Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

(1)

(2)

THE INFLUENCE OF DIVIDEND PAYOUT RATIO AND

RETURN ON INVESTMENT TO STOCK PRICE

(Case Study At Manufacturing Company In Indonesian Stock Exchange)

NUR AINI KUNCOROWATI 21108049

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

v

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Manufaktur sebagai salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dividend payout ratio dan return on investment terhadap harga saham Perusahaan Manufaktur.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode purposive sampling yaitu laporan keuangan tahunan Perusahaan Manufaktur tahun 2007-2010 sebanyak 28 buah sampel menggunakan analisis Regresi Linier Berganda. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik uji F dua pihak dan statistik uji t dua pihak. Proses analisis statistik tersebut menggunakan program SPSS versi 18 for windows.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel dividend payout ratio terhadap harga saham memiliki hubungan yang cukup kuat dengan arah negatif, sedangkan variabel return on investment terhadap harga saham memiliki hubungan yang sangat kuat dengan arah positif. Kesimpulan dari analisis statitistik tersebut adalah dividend ayout ratio berpengaruh terhadap harga saham dan return on investment berpengaruh terhadap harga saham.


(4)

iv

companies listed in Indonesia Stock Exchange. The purpose of this study is to investigate the dividend payout ratio and return on investment to stock price Manufacturing Company.

The method used in this research is descriptive method of verification. The sample used in the study using purposive sampling method that is annual financial reports of Manufacturing Company year 2007-2010 by 28 samples used Multiple Linear Regression Analysis. Testing the hypothesis in this study using the statistical F two tail test and statistical two tail test. The process of statistical analysis using SPSS 18 for Windows.

The results of this study indicate that dividend payout ratio of the stock price had a strong relationship with a negative direction, while earnings return on investment to stock price had a strong relationship with a negative, while earnings return on investment to stock price had have a very strong relationship with the positive direction. The conclusions from the analysis of statitistik were influential on the dividend payout ratio share price and return on investment affect the share price.


(5)

vi

Syukur alhamdulilah Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan, kemampuan, dan kekuatan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Dividend Payout Ratio dan Return On Investment Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”

Penulisan Skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan Penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selama penyusunan Skripsi ini, Peneliti telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan, bantuan dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, terutama:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia,

2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, 3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi, 4. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak., selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi, 5. Ely Suhayati, SE., M.Si., Ak selaku Dosen Wali Universitas Komputer


(6)

vii

7. Seluruh Dosen pada Program Studi Akuntansi yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis,

8. Seluruh Staf pada Program Studi Akuntansi yang selalu memberikan informasi akademik kepada penulis,

9. Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan perizinan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini,

10.Pusat Informasi Pasar Modal yang telah memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini,

11.Perusahaan Manufaktur, yang telah menyajikan informasi keuangannya secara transparan sebagai bahan penelitian dalam skripsi ini,

12.Keluargaku, Papah, Mama, Kakaku yang selalu memberikan doa dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada henti mendorong dan selalu memberi semangat Penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini,

13.Sahabat-sahabat, Amel, Dani, Intan, Fiki, Kira, Tika, Rahayu, Rani, Julia, Rangga, Betha, Elsa, Badra, Sobirin, terimakasih atas support dan bantuannya,

14.Terkasih, Reza Trihadi yang selalu memberikan doa dan kasih sayangnya serta pengorbanan dan semangat kepada Penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini,


(7)

viii

bimbingan dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Harapan penulis semoga apa yang disajikan dalam skripsi ini memberikan manfaat yang besar khususnya bagi penulis dan bagi semua pihak yang membaca pada umumnya. Akhir kata, penulis panjatkan do’a kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan dan do’a yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

“Amiin Yaa Robbal Alamiin”

Bandung, Juli 2012 Penulis,

Nur Aini Kuncorowati Nim: 21108049


(8)

ix

SURAT PERNYATAAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 10

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 10

1.2.2 Rumusan Masalah ... 11

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11

1.3.1 Maksud Penelitian ... 11

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 12

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 12


(9)

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka ... 15

2.1.1 Dividend Payout Ratio ... 15

2.1.2 Return On Investment... 16

2.1.3 Harga Saham ... 17

2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 19

2.2 Kerangka Pemikiran ... 21

2.2.1 Keterkaitan antara Dividend Payout Ratio dengan Harga Saham ... ..24

2.2.2 Keterkaitan antara Return On Investment dengan Harga Saham ... 26

2.2.3 Keterkaitan Dividend Payout Ratio dan Return On Investment dengan Harga Saham ... 26

2.3 Hipotesis ... 30

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 31

3.2 Metode Penelitian ... 31

3.2.1 Desain Penelitian ... 32

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 35

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 37


(10)

xi

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 45

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 58

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 58

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 68

4.1.3 Job Description ... 68

4.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 71

4.2 Analisis Deskriptif ... 73

4.2.1 Deskriptif Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur ... 73

4.2.2 Deskriptif Return On Investment Pada Perusahaan Manufaktur ... 80

4.2.3 Deskriptif Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur ... 88

4.3 Analisis Verifikatif ... 93

4.3.1 Pengaruh Dividend Payout Ratio dengan Harga Saham Secara Parsial ... 107

4.3.2 Pengaruh Return On Investment dengan Harga Saham Secara Parsial ... 110


(11)

xii

5.1 Kesimpulan ... 117

5.2 Saran ... 119

DAFTAR PUSTAKA ... 121

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 124 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(12)

xiii

Manufaktur ... 8

Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 14

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 19

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 36

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan yang Menjadi Populasi... 38

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel ... 43

Tabel 3.4 Kategori Kolerasi Metode Guilford ... 53

Tabel 4.1 Perkembangan Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur .... 74

Tabel 4.2 Perkembangan Return On Investment Perusahaan Manufaktur ... 81

Tabel 4.3 Perkembangan Harga Saham Perusahaan Manufaktur ... 88

Tabel 4.4 Hasil Uji Asumsi Normalitas ... 94

Tabel 4.5 Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas ... 96

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 97

Tabel 4.7 Hasil Statistik Durbin-Watson (D-W) ... 99

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 100

Tabel 4.9 Hasil Korelasi Parsial Dividend Payout Ratio dengan Harga Saham ... 102

Tabel 4.10 Hasil Korelasi Parsial Return On Investment dengan Harga Saham ... 103


(13)

xiv

Tabel 4.13 Hasil Uji t Return On Investment terhadap Harga Saham ... 111 Tabel 4.14 Hasil Uji F pada ANOVA ... 114


(14)

xv

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 29 Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 57 Gambar 4.1 Grafik Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010 ... 75 Gambar 4.2 Grafik Return On Investment Pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010 ... 82 Gambar 4.3 Grafik Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010 ... 89 Gambar 4.4 Grafik Normalitas ... 95 Gambar 4.5 Grafik Uji Heterokedastisitas ... 98 Gambar 4.6 Diagram Daerah Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin

Watson ... 99 Gambar 4.7 Grafik Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Pengujian

Parsial X1 ... 109 Gambar 4.8 Grafik Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Pengujian

Parsial X2 ... 112 Gambar 4.9 Grafik Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Pengujian Simultan 116


(15)

xvi

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian dari IDX ... 125

Lampiran 3 Berita Acara Bimbingan ... 126

Lampiran 4 Daftar Harga Saham BRNA Tahun 2007-2011 ... 128

Lampiran 5 Daftar Harga Saham INDF Tahun 2007-2011... 128

Lampiran 6 Daftar Harga Saham UNVR Tahun 2007-2011... 128

Lampiran 7 Daftar Harga Saham INTP Tahun 2007-2011 ... 128

Lampiran 8 Daftar Harga Saham SMGR Tahun 2007-2011 ... 129

Lampiran 9 Daftar Harga Saham TSPC Tahun 2007-2011 ... 129

Lampiran 10 Daftar Harga Saham SMSM Tahun 2007-2011 ... 129

Lampiran 11 Neraca dan Laporan Laba Rugi BRNA Tahun 2007-2010... 130

Lampiran 12 Neraca dan Laporan Laba Rugi INDF Tahun 2007-2010... 131

Lampiran 13 Neraca dan Laporan Laba Rugi UNVR Tahun 2007-2010... 132

Lampiran 14 Neraca dan Laporan Laba Rugi INTP Tahun 2007-2010 ... 133

Lampiran 15 Neraca dan Laporan Laba Rugi SMGR Tahun 2007-2010 ... 134


(16)

xvii

Tahun 2007-2010 ... 136 Lampiran 18 Hasil Perhitungan SPSS 18.0 for Windows ... 137


(17)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif membutuhkan keikutsertaan para pelaku usaha untuk lebih aktif dalam menarik investor domestik dan mancanegara. Pasar modal mempunyai peranan penting untuk dapat memenuhi kebutuhan modal bagi dunia usaha agar tetap eksis dalam perekonomian global. Saat ini kegiatan perekonomian memberikan peluang bagi perusahaan – perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Persaingan yang ketat di lingkungan usaha akan muncul dengan diterapkannya perdagangan bebas pada era globalisasi. Agar mampu menghadapi kondisi tersebut, perusahaan – perusahaan yang telah ada baik itu yang dikelola oleh pihak swasta maupun pemerintah harus benar – benar mempersiapkan diri agar dapat bertahan dan terus maju di dalam persaingan usaha untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu kemakmuran pemegang saham dan para karyawannya. Dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut, para manajer perusahaan harus senantiasa dapat mengantisipasi perubahan yang ada baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi jalannya perusahaan (Elvira Zeyn, 2007).

Pada pertengahan tahun 1997 terjadi ketidakstabilan (krisis) ekonomi Negara-negara Asia yang menyebabkan kemerosotan beberapa pasar modal di Asia termasuk Indonesia. Pasar modal Indonesia mengalami gejolak hebat akibat krisis ekonomi regional dimana harga saham jatuh dan banyak investor asing yang


(18)

keluar dari pasar bursa. Dampak krisis ekonomi ini masih terus dirasakan sampai tahun 1999 dimana fluktuasi harga saham yang terjadi dilantai bursa lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal, bukan faktor internal yang bersifat fundamental bagi pemegang saham atau investor. Kondisi perekonomian di Indonesia tiap tahunnya mengalami kondisi turun naik. Dan perusahaan yang tidak mampu bersaing maka perusahaan tersebut tidak dapat bertahan dan dapat tersingkir dari dunia usaha yang dijalankannya. Hal ini berkaitan erat dengan salah satu tujuan penting dari semua jenis usaha yaitu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam waktu yang lama (going concern), selain dari tujuan perusahaan pada umumnya yaitu untuk memperoleh laba dari bidang usahanya. Dengan adanya persaingan yang ketat antar perusahaan sejenis maka perusahaan harus bisa berinovasi dalam menghasilkan produk baru (Darmadji, 2001).

Sesungguhnya investor membeli saham adalah untuk ikut serta dalam memiliki perushaan yang dimaksudnya adalah menikmati laba perusahaan dengan cara menerima deviden secara teratur (Indriyo Gitosudarmo, 1994).

Perusahaan yang beroperasi sebagai perusahaan publik pada dasarnya harus siap dengan berbagai konsekuensi dan permasalahannya yaitu memenuhi ketentuan yang berlaku dalam perundang-undangan beserta aturan pelaksanaan yang mengikutinya. Salah satu kewajiban perusahaan yang telah go public diantaranya memberikan keuntungan bagi para investor yang telah menanamkan modalnya berupa saham diperusahaan tersebut. Sebab tujuan dari pada investor dalam membeli saham adalah mendapatkan deviden. Deviden adalah bagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan dan dialokasikan bagi pemegang saham.


(19)

Semakin besar laba yang ditahan, semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan. Rasio laba yang dibayarkan sebagai dividen disebut dengan Rasio Pembayaran Dividen ( Dividend Payout Ratio) (Syamsuddin, 2004).

Mengingat kebijakan dividend payout ratio memiliki dampak penting bagi investor yang maupun membayarkan dividennya. Bagi para pemegang saham atau investor, dividen merupakan tingkat pengembalian investasi berupa kepemilikan saham yang diterbitkan perusahaan lain. Bagi pihak manajemen, pembagian dividen ini nantinya akan mengurangi kas yang dimiliki oleh perusahaan sehingga hal ini menyebabkan kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi menjadi berkurang. Kemudian bagi kreditor, pembagian dividen dapat menjadi sinyal positif untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar bunga maupun melunasi pokok pinjaman. Umumnya para investor menanamkan modalnya pada suatu perusahaan dengan tujuan utama yaitu mengharapkan return dalam bentuk dividen maupun capital gain demi meningkatkan kesejahteraannya. Disisi lain, perusahaan juga menginginkan adanya pertumbuhan yang terus meningkat untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya serta memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya (Darmadji, 2001).

Pemberian dividend payout ratio sangat berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Dengan kondisi keuangan yang bagus maka perusahan tersebut akan mampu menentukan besarnya dividend payout ratio sesuai dengan yang diinginkan oleh pemegang saham dan tentu saja tanpa mengabaikan kepentingan perusahaan untuk tetap sehat dan tumbuh berkembang. Dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividen yang dibagikan dengan laba


(20)

bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk prosentase. Semakin tinggi dividend payout ratio akan menguntungkan para investor tetapi dari pihak perusahaan akan memperlemah Internal Financial karena memperkecil laba ditahan. Tetapi sebaliknya dividend payout ratio semakin kecil akan merugikan investor (para pemegang saham) tetapi Internal Financial perusahaan akan semakin kuat, sehingga unsur dividend payout ratio terdiri dari persentase deviden yang dibagi atau cash dividend dari EAT atau laba bersih setelah pajak (Indriyo 2000:232).

Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relative stabil karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian akan hasil yang di harapkan dari investasi yang mereka lakukan dan juga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga nilai saham juga dapat meningkat. Bagi perusahaan, pilihan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen akan mengurangi sumber dana internalnya, sebaliknya jika perusahaan menahan labanya dalam bentuk laba di tahan maka kemampuan pembentukan dana internalnya akan semakin besar yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap dana eksternal dan sekaligus akan memperkecil resiko perusahaan. Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada dividen payout ratio nya yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk dividen tunai, artinya besar kecilnya dividen payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan di sisi lain berpengaruh kepada kondisi keuangan perusahaan (Riyanto, 2001).

Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapatkan dari aktivitasnya. Jika


(21)

perusahaan memperoleh laba yang tinggi maka tingkat return on investment (ROI) yang dihasilkan perusahaan pun akan tinggi sehingga banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham peusahaan tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi (Susan Irawati, 2004).

Return on Investment termasuk kedalam rasio profitabilitas yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada. Rasio ini digunakan untuk mengukur kekuatan penghasilan dari aktiva. Rasio tersebut menyatakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh penghasilan terhadap operasi bisnis dan menjadi ukuran keefektifan manajemen. Rasio ini menunjukkan beberapa persen diperoleh laba bersih bila di ukur dari modal pemilik, semakin besar semakin bagus (Sunariyah, 2004).

Adapun fenomena umum yang terjadi yang penulis ambil dari berita di economy.okezone.com pada tanggal 22 November 2010 mengenai saham sektor pertambangan batu bara dalam tiga bulan terakhir menjadi fokus perhatian investor karena mendominasi pasar melalui tingginya volume dan nilai transaksi, serta menjadi penggerak pasar di tengah-tengah melemahnya saham-saham unggulan sektor perbankan dan telekomunikasi.

Bahkan, kapitalisasi pasar PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil menggantikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) di urutan teratas. Kinerja saham sektor pertambangan batu bara tersebut terutama


(22)

disebabkan faktor meningkatnya harga komoditas batu bara di pasar internasional, dipicu tingginya permintaan dari China dan India.

Menguatnya harga minyak mentah dunia dari USD100 per barel hingga mendekati USD150 per barel selama enam bulan terakhir juga mengangkat harga batu bara sebagai bahan bakar subtitusi secara signifikan, dari sekitar USD55 per ton menjadi hampir dua kali lipatnya dalam periode yang sama.

Penguatan harga saham-saham batu bara tersebut juga berhasil menahan penurunan indeks lebih dalam akibat sentimen negatif dari tingginya tingkat inflasi dalam negeri, serta faktor ekonomi global yang cenderung negatif karena ancaman tingkat inflasi dan krisis di sektor keuangan. Arah pergerakan harga saham sektor tambang batu bara masih sangat dipengaruhi fluktuasi harga minyak mentah dunia.

Terbukti, saat harga minyak dunia turun tajam, saham batu bara dan sektor sejenis mengalami tekanan jual yang signifikan sehingga mendorong indeks kembali ke level terendah sepanjang 2010. Pada kondisi ini, timbul harapan pelaku pasar terhadap saham batu bara untuk mengembalikan kepercayaan investor terhadap prospek pasar modal.

Menurut Kepala Badan Energy Internasional Louis Capital Robert Van Batenburg mengatakan bahwa turunnya sektor tambang batu bara memimpin pelemahan kali ini karena sektor ini merupakan sektor yang sangat berkaitan dengan pertumbuhan global. Sehingga, ketika harga saham komoditas bergerak, maka pasar saham siap mengikuti.


(23)

Kondisi inilah yang menyebabkan turunnya saham-saham sektor pertambangan dalam seminggu terakhir. Meski demikian, prospek saham-saham sektor pertambangan batu bara diperkirakan masih cukup baik, Terkait faktor harga minyak mentah dunia yang relatif masih tinggi.

Kendati demikian, perlu dicermati rencana pemerintah untuk membatasi ekspor batu bara untuk mengamankan pasokan dalam negeri, serta kebijakan pembayaran royalti sebesar 13,5 persen dari produksi dalam bentuk batu bara. Dua kebijakan itu diperkirakan menjadi sentimen negatif terhadap pergerakan harga saham batu bara dalam jangka pendek.

Namun, dengan prospek yang masih baik, penurunan harga saham akibat sentimen negatif perubahan bentuk royalti maupun relatif melemahnya harga batu bara di pasar justru dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi beli. Sebab, jika sentimen pasar kembali membaik, saham-saham sektor batu bara diperkirakan kembali menjadi penggerak menguatnya indeks.

Berikut ini Return On Investment dan Harga Saham pada perusahaan manufaktur tahun 2007-2010.


(24)

Tabel 1.1

Harga Saham dan Return On Investment Perusahaan Manufaktur Tahun 2007-2010

Sumber: www.yahoofinance.com dan laporan keuangan No Perusahaan Tahun Harga

Saham

Tahun ROI (%)

2008 320 2007 2,68

1. BRNA 2009 600 2008 4,80

2010 1600 2009 3,99

2011 1770 2010 6,31

2008 930 2007 3,32

2. INDF 2009 3550 2008 2,61

2010 4875 2009 5,14

2011 4600 2010 6,25

2008 7800 2007 36,84

3. UNVR 2009 11050 2008 37,01

2010 16500 2009 40,67

2011 18800 2010 38,92

2008 4600 2007 9,82

4. INTP 2009 13700 2008 15,46

2010 15950 2009 20,69

2011 17050 2010 21,01

2008 4175 2007 20,85

5. SMGR 2009 7550 2008 23,80

2010 9450 2009 25,68

2011 11450 2010 23,34

2008 400 2007 10,04

6. TSPC 2009 730 2008 10,81

2010 1710 2009 11,03

2011 2550 2010 13,62

2008 650 2007 9,68

7. SMSM 2009 750 2008 9,84

2010 1070 2009 14,11


(25)

Harga saham INDF tahun 2011 mengalami penurunan dari 4875 menjadi 4600 padahal return on investment pada tahun 2010 mengalami kenaikan yaitu dari 2,61 menjadi 5,16. Hal ini dapat dikarenakan rasio profitabilitas perusahaan pada tahun 2010 meningkat sehingga investor tidak tertarik untuk berinvestasi pada INDF dan menyebabkan harga sahamnya turun.

Harga saham BRNA pada tahun 2011 mengalami kenaikan tetapi return

on investment pada tahun 2010 mengalami penurunan. Hal ini dapat dikarenakan

tingkat rasio profitabilitas pada tahun 2010 menurun, sehingga investor tetap tertarik untuk berinvestasi pada BRNA dan menyebabkan harga sahamnya naik.

Harga saham UNVR, INTP, SMGR, TSPC dan SMSM tahun 2011 mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan besarnya return on investment yang menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan laba perusahaan pada tahun 2010 mengalami kenaikan, sehingga membuat investor tertarik berinvestasi dan menyebabkan harga sahamnya naik.

Berdasarkan gambaran tersebut penulis menarik untuk diteliti mengenai “Pengaruh Devidend Payout Ratio (DPR) dan Return On Investment (ROI) Terhadap Harga Saham (Survey Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010”.


(26)

I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah I.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Harga saham INDF tahun 2011 mengalami penurunan yang tidak di ikuti dengan turunnya return on investment. Hal ini dapat dikarenakan rasio profitabilitas perusahaan pada tahun 2010 meningkat sehingga investor tidak tertarik untuk berinvestasi pada INDF dan menyebabkan harga sahamnya turun.

2. Kenaikan harga saham BRNA pada tahun 2011 tidak diikuti dengan kenaikan return on investment pada tahun 2010. Hal ini dapat dikarenakan tingkat rasio profitabilitas perusahaan pada tahun 2010 menurun sehingga investor tetap tertarik untuk berinvestasi pada BRNA dan menyebabkan harga sahamnya naik.

3. Menurunnya harga saham batu bara akibat sentimen negatif dari tingginya tingkat inflasi dalam negeri, serta faktor ekonomi global yang cenderung negatif karena ancaman tingkat inflasi dan krisis di sektor keuangan menyebabkan turunnya saham-saham sektor pertambangan batu bara. Arah pergerakan harga saham sektor tambang batu bara masih sangat dipengaruhi fluktuasi harga minyak mentah dunia. Terbukti, saat harga minyak dunia turun tajam, saham batu bara dan sektor sejenis mengalami tekanan jual yang signifikan sehingga mendorong indeks kembali ke level terendah sepanjang 2010.


(27)

I.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi yang telah diuraikan diatas, maka rumusan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur.

2. Bagaimana Return On Investment terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur.

3. Berapa besar pengaruh Dividend Payout Ratio dan Return On Investment terhadap Harga Saham secara parsial dan simultan pada Perusahaan Manufaktur.

I.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan oleh penulis adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh Dividend Payout Ratio dan Return On Investment terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur.

I.3.2 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah yang diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur.

2. Untuk mengetahui Return On Investment Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur.


(28)

3. Untuk mengetahui Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur

I.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pihak-pihak yang berkepentingan antara lain:

1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan nantinya di dalam menentukan arah kebijakan yang akan diambil.

2. Bagi investor dan calon investor

Hasil penelitan ini dapat dipakai sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan investasi saham.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembang Ilmu Akuntansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi atau masukan dalam pengembang kajian akuntansi keuangan, dalam hal keterkaitan pengaruh Dividend Payout Ratio dan Return On Investment terhadap harga Saham.

2. Bagi Penulis

Untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang akuntansi keuangan yaitu mengenai pengaruh Dividend Payout Ratio dan Return On Investment terhadap Harga Saham.


(29)

3. Bagi Peneliti

Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh Dividend Payout Ratio dan Return On Investment terhadap Harga Saham.

4. Bagi Peneliti selajutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh Dividend Payout Ratio dan

Return On Investment terhadap Harga Saham.

1.4. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Manufaktur dengan mengambil data sekunder yang didapat dari Pusat Informasi Pasar Modal jl. Veteran No 10 dan melalui situs internet yang beralamatkan www.yahoofinance.com.

1.4.2 Waktu Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat rencana jadwal penelitian yang secara rinci waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.2 dibawah ini:


(30)

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Maret 2012 April 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012 Agust 2012 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pra Survei : a. Persiapan Judul b. Persiapan teori c. Pengajuan Judul d. Mencari Perusahaan 2 Usulan Penelitian: a. Penulisan UP b. Bimbingan UP c. Seminar UP d. Revisi UP 3 Pengumpulan

Data

4 Pengolahan Data 5 Penyusunan Skripsi: a. Bimbingan Skripsi b. Sidang Skripsi c. Revisi Skripsi d. Pengumpula n draf skripsi


(31)

15 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Dividend Payout Ratio (DPR)

Menurut Mochmad Adi (2006) adalah :

“Perbandingan dividen yang di berikan ke pemegang saham dan laba bersih persaham”.

Menurut Bambang Riyanto (2001:266) adalah:

“ Persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai “ cash devidend”.

Menurut Suad Husnan (2001 : 316) adalah :

“Perusahaan hanya dapat membagikan dividen semakin besar

jika perusahaan mampu menghasilkan laba yang semakin besar, jika laba yang dihasilkan besarnya tetap, perusahaan tidak bisa membagikan dividen yang makin besar karena hal ini berarti perusahaan akan membagikan modal sendiri”.

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa dividend payout ratio adalah dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham, jika laba yang dihasilkan besarnya tetap, perusahaan tidak bisa membagikan dividen yang makin besar.

Dividend payout ratio ini pada akhirnya akan menentukan jumlah pendapatan yang bisa ditahan dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Menurut (Gitman,2003) dividend payout ratio ditentukan perusahaan untuk membayar dividen kepada pemegang saham setiap tahun yang dilakukan


(32)

berdasarkan besar kecilnya laba bersih setelah pajak. Jumlah dividen yang dibayarkan akan mempengaruhi harga saham atau kesejahteraan para pemegang saham. Dividend payout ratio merupakan fungsi dari aktiva, ekuitas, dan keuntungan suatu perusahaan. (Mohd. Ihsan,2009).

Indikator dividend payout ratio adalah dividend payout ratio diukur dengan membandingkan dividen kas per lembar saham terhadap laba yang diperoleh per lembar saham. Rumus:

(Lukas Setia Atmaja (2003:285))

2.1.2 Return On Investment (ROI)

Menurut Agus Sartono (2001:123) adalah :

Tingkat pengembalian investasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan”.

Menurut Lukman Syamsudin (2004:63) adalah :

“Pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia diperusahaan.”

Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:123) adalah:

“Salah satu bentuk dari rasio profitabilitas atau disebut juga dengan rasio rentabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan”.


(33)

Dari pengertian di atas dapat dismipulkan bahwa return on investment adalah kemampuan perusahaan atau perbandingan laba dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia.

Rasio ini biasanya disebut sebagai hasil pengembalian atas total aktiva. Rasio ini mencoba mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya oleh perusahaan. Kadang-kadang rasio ini disebut hasil pengembalian atas investasi (Return On Investment / ROI). Uraian ini khususnya bisa diterapkan dalam mengukur kinerja masing-masing segmen atau divisi dari suatu perusahaan. Manajemen perlu mengetahui hasil pengembalian operasi atas sumber daya yang digunakan oleh sebuah segmen. (J. Fredweston dan Thomas E. Copeland, 1995 :135) .

Indikator return on investment adalah dihitung berdasarkan perbandingan laba bersih setelah pajak terhadap total aktiva yang dimiliki perusahaan. Rumus :

(Susan Irawati (2006:63))

2.1.3 Harga Saham

Menurut Mukhtaruddin adalah :

“Nilai penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan”. Sedangkan menurut Sunariyah (2003:111) adalah :


(34)

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa harga saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan dan bukti penyertaan modal suatu perusahaan yang mempunyai hak kepemilikan atas suatu penghasilan perusahaaan.

Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. (2006:6), ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas:

1. Saham Biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

2. Saham preferen (preferred stock), yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.

2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian mengenai harga saham telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan menjadi acuan peneliti melakukan penelitian ini. Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini:


(35)

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Sebelumnya

No Nama Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1 Mukhtaru ddin (2007)

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Debt To Equity Ratio (DER)

Dan Book

Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ

ROA,

ROE,ROI,DE R dan BV secara

bersama-sama

mempengaru hi harga saham

property

Variabel Independen Return On Investment (ROI) dan Variabel Dependen Harga Saham Variabel Independen ROA,ROE,D ER,BV,dan Variabel Independen DPR

2 Elvira Zeyn (2007)

Pengaruh Dividend Per Share (DPS) Dan Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham

Di Pasar

Sekunder

Pengujian simultan menunjukkan bahwa

Dividend Per Share (DPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh signifikan terhadap harga saham Variabel Indipenden Dividend Payout Ratio (DPR) dan Variabel Dependen Harga Saham Variabel Independen Dividend Per Share (DPS) dna Debt To Equity Ratio (DER)

3 Rini Dwiyani dan Lely Fera Triani (2009) Pengaruh Profitabilitas Terhadap Dividend Payout Ratio Pada

ROI sebagai variabel bebas mempunyai pengaruh yang positif

Variabel Independen Devidend Payout Ratio (DPR)

Variabel Dependen Harga Saham


(36)

Perusahaan Manufaktur di Indonesia

dan signifikan secara parsial terhadap DPR 4 Mohd.

Ihsan (2009)

Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover,

Debt To

Equity Ratio Dan ReturnO n Investment Terhadap Harga Saham Industri

Apparel Di BEJ

ROI merupakan variabel yang dominan yang

mempengaru hi harga saham.

Variabel Indipenden Return On Investment (ROI) dan Variabel Dependen Harga Saham Variabel Independend Current Ratio (CR),Total Asset Turnover,

Debt To

Equity Ratio (DER)

5 Diah Purnamas ari (2003)

Pengaruh Return On Investment, Fixed Asset Turn-Over dan Perubahan Harga Saham

ROI member pengaruh terhadap harga saham

Variabel Independend Return On Investment (ROI) dan Variabel Dependen HargaSaham

Variabel Independend Fixed Asset Turn-Over

6 Abdul Rosyid (2009)

Pengaruh Return On Investment dan Earning Per Share

Terhadap Harga Saham Pada PT. Astra Internasional Tbk

ROI secara parsial mempunya pengaruh terhadap harga saham Variabel Independend Return On Investment (ROI) dan Variabel Dependen HargaSaham

Variabel Independend Earning Per Share (EPS)

7 Nurmala (2006)

Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham

DPR tidak mempunyai pengaruh terhadap Variabel Independend Diviend Payout Ratio


(37)

Perusahaan-Perusahaan Otomotif Di Bursa Efek Jakarta

harga saham perusahaan otomotif di BEJ

(DPR) dan Variabel Dependen HargaSaham 8 Yunika

Kurnia Sari (2009)

Pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR),

Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Dvidend Payout Ratio (DPR)

mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Independend Diviend Payout Ratio (DPR) dan Variabel Dependen HargaSaham

Variabel Independen Earning Per Share (EPS)

2.1 Kerangka Pemikiran

Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal atau dana pada bidang tertentu dengan harapan akan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Pasar modal merupakan salah satu wadah untuk mengumpulkan dana investasi secara tepat. Di pasar modal, para investor dapat menanamkan modalnya melalui berbagai bentuk investasi seperti obligasi, warrant, saham dan derivatifnya.

Untuk menganalisis potensi keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi saham ini, digunakan anlisis fundamental yang beranggapan bahwa investor adalah mahluk yang rasional dan keputusan investasi dilakukan berdasarkan analisis tentang kondisi dan kinerja sebenarnya dari perusahaan. Dengan demikian, harga saham akan ditentukan oleh hasil analisis investasi terhadap kinerja dan prospek suatu perusahaan dalam menghasilkan laba untuk


(38)

meningkatkan nilai perusahaan, sehingga membutuhkan informasi yang tepat, akurat dan diandalkan (Elvira Zeyn, 2007).

Menurut Dedhy dan Liliana (2007) pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum penerimaan dan penawaran. Harga saham akan naik jika semakin banyak pihak ingin membeli suatu saham, sedangkan harga akan turun jika yang terjadi adalah sebaliknya. Jadi sebenarnya harga saham ditentukan oleh investor yang bertransaksi di pasar modal dan harga tersebut sekaligus mewakili pendapatan kebanyakan investor.

Kebijakan pembayaran deviden mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan perusahaan yang membayar deviden. Para pemegang saham umumnya meningkatkan pembagian deviden yang relatif stabil karena hal tersebut akan mengurangi ketidak pastian akan hasil yang diharapkan dari investasi yang mereka lakukan dan juga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga nilai saham juga dapat meningkat. Bagi perusahaan, pilihan untuk membagikan laba dalam bentuk deviden akan mengurangi sumber dana internalnya, sebaliknya jika perusahaan menahan labanya dalam bentuk laba ditahan maka kemampuan dana internalnya akan semakin besar yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap dana eksternal dan sekaligus akan memperkecil resiko perusahaan (Riyanto, 2001).

Dalam melakukan investasi, investor sebaiknya tidak hanya terpaku pada besarnya dividend dan capital gain yang di harapkan. Investor sebaiknya juga melihat faktor-faktor di luar kedua hal tersebut. Jika investor hanya


(39)

mempergunakan investasi dividend dan laba saja sebagai dasar analisis investasinya, maka investor akan mengalami risiko kerugian yang cukup besar karena biasanya informasi yang diterima. Sebenarnya keuntungan yang di harapkan investor tersebut dapat terealisasi dengan cara membeli saham dari perusahaan yang menunjukkan kinerja lebih baik dari rata-rata perusahaan sejenis dalam jangka panjang (Darmadji, 2001).

Selain itu, baik tingkat kinerja atau tingkat efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya didalam perusahaan sangat menentukan seberapa besar tingkat pertumbuhan yang akan dicapai perusahaan. Tingkat kinerja ini dapat dianalisis melalui rasio profitabilitas (ROI) yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada. Rasio ini digunakan untuk mengukur kekuatan penghasilan dari aktiva. Rasio tersebut menyatakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh penghasilan terhadap operasi bisnis dan menjadi ukuran keefektifan manajemen. Rasio ini menunjukkan beberapa persen diperoleh laba bersih bila di ukur dari modal pemilik, semakin besar semakin bagus (Sunariyah, 2004).

Return on investment itu sendiri merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam usaha memperoleh keuntungan, dengan ini rasio ini menghubungkan laba operasi bersih yang diperoleh perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan dari operasi tersebut (Sunariyah, 2004).


(40)

Pengukuran efektivitas perusahaan dan kemampuannya untuk menghasilkan laba sangat penting bagi investor karena perusahaan yang mampu secara efektif mengelola investasinya dan mampu memperoleh laba akan mendatangkan keuntungan bagi para investor. Oleh karena itu, investor membeli saham dari perusahaan yang mempunyai return on investment yang baik dalam jangka panjang (Mohd. Ihsan, 2009).

Seorang investor akan percaya kepada perusahaan yang mampu menunjukan kinerja yang baik melaui tingkat profitabilitas (ROI) yang tinggi, sehingga bersedia menanamkan sejumlah dana dalam perusahaan tersebut dengan memiliki sahamnya. Hal ini mengakibatkan kenaikan harga saham, sedangkan apabila investor menilai bahwa perusahaan menunjukkan tingkat profitabilitas (ROI) yang rendah kinerja keuangan yang kurang baik maka para investor kurang berminat dengan saham yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, sehingga terjadi penurunan harga saham (Rusdin, 2008).

Berdasarkan dari kerangka pemikiran diatas bahwa dividend payout ratio dan return on investment berpengaruh terhadap harga saham.

2.2.1 Keterkaitan antar Devidend Payout Ratio (DPR) terhadap Harga Saham

Menurut Agus Sartono (1994:373) menjelakan bahwa :

“Kenaikan dividend payout rasio selalu di ikuti dengan kenaikan harga saham sedangkan penurunan dividen payout ratio akan di ikuti dengan penurunan harga saham. Tetapi harus juga di pertimbangkan bahwa kenaikan dividen dapat mengurangi besarnya laba di tahan dan tingkat pertumbuhan rendah yang akan mengakibatkan penurunan harga saham”.


(41)

Dividend payout ratio ini pada akhirnya akan menentukan jumlah pendapatan yang bisa ditahan dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Devidend payout ratio ditentukan perusahaan untuk membayar dividen kepada pemegang saham setiap tahun yang dilakukan berdasarkan besar kecilnya laba bersih setelah pajak. Jumlah dividen yang dibayarkan akan mempengaruhi harga saham atau kesejahteraan para pemegang saham. Dividend payout ratio merupakan fungsi dari aktiva, ekuitas, dan keuntungan suatu perusahaan. (Gitman,2003)

Menurut Elvira Zeyn (2007) mengatakan bahwa terdapat kandungan informasi dari pengumuman dividen. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman dividen mengandung informasi maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas saham yang bersangkutan.

Jadi dividen dapat menaikan dan menurunkan harga saham pasar sekunder. Tetapi harus juga dipertimbangkan bahwa kenaikan dividen dapat mengurangi besarnya laba di tahan dan tingkat pertumbuhan rendah yang akan mengakibatkan penurunan harga saham sehingga perlu ditetapkan kebijakan dividen yang optimal agar harga saham nya dipasar dapat terjaga dengan baik. Dividen dapat berpengaruh positif dan negatif terhadap harga saham.


(42)

2.2.2 Keterkaitan antar Return On Investment (ROI) terhadap Harga Saham

Bagi investor, informasi yang diperoleh dari perusahaan bisa dijadikan dasar untuk menilai seberapa besar pengembalian investasi (ROI), karena setiap investor menginginkan tingkat pengembalian investasi yang tinggi.

Menurut Eduardus Tandelilin (2001:236), mengatakan bahwa :

“Besarnya tingkat pengembalian perusahan dapat dilihat melalui besar kecilnya laba perusahaan tersebut. Jika laba perusahaan tinggi maka tingkat pengembalian investasi (ROI) perusahaan akan tinggi sehingga para investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, sehingga harga saham tersebut akan mengalami kenaikan.”

Sedangkan menurut Mukhtaruddin (2007) mengatakan bahwa return on investment di gunakanan untuk mengukur kekuatan penghasilan dari aktiva. Rasio ini menunjukkan berapa persen di peroleh laba bersih bila di ukur dari harga saham,semakin besar semakin bagus.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat Profitabilitas (ROI) mempengaruhi harga saham suatu perusahaan. Apabila tingkat Return On Investment (ROI) yang dihasilkan tinggi maka harga saham pun akan tinggi atau mengalami kenaikan.

2.1.3 Keterkaitan antar Dividend Payout Ratio (DPR) dan Return On

Investment (ROI) terhadap Harga Saham

Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagia dividen yang relatif stabil karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian akan hasil yang di harapkan dari investasi yang mereka lakukan dan juga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga nilai saham juga


(43)

dapat meningkat. Bagi perusahaan pilihan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen akan mengurangi sumber dana internalnya, sebaliknya jika perusahaan menahan labanya dalam bentuk laba ditahan maka kemampuan pembentukan dana internalnya akan semakin besar yang dapat digunakan untuk membiayai aktifitas perusahaan sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap dana eksternal dan sekaligus akan memperkecil resiko perusahaan.

Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapatkan dari aktivitasnya. Jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi maka tingkat Return On Investment (ROI) yang dihasilkan perusahaan pun akan tinggi sehingga banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham peusahaan tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi (Susan Irawati, 2004).

Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu dapat ditarik suatu kerangka pemikiran dengan skema sebagai berikut:


(44)

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pemikiran Investor

Investasi Pasar Modal

Kebijakan Perusahaan Prosfek Perusahaan

Pemegang Saham

Analisis Rasio Laporan Keuanagn

Kebijakan Dividen

Dividen Yield DPR

Saham

Rasio Profitabilitas

Hipotesis

Pengaruh Dividend Payout Ratio dan

Return On Investment Terhadap Harga

Saham

ROI


(45)

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut maka dapat dibuat paradigma penelitian sebagai berukut:

Elvira Zeyn (2007)

Mohd. Ihsan (2009)

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian Dividend

Payout Ratio

(DPR) Harga Saham

Return On Investment

(ROI)

 Menurut Elvira Zeyn dalam jurnal Pengaruh Dividend Per Share dan Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham Di Pasar Sekunder mengatakan bahwa Dividend Payout Ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

 Menurut Mohd. Ihsan dalam jurnal Pengaruh Current Ratio,Total Asset Turnover,Debt To Equity Ratio dan Return On Investment Terhadap Harga Saham, mengatakan bahwa Return On Investment mempunyai variabel yang dominan yang mempengaruhi harga saham.


(46)

2.2 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2009:64), hipotesis adalah:

“Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat”.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham.

2. Return On Investment berpengaruh terhadap Harga Saham.


(47)

31 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Husein Umar (2005:303) adalah :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Objek penelitian yang diteliti adalah tingkat dividend payout ratio, return on investment dan harga saham. Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Manufaktur.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:2), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif.

Menurut Sugiyono dalam Umi Narimawati (2010:29), metode deskriptif adalah:

“Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.


(48)

Menurut Mashuri dalam Umi Narimawati (2010:29), metode verifikatif adalah:

“Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

Desain Penelitian menurut Moh. Nazir ( 2003:84 ) adalah :

“Rancangan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) adalah :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena. 2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.

3. Menetapkan rumusan masalah. 4. Menetapkan tujuan penelitian.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. 6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang


(49)

7. Menetapkan suber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.

8. Melakukan analisi data.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Berikut ini penjelasan mengenai langkah-langkah desain penelitian :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa apabila dividend payout ratio meningkat maka harga sahamnya juga akan naik atau sebaliknya, tetapi pada kenyataannya tidak selalu begitu. Selain itu ada pendapat yang menyatakan bahwa apabila return on investment meningkat maka harga sahamnya akan turun tetapi pada kenyataannya tidak selalu begitu. Maka judul dari penelitian ini adalah pengaruh dividend payout ratio dan return on investment terhadap harga saham.

4 Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.

Penurunan harga saham tidak diikuti dengan penurunan dividend payout ratio dan sebaliknya, kenaikan harga saham tidak diikuti dengan meningkatnya dividend payout ratio.

5 Menetapkan rumusan masalah.

Dalam penelitian ini rumusan masalahnya yaitu seberapa besar pengaruh dividend payout ratio dan return on investment terhadap harga saham pada Perusahaan Manufaktur.


(50)

6 Menetapkan tujuan penelitian.

Tujuan penelitian dalam penelitian ini yaitu ingin menganalisis seberapa besar pengaruh dividend payout ratio dan return on investment terhadap harga saham pada Perusahaan Manufaktur.

7 Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. Hipotesis dalam penelitian ini adalah dividend payout ratio dan return on investment berpengaruh terhadap harga saham.

8 Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dividend payout ratio, return on investment, sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah harga saham. 9 Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan

data perusahaan.

Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan. Teknik penentuan sampel dengan menggunakan teknik sampling

purposive. Teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi dan studi

kepustakaan.

10 Melakukan analisis data.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif (metode deskriptif) dan analisis kuantitatif (metode verifikatif).


(51)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono (2010:58) pengertian operasionalisasi variabel adalah :

“Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Menurut Jonathan Sarwono (2006:67) Operasionalisasi variabel bermanfaat untuk:

1. Mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi yang sedang diidentifikasikan.

2. Menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih dari satu definisi operasional.

3. Mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalam situasi dimana definisi tersebut harus digunakan.

Operasionalisai variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul pengaruh dividend payout ratio dan return on investment terhadap harga saham, maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah:


(52)

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Independent Variable atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain dan tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Data yang menjadi variabel independen adalah dividend payout ratio dan return on investment. 2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Dependent Variable atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dan dapat mempengaruhi variabel lain. Data yang menjadi variabel dependen adalahhargasaham.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Variabe

l

Konsep Indikator Skala

Dividend Payout Ratio (X1)

Dividen Payout Ratio adalah perbandingan dividen kas per lembar saham terhadap laba yang di peroleh per lembar saham. (Clara Danica,2009) Dividen Yang Dibagikan DPR= EPS

Lukas Setia Atmaja (2003:285)

Rasio

Return On Investme nt (X2)

Return On Investment adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara

keseluruhan dalam

menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan.

(Lukman Syamsudin,2004)

Laba Bersih Setelah Pajak

ROI= x10%

Total Aktiva Susan Irawati (2006:63)


(53)

Harga saham (Y)

Saham adalah bukti kepemilikan suatu

perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.

Rusdin (2008:68)

Harga penutupan saham akhir tahun.

Rasio

3.2.1 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut: 1. Data Primer

Menurut Andi Supangat (2007:2) data primer adalah :

“Data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik dari objek individual (responden) maupun dari suatu instansi yang mengolah data untuk keperluan dirinya sendiri.”

2. Data Sekunder

Menurut Andi Supangat (2007:2) data sekunder adalah :

“Data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan) dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari para pengguna.”

Berdasarkan definisi diatas, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan pada Perusahaan Manufaktur


(54)

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diperoleh melalui www.idx.co.iddan www.yahoofinance.com.

3.2.3.2Teknik Penentuan Data

Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel.

1. Populasi.

Menurut Andi Supangat (2007:3), populasi adalah:

“Sekumpulan objek yang dijadikan sebagai bahan penelitian (penelaahan) dengan ciri mempunyai karakteristik yang sama.”

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi Perusahaan Manufaktur yang terdiri dari 117 perusahaan tahun 2007-2010.

Tabel 3.2

Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

No Nama Perusahaan Tahun

1. PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk 2007-2010 2. PT. Surya Intrindo Makmur Tbk

(SIMM)

2007-2010 3. PT. Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) 2007-2010 4. PT. Arwana Citramulia Tbk (ARNA) 2007-2010 5. PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk

(IKAI)

2007-2010 6. PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk

(KIAS)

2007-2010 7. PT. Mulia Industrindo Tbk (MLIA) 2007-2010 8. PT. Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) 2007-2010 9. PT. Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) 2007-2010


(55)

10. PT. Gajah Tunggal Tbk (GJTL) 2007-2010 11. PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk

(IMAS)

2007-2010 12. PT. Indospring Tbk (INDS) 2007-2010 13. PT.Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) 2007-2010 14. PT. Multistrada Arah Sarana Tbk

(MASA)

2007-2010 15. PT. Nipress Tbk (NIPS) 2007-2010 16. PT. Prima Alloy Steel Tbk (PRAS) 2007-2010 17. PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk

(AKKU)

2007-2010 18. PT. Argha Karya Prima Ind Tbk (AKPI) 2007-2010 19. PT. Asiaplast Industries Tbk (APLI) 2007-2010 20. PT. Titan Kimia Nusantara Tbk (FPNI) 2007-2010 21. PT. Kageo Igar Jaya Tbk (IGAR) 2007-2010 22. PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk

(IPOL)

2007-2010 23. PT. Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) 2007-2010 24. PT. Siwani Makmur Tbk (SIMA) 2007-2010 25. PT. Trias Sentosa Tbk (TRST) 2007-2010 26. PT. Yanaprima Hastapersada Tbk

(YPAS)

2007-2010 27. PT. Holcim Indonesia Tbk (SMCB) 2007-2010 28. PT. Sat Nusapersada Tbk (PTSN) 2007-2010 29. PT. Barito Pacific Tbk (BRPT) 2007-2010 30. PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk

(DPNS)

2007-2010 31. PT. Ekadharama Internatinal Tbk

(EKAD)

2007-2010 32. PT. Intanwijaya Internasional Tbk

(INCI)

2007-2010 33. PT. Sorini Agro Asia Corporinndo Tbk

(SOBI)

2007-2010 34. PT. Indo Acidatama Tbk (SRSN) 2007-2010 35. PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk

(TPIA)

2007-2010 36. PT. Unggul Indah Cahya Tbk (UNIC) 2007-2010 37. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk

(CPIN)


(56)

38. PT. JAPFA Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

2007-2010 39. PT. Malindo Feetmill Tbk (MAIN) 2007-2010 40. PT. Sierad Produce Tbk (SIPD) 2007-2010 41. PT. Alkindo Naratama Tbk (ALDO) 2007-2010 42. PT. Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) 2007-2010 43. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

(INKP)

2007-2010 44. PT. Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) 2007-2010 45. PT. Kertas Basuki Rachmat Ind Tbk

(KBRI)

2007-2010 46. PT. Surabaya Agung Industry Tbk

(SAIP)

2007-2010 47. PT. Suparma Tbk (SPMA) 2007-2010 48. PT. Polichem Indonesia Tbk (ADMG) 2007-2010 49. PT. Argo Pantes Tbk (ARGO) 2007-2010 50. PT. Centex (Preffered Stock) Tbk

(CNTX)

2007-2010 51. PT. Eratex Djaja Tbk (ERTX) 2007-2010 52. PT. Ever Shine Textile Industry Tbk

(ESTI)

2007-2010 53. PT. Indorama Synthetics Tbk (INDR) 2007-2010 54. PT. Karwell Indonesia Tbk (KARW) 2007-2010 55. PT. Apac Citra Centertex Tbk (MYTX) 2007-2010 56. PT. Panasia Filament Inti Tbk (PAFI) 2007-2010 57. PT. Pan Brother Tex Tbk (PBRX) 2007-2010 58. PT. Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) 2007-2010 59. PT. Ricky Putra Globalindo Tbk

(RICY)

2007-2010 60. PT. Sunson Textile Manufacture Tbk

(SSTM)

2007-2010 61. PT. Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT) 2007-2010

62. PT. Unitex Tbk (UNTX) 2007-2010

63. PT. Jembo Cable Company Tbk (JECC) 2007-2010 64. PT. PT KMI Wire and Cable Tbk

(KBLI)

2007-2010 65. PT. Kabelindo Tbk (KBLM) 2007-2010

66. PT. Sucaco Tbk (SSCO) 2007-2010


(57)

68. PT. Martina Berto Tbk (MBTO) 2007-2010 69. PT. Indo Kordsa (BRAM) 2007-2010 70. PT. Kedawung Setia Industrial Tbk

(KDSI)

2007-2010 71. PT. Kedaung Indah Can Tbk (KDSI) 2007-2010 72. PT. Langgeng Makmur Industri Tbk

(LMPI)

2007-2010 73. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

(HMSP)

2007-2010 74. PT. Bentol International Investama Tbk

(RMBA)

2007-2010 75. PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) 2007-2010 76. PT. Tirta Mahakam Resources Tbk

(TIRT)

2007-2010 77. PT. Alakasa Industrindo Tbk (ALKA) 2007-2010 78. PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk

(ALMI)

2007-2010 79. PT. Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) 2007-2010 80. PT. Citra Tubindo Tbk (CTBN) 2007-2010 81. PT.Gunawan Dianjaya Steel Tbk

(GDST)

2007-2010 82. PT. Indal Aluminium Industry Tbk

(INAI)

2007-2010 83. PT. Itamaraya Tbk (ITMA) 2007-2010 84. PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk

(JKSW)

2007-2010 85. PT. Jaya Pari Steel Tbk (JPRS) 2007-2010 86. PT. Krakatau Steel Tbk (KRAS) 2007-2010 87. PT. Lionmesh Prima Tbk (LMSH) 2007-2010 88. PT. Hanson Internasional Tbk (MYRX) 2007-2010 89. PT. Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKI) 2007-2010 90. PT. Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) 2007-2010 91. PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk

(TBMS)

2007-2010 92. PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk

(DVLA)

2007-2010 93. PT. Indofarma (Persero) Tbk (INAF) 2007-2010 94. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) 2007-2010


(58)

96. PT. Pyridam Farma (PYFA) 2007-2010 97. PT. Schering‐Plough Indonesia Tbk

(SCPI_2)

2007-2010 98. PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia

Tbk (SQBB)

2007-2010 99. PT. Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) 2007-2010 100. PT. Akasa Wira Internasional Tbk

(ADES)

2007-2010 101. PT. Cahya Kalbar Tbk (CEKA) 2007-2010 102. PT. Davomas Abadi Tbk (DAVO) 2007-2010 103. PT. Delta Djakarta Tbk (DLTA) 2007-2010 104. PT. Indofood CBF Sukses Makmur Tbk

(ICBP)

2007-2010 105. PT. Mayor Indah Tbk (MYOR) 2007-2010 106. PT. Prashidha Aneka Niaga Tbk

(PSDN)

2007-2010 107. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk

(ROTI)

2007-2010 108. PT. Sekar Laut Tbk (SKLT) 2007-2010 109. PT. Siantar Top Tbk (STTP) 2007-2010 110. PT. Ultra Jaya Milk Tbk (ULTJ) 2007-2010 111. PT. Mustika Ratu Tbk (MRAT) 2007-2010 112. PT. Lion Metal Works Tbk (LION) 2007-2010 113. PT. Budi Acid Jaya (BUDI) 2007-2010 114. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

(TKIM)

2007-2010 115. PT. Mandom Indonesia Tbk (TCID) 2007-2010 116. PT. Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) 2007-2010 117. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

(MLBI)

2007-2010

2. Sampel

Menurut Andi Supangat (2007:3), sampel adalah:

“Bagian dari populasi (contoh), untuk dijadikan sebagai bahan penelaahan dengan harapan contoh yang diambil dari populasi tersebut dapat mewakili (representative) terhadap populasinya”.


(59)

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah samplingpurposive.

Menurut Sugiyono (2009:68), sampling purposive adalah: “Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”

Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi Perusahaan Manufaktur yang terdiri dari 7 perusahaan tahun 2007-2010 dengan pertimbangan bahwa :

Tabel 3.3

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

No Nama Perusahaan Tahun

1. PT. Berlina Tbk (BRNA) 2007-2010 2. PT. Indofood Sukses

Makmur Tbk (INDF)

2007-2010 3. PT. Unilever Indonesia Tbk

(UNVR)

2007-2010 4. PT. Indocemen Tunggal

Perkasa (INTP)

2007-2010 5. PT. Semen Gersik (SMGR) 2007-2010 6. PT. Tempo Scan Pacific

Tbk (TSPC)

2007-2010 7. PT. Selamat Sempurna Tbk

(SMSM)

2007-2010

Diantara perusahaan manufaktur, 2 perusahaan di atas yang mempunyai fenomena yang sama dalam kurun waktu yang sama.


(60)

Adapun kriteria-kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah : 1. Data yang diambil terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2010. 2. Data yang diambil berupa neraca dan laba rugi tahunan 4 tahun berturut-turut

selama tahun 2007-2010 yang sudah diaudit.

3. Data yang diambil 4 tahun dari tahun 2007-2010 yang dijadikan sampel karena pada rentang periode ini terdapat fenomena yang menyebabkan adanya penelitian.

4. Sampel yang diambil sebanyak 4 tahun dari periode 2007-2010 karena sudah dianggap respresentatif (mewakili) untuk dilakukan unit penelitian.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini merupakan cara-cara untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang akan diteliti yaitu dilakukan dengan cara.

1. Observasi (Observation)

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke staf Pusat Informasi Pasar Modal untuk memperoleh data yang diperlukan.

2. Dokumen-dokumen (Documents)

Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada perusahaan khususnya yaitu laporan keuangan perusahaan.


(61)

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

Rancangan analisis merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diperoleh dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. 1. Analisis Kualitatif

Menurut Sugiyono (2009:14) analisis kualitatif adalah :

“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.”

2. Analisis Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2009:31) analisis kuantitatif adalah :

“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.”

Adapun langkah-langkah dalam analisis kuantitatif yang diuraikan di atas adalah:

1) Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi variabel terikat untuk setiap nilai variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau tidak. Dalam model regresi linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error (є) yang


(62)

berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian statistik.

Pengujian normalitas data menggunakan test of normality kolmogorov

smirnov dalam program spss. Menurut Singgih Santoso (2002:393), dasar

pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance) adalah :

a. Jika Probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model adalah normal.

b. Jika Probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model tidak berdistribusi secara normal.

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode grafik normal Probability Plots dalam program SPSS.

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b.Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang “sempurna” atau pasti diantara beberapa variabel atau semua variabel. Hal ini berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan, serta standar deviasi akan menjadi tak hingga. Jika multikolinearitas kurang sempurna maka koefisien regresi, meskipun berhingga


(63)

akan mempunyai standar deviasi yang besar, yang berarti pula koefisien tidak dapat diukur dengan mudah.

Cara untuk mendeteksi terjadinya multikolinearitas adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor). Data yang baik memiliki nilai VIF yang tidak lebih dari 10. Jika nilai VIF lebih dari 10 maka terdapat multikolinearitas. Nilai VIF dapat diperoleh dengan rumus :

(Gujarati, 2003: 351)

c. Uji Heterokedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji Gletser yaitu dengan menghitung regresi antara nilai residual absolut (absr) dengan variabel bebas (X1 dan X2) . Jika nilai koefisien regresi dari variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen) (Sritua Arief, 2006: 35).

Selain itu, dengan menggunakan program SPSS, heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel


(64)

dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d.Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi antara nilai observasi yang berurutan dari variabel bebas. Untuk memeriksa adanya autokorelasi, biasanya dilakukan uji statistik Durbin–Watson (DW) dengan langkah-langkah hipotesis sebagai berikut:

H0 : tidak terjadi autokorelasi H0 : terjadi autokorelasi

Nilai Durbin Watson meggunakan rumus:

Sumber: Sritua Arief (2006: 12) Dimana :

i

e = Residual dari persamaan regresi periode i, sama dengan nilai Yi – Yˆ

atau deviasi nilai observasi dari nilai peramalan

i

e1 = Residual dari persamaan regresi periode i-1, sebelum periode i Nilai statistik hitung diatas dibandingkan dengan nilai teoritisnya dengan kriteria uji sebagai berikut :

 Tolak Ho jika d hitung < db atau d hitung > 4 – db , kesimpulannya pada data terdapat autokorelasi

i i

i

e e d

e

 

2 1 2


(65)

 Terima H0 jika da < dhitung < 4 – da , kesimpulannya pada data tidak terdapat autokorelasi

Tidak ada kesimpulan jika : db d hitung da atau 4 da d hitung  4 – db

Jika pada pengujian asumsi seperti yang telah diuraikan diatas semuanya terpenuhi (tidak terjadi pelanggaran), maka dilanjutkan dengan pengujian koefisien regresi baik secara bersama-sama (simultan) maupun secara individual.

2) Analisis Regresi Linier Berganda

Penjelasan garis regresi menurut Andi Supangat (2007:352) adalah :

“Garis regresi (regression line/line of the best fit/estimating line) adalah suatu garis yang ditarik diantara titik-titik (scatter diagram) sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menaksir besarnya variabel yang satu berdasarkan variabel yang lain, dan dapat juga dipergunakan untuk mengetahui macam korelasinya (positif atau negatifnya)”.

Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh dividend payout ratio dan return on investment terhadap harga saham. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan variabel dependen (Y) dan variabel independen (X1 dan X2 ).

Sumber: Sugiyono (2009:192)


(66)

Y : Variabel dependent Y (harga saham) α : Koefisien Konstantan (intersept)

b1: Koefisien regresi variable bebas ke-1 X1 (dividend payout ratio) terhadap variabel terikat Y (harga saham), bila variabel lainnya di anggap konstan.

b2: Koefisien regresi variable bebas ke-2 X2 (return on investment) terhadap variabel terikat Y (harga saham), bila variabel lainnya di anggap konstan.

X1 : dividend payout ratio X2 : return on investment

Untuk mencari koefisien a, b1, b2 dari persamaan regresi linier berganda diatas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Sumber: Sugiyono (2010:35)

3) Koefisien Korelasi dan Determinasi

Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan perhitungan koefisien determinasi. Koefisien determinasi diperoleh dari nilai korelasi parsial dan korelai ganda (simultan). Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson dengan rumus:

∑Y = na+b1∑X1+b2∑X2 ∑X1Y = a∑X1+b1∑X12+b2∑X1X2 ΣX2Y = aΣX2 + b1ΣX1X2 + b2ΣX22


(1)

B A B V K e s i m p u l a n d a n S a r a n | 119

5.2 Saran

Setelah penulis memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tentang Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment terhadap harga saham, maka pada bagian akhir dari penelitian ini penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : penulis akan memberikan beberapa saran yang diberikan oleh penulis yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan Manufaktur

Lebih memperhatikan rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio setiap tahunnya, dan lebih meningkatkan kinerja perusahaan secara optimal karena jika rasio pembayaran dividen kurang baik maka akan membuat investor tidak tertarik untuk berinfestasi pada perusahaan tersebut dan investor menganggap bahwa laba perusahaan tersebut terlalu kecil.

Tingkat return on investment pada Perusahaan Manufaktur mengalami kenaikan di setiap tahunnya, peningkatan return on investment dikarenakan rasio profitabilitas perusahaan dan laba perusahaan yang meningkat sehingga membuat investor tertarik untuk berinvestasi dan menganggap bahwa laba perusahaan tersebut tinggi.

2. Bagi Investor

Investor dapat menggunakan dividend payout ratio dan return on investment sebagai acuan dalam melakukan investasi. Tetapi hendaknya investor juga melakukan analisa pada indikator lain selain dividend payout ratio dan return on investment, karena masih banyak indikator lain yang


(2)

B A B V K e s i m p u l a n d a n S a r a n | 120

dapat mempengaruhi harga saham, walaupun dalam penelitian dividend payout ratio dan return on investment berpengaruh baik secara simultan maupun parsial, sehingga investor dapat lebih tepat dalam memilih keputusan investasinya..

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya, variabel bebas yang digunakan hendaknya tidak hanya dividend payout ratio dan return on investment saja, karena masih banyak faktor internal dan eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi harga saham. Selain itu, jumlah sampel dan perusahaan yang diteliti sebaiknya diperbanyak untuk memperkuat hasil penelitian.


(3)

121

DAFTAR PUSTAKA

Abid Djazuli. (2006). Pengaruh EPS, ROI, dan ROE Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Manufacturing Pada Bursa Efek Jakarta (BEJ). Fordema, 6(1), 51-62.

Agus Sartono.(1994). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta: BPEE.

Andi Supangat. (2007). Statistika dalam kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Brigham & Houston. 2006. “Dasar-dasar Manajemen keungan”.Dialihbahasakan oleh Ali Akbar Yulianto. Buku 2.Edisi 10.Jakarta : Salemba Empat.

Mukhtaruddin. (2007). Akuntabilitas: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi.

Darmaji. (2001). Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Elvira Zeyn. (2007). Pengaruh Devidend Per Share dan Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham di Pasar Sekunder (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Trikonomika Fakultas Ekonomi Unpas, 6(2), 141-150.

Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometrics Fourth Edition. Singapore: McGraw Hill International Edition.

Husnan . (2003). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE.

Indriyo Gitosudarmo. (1994). Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi 1. Yogyakarta: Kanisius.

Jogiyanto Hartono. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 5. Yogyakarta: BPFE.

Lukas Setia Atmaja. 2008. “Teori dan Praktik Manajemen Keuangan”. Yogyakarta : Andi.


(4)

D a f t a r P u s t a k a | 122

Mohd Ihsan . (2009) Pengaruh Deviden Payout Ratio dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mochamad Adi. (2006). Pengaruh Debt To Equity Ratio, dan Tingkat Inflasi Terhadap Harga Saham (Studi Pada Saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta).

Moh Nazir. (1998). Metode Penelitian. Cetakan Ketiga. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mukhtaruddin. (2007) Pengauh Return On Investment,Return On Equity, Return On Asset, Debt To Equity Ratio, dan Book Value Per Share Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen. Edisi Empat. Jakarta: Selamba Empat. Suad Husnan. 2001. Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN –

Yogyakarta

Syamsuddin. (2004). Pengaruh Dividend Payout Ratio Terhadap Harga saham di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VI, Hal. 360-381. Sofyan Syafri Harahap. 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”. Edisi

Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka Utama.

Sunariyah. (2003:111). Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: AMP YKPN. Riyanto . (2001:202). Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Jakarta:

Erlangga.

Rusdin. (2008). Pasar Modal: Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung: Alfabeta.

Sritua Arief , 2006 , Metodologi Penelitian Ekonomi, UI Press, Jakara. Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sunariyah. (2004). Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: AMP YKPN. Susan Irawati. (2006). Manajemen Keuangan. Jakarta: Pustaka

Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis nvestasi dan Manajemen Fortopolio, Edisi Pertama. Yogyakarta BPFE-UGM

Tjiptono Darmadji., & Hendy M. Fakhruddin. (2006). Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat


(5)

D a f t a r P u s t a k a | 123

Umi Narimawati ., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi : Genesis.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Nur Aini Kuncorowati

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 13 Desember 1990

Alamat : Bojong Mekar RT 02 RW 14 No 19 Bandung 40191

Agama : Islam

E-mail : rezagztri@yahoo.com

DATA PENDIDIKAN FORMAL

1. 1996 – 2002 SDN Cikutra I

2. 2002 – 2005 SMP Kartika Chandra III-I 3. 2005 – 2008 SMA PGII 2 Bandung

4. 2008 – sekarang Tercatat Mahasiswa Program studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia


Dokumen yang terkait

Pengaruh Firm Size, Leverage, Return On Investment (Roi) Free Cash Flow (Fcf), Dividend Payout Ratio (Dpr),Dan Price Earning Ratio (Per) Terhadap Earning Management Pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 60 114

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 97

Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 114

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 78 102

Pengaruh Dividend Pay Out Ratio, Current Ratio, Variance Of Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

7 73 99

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 47 96

PENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN RETURN ON INVESTMENT TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 7 41

Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)

1 8 99

ANALISIS PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 85