MANFAAT VIRGIN COCONUT OIL VCO PENYIMPANAN DAN KERUSAKAN MINYAK

G. MANFAAT VIRGIN COCONUT OIL VCO

Buah kelapa memiliki banyak manfaat, yaitu sebagai minyak makan atau santan dalam sayur-sayuran. Saat ini ada temuan baru, yaitu sebagai obat. Minyak kelapa yang dijadikan sebagai obat biasanya disebut sebagai Virgin Coconut Oil atau VCO. Berbagai penyakit yang berasal dari virus dan belum ditemukan obatnya dapat ditangkal dengan mengonsumsi VCO seperti flu burung, HIVAIDS, hepatitis dan jenis virus lainnya. VCO dapat juga mengatasi kegemukan, penyakit kulit hingga penyakit yang tergolong kronis, misalnya kanker prostat, jantung, darah tingggi dan diabetes Fife, 2003 ; Fife, 2004; Rindengan dan Novarianto, 2005; Sutarmi dan Rozaline, 2005. Asam laurat dan asam lemak jenuh berantai pendek seperti asam kaprat, kaprilat dan miristat yang terkandung dalam VCO dapat berperan positif dalam proses pembakaran nutrisi makanan menjadi energi. Fungsi lain dari zat ini, antara lain sebagai antivirus, antibakteri dan antiprotozoa Fife, 2003 ; Fife, 2004; Rindengan dan Novarianto, 2005; Sutarmi dan Rozaline, 2005. Struktur kimia dari asam laurat dari VCO dapat dilihat pada Gambar 7. H H H H H H H H H H H H O H __ C __ C __ C __ C __ C __ C __ C __ C __ C __ C __ C __ C __ C ω 1 OH H H H H H H H H H H H H O H 3 C OH Sumber : Mann, J. Dan M. Skeaf, 2001 di dalam Alam Syah, 2005 Gambar 7. Struktur kimia asam lemak jenuh asam laurat dari minyak kelapa

H. PENYIMPANAN DAN KERUSAKAN MINYAK

Bila minyak kelapa disimpan dalam gudang, diangkut dengan truk yang boksnya panas dan dibiarkan dalam rak penyimpanan, minyak itu menjadi tengik. Kerusakan minyak dan lemak dapat terjadi selama pengolahan dan selama penyimpanan. Selama penyimpanan minyak, akan terjadi perubahan flavor dan rasa, yang disertai dengan terbentuknya komponen-komponen yang tidak diinginkan dan ditandai dengan timbulnya bau tengik Fife, 2004; Ketaren, 1986. Penyebab ketengikan dalam minyak dan lemak dibagi atas tiga golongan, yaitu oxidative rancidity ketengikan oleh oksidasi, enzymatic rancidity ketengikan oleh enzim dan hydrolitic rancidity ketengikan oleh proses hidrolisis Djatmiko, Bambang, Goutara dan Irawadi. 1985. .Ketengikan oleh oksidasi terjadi karena proses oksidasi oleh oksigen udara terhadap asam lemak tidak jenuh dalam minyak. Pada suhu kamar sampai suhu 100 ºC, setiap satu ikatan tidak jenuh dapat mengabsorpsi dua atom oksigen sehingga terbentuk persenyawaan peroksida yang bersifat labil. Pembentukan peroksida ini dipercepat oleh adanya cahaya, suasana asam, kelembaban udara dan katalis. Ketengikan oleh proses hidrolisis disebabkan oleh hasil hidrolisis minyak yang mengandung asam lemak jenuh berantai pendek sedangkan ketengikan enzimatis disebabkan oleh aktivitas organisme yang menghasilkan enzim tertentu yang dapat menguraikan trigliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Enzim peroksidase dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh sehingga terbentuk peroksida Djatmiko, Bambang, Goutara dan Irawadi. 1985. Sifat-sifat dan daya tahan minyak terhadap kerusakan sangat tergantung pada komponen-komponen penyusunnya, terutama kandungan asam lemaknya. Minyak yang mengandung asam lemak tidak jenuh cenderung untuk mengalami oksidasi sedangkan yang mengandung lebih banyak asam lemak jenuh lebih mudah terhidrolisis. Mahatta, 1975 di dalam Widiyanti, 1995. Faktor-faktor yang dapat mempercepat oksidasi pada minyak adalah suhu, cahaya atau penyinaran, tersedianya oksigen dan adanya logam-logam yang bersifat sebagai katalisator proses oksidasi. Oleh karena itu, minyak harus disimpan pada kondisi penyimpanan yang sesuai dan bebas dari pengaruh logam dan harus dilindungi dari kemungkinan serangan oksigen, cahaya serta temperatur tinggi. Keadaan lingkungan yang mempengaruhi penyimpanan minyak dan lemak, yaitu RH kelembaban udara ruang penyimpanan, suhu temperatur, ventilasi, tekanan dan masalah pengangkutan Ketaren, 1986. Salah satu cara untuk mencegah atau menghambat kerusakan minyak dan lemak yaitu dengan mengemas bahan-bahan tersebut. Syarat-syarat kemasan yang baik digunakan untuk minyak dan lemak adalah dapat mencegah atau mengurangi proses oksidasi oleh oksigen udara atau peroksidan senyawa-senyawa yang mempercepat terjadinya proses oksidasi lainnya. Bagian dalam dari alat pengemas sebaiknya dipoles dengan antioksidan dan jenis bahan kemasan baik. Bahan-bahan kemasan tersebut dapat berupa gelas, kertas, plastik berwarna atau kaleng dan harus bersifat tahan terhadap lemak atau minyak , yang bertujuan untuk mencegah penetrasi minyak dan lemak ke luar melalui dinding pengemas Hambali et al., 1990. Kemasan gelas mempunayi sifat-sifat yang menguntungkan seperti inert tidak bereaksi kuat, tahan terhadap kerusakan serta sangat baik digunakan sebagai barrier pelindung untuk benda padat, cair dan gas. Kelemahan kemasan gelas adalah mudah pecah dan kurang baik bagi produk- produk yang peka terhadap penyinaran Hambali et al., 1990.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT

Bahan utama yang menjadi obyek penelitian adalah VCO yang sudah jadi yang dihasilkan dengan tiga cara ekstraksi yang berbeda, yaitu dengan pengepresan, penambahan ragi Saccharomyces cerevisiae serta penambahan minyak pancing. VCO yang dihasilkan dengan cara pengepresan didapatkan dari industri VCO yang terletak di wilayah Sawah Baru dan VCO yang dihasilkan dengan penambahan ragi dan pemancingan didapatkan dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat-Obatan Balitro. Bahan kimia untuk analisis meliputi aquades, alkohol-KOH 0.5 N KOH + air + alkohol 95 , HCl 0.5 N, asam asetat glasial, alkohol 95 , kloroform, larutan KI jenuh, natrium tiosulfat 0.01 N, KOH 0.1 N, indikator phenolptalein dan indikator larutan kanji. Alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah hot plate, pengaduk pendek, pipet tetes, pipet volumetrik, erlenmeyer 250 ml, erlenmeyer 300 ml, erlenmeyer 500 ml, gelas piala 100 ml, gelas piala 300 ml, pendingin tegak kondensor, penangas air, mikroburet, buret, neraca analitik, desikator, corong, botol kemasan, termometer, oven dan inkubator.

B. METODE PENELITIAN 1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui cara ekstraksi mana yang menghasilkan VCO yang mempunyai mutu terbaik. Analisis yang dilakukan meliputi kadar air, bilangan peroksida, bilangan