10 g. Calender Stack
Tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada Calendar Stack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak tertentu untuk mengontrol
ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.
h. Pope Reel
Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses proses pembuatan kertas yaitu pemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang digulung dalam
gulungan besar,dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi lembaran, dirapikan kemudian dikemas.
2.2.1. Proses pembuatan pulp
Pulp adalah kumpulan serat serat yang diambil dari bagian bagian tumbuh- tumbuhan yang mengandung yang mengandng serat antara lain dari bagian kayu,
kulit , akar, daun dan buah. Pulp yang berasal dari bagian kayu disebut pulp kayu wood pulp sedangkan pulp yang berasal dari bagian bukan kayu dinamai pulp
bukan kayu non wood pulp. Menurut proses pembuatannya, pulp dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu
Tjahjono Yudi, 1998 : 1.
Pulp yang dibuat secara mekanis, dinamai pulp mekanis. 2.
Pulp yang dibuat secara semi kimia atau semi mekanis, dinamai pulp semi mekanis atau mekanis kimia.
Ederiana Br. Sidebang: Pembuatan Dan Kararkterisasi Kertas Yang Dibuat Dari Kantong Semen Bekas Dengan Pulp Batang Kelapa Sawit, 2008.
USU e-Repository © 2008
11
3. Pulp yang dibuat secara kimia penuh dinamai pulp kimia. Contoh : dissolving
pulp, pulp sulfat, pulp soda dan lain lain. Jika dilihat dari rendemen hasil akhir pulp dibagi 2 macam, pulp rendemen
tinggi dan pulp rendemen rendah. Dari kedua rendemen ini mempunyai sifat sifat fisika dan kimia yang berbeda beda. Sifat fisik dari pulp mekanis biasanya lebih
buruk dari pada sifat dari pulp kimia. Keuntungan dari pulp dengan proses mekanis ini adalah rendemen yang tinggi.
Pulp mekanis ini biasanya dibuat untuk kertas yang bermutu rendah dan murah, misalnya kertas Koran, sedangkan pulp kimia dipakai untuk membuat kertas yang
berkualitas baik, misalnya kertas tulis, kertas cetak. Pulp mekanis sifat kimianya masih sama dengan sifat kimia kayu, sedangkan pada pulp kimia sifat kimanya sudah
sangat jauh berbeda dengan sifat kimia dari kayu asalnya. Antara pulp yang belum diputihkan dan yang sudah di putihkan baik sifat fisik maupun sfat kimia juga
berbeda. Untuk mencari perbedaan sifat sifat, baik sifat fisik maupun sifat kimia, perlu dilakukan pengujian baik pengujian sifat fisik maupun pengujian sifat kimia.
Sifat sifat fisik pulp itu adalah : Gramatur, Tebal, Bulky, Ketahanan Sobek, Retak, Tarik, Lipat, Derajat putih dan Opasitas. Sedangkan sifat sifat kimia adalah : Kadar
alpa selulosa, kadar abu kadar lignin, kadar pentosan dan lain lain. Pengujian pulp harus dilakukan pada ruang kondisi karena suhu dan kelembapan
ruangan sangat berpengaruh pada hasil pengujian sifat sfat pulp.
Ederiana Br. Sidebang: Pembuatan Dan Kararkterisasi Kertas Yang Dibuat Dari Kantong Semen Bekas Dengan Pulp Batang Kelapa Sawit, 2008.
USU e-Repository © 2008
12 Kondisi ruang dan pengkondisian pulp, untuk pengujian dilakukan berdasarkan
Stadar Internasional ISO 187 : 1997 E, Paper, Board dan pulps stadard atmosphere for conditioning and testing procedure for monitoring the atmosphere and
conditioning of samples dan standar ASTM D 685 – 93, Standard practice for conditioning paper and paper products for testing.
Sampel yang akan diuji sifat sifat fisiknya sebelumnya harus ditempatkan dalam ruang kondisi yang sudah distandartkan selama waktu sekitar 24 jam, bahkan untuk
beberapa jenis karton memerlukan waktu sampai 48 jam SNI 14 – 0402 – 1999.
2.2.2. Dimensi serat