commit to user
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Prosedur
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996:791, pengertian prosedur adalah: a.
Tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktifitas. b.
Metode langkah-demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu problem.
Menurut Zulkifli Amsyah 1977 :11 dalam bukunya Manajemen Sistem Informasi, dijelaskan sebagai berikut:
“Prosedur adalah aturan permainan langkah-langkah aturan yang harus dipatuhi oleh masing-masing unit dalam rangka kerjasama melancarkan arus
informasi, prosedur umumnya mencangkup kegiatan yang harus dialakukan pada saat, waktu, atau periode, tertentu, atau dengan arah dan tujuan
tertentu ”.
“Prosedur terdiri dari rangkaian peraturan yang harus diikuti untuk mencapai tujuan tertentu, tapi peraturan belum tentu merupakan bagian dari prosedur.
Prosedur harus mendapat perhatian serius dalam manajemen administrasi perkantoran. Setiap uraian pekerjaan harus didukung oleh prosedur kerja yang
baik. Prosedur merupakan : 1.
Metode yang dibutuhkan untuk menangani aktivitas–aktivitas yang akan datang,
2. Urutan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu,
3. Pedoman untuk bertindak”. Ida Nuraida, Manajemen Administrasi
Perkantoran 2008 : 35. “Prosedur adalah bagian program yang berisi serangkaian langkah – langkah
tertentu. Pada dasarnya prosedur hampir sama dengan sub event, tetapi untuk menjalankan perintah yang ada dalam sub prosedur tidak menggunakan event
sebagai pemicu, melainkan harus dipanggil dengan mengetikkan nama prosedurnya
”. Christopher Henry Priyono, 2007 : 33.
commit to user
7
Menurut The Macquarie Dictionary dalam Rochayah Machali. 2009 : 91. ” A procedure is the actor manner of proceeding in any action or process.
Prosedur adalah perbuatancara kerja dalam segala tindakanproses.
”Prosedur adalah suatu urut – urutan pekerjaan kerani clerical, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin
adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi – transaksi perusahaan yang
sering terjadi ”.W. Gerald Cole dalam Dr. Zaki Badriwan, M. Sc, 2002 : 3.
Menurut Moekijat 1990 : 435 dalam Kamus Manajemen yang disusun oleh Tim Penyusun Kamus Manajemen, menyatakan bahwa :
1. Suatu prosedur berhubungan dengan pemilihan dan penggunaan arah
tindakan tertentu sesuai dengan kebijaksanaan – kebijaksanaan yang telah
ditentukan. 2.
Prosedur memberikan urutan waktu cronologis kepada tugas – tugas dan menentukan jalan dari serangkaian tugas dan kebijaksanaan
– kebijaksanaan ke arah yang telah ditentukan terlebih dahulu.
3. Suatu prosedur adalah serangkaian tugas yang saling berhubungan yang
merupakan urutan menurut waktu dan cara – cara tertentu untuk melakukan
pekerjaan yang harus diselesaikan. 4.
Urutan secara kronologis menurut waktu dari tugas – tugas ini merupakan ciri tiap prosedur. Biasanya suatu prosedur meliputi bagaimana, bilamana,
dan oleh siapa masing – masing tugas harus diselesaikan.
5. Prosedur – prosedur menggambarkan cara atau metode dengan mana
pekerjaan akan terselesaikan.
Prosedur adalah faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan dan tidak hanya dalam bidang kegiatan operasional, tetapi juga bidang
pekerjaan kantor. Dari beberapa pengertian prosedur diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
commit to user
8
prosedur adalah rangkaian tatacara peraturan yang berupa urutan seri tugas dan kegiatan yang bersifat tetap dan harus dipatuhi oleh masing-masing unit dalam
rangka kerjasama melancarkan arus informasi, untuk mencapai tujuan tertentu. 2.
Pengertian Kredit Kredit dalam bahasa latin yaitu credo yang berarti I believe, I trust, saya
percaya atau saya menaruh kepercayaan. Credo berasal dari kombinasi bahasa sansekerta cred yang berarti kepercayaan trust dan bahasa latin do yang berarti
saya menaruh, dalam kata kerjanya menjadi credere dan creditum yang berarti menaruh atau memberikan kepercayaan. Credit Manajemen Handbook 2006 : 3.
Sedangkan secara etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu credere yang berarti kepercayaan, kepercayaan yang dimaksud adalah suatu keyakinan bahwa
uang yang diberikan akan dapat dikembalikan tepat pada waktunya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak yang tertuang dalam akte perjanjian kredit,
Arti Kredit dalam UU No.7 Tahun 1992 UU Perbankan adalah : “Penyediaan uang atau tagihan yang disamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumlah imbalan atau pembagian hasil keuntungan ”.
“Kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak krediturpemberi pinjaman atas dasar kepercayaan kepada pihak lain
nasabahpengutangborrower dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah
pihak ”.Prof. Dr. H. Veithzal Rivai dan Andria Permata Veitzal, 2006 hal. 4.
commit to user
9
Dari beberapa pengertian kredit diatas, dapat disimpulkan bahwa kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang atas dasar kepercayaan yang diberikan
oleh kreditur kepada debitur, dengan janji melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
a. Tujuan Kredit
Adapun unsur safety dan unsur profitability yang saling berkaitan dengan tujuan kredit Credit Manajemen Handbook 2006 : 6-7:
1. Safety atau keamanan yaitu prestasi yang diberikan dalam bentuk
uang, barang, atau jasa, itu betul-betul terjamin pengembaliannya, sehingga keuntunganprofitability yang diharapkan dapat terwujud.
2. Profitability atau keuntungan merupakan tujuan utama dari
pemberian kredit berupa bunga yang diterima. b.
Unsur-Unsur Kredit Kredit diberikan atas dasar kepercayaan sehingga pemberian kredit
dapat diartikan pemberian kredit, dimana prestasi yang diberikan benar-benar diyakini dapat diberikan sesuai jangka waktu tertentu.
Adapun unsur-unsur dalam kredit, sebagai berikut : 1.
Adanya kedua belah pihak selaku pelaku kredit yang berfungsi sebagai kreditur pemberi pinjaman, dan debitur penerima
pinjaman. 2.
Adanya kepercayaan, yang diberikan kreditur kepada debitur atas pinjaman yang diberikan kepadanya.
commit to user
10
3. Adanya persetujuan atau kesepakatan, antara nasabah dan kreditur
mengenai janji pembayaran serta pelunasan kredit yang telah diberikan.
4. Penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada
penerima kredit. 5.
Adanya unsur waktu time element, merupakan unsur essensial kredit, kredit didapat dari unsur waktu, yakni jangka waktu
mengangsur dan pelunasan kredit. 6.
Degree of risk atau unsur resiko, baik resiko di sisi pihak pemberi kredit yaitu resiko gagal bayar baik karena kegagalan usaha maupun
ketidakmampuan membayar atau ketidaksediaan membayar. Dari sisi pihak penerima kredit yaitu kecurangan dari pihak kreditur, baik
berupa bunga yang terlampau tinggi ataupun kelicikan pihak kreditur yang memang ingin memiliki barang yang dijaminkan atas pinjaman
yang diberikan. 7.
Adanya unsur bunga sebagai kompensasi prestasi kepada pemberi kredit, bagi kreditur bunga terdiri dari berbagai kompensasi seperti
biaya modal, biaya umum, risk premium, dsb. c.
Fungsi Kredit Fungsi kredit secara luas antara lain:
1. Meningkatkan daya guna uang
Para penabung menyimpan uangnya dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan. Dalam presentasi tertentu uang tersebut akan ditingkatkan
kegunaannya oleh bank dengan penyaluran kepada pengusaha dalam
commit to user
11
upaya membangun, memperluas, ataupun memperbaiki usaha mereka guna mencapai tujuan dan kemakmuran bersama.
2. Meningkatkan daya guna suatu barang
Produsen dengan bantuan kredit dapat lebih meningkatkan daya guna suatu barang yang berawal dari bahan mentah yang diproduksi menjadi
bahan jadi. 3.
Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Kredit memberikan peluang kepada masyarakat untuk meningkatkan
penggunaannya, sehingga peredaran uang semakin lancar dan merata. 4.
Meningkatkan gairah berusaha masyarakat Kegiatan perekonomian yang semakin meningkat haruslah diiringi
dengan kemampuan ekonomi, selaras dengan fungsi kredit untuk meningkatkan kemampuan ekonomi yang mendukung perkembangan
kegiatan ekonomi. 5.
Sebagai alat stabilisasi ekonomi Untuk menekan arus inflasi dan terlebih lagi untuk usaha
pembangunan ekonomi, kredit memegang peranan penting untuk mendukung perekonomian yang sehat, namun jika keadaan ekonomi
kurang sehat adapun langkah-langkah stabilisasi ekonomi antara lain: a.
Pengendalian inflasi, b.
Peningkatan eksport, c.
Rehabilitasi sarana, d.
Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat. Kredit digunakan untuk menekan arus inflasi dan untuk usaha
commit to user
12
pembangunan ekonomi. 6.
Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional Pengusaha menggunakan kredit untuk meningkatkan usahanya,
dengan demikian pengusaha tersebut akan mendapatkan profit yang meningkat secara terus menerus sehingga meningkatkan kemampuan
untuk melakukan eksport, dengan demikian pajak yang diterima Negara pun juga akan meningkat, sehingga penghasilan Negara juga meningkat
serta taraf hidup rakyatnya juga otomatis akan semakin sejahtera. 7.
Sebagai alat hubungan ekonomi Internasional Demi meningkatkan hubungan persahabatan, negara-negara kaya
memberikan pinjaman kredit kepada negara-negara berkembang atau sedang dalam pembangunan.
d. Jenis-Jenis Kredit
Berdasarkan pemanfaatan dana kredit oleh nasabah dalam buku Manajemen Handbook 2006 : 11, maka kredit dibagi menjadi beberapa
jenis, antara lain yaitu: 1.
Kredit dilihat dari Sisi Kegunaan
a. Kredit Investasi
Merupakan kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk perluasan usaha dan membangun proyek baru atau untuk keperluan
rehabilitas.
b. Kredit Modal kerja
commit to user
13
Merupakan kredit yang diberikan untuk membantu pembiayaan dana operasional suatu badan usaha.
2. Kredit dilihat dari Segi Jangka Waktu
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, jenis-jenis kredit dilihat dari jangka waktunya
terdiri dari: a.
Kredit Jangka Pendek Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimal 1 tahun.
b. Kredit Jangka Menengah
Yaitu kredit yang berjangka waktu 1 sampai 3 tahun. c.
Kredit Jangka Panjang Yaitu kredit yang berjangka waktu diatas 5 tahun. Umumnya berupa
kredit investasi untuk menambah modal perusahaan dalam rangka melakukan rehabilitasi, perluasan atau pendirian proyek baru.
3. Pengertian Prosedur Kredit
Menurut Kasmir dalam bukunya, Dasar-Dasar Perbankan 2002 : 103: “Prosedur pemberian kredit adalah tahap-tahap yang harus dilakui sebelum suatu
kredit diputuskan untuk dikucurkan ”.
Sedangkan pengertian prosedur perkreditan oleh Dr.Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal Credit Manajement Handbook 2006 : 189
“Prosedur perkreditan meliputi ketentuan dan syarat atau yang harus dilakukan sejak nasabah mengajukan permohonan kredit sampai kredit tersebut dilunasi oleh
nasabah dan jenis kredit tertentu yang mempunyai kekhususan dalam prosedurnya
”. Adapun pengertian prosedur perkreditan dalam 1995 : 69
commit to user
14
“Prosedur perkreditan adalah ketentuan, syarat-syarat atau petunjuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan sejak diajukan permohonan nasabah
sampai dengan lunasnya suatu kredit yang diberikan oleh bank ”.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur perkreditan adalah tahap-tahap yang meliputi ketentuan dan syarat yang harus
dilakukan nasabah, sebelum kredit tersebut dikucurkan. Tujuan utama dari prosedur kredit dalam buku Credit Manajement Handbook
2006 : 28 adalah: 1.
Memberikan ketegasan atau tugas-tugas dari seorang account officer, sehingga akan lebih memperjelas wewenang dan tanggung jawab account
officer tersebut. 2.
Agar flow of document dapat diikuti dan diketahui dengan jelas. 3.
Memperlancar arus pekerjaan. Prosedur ini berlaku baik untuk permohonan kredit baru, perpanjangan yang
berlaku secara umum untuk setiap jenis kredit, baik untuk kredit modal kerja maupun untuk kredit investasi. Beberapa jenis kredit tertentu memiliki
kekhususan dalam ketentuan dan prosedurnya. Urutan langkah-langkah yang lazim dalam prosedur perkreditan yakni meliputi:
Permohonan Kredit, Penyidikan atau Analisis, Keputusan atas Permohonan Kredit, Penolakan Permohonan Kredit,
Persetujuan Permohonan Kredit, Pencairan Fasilitas Kredit, dan Pelunasan Fasilitas Kredit Dasar-Dasar Perkreditan, 1995 : hal 69-84 :
commit to user
15
a. Permohonan Kredit
Permohonan kredit di Perum Pegadaian yaitu dilakukan diawali dengan penyerahan barang jaminan oleh nasabah kepada petugas penaksir kemudian
pengisian surat permohonan kredit. b.
Penyidikan atau Analisis Kredit Analisis kredit 2006:287 adalah kajian yang dilakukan untuk
mengetahui kelayakan dari suatu permasalahan kredit. Melalui hasil analisis kreditnya dapat diketahui apakah usaha nasabah layak feasible, marketable
hasil usaha dapat dipasarkan dan profitable menguntungkan serta dapat dilunasi tepat waktu.
Analisis kredit dimulai dengan melakukan penelitian berkas permohonan kredit, dalam Perum Pegadaian dalam analisis kredit juga terjadi proses
penaksiran barang jaminan, hal ini dilakukan untuk mengetahui nilai ekonomis, dan kelayakan dari barang yang akan digadaikan atau juga disertai
beberapa peretimbangan untuk mengetahui kemampuan dan kemauan nasabah dalam melunasi pinjamannya.
Umumnya analisis kredit dilakukan dengan memenuhi prinsip 5C
Dasar-Dasar Perbankan 2002 :117-119 sebagai berikut:
1. Character
Character adalah penilaian moral, watak atau sifat-sifat calon nasabah yang positif kooperatif, rasa tanggungjawab dan kejujuran dalam
kehiduapan pribadi dan kehidupan masyarakat calon nasabah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana kemauan nasabah untuk
memenuhi kewajibannya willingness to pay sesuai perjanjian yang
commit to user
16
telah ditetapkan. 2.
Capital Capital adalah jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh
calon nasabah. Semakin besar modal sendiri yang dimiliki calon debitur atas usahanya akan semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam
menjalankan usahanya dan kreditur akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal sendiri juga diperlukan untuk alat
kesungguhan dan tanggungjawab nasabah dalam menjalankan usahanya karena ikut menanggung resiko terhadap gagalnya usaha.
3. Capacity
Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui atau mengukur sampai sejauhmana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya
abilityto pay secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya. 4.
Collateral Dalam Perum Pegadaian colleteral adalah kemampuan nasabah
dalam memberikan jaminan terhadap fasilitas kredit yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi resiko yang mungkin terjadi, yakni
saat nasabah tidak dapat melunasi pinjamannya. Jika hal tersebut terjadi jaminan akan di pindah tangankan kepemilikannya kepada kreditur untuk
melunasi utang nasabah.
commit to user
17
5. Condition of Economy
Condition of Economy, yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu
saat yang kemungkinannya mempengaruhi kelancaran usaha calon debitur.
Umumnya analisis permohonan kredit yang dilakukan Perum Pegadaian ialah dengan melakukan penaksiran barang jaminan serta survai langsung ke
tempat tinggal serta tempat usaha calon nasabah untuk mengetahui kelayakan serta memperoleh keyakinan untuk menentukan pencairan kredit.
Tujuan utama analisis permohonan kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi
kewajiban pihak kreditur secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai dengan kesepakatan nasabah dengan kreditur.
c. Keputusan atas Permohonan Kredit
Pihak yang berwenang memberikan Keputusan atas Permohonan Kredit di Perum Pegadaian Cabang Karangpandan adalah Kepala Kantor
Cabang atau Manajer Cabang. Keputusan diambil dengan beberapa pertimbangan seperti taksiran barang jaminan, penilaian kelayakan usaha,
dll sebagai pertimbangan bahwa kredit layak dicairkan atau tidak. d.
Penolakan atas Permohonan Kredit Di Perum Pegadaian Cabang Karangpandan, penolakan kredit terjadi
apabila kredit dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan atau tidak terjadi kesepakatan antara pihak kreditur dan debitur.
commit to user
18
e. Persetujuan Permohonan Kredit
Persetujuan ditandai dengan telah dipenuhi persyaratan dan terjadinya kesepakatan antara pihak kreditur dan debitur yang kemudian dilakukan
penandatanganan surat perjanjian kredit. f.
Pencairan Fasilitas Kredit Pencairan kredit dapat dilakukan apabila keputusan Kepala Kantor
Cabang mengabulkan permohonan kredit nasabah, ditandai dengan diterbitkannya surat perjanjian kredit dan selanjutnya nasabah akan menerima
sejumlah uang pinjaman sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. g.
Pelunasan Fasilitas Kredit Pelunasan kredit pada Perum Pegadaian dilakukan dengan cara melunasi
secara langsung atau mengangsur secara rutin setiap bulan untuk jangka waktu yang telah ditetapkan, hal ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan
atas kredit yang diberikan, serta meringankan nasabah dalam hal pelunasan kredit. Pada saat pelunasan kredit, nasabah akan mendapatkan barang yang
dijaminkannya kembali, setelah nasabah melunasi semua pinjamannya.
B. Metode Pengamatan