Water Treatment

e. Water Treatment

Penyediaan air bersih sangat diperlukan, karena air merupakan salah satu variabel penting dalam pemenuhan kebutuhan air sebuah kawasan Penyediaan air bersih sangat diperlukan, karena air merupakan salah satu variabel penting dalam pemenuhan kebutuhan air sebuah kawasan

Dilihat dari sumber bahan baku, dikenal dua jenis utama bahan baku air yang ada di kuala Enok yaitu air permukaan dan air tanah. Dari kedua sumber ini, air permukaan lebih memungkinkan untuk digunakan sebagai air baku untuk industri di Kawasan industri Kuala Enok, karena di kawasan ini terdapat banyak sungai dan rawa yang dapat digunakan sebagai sumber air baku. Kondisi ini di dukung oleh keadaan kawasan ini yang terletak pada ketinggian 1-4 dpl dengan kemiringan lahan 0-2% dan terdiri dari tanah endapan dan gambut. Dengan kata lain, beberapa bagian dari kawasan Klaster Industri kelapa sawit kuala Enok merupakan daerah rawa yang selalu tergenang air. Keluasan rawa dikawasan ini diperkirakan sebanyak 1374,76 Ha.

Selain rawa, sumber air baku lainnya adalah sungai. Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem aquatik yang mempunyai peran dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment area) bagi daerah sekitarnya. Di Kawasan Kuala Enok terdapat beberapa sungai yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai sumber air baku untuk air bersih dalam pengembangan industri hilir kelapa sawit.

Berdasarakan hasil pengamatan lapangan di Kecamatan Tanah Merah terdapat sebuah sungai yang sudah difungsikan sebagai sumber air baku untuk industri dan masyarakat yaitu sungai Pinang Besar. Sungai Pinang Besar ini telah dijadikan waduk atau reservoir untuk menampung air tawar, dengan cara membendung bahagian hulu dan hilir sungai tersebut, serta membuat tanggul kiri dan kanan sungai. Dengan cara ini telah terbentuk sebuah waduk berukuran 120 meter lebar, 1000 meter panjang dengan kedalaman 9 meter sedangkan untuk penggunaan masyarakat dengan panjang 2.500 meter. Tujuan Berdasarakan hasil pengamatan lapangan di Kecamatan Tanah Merah terdapat sebuah sungai yang sudah difungsikan sebagai sumber air baku untuk industri dan masyarakat yaitu sungai Pinang Besar. Sungai Pinang Besar ini telah dijadikan waduk atau reservoir untuk menampung air tawar, dengan cara membendung bahagian hulu dan hilir sungai tersebut, serta membuat tanggul kiri dan kanan sungai. Dengan cara ini telah terbentuk sebuah waduk berukuran 120 meter lebar, 1000 meter panjang dengan kedalaman 9 meter sedangkan untuk penggunaan masyarakat dengan panjang 2.500 meter. Tujuan

Gambar 5.14: Reservoir Air Bersih PDAM Kuala Enok yang di Bangun Oleh PT. Pulau Sambu.

Bendungan Sungai Pinang Besar ini (Gambar atas) terletak di sebelah Barat Kawasan klaster industri. Jarak antara bendungan dengan Kawasan klaster adalah 5 km. Dipinggir waduk tersebut banyak di tumbuhi oleh pohon nipah. Sebagian air baku yang berasal dari bendungan ini telah digunakan oleh Industri pengolahan kelapa PT. Pulau Sambu, sedangkan sebagian digunakan untuk masyarakat dan telah dilengkapi dengan instalasi pengolahan air bersih.

Jumlah air yang dihasilkan dari waduk tersebut sebanyak 960.000 m 3 dan telah dilengkapi oleh instalasi air bersih (lihat Gambar 5.7). Jika waduk dapat dibuat Jumlah air yang dihasilkan dari waduk tersebut sebanyak 960.000 m 3 dan telah dilengkapi oleh instalasi air bersih (lihat Gambar 5.7). Jika waduk dapat dibuat

127,010 m 3 per tahun. Dengan demikian ketersediaan air di waduk tersebut dapat memenuhi 8 pabrik oleokimia

Gambar 5.15: Instalasi Air Bersih dari Waduk PT. Pulau Sambu. Pembangunan waduk atau servoir seperti di atas dapat dijadikan model untuk membangun sumber air baku di kawasan industri Kuala Enok, karena selain sungai Pinang Besar masih ada beberapa buah sungai dan anak sungai yang bisa difungsikan sebagai waduk penampung air baku untuk industri dan air minum di kawasan ini.

Hasil pemetaan luas kawasan klaster industri kelapa sawit Kuala Enok lebih kurang 5.203 Ha yang terletak di dua Kemacatan dan diantara dua sungai besar yaitu sungai Enok dan sungai Patah Parang. Ke dalam sungai ini bermuara banyak anak-anak sungai. Diantara anak sungai tersebut memiliki potensi untuk dijadikan waduk atau reservoir sebagai sumber bahan baku air tawar untuk memenuhi kebutuhan industri yang akan dibangun. Adapun anak- Hasil pemetaan luas kawasan klaster industri kelapa sawit Kuala Enok lebih kurang 5.203 Ha yang terletak di dua Kemacatan dan diantara dua sungai besar yaitu sungai Enok dan sungai Patah Parang. Ke dalam sungai ini bermuara banyak anak-anak sungai. Diantara anak sungai tersebut memiliki potensi untuk dijadikan waduk atau reservoir sebagai sumber bahan baku air tawar untuk memenuhi kebutuhan industri yang akan dibangun. Adapun anak-

Tabel 5.32: Nama Anak-Anak Sungai Yang Bermuara Ke Sungai Enok Dan Sungai Patah Parang.

A Nama anak sungai yang bermuara ke sungai Enok Panjang (m)

1 Sungai Parit Melu 2.537

2 Sungai Parit Baru 1.798

3 Sungai Parit Merah 1.430

4 Sungai Tanpa Nama 2.394

5 Sungai Tanpa Nama 1.479

6 Sungai Tanpa Nama 1.952

7 Sungai Teruk 5.658

B Nama anak sungai yang bermuara ke sungai Patah Parang

1 Sungai Sarah 4.629

2 Sungai Menit 4.282

3 Sungai Tanpa Nama 1.406

4 Sungai Buntu 1.668

5 Sungai Temimang 2.573

6 Sungai Tinggal 2.943

7 Sungai Perigi 2.766

8 Sungai Tungku 2.779

9 Sungai Terus

Dari tabel tersebut terlihat ada 16 buah anak sungai yang membentang di kawasan klaster industri Kelapa Sawit Kuala Enok tersebut. 7 buah diantara anak sungai tersebut mengalir ke Sungai Enok dan 9 buah anak sungai yang lain mengalir ke sungai Patah Parang. Hulu dari anak sungai tersebut ada yang bercabang dan ada yang tidak, tetapi hampir semua anak-anak sungai tersebut terhubung dengan rawa yang merupakan daerah genangan air.

Dilihat dari panjang anak sungai di kawasan ini ada yang melebihi panjang sungai Pinang Besar yang sudah dijadikan waduk penghasil air baku di Kecamatan Tanah Merah. Hal ini berarti banyak anak sungai yang bisa di alih fungsikan untuk dijadikan waduk seperti pembuatan waduk yang berasal dari sungai Pinang Besar.

Sebagian besar pinggir sungai Enok, Patah Parang, dan anak-anak sungai yang bermuara ke dua sungai tersebut ditumbuhi oleh hutan mangrove, terutama nipah. Keberadaan rawa beserta tanaman nipah disekitar waduk sangat penting bukan saja sebagai daerah tangkapan air, tetapi juga karena keberadaan tumbuh-tumbuhan tersebut secara tidak langsung berfungsi dalam proses pembersihan air (Khiatuddin, 2003).

Kondisi badan air yang ada di dalam sungai dan rawa yang terdapat di kawasan ini, dipengaruhi oleh tiga kompenen utama yaitu hidrologi (hydrology), Keadan fisika kimia (physico-chemistry) dan biologi (biology) di dikawasn tersebut. Berdasarkan siklus hidrologi, air yang berasal dari air hujan yang sampaikan ke permukaan bumi akan mengalir dari hulu ke hilir, dari daerah yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah. Apabila di daerah rendah ini dibuat waduk penampung air, maka untuk memprediksi jumlah air yang dapat bisa mengisi waduk tersebut perlu diketahui Keadaan klimatologi kawasan tersebut dan luas tangkapan air di sepanjang sungai.

Kondisi klimatologi wilayah kecamatan Sungai Batang dan Tanah Merah pada tahun 2008 menurut Data BPS dapat dilihat pada Tabel 5.28. Jumlah curah hujan di Kecamatan Sungai Batang adalah berkisar antara 5 – 13 mm, sedangkan jumlah curah hujan di Kecamatan Tanah Merah berkisar antara 4-13 mm. Jumlah hujan tertinggi di Kecamatan Sungai Batang terjadi pada bulan September dan November yakni 13 mm, sedangkan jumlah hujan tertinggi di Kecamatan Tanah Merah terjadi pada bulan Februari yakni 13 mm.

Jika dilihat dari jumlah hujan di kedua kecamatan ternyata jumlah hujan tertinggi relatif sama yakni 13 mm, namun demikian waktu terjadinya jumlah hujan tertinggi berbeda seperti dikemuakan di atas.

Pada tabel yang sama juga terlihat banyaknya hari hujan di masing- masing kecamatan. Di Kecamatan Sungai Batang banyak hari hujan berkisar antara 62 – 200 hari, di mana banyak hari hujan tertinggi terjadi pada bulan April dan Juni, Sedangkan di Kecamatan Tanah Merah banyaknya hari hujan berkisar antara 50-210 hari hujan, dimana banyak hari hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember.

Tabel 5.33: Banyaknya Curah Hujan dan hari hujan Kecamatan Sungai Batang dan Kecamatan Tanah Merah pada tahun, 2008

Hari Hujan Bulan

Curah Hujan