Output Permintaan akhir dan impor

ditujukan untuk para anggota dan pegawainya, tidak termasuk dalam kegiatan ini. e. Jasa Hiburan dan Rekreasi Jasa hiburan dan rekreasi menurut Tabel I-O meliputi kegiatan produksi dan distribusi film, baik komersial dan reproduksi film video, maupun film dokumenter untuk kepentingan pemerintah, jasa bioskop dan panggung hiburan, studio radio, perpustakaan, museum, kebun binatang, gedung olah raga, kolam renang, klab malam, taman hiburan, dan sebagainya. Studio televisi dan stasiun pemancar yang dikelola oleh pemerintah, seperti TVRI dan RRI dimasukkan ke dalam jasa pemerintahan umum dan pertahanan. Selain itu studi televisi swasta dan stasiun radio swasta juga dicakup oleh sektor ini.

f. Output

Output dalam pengertian tabel I-O adalah output domestik, yaitu nilai dari produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor produksi di wilayah dalam negeri domestik, tanpa membedakan asal usul pelaku produksinya. Para pelaku produksi dapat berupa perusahaan dan perorangan dari dalam negeri atau perusahaan dan perorangan asing. Bagi unit usaha yang hasil produksinya berupa barang, maka output merupakan hasil perkalian antara hasil kuantitas produksi barang yang bersangkutan dengan harga produsen per unit barang tersebut. Unit usaha yang produksinya berupa barang antara lain adalah di sektor pertanian, pertambangan dan industri. Sedangkan bagi unit usaha yang bergerak di bidang jasa, maka outputnya merupakan nilai penerimaan dari jasa yang diberikan kepihak lain. g. Transaksi Antara Transaksi antara adalah transaksi yang terjadi antara sektor yang berperan sebagai produsen dan konsumen. Sektor yang berperan sebagai produsen atau sektor produksi merupakan sektor pada masing-masing baris, sedangkan sektor sebagai konsumen ditunjukkan oleh sektor masing-masing kolom. Transaksi yang dicakup hanya transaksi barang dan jasa yang terjadi dalam hubungannya dengan proses produksi. Jadi, isian sepanjang baris pada transaksi antara memperlihatkan alokasi output suatu sektor dalam memenuhi kebutuhan input sektor-sektor lain untuk keperluan produksi dan disebut sebagai permintaan antara. Sedangkan isian sepanjang kolomnya menunjukkan input barang dan jasa yang digunakan dalam proses produksi suatu sektor dan disebut sebagai input antara.

h. Permintaan akhir dan impor

Permintaan akhir adalah permintaan atas barang dan jasa untuk keperluan konsumsi, bukan untuk proses produksi. Permintaan akhir terdiri dari pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok dan ekspor. i Pengeluaran konsumsi rumah tangga Pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga untuk semua pembelian barang dan jasa dikurangi dengan penjualan netto barang bekas. Barang dan jasa dalam hal ini mencakup barang tahan lama dan barang tidak tahan lama kecuali pembelian rumah tempat tinggal. Pengeluaran konsumsi rumah tangga mencakup konsumsi yang dilakukan didalam dan diluar negeri. Untuk menjaga konsistensi data, maka konsumsi penduduk suatu negara yang dilakukan di luar negeri diperlakukan sebagai impor, sebaliknya konsumsi oleh penduduk asing di wilayah negara tersebut diperlakukan sebagai ekspor. ii Pengeluaran konsumsi pemerintah Pengeluaran konsumsi pemerintah mencakup semua pengeluaran barang dan jasa untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan administrasi pemerintah dan pertahanan, baik yang dilakukan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. iii Pembentukan modal tetap Pembentukan modal tetap meliputi pengadaan, pembuatan atau pembelian barang-barang modal baru baik dari dalam negeri maupun impor, termasuk barang modal bekas dari luar negeri. Pembentukan modal tetap yang dicakup hanyalah yang dilakukan oleh sektor-sektor ekonomi di dalam negeri domestik. iv Perubahan stok Perubahan stok merupakan selisih antara nilai stok barang pada akhir tahun dengan nilai stok pada akhir tahun. Perubahan stok dapat digolongkan menjadi: 1 Perubahan stok barang jadi dan barang setengah jadi yang disimpan oleh produsen, termasuk perubahan jumlah ternak dan unggas dan barang-barang strategis yang merupakan cadangan nasional, 2 Perubahan stok barang mentah dan bahan baku yang belum digunakan oleh produsen. 3 Perubahan stok di sektor perdagangan, yang terdiri dari barang-barang dagangan yang belum terjual. v Ekspor dan impor Ekspor dan impor meliputi barang dan jasa antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Transaksi tersebut terdiri dari ekspor dan impor untuk barang dagangan, jasa pengangkutan, komunikasi, asuransi dan berbagai jasa lainnya. Transaksi ekspor mencakup juga pembelian langsung di dalam negeri oleh penduduk negara lain. Sebaliknya pembelian langsung di luar negeri oleh penduduk suatu negara dikategorikan sebagai transaksi impor. i. Input primer Input primer adalah balas jasa atas pemakaian faktor-faktor produksi yang terdiri dari tenaga kerja, tanah, modal dan kewiraswastaan. Input primer disebut juga nilai tambah bruto dan merupakan selisih antara output dengan input antara. Input primer terdiri dari : i Upah Dan Gaji Upah dan gaji mencakup semua balas jasa dalam bentuk uang maupun barang dan jasa kepada tenaga kerja yang ikut dalam kegiatan produksi selain pekerja keluarga yang tidak dibayar. ii Surplus Usaha Surplus usaha adalah balas jasa kewiraswastaan dan pendapatan atas pemilikan modal. Surplus usaha antara lain terdiri dari keuntungan sebelum dipotong pajak penghasilan, bunga atas modal, sewa tanah dan pendapatan atas hak kepemilikan lainnya. Besarnya nilai surplus usaha adalah sama dengan nilai tambah bruto dikurangi dengan upah gaji, penyusutan dan pajak tak langsung netto. iii Penyusutan Penyusutan yang dimaksud adalah penyusutan barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi. Penyusutan merupakan nilai penggantian terhadap penurunan nilai barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi. iv Pajak Tak Langsung Netto Pajak tak langsung netto adalah selisih antara pajak tak langsung dengan subsidi. Pajak tak langsung mencakup pajak impor, pajak ekspor, bea masuk, pajak pertambahan nilai, cukai dan sebagainya.

IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

4.1. Letak Geografis

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu propinsi dari 30 propinsi di wilayah Indonesia dan terletak di Pulau Jawa bagian tengah. Secara geografis terletak antara 7º.33´ - 8º.12´ Lintang Selatan dan 110º.00´ – 110º.50´ Bujur Timur. Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian selatan dibatasi oleh Lautan Indonesia, sedangkan di bagian timur laut, tenggara, barat, dan barat laut dibatasi oleh wilayah propinsi Jawa Tengah yang meliputi : 1. Sebelah Timur Laut berbatasan dengan Kabupaten Klaten. 2. Sebelah Tenggara berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Purworejo. 4. Sebelah Barat Laut berbatasan dengan Kabupaten Magelang. Berdasarkan satuan fisiografis, Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari : 1. Pegunungan Selatan, Luas ± 1.656,25 km 2 dengan ketinggian 150 – 700 m. 2. Gunung Berapi Merapi, Luas ± 582,81 km 2 dengan ketinggian 80 – 2.911 m. 3. Dataran rendah antara Pegunungan selatan dan Pegunungan Kulonprogo, Luas ± 215.62 km 2 dengan ketinggian 0 – 80 m. 4. Pegunungan Kulonprogo dan Dataran Rendah Selatan, Luas ± 706,25 km 2 dengan ketinggian 0 – 572 m. Luas wilayah Propinsi D. I. Yogyakarta adalah 3.185,80 km 2 atau 0,17 persen luas wilayah Indonesia 1.890.754 km 2 . Propinsi D.I. Yogyakarta terbagi dalam empat kabupaten dan satu kota,yang terdiri dari :