BAB V PEMBAHASAN
Dari hasil analisis statistik uji t-berpasangan tabel 5 didapatkan hasil nilai rerata dan standar deviasi kekasaran permukaan sebelum penyikatan dengan
menggunakan pasta gigi mengandung Perlite adalah 1,65495 ± 0.0173455 µm dan sesudah penyikatan adalah 1,72945 ± 0.0243315 µm serta nilai p=0,0001. Dari hasil
analisis tersebut diperoleh nilai p=0,0001 p ≤0,05 dengan kesimpulan H
ditolak, berarti ada perbedaan kekasaran permukaan yang bermakna sebelum dan sesudah
dilakukan penyikatan dengan menggunakan pasta gigi mengandung Perlite selama 30 detik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kekasaran
permukaan resin komposit antara sebelum dengan sesudah penyikatan dengan pasta gigi mengandung Perlite.
Begitu juga penyikatan dengan menggunakan pasta gigi tanpa perlite diperoleh hasil analisa statistik uji t-berpasangan tabel 5 dengan nilai rerata dan
standar deviasi kekasaran permukaan sebelum penyikatan adalah 1,63511 ± 0.0236831 µm dan sesudah penyikatan adalah 1,71762 ± 0.0267403 µm serta nilai
p=0.0001. Dari hasil analisis tersebut diperoleh nilai p=0,0001 p ≤0,05 dengan
kesimpulan H ditolak, berarti ada perbedaan kekasaran permukaan yang bermakna
sebelum dan sesudah dilakukan penyikatan menggunakan pasta gigi tanpa perlite selama 30 detik. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa juga adanya peningkatan
kekasaran permukaan resin komposit antara sebelum dan sesudah penyikatan dengan pasta gigi tanpa perlite.
Penelitian ini menggunakan dua jenis pasta gigi pemutih yang berbeda yaitu pasta gigi mengandung perlite dan pasta gigi tanpa perlite. Dari tabel komposisi
bahan penelitian dapat dilihat bahwa terdapat kandungan bahan abrasif dimana pasta gigi mengandung perlite mengandung tiga jenis bahan abrasif yaitu calcium
Universitas Sumatera Utara
carbonate, hydrated silica dan perlite sedangkan pasta gigi tanpa perlite hanya mengandung satu jenis bahan abrasif saja yaitu hydrated silica.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Modelli, dkk2005 yang menyatakan bahwa adanya perubahan kekasaran pada bahan restorasi sewarna gigi sebelum
dilakukan penyikatan dan sesudah dilakukan penyikatan dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung bahan abrasif.
5
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan Rocha, dkk2010 yang menyatakan bahwa adanya peningkatan kekasaran
permukaan resin komposit setelah penyikatan dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung flouride. Penelitian Khamverdi, dkk2010 yang menemukan adanya
kekasaran permukaan resin komposit setelah dilakukan penyikatan dengan menggunakan pasta gigi pemutih.
7
Dari hasil analisis statistik uji t-independent didapatkan nilai rerata dan standar deviasi pasta gigi mengandung Perlite adalah 0.074500 ± 0.0273818 µm dan
pasta gigi tanpa perlite adalah 0.082510 ± 0.0296518 µm serta nilai p=0,380. Dari hasil analisis tersebut diperoleh nilai p=0,380 p
≥0,05 dengan kesimpulan H diterima, berarti tidak ada perbedaan kekasaran permukaan yang bermakna sesudah
dilakukan penyikatan menggunakan pasta gigi mengandung Perlite dan pasta gigi tanpa Perlite selama 30 detik. Namun dari data terlihat bahwa kekasaran pada
kelompok pasta gigi tanpa Perlite lebih tinggi daripada kelompok pasta gigi mengandung Perlite.
Namun, menurut Ningsih, dkk2010 pasta gigi yang mengandung sedikit bahan abrasif menyebabkan kekasaran permukaan resin komposit meningkat. Hal ini
kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain seperti bentuk, arah dan ukuran partikel bahan abrasif yang terkandung dalam pasta gigi tersebut.
22
Pada penelitian ini, jika dari komposisi bahan terlihat bahwa pasta gigi mengandung perlite terdapat tiga jenis
bahan abrasif sedangkan pasta gigi tanpa perlite hanya terdapat satu jenis bahan abrasif, sehingga kemungkinan pasta gigi mengandung perlite memiliki bahan abrasif
lebih banyak daripada pasta gigi tanpa perlite.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN