Uji Asumsi Klasik Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif

rata-rata serta standar deviasi data yang digunakan dalam penelitian. Variabel dari peneltian ini terdiri dari perputaran modal kerja working capital turnover sebagai variabel bebas independent variable, return on asset sebagai variabel terikat dependent variable. Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari sampel perusahaan-perusahaan real estate dan property selama periode 2007-2008 disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Working Capital Turnover 60 -11.92 6.27 -.0470 2.42828 Return On Asset 60 .13 15.74 4.6695 3.59714 Valid N listwise 60 Sumber : output SPSS yang diolah oleh penulis, 2010 Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa : a. variabel working capital turnover memiliki nilai minimum -11,92 dan nilai maksimum 6,27. Rata-rata perputaran nodal kerja -0.0470 dengan standar deviasi 2,42828, b. variabel return on asset memiliki nilai minimum 0.13 dan nilai maksimum 15,74. Rata-rata 4,6695 dengan standar deviasi 3,59714. c. Observasi berjumlah 54.

2. Uji Asumsi Klasik

Universitas Sumatera Utara Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program statistik. Asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah: a. berdistribusi normal, b. non-multikolineritas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna, c. non-autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi, d. homokedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama”. 1 Uji Normalitas Pengujian normalitas terhadap data dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini mengunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S dengan membuat hipotesis: H0 : data residual berdistribusi normal, H1 : data residual tidak berdistribusi normal. Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Hasil uji normalitas dengan menggu nakan model Kolmogorov – Smirnov, grafik histogram dan normal probability plot adalah seperti yang ditampilkan berikut ini: Histogram Universitas Sumatera Utara Regression Standardized Residual 4 3 2 1 -1 -2 F re q u e n c y 12.5 10.0 7.5 5.0 2.5 0.0 Histogram Dependent Variable: Return On Asset Mean =-6.25E-17฀ Std. Dev. =0.991฀ N =60 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Return On Asset Dependent Variabel : Return On Asset ROA Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram 1 Sumber : output SPSS yang diolah oleh penulis, 2010 Grafik histogram diatas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara norma karena grafik tidak menceng ke kiri maupun kekanan. Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram yang menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang seharusnya. Demikian pula hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal P-Plot sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Uji Normalitas data 2 Sumber : output SPSS yang diolah oleh penulis, 2010 Pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa data titik menyebar di sekitar dan mendekati garis diagonal. Hal ini sejalan dengan hasil pengujian dengan menggunakan histogram bahwa data telah terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Uji Kolmogrov-Smirnov K-S, hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Uji Normalitas data 6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.54818338 Most Extreme Differences Absolute .161 Positive .161 Negative -.097 Kolmogorov-Smirnov Z 1.251 Asymp. Sig. 2-tailed .088 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber : output SPSS yang diolah oleh penulis, 2010 Berdasarkan nilai tabel apabila nilai signifikan 0.05 berarti distribusi data tidak norma, sebaliknya bila nilai signifikan 0.05 berarti distribusi data normal. Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov seperti yang terdapat dalam tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig.2 tailed Kolmogorov-Smirnov adalah 0,088, karena 0,088 0,05. 2 Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan Universitas Sumatera Utara kesalahan pada perode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan uji Durbin-Watson. Menurut Sunyoto 2009:91 “pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:  angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,  angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi,  angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin - Watso n 1 .164a .027 .010 3.57864 1.452 a Predictors: Constant, Working Capital Turnover b Dependent Variable: Return On Asset. Sumber : output SPSS yang diolah oleh penulis, 2010 Berdasarkan tabel 4.3 diatas, memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1.452 berada pada angka D-W di antara -2 dan 2, berarti tidak terjadi autokorelasi. Universitas Sumatera Utara 3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengidikasikan telah terjadi heterokedastisitas, b jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi gejala heteroskedastisitas atau tidak dengan cara mengamati penyebaran titik-titik pada grafik. Universitas Sumatera Utara Regression Standardized Predicted Value 4 2 -2 -4 -6 R e g re s s io n S tu d e n ti ze d R e s id u a l 4 3 2 1 -1 -2 Scatterplot Dependent Variable: Return On Asset Gambar 4.3 Scatterplot Sumber : output SPSS yang diolah oleh penulis, 2010 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dengan tidak adanya pola yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model ini layak dipakai untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja terhadap return on asset pada perusahaan-perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan masukan variabel independen yaitu perputaran modal kerja. Universitas Sumatera Utara

3. Analisis Regresi a. Persamaan Regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Asset (ROA) Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Debt to Equity Ratio (DER) Pada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Bursa Efek Indonesia (BEI)

5 82 64

Pengaruh Client Size, Finacial Distress, Return on Asset, dan Public Ownership Terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Real Estate & Property yang Terdaftar di BEI

7 274 85

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 35 83

Pengaruh Return on Asset dan Tobin’s Q Ratio Terhadap Trading Volume Activity Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011

2 72 111

Pengaruh Return On Asset Dan Gross Profit Margin Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di BEI

1 54 93

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

8 63 108

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Return On Equity dan Managerial Ownership Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 46 97

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

PENGARUH PERPUTARAN KOMPONEN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 18