Jenis dan Klasifikasi Film

Hal ini disebabkan karena mereka menggunakan simbol-simbol personal yang mereka ciptakan sendiri. Terdapat berbagai macam metode dalam mengklasifikasi film. Adapun metode yang paling mudah dan sering digunakan dalam mengklasifikasi film adalah berdasarkan genre. Dalam film, genre dapat didefinisikan sebagai jenis atau klasifikasi dari sekelompok film yang memiliki karakter atau pola sama khas seperti seperti setting, isi, subyek cerita, tema, struktur cerita, aksi atau peristiwa, periode, gaya, situasi, ikon, mood, serta karakter. Klasifikasi tersebut kemudian menghasilkan genre-genre populer. Hollywood sebagai industri film terbesar di dunia sejak awal dijadikan sebagai titik tolak perkembangan genre-genre besar dan berpengaruh. Genre-genre besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 16 a. Genre Induk Primer Genre induk primer merupakan genre-genre pokok yang telah ada dan populer sejak awal perkembangan sinema era 1900-an hingga 1930-an. Bisa dikatakan bahwa setiap film pasti mengandung setidaknya satu unsur genre induk primer. Namun lazimnya sebuah film adalah kombinasi dari beberapa genre induk sekaligus. b. Genre Induk Sekunder Genre induk sekunder adalah genre-genre besar dan populer yang merupakan pengembangan atau turunan dari genre induk primer. 16 Ibid,h. 10-21. Genre induk sekunder memiliki ciri-ciri dan karakter yang lebih khusus. Tabel 2.2 Skema Genre Induk Primer dan Sekunder Genre Induk Primer Genre Induk Sekunder Aksi Drama Epik Sejarah Fantasi Fiksi-Ilmiah Horor Komedi Kriminal dan Gengster Musikal Petualangan Perang Western Bencana Biografi Detektif Film noir Melodrama Olahraga Perjalanan Roman Superhero Supernatural Spionase Thriller

4. Struktur Film

Secara fisik film memiliki struktur dan dapat dipecah menjadi unsur- unsur, yakni: 17 a. Shot Shot selama produksi film memiliki arti proses perekaman gambar sejak kamera diaktifkan on hingga kamera dimatikan off atau sering diistilahkan satu kali take pengambilan gambar. Sementara shot setelah 17 Ibid, h. 29-30. film telah jadi pasca produksi memiliki artian satu rangkaian gambar utuh yang tidak terinterupsi oleh potongan gambar editing. Sekumpulan beberapa shot biasanya biasanya dapat dikelompokkan menjadi beberapa adegan. b. Adegan Adegan adalah satu segmen pendek dari keseluruhan cerita yang memperlihatkan satu aksi berkesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu, isi cerita, tema, karakter, atau motif. Satu adegan umumnya tediri dari beberapa shot yang saling berhubungan. c. Sekuen Sequence Sekuan adalah satu segmen besar yang memperlihatkan satu rangkaian peristiwa yang utuh. Satu sekuen umumnya terdiri dari beberapa adegan yang saling berhubungan.

5. Sinematografi

Sinematografi mencangkup perlakuan sineas terhadap kamera serta stok filmnya. Dalam framing yang merupakan bagian dari sinematografi terdapat karakteristik jarak. Jarak yang dimaksud adalah dimensi jarak kamera terhadap obyek dalam frame. Kamera secara fisik tidak perlu berada dalam jarak tertentu karena dapat dimanipulasi menggunakan lensa zoom.Adapun dimensi jarak kamera terhadap objek dapat dikelompokkan menjadi tujuh, yaitu: 18 18 Ibid,h. 104-106. a. Extreme long shot merupakan jarak kamera yang paling jauh dari objeknya. Wujud fisik manusia nyaris tidak tampak. b. Long Shot merupakan jarak kamera dimana tubuh fisik manusia telah nampak jelas namun latar belakang masih dominan. c. Medium Long Shot merupakan jarak dimana tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai ke atas. Tubuh fisik manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang. d. Medium Shot memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke atas. Gestur serta ekspresi wajah mulai tampak. Sosok manusia mulai dominan dalam frame. e. Medium Close-up memperlihatkan tubuh manusia dari dada ke atas. Sosok tubuh manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi dominan. f. Close-up umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek kecil lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas dan gestur yang mendetil. g. Extreme Close-up mampu memperlihatkan lebih mendetil bagian dari wajah, seperti telinga, mata, hidung, dan lainnya atau bagian dari sebuah objek.

6. Jenis Suara dalam Film Fiksi

Pada dasarnya ada jenis suara dalam film fiksi, yaitu pembicaraan speech, musik, dan efek suara.Suara pembicaraan sering juga disebut