 2009. Production of recombinant proteins by microbes and higher organisms. Biotechnol. Adv. 27, 297-306. Devlin RH, Biagi CA, Yesaki TY, 2004. Growth, viability and genetic characteristics of GH transgenic coho salmon strains. Aquaculture 236, 607 –632.