Gambar 2.8 Barcode Jenis PDF417
2.4. Fotodioda
Fotodioda adalah piranti semikonduktor dengan struktur p-n atau p-i-n untuk mendeteksi cahaya. Fotodioda biasanya digunakan untuk mendeteksi cahaya.
Fotodioda adalah piranti semikonduktor yang mengandung sambungan p-n, dan biasanya terdapat lapisan intrinsik antara lapisan n dan p. Piranti yang memiliki
lapisan intrinsik disebut p-i-n atau PIN fotodioda. Cahaya diserap di daerah pengambungan atau daerah intrinsik menimbulkan pasangan elektron-hole,
kebanyakan pasangan tersebut menghasilkan arus yang berasal dari cahaya.
Fotodioda dapat dioperasikan dalam 2 mode yang berbeda: 1. Mode fotovoltaik : seperti solar sel, yaitu proses penyerapan pada
fotodioda serta menghasilkan tegangan yang dapat diukur. Bagaimanapun, tegangan yang dihasilkan dari tenaga cahaya ini sedikit tidak linier, dan
range perubahannya sangat kecil. 2. Mode fotokonduktivitas : pada mode ini fotodioda diaplikasikan sebagai
tegangan revers tegangan balik dari sebuah dioda yaitu tegangan pada
Universitas Sumatera Utara
arah tersebut dioda tidak akan menghantarkan tanpa terkena cahaya dan pengukuran menghasilkan arus foto hal ini juga bagus untuk
mengaplikasikan tegangan yang mendekati nol. Ketergantungan arus foto pada kekuatan cahaya dapat sangat linier.
Karakteristik bahan fotodioda: 1. Silikon Si : arus lemah saat gelap, kecepatan tinggi, sensitivitas yang
bagus antara 400 nm sampai 1000 nm terbaik antara 800 sampai 900 nm.
2. Germanium Ge : arus tinggi saat gelap, kecepatan lambat, sensitivitas baik antara 600 nm sampai 1800 nm terbaik 1400 sampai 1500 nm.
3. Indium Gallium Arsenida InGaAs : arus kecil saat gelap, kecepatan tinggi sensitivitas baik pada jarak 800 sampai 1700nm terbaik antara 1300
sampai 1600nm namun harga di pasaran cukup mahal.
Gambar fotodioda ditunjukkan pada gambar berikut:
a b
Gambar 2.9 a Fotodioda dan Simbol b Grafik Karakteristik Fotodioda
Universitas Sumatera Utara
2.5. Dioda Pemancar Cahaya Inframerah LED Inframerah