Perkembangan Kasus Perdagangan Anak

adalah ketika situasinya melibatkan pribadi yang usianya diatas delapan belas 18 tahun maka unsur itu menjadi unsur-unsur perdagangan orang atau manusia.

2.2 Perkembangan Kasus Perdagangan Anak

Sebagaimana diketahui bahwa kasus perdagangan anak seperti gunung es, banyak yang menjadi korban tetapi karena belum terlindunginya secara hukum, korban dan para saksi tidak berani melapor dan memberikan kesaksian. Perdagangan anak juga dikategorikan sebagai kejahatan lintas negara, namun berangkat dari realitas tersebut dibutuhkan aturan undang- undang yang mempunyai keberpihakan terhadap korban dan saksi. Pada akhirnya bangsa Indonesia mempunyai UU T.P Perdagangan Orang yang disahkan pada tanggal 19 April 2007 dan diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4720. Oleh karena itu, untuk saat ini paling tidak ada sedikit gambaran mengenai besarnya jumlah korban yang ada, antara lain seperti data dari : International Organization On Migrant IOM, Indonesia melaporkan bahwa antara Maret 2005 hingga Juli 2006 terdapat 1.231 Warga Negara Indonesia korban perdagangan orang telah berhasil diselamatkan, 89 adalah perempuan dan 11 adalah laki-lai. 77 korban adalah dewasa, 22 Anak dan 1 bayi. Statistik penegakan kasus perdagangan orang secara nasional tahun 2005 yang dihimpun ICMC sebagai berikut : a. Ada 130 kasus dengan 198 orang pelaku perdagangan orang yang telah diproses aparat hukum khususnya polisi. Dari kasus tersebut paling sedikit 715 orang telah menjadi korban. b. Penegakan hukum paling banyak terjadi di Kepulauan Seribu 27, kemudian Sumut 15,5 dan Jabar 12,5 . c. Dari data tersebut, 43 adalah kasus untuk perdagangan orang pelacuran didalam Negeri, 13 untuk pelacuran luar negeri, 12 untuk perdagangan orang buruh migrant dan 25 untuk perdagangan bayi . 22 Data Bareskrim Kepolisian RI selama tahun 2003-2007 mencatat 492 kasus perdagangan orang dewasa dan anak-anak. Omset perdagangan orang di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan mencapai Rp. 32 triliun. Menurut data Bareskrim Polri, ini adalah omset terbesar kedua setelah bisnis pelacuran. 23 22 Latifah Iskandar, Mantan Ketua PANSUS RUU Perdagangan Orang Artikel Senin, 24 Maret 2008 00:30:27, Pemetaan Aspek-Aspek Perdagangan Orang Kategori : Umum. Tgl 10 November 2010 Berdasarkan 8.800 kasus perdagangan perempuan yang terjadi di Indonesia sejak tahun 2004 hingga 2007 ini, 80 persen kasusnya terjadi melibatkan warga Jawa Barat Jabar. Akibat banyaknya perdagangan perempuan yang terjadi, akhirnya Indonesia terancam dicoret dalam daftar negara yang berhak mendapatkan bantuan kemanusiaan dari Persatuan Bangsa-Bangsa PBB. Deputi Kesejahteraan Perlindungan Anak, Tb. 23 www.sinarharapan.co.id Akurasi Jumlah Korban Perdagangan Orang yang dipertanyakan. Oleh Stevani Elisabeth Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta Swasono. Tgl 10 November 2010 Rahmat Sentika, memaparkannya dalam audiensi dengan anggota Komisi E DPRD Provinsi Jabar di Bandung. 24 Untuk data pada kota Surabaya, sepanjang tahun 2007 lebih dari 1000 perempuan warga perkampungan nelayan di Surabaya menjadi korban trafiking. Data ini berasal dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Studi Wanita Universitas Airlangga Surabaya yang dikatakan oleh Are Prasetyo, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia. Para korban ini berasal dari sepanjang pesisir utara Jawa Timur mulai Pasuruan hingga Situbondo. Senada di atas, situs resmi Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Bapemas Provinsi Jatim H Soenyono SH MSi, Jatim merupakan pengirim, transit, dan penerima yang cukup besar sehingga sangat rentan terhadap permasalahan trafiking perempuan dan anak. Bahkan dari data ILO terdapat 14 kabupaten kota yang diidentifikasi sebagai daerah pengirim di antaranya Kabupaten Malang, Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek. 25 Tindak pidana perdagangan orang merupakan hal yang sangat kompleks, melibatkan banyak orang, banyak cara, dan dapat terjadi di dalam negeri maupun lintas negara. Untuk membuktikan sebuah kasus kejahatan perdagangan orang dapat difahami dari ciri-cirinya yaitu adanya perekrutan, transfer, penyembunyian, dan penerimaan orang dengan ancaman menggunakan kekerasan atau bentuk pemaksaan lainnya, seperti penculikan, 24 Forum.detik.comarchieveindex.php. budaya adapt seperti itu harus dihapuskan. UU PTPPO meningkatkan sanksi pidana perdagangan orang 3 hingga 15 tahun penjara. Tgl 10 November 2010. 25 http:forum.vivanews.comshowthread.php. Tgl 07 Desember 2010. pkl. 18:00 pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau penyalahgunaan posisi rentan atau memberikan dan menerima pembayaran atau keuntungan untuk mendapatkan izin dari orang yang memegang kendali atas orang lain untuk tujuan eksploitasi. Eksploitasi mencakup paling tidak eksploitasi dari orang lain atau bentuk dari eksploitasi seksual, kerja atau pelayanan paksa. Perbudakan, atau pengambilan organ tubuh. Sudah banyak kasus terjadi, dan kaum perempuan dan anaklah yang selalu seringkali menjadi korbannya. Selain itu, hal yang paling menyedihkan dari kasus ini adalah proses pemulihan bagi para korban perdagangan orang. Memang bukan hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk pemulihannya. Pemulihan para korban tidak hanya mempertimbangkan aspek secara fisik, tetapi juga perlu psikis korban.

2.3 Modus Operandi Tindak Pidana Perdagangan Anak

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI RESTITUSI TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG.

0 0 1

Penerapan hukum terhadap tindak pidana perdagangan orangdengan eksploitasi anak dibawah umur dengan undang-undang nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.

0 0 1

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 14

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 3

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 35

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 1 59

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Chapter III IV

0 0 31

Pelaksanaan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

0 0 7

PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG(Kajian Putusan No.1554Pid.B2012PN.Mdn) SKRIPSI

0 0 11

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG KHUSUSNYA ANAK DAN RELEVANSI TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM KORBAN TRAFFICKING DI SURABAYA SKRIPSI

0 0 22