commit to user
23
BAB III DISKRIPSI LEMBAGA
A. Sejarah Umum Pegadaian
Pegadaian berasal dari Negara Italy Utara, lalu berkembang ke dataran Eropa dan masuk ke Indonesia dibawa oleh Vereenigde Oost indische Compagnie
VOC, suatu maskapai perdagangan dari negeri Belanda. Pada mulanya perusahaan dikelola dan dilaksanakan oleh pihak swasta, tapi sejak tanggal 1 April
1901 dengan stablad No. 131 tertanggal 12 Maret 1901 mulai dikelola oleh pemerintah dengan didirikan Kantor Pegadaian Negara di Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam perkembangannya hingga saat ini, Perum Pegadaian telah mengalami beberapa periode pemerintahan yaitu:
1. Masa VOC
Pada jaman pendudukan VOC di Indonesia, yang pada awalnya memiliki tujuan untuk berdagang. Mungkin karena mengetahui pada masa itu penduduk
Indonesia masih terbelakang dalam segala hal, terpisah-pisah tetapi tanahnya subur, membuat mereka tertarik menguasai bumi Nusantara demi menguasai
perekonomian penduduk dan persaingan perdagangan dengan negara-negara Eropa Barat lain seperti Spanyol dan Portugal. Dalam rangka memperlancar
kegiatan perekonomiannya, VOC mendirikan sebuah bank, yaitu bank Van Leening yang selain memberikan kredit dengan system gadai juga bertindak
sebagai wesel bank. Bank Van Leening yang sudah ada di negeri Belanda tersebut baru didirikan di Batavia atas prakarsa Gubernur Jendral Van Imhiof 1745-1750
pada tanggal 20 Agustus 1746. Bank Van Leening inilah yang menjadi cikal-bakal Pegadaian di Indonesia.Pada mulanya lembaga ini adalah perusahaan campuran
commit to user
24
pemerintah VOC pihak swasta dengan perbandingan modal 23 modal pemerintah dan 13 modal swasta.
2. Masa Penjajahan Inggris 1811-1816
Pada masa itu Gubernur Jendral Thomas Stamford Rafles sebagai pimpinan tertinggi tidak menyetujui bank Van Leening harus dilaksanakan sendiri oleh
pemerintah, berdasarkan pertimbangan tersebut, bank Van Leening dibubarakn pada tahun1811. Sebagai gantinya dikeluarkan peraturan bahwa setiap orang
boleh mendirikan usaha pegadaian dengan ijin licentie dari pemerintah daerah setempat asalkan sanggup membawa sejumlah uang atau paket tertentu kepada
pemerintah̃”dengan sebutan Licentie Stelsel. Namun ada dampak buruk dengan adanya Licentie Stelsel yang menumbuhkan praktek lintah darat dan dirasakan
kurang menguntungkan pemerintah, sehingga Pada tahun 1814 Pemerintah mengganti Licentie Stelsel menjadi Pacht Stelsel, namun tetap membawa dampak
yang sama dengan pola Licentie Stelsel. 3.
Masa Penjajahan Belanda 1816-1942 Pacht Stelsel pada tahun 1843 telah dijalankan diseluruh Indonesia kecuali
daerah Periangan, Surakarta dan Yogyakarta. Pada tahun 1848 ditetapkan tarif bunga rente tarief dan Pacht Stelsel menjadi monopoli.
Pada tahun 1856 Pemerintah Belanda mengadakan penelitian terhadap Pacht Stelsel dari penelitian tersebut diketahui adanya penyimpangan antara lain:
1. Menaikkan suku bunga
2. barang jaminan yang tidak ditebus pada waktu yang telah ditentukan
tidak dijual secara umum dilelang melainkan dimiliki sendiri.
commit to user
25
Pada tahun 1880 timbul keinginan pemerintah untuk menangani sendiri dengan tujuan agar hal-hal yang merugikan dapat berakhir.
Pada tahun 1880 VOC dibubarkan, dan selanjutnya Indonesia langsung berada dibawah kekuasaan Belanda. Keberadaan lembaga kredit bank Van
Leening tersebut semakin dipertegas. Gubernur Jenderal Daendels mengeluarkan peraturan yang terperinci, yaitu jenis barang yang dapat digadaiakan, seperti emas,
perak, permata,kain dan sebagian kecil perabot rumah tangga yang dapat disimpan
dalam kurun waktu relatif singkat.
4. Masa Penjajahan Jepang 1943-1945
Bangsa Jepang menduduki Indonesia pada tanggal 8 Maret 1942, terkait dengan ambisinya, untuk menaklukan Asia dalam Perang Dunia II. Mereka
mengetahui bahwa di Pegadaian tersimpan barang berharga masyarakat, Jepang kemudian memutuskan agar barang-barang jaminan yang berupa emas dan
permata dijual kepada tentara di Nippon, dan lelang barang-barang berharga berupa emas, permata, dan logam mulia lainnya di Pegadaian dihapuskan.
Jawatan Pegadaian dalam bahasa Jepang disebut Sitji Eigeikyuku, dipimpin oleh orang Jepang bernama Ohno-San dengan wakilnya Mr. Soubari.
Sepanjang masa kependudukan jepang, Perang Dunia masih tetap berlangsung sehingga pemerintah Jepang belum dapat berbuat banyak di
Indonesia selain melakukan penindasan dan menguras harta rakyat, sehingga kehidupan rakyat pada masa itu semakin miskin dan dan tidak lagi memiliki
barang-barang berharga. Dengan demikian Pegadaian tidak berfungsi lagi.
commit to user
26
5. Masa Perjuangan Kemerdekaan
Struktur organisasi pada masa Perang kemerdekaan, secara garis besar tidak jauh dengan struktur di jaman Belanda, Hanya saja Literateurnya yang diubah,
yakni di Indonesiakan, yang paling menonjol adalah aparat pelaksananya hampir 100 orang Indonesia asli. Ada beberapa orang Belanda yang masih bertahan di
Perum Pegadaian hanya karena ikatan batin dengan bumi tempat kelahiran ataupun sambil menunggu kesempatan pulang ke negara asal.
Pada masa kepemimpinan Bapak Ahmad Kepala Jawatan Periode III 1950-1957, jumlah kantor inspeksi, kantor kontrolis, dan kantor cabang
meningkat. Berdasarkan keputusan Presiden RI No. 69M1957 tanggal 26 Februari 1957,
Bapak Ahmad diberhentikan dari jabatannya sebagai kepala Pegadaian Jawatan dengan hak pensiun, sebagai gantinya yaitu Bapak Soewardi yang melakukan
serah terima jabatan pada tanggal 31 Mei 1957. 6.
Masa Sesudah Kemerdekaan sampai Sekarang 1945-sekarang Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 178 tahun 1916 Pegadaian menjadi
perusahaan Negara yang berdiri sendiri. Namun dalam perkembangannya mengalami kemerosotan dalam bidang pendapatan. Hal ini disebabkan inflasi
yang terjadi pada tahun 1965, dimana Pegadaian mengalami kerugian sehingga tidak dapat menjalankan fungsinnya. Berdasarkan keputusan Presiden No. 180
tahun 1965, Perusahaan Negara Pegadaian diintegrasikan dalam urusan bank Sentral. Selanjutnya dengan dikeluarkan peraturan pemerintah No.7 Tahun 1969,
maka perusahaan Negara Pegadaian status hukumnya menjadi perusahaan jawatan. Pegadaian dan berkedudukan di lingkungan departemen Keuangan dibawah
commit to user
27
pembinaan teknis operasional Direktorat Jendral keuangan, kemudian dengan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1990, Status hukum Perjan
Pegadaian diubah menjadi Perusahaan Umum Pegadaian dan diberlakukan mulai tanggal 10 April 1990.
B. Sejarah Perum Pegadaian Cabang Karangpandan