35 makanan yang terkena air selama perebusan akan menurun nilai gizinya terutama
vitamin larut air dan mineral Rahayu dan Pribadi, 2012. Ketiga mineral yang diteliti menunjukkan penurunan antara umbi lobak
rebus dengan umbi lobak segar. Magnesium yang terdapat di dalam tumbuhan terdapat dalam beberapa bentuk fraksi diantaranya fraksi dalam air yang terdapat
di dalam floem, xylem, sitoplasma dan fraksi yang tidak larut yang berperan sebagai penyusun dinding sel Barker dan Pilbeam, 2007.
Persen penurunan terbesar ditunjukkan oleh mineral tembaga. Di dalam lobak mineral juga terdapat sebagai enzim, salah satunya superoxide dismutase
SOD, senyawa metaloprotein yang memiliki sifat antioksidan dan dapat menetralkan radikal superoksida O
-2
yang berbahaya Chakrabarti dan Patra, 2013; Gultierrez dan Perez, 2004; Sridharma dan Panneerselvam, 2009. Menurut
Hernandez-Saavedra dan Ochoa, 1999 enzim SOD terdapat dalam tiga bentuk, diantaranya Fe SOD, Mn SOD dan Cu-Zn SOD. Dari ketiga enzim tersebut enzim
Cu-Zn SOD yang paling banyak terdapat pada cairan tubuh mamalia dan tumbuhan dibandingkan dua bentuk enzim lainnya. Penurunan kandungan
tambaga pada lobak dengan perebusan dapat disebabkan karena melarutnya enzim SOD selama perebusan. Enzim SOD diketahui bersifat boiling stable protein,
yaitu protein yang bersifat hidrofilik dan tetap dapat larut dalam perebusan. Khanna-Chopra dan Semwal, 2011; Sharma, dkk., 2014.
4.4 Uji Akurasi Recovery
Hasil uji perolehan kembali recovery kadar magnesium, besi, dan tembaga setelah penambahan masing-masing larutan baku magnesium, besi dan
Universitas Sumatera Utara
36 tembaga dalam sampel dapat dilihat pada Lampiran 16, Halaman 73. Perhitungan
persen recovery magnesium, besi, dan tembaga dalam sampel dapat dilihat pada Lampiran 17, Halaman 76-93. Persen recovery magnesium, besi, dan tembaga
dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.3. Persen Uji Perolehan Kembali recovery Kadar Magnesium, Besi,
dan tembaga No.
Mineral yang Dianalisis Recovery
Syarat Rentang Persen Recovery
1. Magnesium Mg
100,57 80 – 120
2. Besi Fe
100,61 3.
Tembaga Cu 97,68
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil uji perolehan kembali recovery untuk kandungan magnesium adalah 100,57; untuk
kandungan besi adalah 100,61 dan untuk kandungan tembaga adalah 97,68. Persen recovery tersebut menunjukkan kecermatan kerja yang memuaskan pada
saat pemeriksaan kadar magnesium, besi dan tembaga dalam sampel. Hasil uji perolehan kembali recovery ini memenuhi syarat akurasi yang telah ditetapkan,
jika rata-rata hasil perolehan kembali recovery berada pada rentang 80–120 Harmita, 2004.
4.5 Uji Presisi Simpangan Baku Relatif Tabel 4.4. Nilai Simbangan Baku dan Simpagan Baku Relatif Magnesium, Besi
dan Tembaga dalam Umbi Lobak No.
Mineral yang Dianalisis Simpangan
Baku Simpangan Baku
Relatif 1.
Magnesium Mg 3,4258
3,41 2.
Besi Fe 7,3461
7,30 3.
Tembaga Cu 1,5064
1,54 Dari perhitungan yang dilakukan terhadap data hasil pengukuran kadar
mineral magnesium, besi dan tembaga pada umbi lobak, diperoleh nilai
Universitas Sumatera Utara
37 simpangan baku SD sebesar 3,4258 untuk mineral magnesium; 7,3461 untuk
mineral besi; 1,5064 untuk mineral tembaga dan nilai simpangan baku relatif RSD sebesar 3,41 untuk mineral magnesium; 7,30 untuk mineral besi;
1,54 untuk mineral tembaga. Menurut Harmita 2004, nilai simpangan baku relatif RSD untuk analit dengan kadar part per million ppm adalah tidak lebih
dari 16 dan untuk analit dengan kadar part per billion ppb nilai RSD adalah tidak lebih dari 32. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode yang
dilakukan memiliki presisi yang baik pada Lampiran 18, Halaman 94.
4.6 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi