Analisis dan Grafik Skenario Wireless

4.3.2. Analisis dan Grafik Skenario Wireless

Pada skenario wireless topologi jaringan berupa 2 hop wireless dari client ke akses point. Parameter yang diuji berupa byte in flight, RTO ,Retransmission, RTT dan throughput. Client mendownload file sebesar 50 MB dari server. Dalam skenario wireless dibedakan menjadi wireless static dan wireless mobile. Pada skenario wireless static, letak client statis atau diam pada saat proses download file. Sedangkan skenario wireless mobile ,pada saat proses download client bergerak mendekati dan menjauhi wireless router. Dalam skenario wireless static dan mobile dibedakan lagi menjadi 2 skenario. Skenario yang pertama , wireless router menggunakan 1 interface wireless sehingga koneksi dari AP ke client berada dalam channel dan radio yang sama. Skenario yang kedua , wireless router menggunakan 2 interface wireless sehingga koneksi dari AP ke client berbeda channel atau radio. Berikut gambaran arus data skenario wireless dengan dua interface: TCP-DATA TCP-DATA TCP-ACK TCP-ACK GAMBARAN ARUS DATA SKENARIO WIRELESS DENGAN DUA INTERFAFCE Gambar 4.14 Gambar Arus data TCP skenario wireless Pada skenario wireless dengan dua interface , TCP DATA dapat dikirimkan secara langsung yaitu dari server ke wireless router lalu ke client.Lalu client dapat mengirimkan TCP ACK ke wireless router lalu client tanpa perlu di drop dulu di wireless router. Sedangkan pada skenario wireless dengan satu interface , arus TCP DATA dari server ke router dikirim dulu ke wireless router lau dikirim ke clirent secara bergantian.

4.3.2.1. Skenario Wireless Static

4.3.2.1.1. Skenario Wireless Static dengan 1 interface

4.3.2.1.1.1. Skenario Wireless Static dengan 1 interface tanpa SACK

a. Byte In flight Grafik 4. 9 Grafik byte in flight skenario wireless static 1 interface tanpa SACK Grafik di atas merupakan grafik byte in flight pada skenario wireless static 1 interface tanpa SACK. Grafik di atas menunjukkan bahwa pengiriman paket pada skenario ini tidak konstan. Grafik pengiriman paket pada setiap detik berbeda, terjadi naik turun paket.Nilai tertinggi paket yang dikirimkan hanya 500 paket. Jika dibandingkan dengan skenario wired, skenario wireless static 1 interface masih lebih rendah. Pada skenario wireless terjadi link error sehingga paket yang dikirim ada yang drop atau time out. Waktu pengiriman pada skenario wireless static 1 interface tanpa SACK juga jauh lebih lama yaitu 456 detik sedangkan pada skenario wired sekitar 2 detik. b. RTO Grafik 4. 10 Grafik RTO skenario wireless static 1 interface tanpa SACK Grafik di atas merupakan RTO pada skenario wireless static 1 interface tanpa SACK. Grafik menunjukkan pada skenario ini terjadi RTO tertinggi sebesar 40 peket. Selama RTO tidak ada paket yang dikirim dari server ke client .Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada jaringan pada kondisi wireless karena tidak terjadi komunikasi antar klien dengan server selama kurun waktu tertentu. Pada skenario wireless, RTO terjadi karena adanya link error maupun interfensi dari link wireless lain. Sedangkan pada skenario wired tidak terjadi RTO karena tidak ada link error pada jaringan kabel. c. Retransmission Grafik 4. 11 Grafik Retransmission skenario wireless static 1 interface tanpa SACK Grafik di atas menunjukkan retransmission yang terjadi pada skenario wireless static 1 interface tanpa SACK. Retransmission terjadi karena adanya paket yang drop sehingga TCP melakukan pengirman paket ulang. Dari grafik terlihat retransmission yang terjadi hampir pada setiap detik dan lebih banyak jika dibandingkan pada skenario wired, karena adanya link error pada skenario wireless. d. RTT Grafik 4. 12 Grafik RTT skenario wireless static 1 interface tanpa SACK Grafik RTT pada skenario wireless static di atas menjukkan waktu yang dibutuhkan komunikasi dari client ke server yang tertinggi sekitar 11 detik. Jika dibandingkan dengan skenario wired yang membutuhkan waktu tertinggi 0.035 detik , terlihat perbedaan yang signifikan. Pada skenario wireless lebih lama karena adanya link error.

4.3.2.1.1.2. Skenario Wireless Static dengan 1 interface dengan SACK

a. Byte in Flight Grafik 4. 13 Grafik byte in flight skenario wireless static 1 interface dengan SACK Grafik di atas merupakan grafik byte in flight pada skenario wireless static 1 interface dengan SACK.Grafik di atas menunjukkan bahwa pengiriman paket pada skenario ini tidak konstan.Grafik pengiriman paket pada setiap detik berbeda,terjadi naik turun paket. Jika dibandingkan dengan skenario wireless static 1 interface tanpa SACK, nilai byte in flight pada skenario wireless static 1 interface dengan SACK lebih baik. Ini menunjukkan SACK membuat pengiriman paket lebih efektif, karena pengirman ulang paket yang drop diseleksi sehingga tidak terjadi duplikasi ACK. Jika dibandingkan dengan skenario wired, skenario wireless static 1 interface masih lebih rendah. Pada skenario wireless terjadi link error sehingga paket yang dikirim adanya drop atau time out. b. RTO Grafik 4. 14 Grafik RTO skenario wireless static 1 interface dengan SACK Grafik di atas merupakan RTO pada skenario wireless static 1 interface dengan SACK. Grafik menunjukkan pada skenario ini terjadi RTO hampir pada setiap detik .Selama RTO tidak ada paket yang dikirim dari server ke client .Hal ini terjadi karena adanya gangguan pada jaringan pada kondisi wireless karena tidak terjadi komunikasi antar klien dengan server selama kurun waktu tertentu. Grafik RTO pada skenario wireless static 1 interface dengan SACK lebih rendah daripada skenario wireless static 1 interface tanpa SACK. Pada skenario wireless RTO karena adanya link error maupun interfensi dari link wireless lain sedangkan pada skenario wired tidak terjadi RTO karena tidak ada link error pada jaringan kabel sehingga RTO pada skenario wireless lebih banyak daripada skenario wired. c. Retransmission Grafik 4. 15 Grafik retransmission skenario wireless static 1 interface dengan SACK Grafik di atas menunjukkan retransmission yang terjadi pada skenario wireless static 1 interface dengan SACK. Retransmission terjadi karena adanya paket yang drop sehingga TCP melakukan pengiriman paket ulang. Dari grafik terlihat retransmission yang terjadi hampir pada setiap detik. Retransmission pada skenario wireless static 1 interface dengan SACK lebih sedikit daripada skenario wireless static 1 interface tanpa SACK. Hal ini menunjukkan pada skenario tanpa SACK lebih banyak paket yang drop sehingga sering terjadi pengiriman ulang paket. Namun pada skenario wireless mobile maupun static , banyaknya retransmission lebih banyak jika dibandingkan pada skenario wired karena adanya link error pada skenario wireless, sedangkan pada skenario wired tidak terjadi link error. d. RTT Grafik 4. 16 Grafik RTT skenario wireless static 1 interface dengan SACK Grafik RTT pada skenario wireless static 1 interface dengan SACK di atas menunjukkan waktu yang dibutuhkan komunikasi dari client ke server yang tertinggi sekitar 10 detik. Jika dibandingkan dengan skenario wired terlihat perbedaan yang signifikan. Pada skenario wireless lebih lama karena adanya link error.

4.3.2.1.2. Skenario Wireless Static dengan 2 interface

4.3.2.1.2.1. Skenario Wireless Static dengan 2 interface tanpa SACK

a. Byte in Flight Grafik 4. 17 Grafik byte in flight skenario wireless static 2 interface tanpa SACK Pada grafik di atas merupakan byte I flight pada skenario wirelesss static 2 interface tanpa SACK. Grafik menunjukkan bahwa pengiriman paket yang terjadi naik turun dan ada paket yang drop. Pengirman paket tertinggi memiliki nilai 700 paket. Jika dibandingkan dengan skenario wireless static 1 interface tanpa SACK, grafik pada skenario ini lebih baik dan paket drop lebih sedikit. Hal ini dikarenakan pada skenario dengan 1 interface wireless, komunikasi terjadi secara bergantian antara AP ke wireless router dan wireless router ke client. Pada skenario wireless dengan 1 interface, karena hanya menggunakan 1 interface wireless pada wireless router , sehingga ketika proses download dari AP tidak bisa langsung mengirim ke client tetapi di drop dulu di wireless router. Sedangkan pada skenario dengan 2 interface , komunikasi dari AP ke wireless router lalu ke client dapat dilakukan secara bersamaan ,sehingga proses pengiriman paket dapat lebih cepat. Namun jika dibandingkan dengan skenario wired, skenario wireless static dengan 2 interface tanpa SACK masih lebih rendah karena pada skenario wired tidak terjadi link error sehingga pengiriman paket terjadi secara cepat. b. RTO Grafik 4. 18 Grafik RTO skenario wireless static 2 interface tanpa SACK Data grafik di atas menunjukkan paket yang time out pada skenario wireless static 2 interface tanpa SACK. RTO tertiggi sebesar 100 paket. Grafik RTO pada skenario dengan 2 interface lebih baik dibandingkan dengan skenario wireless statis dengan 1 interface namun masih kalah jauh dari skenario wired. c. Retransmission Grafik 4. 19 Grafik retransmission skenario wireless static 2 interface tanpa SACK Data pada grafik di atas menunjukkan retransmission yang terjadi pada skenario wireless static 2 interface tanpa SACK. Retransmission terjadi karena adanya paket yang drop atau time out sehingga TCP melalukan proses pengiriman ulang paket .Grafik menunjukkan retranssmission tertinggi sebesar 100 paket. Pada skenario wireless dengan 2 interface, banyaknya retransmission hampir sama dengan skenario wireless 1 interface namun masih lebih banyak dari skenario wired karena pada skenario wired tidak terjadi RTO dan retransmission. Pada skenario wireless, RTO dan retransmission terjadi karena adanya lik error serta interfensi sehingga paket ada yang drop, sedangkan pada skenario wired tidak terjadi link error. d. RTT Grafik 4. 20 Grafik RTT skenario wireless static 2 interface tanpa SACK Grafik di atas menunjukkan waktu RTT pada skenario wireless static 2 interface tapa SACK. Waktu RTT sebesar kurang lebih 2 detik . Waktu RTT pada skenario wireless static dengan 2 interface lebih baik dari waktu RTT pada skenario wireless 1 interface yang memilki RTT kurang lebih 10 detik. Sedangkan pada skenario wired hanya 0.035 detik. Hal ini menunjukkan bahwa pada skenario wireless memilki waktu yang lebih lama dalam transmisi data dibandingkan pada skenario wired.

4.3.2.1.2.2. Skenario Wireless Static dengan 2 interface dengan SACK

a. Byte in Flight Grafik 4. 21 Grafik byte in flight skenario wireless static 2 interface dengan SACK Pada grafik di atas merupakan byte in flight pada skenario wirelesss static 2 interface dengan SACK. Grafik menunjukkan bahwa pengiriman paket yang terjadi naik turun.Pengiriman paket tertinggi memiliki nilai 900 paket. Jika dibandingkan dengan skenario wireless static 2 interface tanpa SACK, grafik pada skenario ini lebih baik dan paket drop lebih sedikit. Hal ini menunjukkan SACK membantu proses pengirimanpaket sehingga lebih efektif seperti terlihat pada grafik 4.21. Sedangkan jika dibandingkan dengan skenario wireless static 1 interface , wireless static 2 interface lebih baik. Hal ini dikarenakan pada skenario dengan 1 interface wireless, komunikasi terjadi secara bergantian antara AP ke wireless router dan wireless router ke client. Pada skenario wireless dengan 1 interface karena hanya menggunakan 1 interface wireless pada wireless router , sehingga ketika proses download dari AP tidak bisa langsung mengirim ke client tetapi di drop dulu di wireless router.Sedangkan pada skenario dengan 2 interface , komunikasi dari AP ke wireless router lalu ke client dapat dilakukan secara bersamaan sehingga proses pengiriman paket dapat lebih cepat. Jika dibandingkan dengan skenario tanpa SACK, nilai byte in flight lebih tinggi karena SACK mebuat pengiriman paket lebih efektif. Namun jika dibandingkan dengan skenario wired, skenario wireless masih labih rendah karena pada skenario wired tidak terjadi link error sehingga pengiriman paket terjadi secara cepat. b. RTO Grafik 4. 22 Grafik RTO skenario wireless static 2 interface dengan SACK Data grafik di atas menunjukkan pada skenario wireless static 2 interface dengan SACK. RTO tertiggi sebesar 12 paket. Grafik RTO pada skenario dengan 2 interface dengan SACK lebih baik dibandingkan dengan skenario wireless static 2 iterface tanpa SACK. Pada skenario wireless dengan 2 interface, komunikasi data berjalan lebih baik daripada wireless 1 interface karena kominikasi dapat berlangsung secara bersamaan dari AP ke wireless router lalu ke client. Sedangkan jika dengan 1 interface , komunikasi berjalan bergantian dari AP ke wireless router lalu dari wireless router ke client sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama. . c. Retransmission Grafik 4. 23 Grafik Retransmission skenario wireless static 2 interface dengan SACK Data pada grafik di atas menunjukkan retransmission yang terjadi pada skenario wireless static 2 interface dengan SACK. Retransmission terjadi karena adanya paket yang drop atau time out sehingga TCP melalukan proses pengiriman ulang paket .Grafik menunjukkan retranssmission tertinggi sebesar 16 paket. Pada skenario wireless dengan 2 interface banyaknya retransmission lebih sedikit daripada skenario wireless 1 interface namun masih lebih banyak dari skenario wired, karena pada skenario wired tidak terjadi RTO dan retransmission. Jika dibandingkan skenario wireless dengan SACK dan tanpa SACK, banyaknya retransmission masih lebih banyak skenario tanpa SACK. Pada skenario wireless RTO dan retransmission terjadi karena adanya lik error serta interfensi sehingga paket ada yang drop sedangkan pada skenario wired tidak terjadi link error. d. RTT Grafik 4. 24 Grafik RTT skenario wireless static 2 interface dengan SACK Grafik di atas menunjukkan waktu RTT pada skenario wireless static 2 interface dengan SACK. Waktu RTT sebesar kurang lebih 1,5 detik . Waktu RTT ini lebih cepat daripada skenario wireless wireless static dengan 1 interface dan dari skenario wireless static tanpa SACK.

4.3.2.2. Skenario Wireless Mobile

4.3.2.2.1. Skenario Wireless Mobile dengan 1 interface

4.3.2.2.1.1. Skenario Wireless Mobile dengan 1 interface tanpa SACK

a. Byte in Flight Grafik 4. 25 Grafik byte in flight skenario wireless mobile 1 interface tanpa SACK Grafik di atas menunjukkan byte in flight pada skenario wireless mobile 1 interface tanpa SACK. Grafik pada skenario ini terjadi naik turun secara signifikan karena ketika client menjauhi wirelesss router, maka menyebabkan link error karena sinyal lemah dan grafik akan turun, sedangkan ketika client mendekati wireless router dan sinyal kuat dan grafik akan naik.Grafik pada skenario wireless mobile terjadi naik turun dan tidak stabil jika dibandingkan skenario wireless static. Pada skenario wireless tidak stabil karena adanya link error. Sedangkan pada skenario wired grafik stabil dan konstan serta pengiriman paket dapat maksimal. b. RTO Grafik 4. 26 Grafik RTO skenario wireless mobile 1 interface tanpa SACK Data pada grafik di atas menunjukkan RTO yang terjadi pada skenario wireless mobile dengan 1 interface tanpa SACK. Grafik menunjukkan RTO hampir terjadi pada setiap detik. Jumlah paket yang drop pada skenario wireless mobile lebih banyak jika dibandingkan pada skenario wireless static. Pada skenario wireless mobile client bergerak sehingga lebih banyak terjadi link error sehingga jumah paket yang drop lebih banyak. c. Retransmission Grafik 4. 27 Grafik retransmission skenario wireless mobile 1 interface tanpa SACK Grafik di atas menunjukkan retransmission yang terjadi pada skenario wireless mobile 1 interface tanpa SACK. Retransmission terjadi karena adanya paket yang drop sehingga TCP melakukan pengiriman paket ulang. Dari grafik terlihat retransmission yang terjadi hampir pada setiap detik dan lebih banyak jika dibandingkan pada skenario wired karena adanya link error pada skenario wireless. Pada skenario wireless mobile lebih banyak terjadi retransmission daripada skenario wireless static, karena pada skenario mobile client bergerak sehingga ketika berada jauh dari wireless router lebih sering terjadi link error. d. RTT Grafik 4. 28 Grafik RTT skenario wireless mobile 1 interface tanpa SACK Data grafik di atas merupakan RTT pada skenario wireless mobile 1 interface tanpa SACK. Waktu tertinggi RTT sebesar kurang lebih 35 detik. Waktu RTT skenario wireless mobile lebih cepat daripada skenario wireless static.

4.3.2.2.1.2. Skenario Wireless Mobile dengan 1 interface dengan SACK

a. Byte in Flight Grafik 4. 29 Grafik byte in flight skenario wireless mobile 1 interface dengan SACK Grafik di atas menunjukkan byte in flight pada skenario wireless mobile 1 interface dengan SACK. Grafik pada skenario ini terjadi naik turun secara signifikan karena ketika client menjauhi wirelesss router maka menyebabkan link error karena sinyal lemah dan grafik akan turun, sedangkan ketika client mendekati wireless router dan sinyal kuat grafik akan naik.Grafik pada skenario wireless mobile terjadi naik turun dan tidak stabil jika diandingkan skenario wireless static. Jika dibandingkan dengan skenario wireless mobile 1 interface tanpa SACK, byte in flight pada skenario ini lebih tinggi, menujukkan SACK membantu dalam pengiriman paket. Pada skenario wireless tidak stabil karena adanya link error.Sedangkan pada skenario wired grafik stabil dan konstan serta pengiriman paket dapat maksimal. b. RTO Grafik 4. 30 Grafik RTO skenario wireless mobile 1 interface dengan SACK Data pada grafik di atas menunjukkan RTO yang terjadi pada skenario wireless mobile dengan 1 interface dengan SACK. Grafik menunjukkan RTO hampir terjadi pada setiap detik.Jika dibandingkan dengan skenario wireless mobile 1 interface,peran SACK terlihat sehingga membuat paket yang drop atau time lebih banyak pada skenario yang tanpa SACK. Jumlah paket yang drop pada skenario wireless mobile lebih banyak jika dibandingkan pada skenario wireless static. Pada skenario wireless mobile client bergerak sehingga lebih banyak terjadi link error sehingga jumah paket yang drop lebih banyak. c. Retransmission Grafik 4. 31 Grafik Retransmission skenario wireless mobile 1 interface dengan SACK Grafik di atas menunjukkan retransmission yang terjadi pada skenario wireless mobile 1 interface dengan SACK. Retransmission terjadi karena adanya paket yang drop sehingga TCP melakukan pengiriman paket ulang. Dari grafik terlihat retransmission yang terjadi hampir pada setiap detik dan lebih banyak jika dibandingkan pada skenario wired karena adanya link error pada skenario wireless. Pada skenario wireless mobile lebih banyak terjadi retransmission daripada skenario wireless static karena pada skenario mobile, client bergerak sehingga ketika berada jauh dari wireless router lebih sering terjadi link error.Pada skenario ini SACK membantu dalam pengiriman ulang paket yaitu dengan menyeleksi paket yang akan dikirim ulang sehingga lebih efektif. Hal tersebut membuat retransmission pada skenario wireless mobile dengan SACK lebih sedikit retransmission nya daripada skenario wireless mobile tanpa SACK. d. RTT Grafik 4. 32 Grafik RTT skenario wireless mobile 1 interface dengan SACK Data grafik di atas merupakan RTT pada skenario wireless mobile 1 interface dengan SACK. Waktu tertinggi RTT sebesar kurang lebih 30 detik. Jika dibandingkan dengan skenario wireless static ,waktu RTT pada skenario ini lebih lama.

4.3.2.2.2. Skenario Wireless Mobile dengan 2 interface

4.3.2.2.2.1. Skenario Wireless Mobile dengan 2 interface tanpa SACK

a. Byte in Flight Grafik 4. 33 Grafik byte in flight skenario wireless mobile 2 interface tanpa SACK Grafik di atas menujukkan byte in flight pada skenario wireless mobile 2 interface tanpa SACK. Grafik menunjukkan byte in flight yang naik turun karena client bergerak mendekati dan menjauhi wireless router. Pada saat client dekat dengan wireless router , grafik akan naik karena link wireless dalam kondisi bagus sehingga pengiriman paket tinggi. Pada saat client jauh dari wireless router, grafik akan turun karena link buruk dan terjadi link error. Jika dibandingkan dengan skenario wireless mobile 1 interface ,skenario dengan 2 interface lebih baik karena proses download dapat langsung mengirim tanpa harus di drop di wireless router. Namun skenario wireless masih lebih buruk daripada skenario wired karena pada skenario wired tidak terjadi link error. b. RTO Grafik 4. 34 Grafik RTO skenario wireless mobile 2 interface tanpa SACK Grafik di atas menunjukkan RTO yang terjadi pada skenario wireless mobile dengan 2 interface tanpa SACK. Grafik menunjukkan RTO yang naik turun pada periode waktu tertentu karena client bergerak mendekati dan menjauhi wireless router. Saat client berada dekat dengan wireless router , paket drop sedikit karena link wireless bagus sedangkan pada saat client berada jauh dari wireless router , link wireless buruk dan terjadi paket drop yang lebih sering. Grafik RTO pada skenario wireless mobile dengan 2 interface lebih baik dari pada skenario wireless mobie 1 interface. Namun skenario wireless static lebih baik daripada skenario wireless mobile karena pada skenario wireless static ,link wireless lebih stabil. c. Retransmission Grafik 4. 35 Grafik retransmission skenario wireless mobile 2 interface tanpa SACK Data pada grafik di atas menunjukkan retransmission yang terjadi pada skenario wireless mobile 2 interface tanpa SACK. Retransmission terjadi karena adanya paket yang drop atau time out sehingga TCP melakukan proses pengirman ulang paket . Pada skenario wireless dengan 2 interface banyaknya retransmission hampir sama dengan skenario wireless 1 interface namun masih lebih rendah dari skenario wired karena pada skenario wired tidak terjadi RTO dan retransmission. Pada skenario wireless, RTO dan retransmission terjadi karena adanya link error serta interfensi sehingga paket ada yang drop, sedangkan pada skenario wired tidak terjadi link error. d. RTT Grafik 4. 36 Grafik RTT skenario wireless mobile 2 interface tanpa SACK Data grafik di atas menunjukkan waktu RTT pada skenario wireless mobile 2 interface tanpa SACK. Nilai tertinggi dari grafik sebesar 3 detik. Nilai RTT ini lebih cepat daripada RTT pada skenario wireless mobile 1 interface.Pada skenario wireless waktu RTT lebih lama dibanding skenario wired.

4.3.2.2.2.2. Skenario Wireless Mobile dengan 2 interface dengan SACK

a. Byte in Flight Grafik 4. 37 Grafik Byte in flight skenario wireless mobile 2 interface dengan SACK Grafik di atas menujukkan byte in flight pada skenario wireless mobile 2 interface dengan SACK. Grafik menunjukkan byte in flight yang naik turun karena client bergerak mendekati dan menjauhi wireless router. Pada saat client dekat dengan wireless router grafik akan naik karena link wireless dalam kondisi bagus sehingga pengiriman paket tinggi. Pada saat client jauh dari wireless router grafik akan turun karena link buruk dan terjadi link error.Grafik pada skenario ini lebih tinggi daripada skenario wireless mobile tanpa SACK, menunjukkan SACK membantu dalam pengiriman paket. Jika dibandingkan dengan skenario wireless mobile 1 interface ,skenario dengan 2 interface lebih baik karena proses download dapat langsung mengirim tanpa harus di drop di wireless router. Namun skenario wireless masih lebih buruk daripada skenario wired karena pada skenario wired tidak terjadi link error. b. RTO Grafik 4. 38 Grafik RTO skenario wireless mobile 2 interface dengan SACK Grafik di atas menunjukkan RTO yang terjadi pada skenario wireless mobile dengan 2 interface dengan SACK. Grafik menunjukkan RTO yang naik turun pada periode waktu tertentu karena client bergerak mendekati dan menjauhi wireless router.Saat client berada dekat dengan wireless router, paket drop sedikit karena link wireless bagus. Sedangkan pada saat client berada jauh dari wireless router , link wireless buruk dan terjadi paket drop yang lebih sering. Jika dibandingkan dengan skenario wireless mobile tanpa SACK , grafik RTO pada skenario ini lebih rendah atau lebih sedikit terjadi RTO, hal tersebut menunjukkan SACK membuat paket yang drop lebih sedikit.Grafik RTO pada skenario wireless mobile dengan 2 interface lebih baik dari pada skenario wireless mobie 1 interface. Namun skenario wireless static lebih baik daripada skenario wireless mobile karena pada skenario wireless static ,link wireless lebih stabil. c. Retransmission Grafik 4. 39 Grafik retransmission skenario wireless mobile 2 interface dengan SACK Data pada grafik di atas menunjukkan retransmission yang terjadi pada skenario wireless mobile 2 interface dengan SACK. Retransmission terjadi karena adanya paket yang drop atau time out sehingga TCP melalukan proses pengiriman ulang paket .Grafik pada skenario wireless mobile dengan SACK memiliki retransmission yang lebih sedikit daripada skenario wireless mobile tanpa SACK, karena SACK dalam melakukan pengiriman ulang paket, diseleksi terlebih dahulu,sehingga waktu pengiriman lebih efektif. Pada skenario wireless dengan 2 interface banyaknya retransmission hampir sama dengan skenario wireless 1 interface namun masih lebih rendah dari skenario wired karena pada skenario wired tidak terjadi RTO dan retransmission. Pada skenario wireless, RTO dan retransmission terjadi karena adanya link error serta interfensi sehingga paket ada yag drop sedangkan pada skenario wired tidak terjadi link error. d. RTT Grafik 4. 40 Grafik RTT skenario wireless mobile 2 interface dengan SACK Data grafik di atas merupakan RTT pada skenario wireless mobile 2 interface dengan SACK. Waktu tertinggi RTT sebesar kurang lebih 2 detik. RTT pada skenario ini lebih cepat dari pada skenario wireless mobile 1 interface.

4.3.2. Analisis Throughput