2.1.2 Jenis-jenis Resin Komposit
Resin komposit umumnya dibagi menjadi tiga tipe berdasarkan ukuran, jumlah, dan komposisi bahan pengisi anorganik yaitu komposisi konvesional,
komposit mikrolifer, dan komposit hybrid. Selain itu resin komposit juga dibagi berdasarkan mekanisme pengerasannya yaitu resin komposit diaktivasi kimia dan
resin komposit diaktivasi sinar.
11
2.1.2.1 Berdasarkan Ukuran Partikel Bahan Pengisi
Berdasarkan ukuran partikel bahan pengisi resin komposit dibagi menjadi resin komposit tradisional macrofiller, resin komposit microfiller, dan resin
komposit hybrid.
11
2.1.2.1.1 Resin Komposit Konvesional
Resin komposit conventional umumnya berisi 75 – 80 berat bahan pengisi anorganik dari beratnya. Ukuran partikel ini biasanya berkisar 5 – 25 µm dengan rata-
rata biasanya berkisar 8 µm. Jadi ukuran partikel berhubungan dengan jenis komposisi bahan pengisi. Karena ukuran yang agak besar dan partikel bahan pengisi
yang relatif keras akan menunjukkan tekstur permukaan yang kasar.
11
2.1.2.1.2 Resin Komposit Microfilled
Bahan pengisi yang digunakan adalah partikel silika yang berukuran rata-rata 0,04 µm. Dari segi estetis resin komposit ini lebih unggul, tetapi sangat mudah aus
karena partikel silika koloidal cenderung menggumpal. Kekuatan kompresif dan tensilnya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan resin komposit konvensional.
Kelemahan dari komposit ini adalah lemahnya ikatan antara partikel komposit dan matriks sehingga mempermudah pecahnya suatu restorasi.
11
2.1.2.1.3 Resin
Komposit Hybrid
Sesuai namanya ada dua macam partikel bahan pengisi pada komposit jenis ini yaitu partikel silika kolodial sebesar 10-20 berat dan partikel kaca berukuran
Universitas Sumatera Utara
0,6-1,0 µm sebesar 75-80 berat. Sifat fisik dan mekanis komposit ini terletak di antara komposit konvensional dan komposit mikrofiller. Karena permukaannya halus
dan kekuatannya baik, komposit ini banyak digunakan untuk tambahan gigi anterior.
11
2.1.2.2 Berdasarkan Mekanisme Pengerasan