Evaluasi ini merupakan proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program pembelajaran. Penilaian terhadap kompetensi, pengetahuan, keterampilan,
sikap peserta didik setelah memperoleh program pembelajaran tersebut. Evaluasi ini merupakan tahap akhir dari proses pembelajaran.
Model desain pembelajaran ADDIE ini dapat dijadikan solusi dalam mendesain pembelajaran. Dengan adanya komponen analisis, pendidik dapat menganalisis baik itu
karakteristik atau pengetahuan peserta didik sebelum dimulai proses belajar mengajar. Sehingga model desain pembelajaran ini dapat dijadikan solusi dalam kegiatan belajar
mengajar. Bukan berarti hanya model desain ini yang paling baik, karena pada dasarnya model desain yang baik adalah yang dapat menghasilkan output yang baik
b. Desain Pembelajaran Menurut Model Pembelajaran ASSURE
Jawab : Model pembelajaran ASSURE merupakan model pembelajaran berbasis kelas yang
memanfaatkan berbagai media. Model ini dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang
menggunakan media dan teknologi. Di dalam model ini terdapat beberapa tahapan seperti petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan,
mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi. Menurut Heinich et al 2005 dalam Afandi dan Badarudin, 2011: 22-23 model
ini singkat, menurut model ini terdapat beberapa langkah dalam penyusunan sebuah bahan ajar, yaitu
1. ANALYZE LEARNER Analisis Pelajar
Langkah yang pertama adalah mengidentifikasi karakteristik pebelajar. Media dan teknologi dikatakan efektif bila ada kesesuaian antara karakteristik pebelajar dengan
metode media dan karakteristik pebelajar. faktor kunci Yang dibahas dalam analisis pembelajar adalah sebagai berikut :
a. General characteristict Karakteristik Umum Karakteristik umum meliputi faktor-faktor usia , tingkat pendidikan ,
pekerjaan posisi, kebudayaan dan sosial ekonomi . Dengan analisis pebelajar akan membantu pemulihan metode dan media pembelajaran yang sesuai . Sebagai
contoh : pebelajar yang lemah dalam ketrampilan membaca , lebih tepat diberi media non cetak . Jika pebelajar kurang tertarik dengan materi yang disajikan , maka
media yang tepat misalnya videotape , simulasi , atau kegiatan-kegiatan yang
berbasis teknologi . Bila pebelajar pertama kali belajar suatu konsep baru, maka dibutuhkan pengalaman belajar langsung dan konkrit seperti karyawisata atau
latihan bermain peran mengacu pada kerucut peran Edgar Dale b. Spesifik entri competencies kompetensi tertentu
Sebuah komponen penting dari merancang pelajaran adalah untuk mengidentifikasi kompetensi spesifik dari siswa . Kita dapat melakukan ini melalui
cara-cara informal seperti di kelas mempertanyakan atau cara formal lebih seperti meninjau hasil tes standar. Tes kemampuan awal merpakan penilaian , baik formal
maupun informal , yang diperlukan. Dengan menganalisis kemampuan yang telah dimiliki pebelajar, guru dapat memilih metode dan media yang sesuai .
c. Learning Style Gaya belajar Gaya belajar berkenaan dengan pengelompokan sifat-sifat psikologis yang
menentukan bagaimana seseorang individu merasakan berinteraksi dengan dan merespon secara emosional pada lingkungan belajar . Gardner 1999
mengemukakan 3 jenis gaya belajar seseorang yaitu : visual , auditory , dan kinestetik. Teori Gardner mengimplikasikan bahwa guru yang efektif perlu sadar
akan adanya gaya belajar yang berbeda di antara para pebelajar . Cara yang terbaik untuk mengatasinya yaitu dengan memberikan variasi pembelajaran . Guru ,
Perancang kurikulyum , dan spesialis media harus bekerjasama mendesain kurikulum sehingga pebelajar memiliki kesempatan mengembangkan perbedaan
gaya belajar. Variabel gaya belajar dapat dikategorikan menjadi 4 kelompok yaitu : 1. Gaya belajar visual melihat yaitu dengan lebih banyak melihat seperti
membaca
2. Gaya belajar audio mendengarkan, yaitu belajar akan lebih bermakna oleh