Pembuatan Seri Konsentrasi Ekstrak

4.5. Metode Pengumpulan Data 4.5.1. Ekstraksi Kulit Manggis 1. Kulit manggis sebanyak 3 kg terlebih dahulu dicuci bersih, diiris tipis, ditimbang, kemudian dikeringkan dalam lemari pengering dan dikondisikan dalam keadaan steril selama 5 hari. 2. Kulit manggis selanjutnya dibentuk menjadi serbuk simplisia dengan menggunakan blender hingga menjadi serbuk sebanyak 450 gram dan dimasukan ke dalam suatu wadah dan dimaserasi dengan etanol 70 sebanyak 3 liter selama 5 hari. Selama proses maserasi, maserat diaduk sesekali dengan keadaan etanol 70 dapat merendam simpilisia. 3. Dilakukan perkolasi terhadap simpilisia dengan menggunakan perkulator yang pada bagian ujungnya disumbat dengan kapas basah dan dilapisi dengan kertas saring. Bagian ujung perkolator disambungkan dengan wadah penampung maserat cair dengan menggunakan infus set makro dan dalam keadaan dibuka sampai tidak ada lagi tetesan maserat cair yang dapat diperkolasi. 4. Prosedur maserasi diulang kembali menggunakan residu yang dimaserasi dengan etanol 70 sebanyak 3 liter dan diikuti dengan proses perkolasi hingga didapatkan maserat cair sebanyak ± 3,5 liter. 5. Seluruh maserat kemudian digabung dan diuapkan diatas wadah berisi air hingga didapatkan ekstrak kental kulit manggis dengan pelarut etanol 70. 6. Ekstrak kemudian ditempatkan dalam tabung steril. Hasil ekstraksi murni dianggap sebagai konsentrasi awal 100.

4.5.2. Pembuatan Seri Konsentrasi Ekstrak

1. Larutan ekstrak etanol kulit manggis dengan konsentrasi 100 adalah hasil ekstraksi murni dari kulit manggis. 2. Percobaan ini menggunakan 9 tabung reaksi Universitas Sumatera Utara 3. Dimasukkan aquades steril 1 ml mulai dari tabung ke-1 sampai tabung ke-7. 4. Setelah itu mengambil 1 ml dari larutan ekstrak konsentrasi 100 kemudian dimasukkan kedalam tabung ke-1 dan dicampur hingga homogen, sehingga didapatkan larutan 50 . 5. Selanjutnya diambil 1 ml dari tabung ke-1 dan dimasukkan kedalam tabung ke-2 dengan menggunakan pipet ukur sehingga diperoleh larutan konsentrasi 25 6. Lakukan cara yang sama untuk mendapatkan hasil pengenceran 12.5 , 6.25 , 3.13 , 1.56 dan 0,78. 7. Pada pengenceran terakhir yakni 0,78, larutan diambil 1 ml kemudian dimasukan ke dalam tabung ke-8 sebagai kontrol negatif. 8. Tabung ke-9 adalah kontrol positif atau kontrol pertumbuhan yang hanya berisi 1 ml suspensi bakteri. 4.5.3. Pembuatan Suspensi Bakteri 1. Beberapa koloni bakteri diambil dengan ose dimasukan ke dalam NaCl lalu diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 37°C selama 2 jam. 2. Kemudian disetarakan dengan McFarland 0,5. 4.5.4. Alur Kerja Uji Antibakteri 1. Uji Kadar Hambat Minimum a. Setelah pengenceran serial selesai , masukkan 1 ml MHB ke dalam semua tabung reaksi dan dilanjutkan dengan pengisian 1 ml larutan yang berisi suspensi bakteri uji ke dalam tabung ke-1 sampai tabung ke-7. b. Konsentrasi larutan ekstrak etanol kulit manggis berturut-turut dari tabung ke-1 sampai ke-7, dimana tabung ke-1 50, tabung ke-2 25 dan seterusnya hingga tabung ke-7 0.78. Universitas Sumatera Utara c. Tabung ke-8 adalah kontrol negatif yaitu berisi sisa pengenceran. Tabung ke-9 adalah kontrol positif atau kontrol pertumbuhan yang hanya berisi 1 ml suspensi bakteri d. Seluruh tabung diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam. e. Setelah 24 jam, dilakukan pengamatan kekeruhan pada seluruh tabung secara visual. 2. Uji Kadar Bunuh Minimum a. Mengambil 1 ose dari tiga tabung yang hasilnya mendekati kontrol positif jernih. b. Inokulasi pada media agar darah. c. Inkubasi dilakukan selama 24 jam pada suhu 37ºC. d. Setelah 24 jam, kemudian diamati adanya pertumbuhan bakteri pada medium agar darah tersebut. e. Percobaan dilakukan untuk setiap spesies bakteri yang diujikan.

2.6. Posedur Penelitian

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 5 68

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 2 6

DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 4

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 0 13

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 0 2

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 0 3

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 0 15

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro Appendix

0 1 9